Anda di halaman 1dari 3

VERSI LUAR

PENGERTIAN
Versi luar merupakan suatu tindakan untuk merubah letak anak di dalam rahim
(inutero) yang dikerjakan dari luar dan dipergunakan untuk :
 Mengubah presentasi bokong (sungsang) menjadi presentasi kepala.
 Mengubah letak lintang menjadi letak memanjang (presentasi kepala atau
bokong)

INDIKASI
 Letak lintang pada kehamilan 34 minggu atau lebih (dijadikan presentasi kepala
atau bokong).
 Presentasi bokong pada kehamilan 36 minggu atau lebih (diubah menjadi
presentasi kepala).

Hati-hati jika dilakukan pada


 Adanya jaringan parut pada rahim (bekas seksio, enukleasi myoma uteri).
 Hipertensi, preeklampsia, eklampsia.
 Perdarahan anterpartum
 Kehamilan ganda
 Dugaan DKP.
 Hidrosefalus.
 Hidramnion.
 Oligohidramnion.

VERSI LUAR
LANGKAH KLINIK
A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
B. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
a. Pasien
1. Ibu mengosongkan kandung kemih terlebih dulu.
2. Ibu berbaring dalam posisi terlentang.
3. Kaki dibengkokkan pada lutut dan pangkal paha upaya dinding perut
kendor.
4. Perut ibu ditaburi talk/bedak.
b. Instrumen
1. a. Tensimeter
b. Stetoskop, monoaural stetoskop
c. Talk
d. Alat fiksasi perut (gurita, setagen)
e. Oksigen dengan regulator.
c. Penolong
1. Tangan penolong dibersihkan dan dihangatkan

C. PROSEDUR VERSI LUAR


a. Evaluasi ulangan
1. Lakukan pemeriksaan ulangan tekanan darah.
2. Lakukan pemeriksaan denyut jantung janin sebelum tindakan.
3. Lakukan pemeriksaan palpasi untuk menentukan letak, presentasi,
punggung janin dan kontraksi rahim.
4. Instruksikan pasien agar mengendurkan dinding perut, bernafas panjang
dan rileks.
b. Mobilisasi (membebaskan bagian terendah janin dari pintu atas panggul).
1. Penolong berdiri di samping kanan ibu menghadap ke arah kaki ibu.
2. Kedua telapak tangan penolong diletakkan di PAP, pegang dan angkat
bagian terendah janin ke luar dari PAP.
c. Eksenterasi/Sentralisasi
1. Penolong membawa bagian terendah janin ke tepi panggul / fosa iliaka
agar radius putar lebih pendek.
2. Kepala janin dan bokong janin dipegang dengan cara kedua tangan
penolong diletakkan pada kepala dan bokong sedemikian rupa (keempat
jari-jari tangan terletak pada satu sisi dan ibu jari pada sisi lain dari kepala
dan bokong), kemudian dekatkan satu sama lain sehingga badan janin
membulat (agar lebih mudah diputar).
d. Rotasi
1. Sesaat sebelum melakukan rotasi, penolong mengubah posisi berdiri yaitu
menghadap ke arah muka ibu.
2. Secara bersamaan dan bertahap, lakukan pemutaran untuk mengupayakan
janin menjadi presentasi kepala.
 Pemutaran dilakukan ke arah yang paling rendah tahanannya (ke arah
perut janin) supaya tidak terjadi defleksi kepala atau tali pusat
menunggang.
 Apabila tidak ada pilihan lain, pemutaran dapat dilakukan ke arah
yang mudah atau presentasi terdekat.
 Denyut jantung janin harus dikontrol.
Hentikan pemutaran apabila :
 denyut jantung janin menjadi tak teratur dan meningkat,
 ibu merasakan atau mengeluh nyeri saat pemutaran.
3. Bila upaya pemutaran berhasil atau selesai, evaluasi kembali DJJ dan
pantau selama 5-10 menit.
 Jika selama observasi terjadi gawat janin, maka janin harus segera
diputar kembali ke presentasi semula.
 Bila pemutaran gagal dapat diulang sampai 3 kali.
e. Fiksasi
1. Bila DJJ selama observasi baik, persilahkan ibu untuk berbaring sebentar.
 Untuk kenyamanan dan ketenangan ibu dapat diberikanm fiksasi
dinding perut dengan gurita atau setagen.
2. Instruksikan ibu untuk evaluasi ulangan (pemeriksaan 1 minggu
kemudian).

D. PASCA TINDAKAN
1. Nilai keadaan umum dan tanda vital ibu.
2. Pantau adanya keluhan nyeri, keluarnya air ketuban atau keluhan lainnya.

E. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN


F. PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1.  Catat kondisi vitalis ibu, tuliskan instruksi pasca tindakan.
 Buat laporan tindakan dan hasilnya di dalam catatan medik pasien.
2. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal, penting yang memerlukan
pemantauan ketat seperti kartu gerakan -10.
3. Tegaskan pada pasien dan keluarganya untuk menjalankan instruksi asuhan
mandiri dan jadual pemeriksaan ulang.

Anda mungkin juga menyukai