Anda di halaman 1dari 10

Vagina Toucher

(Pemeriksaaan Dalam)
Definisi vagina toucher

• Pemeriksaan dalam vagina adalah pemeriksaan


yang dilakukan dengan memasukkan jari ke
dalam liang sanggama untuk mengetahui :
- Pasien yang baru datang, sudah inpartu/belum
- Menetapkan titik awal suatu persalinan
- Menetapkan ramalan perjalanan persalinan
Selanjutnya VT dilakukan berdasarkan indikasi,
hal ini penting untuk mencegah timbulnya
infeksi
• Periksa dalam dilakukan tidak hanya dilakukan
untuk menilai pembukaan tetapi juga menilai
1.     Vagina, terutama dindingnya, apakah
ada bagian yang menyempit
2.    Keadaan serta pembukaan serviks
3.    Kapasitas panggul
4.     Ada atau tidaknya penghalang (tumor)
pada jalan lahir
5.  Sifat flour albus dan apakah ada alat reproduksi yang
sakit umpanya, bartholini, ureter dan sebagainya
6.  Pecah atau tidaknya ketuban
7.  Presentasi janin apakah presentasi kepala ataukah
presentasi bokong
8. Turunnya bagian terbawah janin kedalam ruang
panggul
9.  Penilaian apakah bagian terbawah janin sudah dapat
melewati panggul
10.  Apakah partus telah mulai atau sampai mana partus
telah berlangsung
Indikasi vagina toucher
• Ketuban pecah sedangkan bagian depan masih tinggi.
• Kita mengharapkan pembukaan lengkap.
• Bila ada indikasi untuk menyelesaikan persalinan
• Pada saat masuk kamar bersalin dilakukan untuk menentukan
fase persalinan dan diagnosa letak janin.
• Pada saat ketuban pecah
• Pada primigravida dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu
• Bila ketuban pecah sebelum waktunya
• Untuk mengevaluasi pembukaan cervik uteri
• Untuk menyelesaikan persalinan atau melakukan rujukan
• Petunjuk partograf WHO setiap 4 jam
Kontraindikasi dilakukan vagina toucher

• Perdarahan,
• Hymen intake, 
• Infeksi vagina,
• Plasenta previa,
• Ketuban pecah dini,
• Persalinan preterm.
Teknik melakukan vagina toucher
1.      Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
2.      Minta ibu untuk berkemih
3.      Jelaskan pada ibu setiap langkah yang akan dilakukan selama pemeriksaan.
4.      Anjurkan ibu untuk rileks.
5.      Pastikan privasi ibu terjaga selama pemeriksaan dilakukan.

Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan dalam :


•Tutupi badan ibu dengan selimut.
•Minta ibu berbaring terlentang dengan lutut ditekuk (posisi dorsalrekumben)
•Gunakan sarung tangan DTT atau steril saat melakukan pemeriksaan.
•Gunakan kasa atau gulungan kapas DTT yang dicelupkan ke air DTT/larutan antiseptic.
Basuh labia secara hati-hati, seka dari bagian depan ke belakang untuk menghindarkan
kontaminasi feses (tinja).
•Periksa genitalia eksterna, perhatikan apakah ada luka atau massa (benjolan) termasuk
kondilomata, varikositas vulva atau rectum, atau luka parut diperineum.
Melakukan penilaian terhadap :
• Cairan vagina dan tentukan apakah ada bercak darah, perdarahan
pervaginam atau mekonium. (Jika ada perdarahan pervaginam, jangan
lakukan pemeriksaan dalam)
• Bila ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air ketuban. Jika terlihat
pewarnaan mekonium, nilai apakah kental atau encer dan periksa DJJ
- Jika mekonium encer dan DJJ normal, teruskan memantau DJJ dengan
seksama menurut petunjuk pada partograf
- Jika ada tanda-tanda akan terjadi gawat janin, lakukan rujukan segera.
- Jika mekonium kental, nilak DJJ dan rujuk segera.
- Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi infeksi.
• Masukkan (hati-hati jari tengah yang diikuti oleh jari telunjuk.
Jangan mengeluarkan kedua jari tersebut sampai pemeriksaan selesai
dilakukan.
• Jika selaput ketuban belum pecah, jangan melakukan tindakan amniotomi
(merobeknya). Alasannya amniotomi sebelum waktunya dapat
meningkatkan resiko infeksi terhadap ibu dan bayi serta gawat janin.
• Nilai portio uteri : konsistensi (lunak, kaku) dan posisi.
• Nilai pembukaan dan penipisan serviks.
• Pastikan tali pusat dan atau bagian-bagian kecil (tangan atau kaki) tidak teraba pada
saat melakukan periksa dalam. Jika teraba maka ikuti langkah-langkah gawat darurat
dan segera rujuk.
• Nilai penurunan bagian terbawah janin dan tentukan apakah bagian tersebut telah
masuk ke dalam rongga panggul.
(Jika bagian terbawah adalah kepala, pastikan penunjuknya (Ubun-ubun kecil,ubun-
ubun besar atau frontanela magna) dan celah (sutura) digitalis untuk menilai derajat
penyusupan atau tumpang tindih tulang kepala dan apakah ukuran kepala janin
sesuai dengan ukuran jalan lahir)
• Lakukan penilaian penurunan kepala terhadap bidang Hodge.
(Jika bagian terbawah janin adalah bokong, maka lakukan penilaian penurunan
bokong sampai dengan SIAS)
• Jika pemeriksaan terbawah sudah lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksaan (hati-
hati), celupkan sarung tangan kedalam larutan untuk dekontaminasi, lepaskan kedua
sarung tangan tadi secara terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminan selama
10 menit.
• Cuci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk yang bersih dan kering.
• Bantu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman.
• Jelaskan hasil-hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai