PADA KEHAMILAN
Dosen pengampu : Melyana Nurul Widyastuti
1. Semiyati
2. Rismawati Devianti
3. Denyssa Oktaviana Fandalita
4. Siti Sofiatun
5. Goenati
6. Rahayu
PROFESI KEBIDANAN
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehamilan normal terdapat perubahan bermakna baik pada struktur maupun
fungsi dari saluran kemih, diantaranya dilatasi saluran kemih, yaitu pada kaliks, pelviks
ginjal, dan ureter. Keadaan ini terjadi sebelum usia kehamilan 14 minggu karena pengaruh
hormon yang melemaskan lapisan-lapisan otot saluran kemih. Pada fungsi ginjal juga terjadi
peningkatan segera setelah konsepsi. Aliran plasma ginjal dan filtrasi glomerulus efektif
dengan resiko yang sangat tinggi. Karena kehamilan sendiri bisa menyababkan kelainan-
kelainan pada ginjal seperti infeksi saluran kemih, hipertensi dan lain sebagainya.
kehamilan, telah ada sejak abad lalu. Luaran bayi dipercaya akan kurang baik dan pasien
yang menderita penyakit ginjal disarankan melakukan terminasi kehamilan Selain itu, data-
data mengenai perempuan hamil dengan transplantasi ginjal sejak tahun 2000 telah
sebagian besar perempuan yang mempunyai gangguan fungsi ginjal minimal dapat hamil
Di Amerika Serikat rasio kelahiran hidup dari perempuan dengan riwayat penyakit
ginjal adalah 6,6 per 1.000 dari semua ras dan usia. Pada perempuan kulit putih rasio
kelahiran adalah 3,0 per 1.000 kelahiran hidup dibandingkan 2,2 per 1.000 kelahiran hidup
5. Menjelaskan Tanda dan Gejala penyakit Ginjal pada Kehamilan dan Persalinan
C. Tujuan
Persalinan
Persalinan
Persalinan
4. Mengetahui dan Memahami Faktor Resiko penyakit Ginjal pada Kehamilan dan
Persalinan
5. Mengetahui dan Memahami Tanda dan Gejala penyakit Ginjal pada Kehamilan
dan Persalinan
Persalinan
Persalina
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ginjal adalah sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan homeostasis tubuh
dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal menyekresi hormon dan
enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit, tekanan darah serta metabolisme
kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolism dan menyesuaikan ekskresi air daan
pelarut. Ginjal mengatur cairan tubuh, asiditas, dan elektrolit sehingga mempertahankan
saluran kemih yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan hasil
pemeriksaan laboratorium.. Ginjal akan memanjang kurang lebih 1 cm dan kembali normal
setelah melahirkan. Ureter juga mengalami pemanjangan, melekuk dan kadang berpindah
letak ke lateral dan akan kembali normal 8-12 minggu setelah melahirkan. (Prawirohardjo.
2009: 830)
Selain itu juga terjadi hiperlpasia dan hipertrofi otot dinding ureter dan kaliks, dan
berkurangnya tonus otot-otot saluran kemih karena pengaruh kehamilan. Akibat pembesaran
uterus hiperemi organ-organ pelvis dan pengaruh hormonal terjadi perubahan pada kendung
kemih yang dimulai pada kehamilan 4 bulan. Kandung kemih akan berpindah lebih anterior
dan superior. Pembuluh-pembuluh di daerah mukosa akan membengkak dan melebar. Otot
kandung kemih mengalami hipertrofi akibat pengaruh hormon estrogen. Kapasitas kandung
kemih meningkat sampai 1 liter karena efek relaksasi dari hormon progesterone.
lama.
B. Etiologi
Gagal ginjal merupakan komplikasi yang sangat gawat dalam kehamilan dan nifas
karena dapat menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi ginjal yang tidak bisa sembuh
lagi.
dunia. Di Amerika Serikat (AS), prevalensi stadium akhir penyakit ginjal semakin meningkat.
Jumlah pasien yang terdaftar dalam tahap akhir penyakit ginjal (ESRD)-mendanai program
Medicare telah meningkat dari sekitar 10.000 penerima manfaat pada tahun 1973 untuk
86.354 pada tahun 1983, dan 547.982 pada tanggal 31 Desember, 2008.
Meskipun alasan yang tepat untuk pertumbuhan program ESRD tidak diketahui,
dan bawah-pengakuan tahap-tahap awal CKD dan faktor risiko untuk CKD, sebagian dapat
Pasien dengan stadium akhir penyakit ginjal (ESRD) mengkonsumsi bagian yang
tidak proporsional sumber daya perawatan kesehatan. Total biaya program ESRD di AS
adalah sekitar $ 39460000000 pada tahun 2008. Medicare biaya per orang per tahun hampir $
66.000 secara keseluruhan, mulai dari $ 26.668 untuk pasien transplantasi untuk $ 77.506
Namun, meskipun besarnya sumber daya berkomitmen untuk pengobatan ESRD dan
perbaikan besar dalam kualitas terapi dialisis, pasien-pasien ini terus mengalami mortalitas
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang diderita oleh
tubuh yang mana secara perlahan - lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun
· Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal
· Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat infeksi atau pun dampak dari
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal
apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah; Kehilangan carian banyak yang mendadak
(muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC),
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana
ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia
kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.
D. Patofisiologi
Gagal ginjal mendadak (acute renal failure) merupakan komplikasi yang sangat gawat
dalam kehamilan dan nifas, karena dapat menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi ginjal
Penderita yang mengalami gagal ginjal mendadak ini sering dijumpai pada kehamilan
muda 12-18 minggu, dan kehamilan telah cukup bulan. Pada kehamilan muda, sering
diakibatkan oleh abortus septic yang diakibatkan oleh bakteri Chlostridia welchii atau
streptococcus. Gambaran klinik lain yaitu berupa sepsis, dan adanya tanda-tanda oligouria
mendadak dan azothemia serta pembekuan darah intravaskuler (DIC), sehingga terjadi
nekrosis tubular yg akut. Kerusakan ini dapat sembuh kembali bila kerusakan tubulus tidak
terlalu luas dalam waktu 10-14 hari. Seringkali dilakukan tindakan tindakan histerektomi
untuk menagatasinya, akan tetapi ada peneliti yang menganjurkan tidak perlu melakukan
operasi histerektomi tersebut asalkan penderita diberikan antibiotic yang adekuat dan intensif
serta dilakukan dialysis terus menerus sampai fungsi ginjal baik. Lain halnya dengan nekrosis
kortikal yang bilateral, biasanya dihubungkan dengan solusio plasenta, preeclampsia berat
atau eklampsia, kematian janin dalam kandungan yang lama, emboli air ketuban yang
mnyebabkan terjadinya DIC, reaksi transfuse darah atau pada perdarahan banyak yang dapat
menimbulkan iskemi.
Penderita dapat meninggal dalam waktu 7-14 hari setelah timbulnya anuria.
Kerusakan jaringan dapat terjadi di beberapa tempat yang tersebar atau ke seluruh jaringan
ginjal.
Pada masa nifas sulit diketahui sebabnya, sehingga disebut sindrom ginjal idiopatik
postpartum. Penanggulangan pada keadaan ini, penderita diberi infuse, atau transfusi darah,
diperhatikan keseimbangan elektrolit dan cairan dan segera dilakukan hemodialisis bila ada
tanda-tanda uremia. Banyak penderita membutuhkan hemodialis secara teratur atau dilakukan
transplantasiginjal untuk ginjal yang tetap gagal. Gagal ginjal dalam kehamilan ini dapat
2. Perdarahan, syok, dan infeksi segera diatasi atau diobati dengan baik;
E. Faktor Resiko
1. Retensi Urin
Bentuk uterus yang inkarserta dan retroversi akan menyebabkan ureter stasis dan
meregang. Hal ini akan mengakibatkan rasa nyeri ketika miski dan retensi urin
Wanita yang memiliki ureter yang pendek, yang lebih panjangnya hanya sekitar
Trauma dapat terjadi saat persalinan, ketika bagian dasar kandung kemih dan
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut
antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam,
kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah /
Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri. Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin
timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan,
mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin:
Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb
G. Komplikasi
Komplikasi seperti hipertensi dan preeklamsi lebih sering pada perempuan dengan
Komplikasi yang dapat terjadi adalah abortus dan janin yang terinfeksi. Mortalitas ibu
dan bayi apabila tidak diobati berkisar 30-40%,kelahiran prematur dan IFUD.
Prognosis pada ibu akhirnya buruk; ada yang segera meninggal, ada yang agak
lama,hal itu tergantung dari luasnya kerusakan ginjal waktu diagnosis dibuat, dan ada atau
Prognosis bagi janin dalam kasus tertentu tergantung pada fungsi ginjal dan derajat
hipertensi. Wanita dengan fungsi ginjal yang cukup baik tanpa hipertensi yang berarti dapat
melanjutkan kehamilan sampai cukup bulan walaupun biasanya bayinya lahir dismatur
akibat insufiensi plasenta. Apabila penyakit sudah berat, apalagi disertai tekanan darah yang
sangat tinggi, biasanya kehamilan berakhir dengan abortus dan partus prematurus, atau janin
H. Penatalaksanan
· Penanganan Obstetri
Penyebab kematian dan kesakitan bayi pada pasien dengan kelainan ginjal adalah
persalinan kurang bulan. Masih ada perdebatan tentang melahirkan bayi secara elektif lebih
cepat dari waktunya sekitar(34-36 minggu) pada pasien dengan insufisiensi ginjal kronis atau
yang sedang menjalani dialisis terutama jika paru janin sudah matang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penyakit ginjal. Semua penyakit ini memberikan dampak pada kehamilan sehingga semua
penyakit harus bisa ditangani dengan baik sehingga dampak yang ada tidak besar atau
minimal atau bahkan tidak ada dampak yang ditimbulkan pada kehamilan baik itu pada ibu
Selain itu, dalam penangan penyakit ini harus diperhatikan dalam pemberian obat-
obatan. Karena dengan pemberian obat-obatan yang salah dapat memberikan efek terutama
kepada sang janin. Sehingga kita harus mengetahui jenis obat-obatan yang boleh diberikan
kepada ibu hamil dan juga yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil. Jangan sampai kita
B. Saran
sebagai penolong persalinan kita harus bisa mendeteksi secara dini penyakit-penyakit
yang menyertai kehamilan sehingga dapat meminimalkan atau menghilangkan resiko cacat
atau kematian janin. Kita harus bisa megetahui penanganan yang tepat atau pengobatan yang
aman buat kehamilan ibu sehingga persalinan dapat berjalan secara fisiologi. Selain itu,
kesadaran dari ibu untuk memeriksakan diri selama hamil sehingga tidak dapat terdeteksi
secara dini.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono Prawirohardjo.