DEFINISI • Memasukkan dua jari ke dalam jalan lahir ibu bersalin untuk memantau perkembangan proses persalinan atau lazim disebut VT (vaginal toucher atau vaginal tousse atau periksa dalam dan sejenisnya) TUJUAN 1. Untuk mendeteksi dini adanya komplikasi/ penyulit 2. Memantau jalannya persalinan, apakah masih fisiologis atau sudah termasuk patologis 3. Memantau pembukaan serviks 4. Menilai penurunan bagian terendah dari janin 5. Memantau keadaan ketuban sudah pecah atau masih utuh INDIKASI • 1. Primipara, kehamilan 36 mg bagian bawah janin belum masuk PAP • 2. Menentukan kemajuan persalinan • 3. Ketuban pecah sedang bagian bawah janin masih tinggi • 4. Menentukan tindakan KONTRAINDIKASI 1. Perdarahan 2. Plasenta previa: Plasenta previa menempel di rahim bagian bawah 3. Ketuban pecah dini 4. Persalinan preterm PROSEDUR • 1. Kerendahan hati/ kenyamanan o Jangan meremehkan kemungkinaan rasa malu o Tutup bagian bawah ibu dengan selimut o Pastikan pintu/ tirai tertutup • 2. Sebelum pemeriksaan o Yakinkan kandungan kemih ibu kosong o Palpasi abdomen dulu. Ini adalah kebiasaan baik yang harus dikerjakan. o Jangan pernah melakukan periksa dalam selama kontraksi karena sangat sensitive, nyeri dan mengimobilisasi ibu. o Duduklah disebelah ibu dan bercakap dengannya untuk membantunya relaks sebelum pemeriksaan • 3. Selama pemeriksaan o Petugas/Bidan harus menerangkan apa yang ia kerjakan dan memeriksa apakah ibu dalam keadaan baik. o Semua bidan harus waspada terhadap bahasa tubuhnya sendiri, hindari ekspresi cemas, kecewa atau lepas dari apa yang sedang terjadi. o Waspadalah terhadap bahasa tubuh ibu dan pastikan ia merasa baik – baik saja. • 4. Setelah pemeriksaan o Dengarlah denyut jantung janin. o Berilah ucapan selamat karena ia dapat menghadapi pemeriksaan dengan baik dan berilah kata – kata positif meskipun bila ada sedikit kelainan. o Diskusikan temuan dengan ibu. Bila dilakukan pendekatan yang sensitive dan temuannya merupakan berita baik, maka dapat mengangkat semangat ibu dan menenangkannya, bila tidak ditangani dengan sensitive atau beritanya buruk maka pemeriksaan bisa menjadi bencana atau pengalaman negative. o Bereskan alat dengan baik dan cuci tangan. o Dokumentasikan temuan anda Hal-Hal yang Perlu Dinilai 1. Vulva Vagina yaitu dimana Ibu ditempatkan pada posisi yang memudahkan untuk inspeksi dan pemeriksaan. Kekerapan pemeriksaan vagina selama persalinan dapat meningkatkan morbiditas infeksi khususnya pada kasus ketuban pecah dini. 2. Konsistensi Portio : dimana akan menjadi tipis dan lunak bahkan tidak teraba saat pembukaan lengkap. 3. Pembukaan Serviks yaitu ditentukan dengan memperkirakan diameter rata-rata (ukuran diameter leher rahim yang teregang). Dilatasi serviks ditentukan dengan pemeriksaan VT dan dinyatakan dengan diameter serviks. 4. Air Ketuban ( utuh/pecah) yaitu bila cairan ketuban pecahnya diragukan, masukkan speculum dengan hati-hati dan cairan dicari di fornik posterior. Cairan diperiksa untuk mengetahui adanya warna atau mekonium. 5. Presentasi dan posisi janin 6. Penurunan bagian terbawah janin yaitu untuk menentukan sampai di mana bagian terendah janin turun ke dalam panggul pada persalinan maka dapat digunakan bidang Hodge yang terdiri atas empat bidang: Bidang Hodge I: bidang yang dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas simfisis dan promontorium. Bidang Hodge II: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I terletak setinggi bagian bawah simfisis. Bidang Hodge III: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I dan II, terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri. Bidang Hodge IV: bidang ini sejajar dengan bidang Hodge I, II, dan III, terletak setinggi os koksigeus. 7. Penyusupan kepala janin/molase 0 = tulang kepala janin terpisah dan sutura dapat teraba dengan mudah 1 = tulang kepala janin hanya saling bersentuhan 2 = tulang kepala janin saling tumpang tindih, tetapi masih dapat dipisahkan 3 = tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat di pisahkan Untuk Menentukan Presentasi dan Posisi: (Cunningham, 2013) 1. Pemeriksa memasukkan dua jari ke dalam vagina dan menemukan bagian presentasi janin. Penentuan vertex, wajah, dan bokong kemudian mudah dilakukan. 2. Jika presentasi vertex, jari diarahkan ke bagian posterior dan kemudian disapukan ke arah depan melalui kepala janin melalui simfisis maternal. Selama pemeriksaan ini, jari melewati sutura sagitalis dan meraba batasnya. 3. Kemudian ditentukan posisi kedua fontanel. Jari diarahkan ke bagian paling anterior sutura sagitalis, dan fontanel tersebut diperiksa dan diidentifikasi. Kemudian, dengan gerakam seperti menyapu, jari melewati sutura ke bagian ujung lain kepala hingga dirasakan dan diidentifikasi fontanel lain. 4. The Station, atau tingkat turunnya bagian terendah janin ke dalam pelvis, juga dapat dilakukan saat ini. TERIMA KASIH