Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny”F” POST PARTUM HARI

KE-23 DENGAN SUB INVOLUSI UTERUS

Data Subyektif
1. Biodata atau identitas

Nama ibu : Ny F Nama suami : Tn S


Tanggal lahir :05 juni 1999 Tanggal lahir : 12 july 1997
Umur : 20 th Umur : 22 th
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Alamat : jl Mojo no 17 Alamat : Jl Mojo no 17

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan melahirkan anak pertama pada tanggal 14-10-2019 dan


sampai saat ini hari ke 23 ibu masih mengeluarkan darah berwarna merah
kecoklatan dan kadang seperti flek.

3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Pada kasus Ny”F” ini jelas terdapat kesenjangan, yaitu paritas

Ny”F” yang relatif masih rendah yaitu 1, hal ini dipengaruhi oleh riwayat
persalinan Ny”F” yang relatif lama dan Ny”F” juga tidak menyusui bayinya
secara eksklusif karena pengeluaran ASI nya yang tidak lancar.

Persalinan

Ibu mengatakan datang ke bidan dengan keluhan kenceng-

48
kenceng pada tanggal 14-03-2012 jam 08.00 wib, dengan pembukaan 3 cm dan dirujuk di
rumah sakit pada tanggal 14-03-2012 jam 17.00 wib dengan pembukaan 3 cm, dan di Rumah
sakit ibu di beri obat pendorong. Pada tanggal 15-03-2012 jam 01.45 wib bayi lahir dengan
BB

3000 jenis kalamin perempuan(♀)

Nifas

Ibu mengatakan selama nifas ini merasa cemas dan khawatir karena pengeluaran ASI
yang tidak lancar dan mengeluarkan

darah berwarna merah kecoklatan sampai coklat seperti flek, selama nifas ini ibu juga
melakukan aktifitas.

4. Pola kebiasaan sehari- hari


1) Pola makan /nutrisi

Ibu mengatakan makan ± 3-4x/hari porsi sedang lauk sayur, minum ±3-4 gelas/hari
dan tidak diperbolehkan oleh keluarga minum air putih terlalu banyak.

2) Pola eliminasi

Ibu mengatakan BAB ±1x/hari kadang keras dan tidak ada keluhan, BAK ±2-3 kali
/hari warna kuning biasa, tidak ada keluhan

3) Pola aktifitas

Ibu mengatakan selama nifas ini tidak melakukan pekerjaan rumah, hanya mencuci
popok bayi.

4) Pola istirahat

Ibu mengatakan selama nifas tidak di perbolehkan tidur siang oleh keluarga, tidur
malam ±7jam /hari.
5) Data Sosial Budaya
Ibu mengatakan bahwa saat ini minum jamu bersalin sehari 1x dan tidak
diperbolehkan minum air terlalu banyak oleh keluarga.
6) Personal hyginie
1) Mandi : ibu mengatakan mandi 2x/hari
2) Keramas : ibu mengatakan keramas 2-3x/minggu
3) Ganti baju : ibu mengatakan ganti baju 2-3x/hari
7) seksualitas
ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksualitas setelah melahirkan

Data Obyektif
Data obyektif meliputi:

1. Pemeriksaan Fisik Umum


Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital : TD:110/ 70 mmHg. S :36,6°C. N:80x / mnt. RR : 20x /
mnt.

2 . Pemeriksaan Fisik khusus


1) Inspeksi
muka :bu terlihat cemas.
Mata : simetris, sklera putih, konjungtiva pucat
Mulut : simetris, bibir sedikit kering
Hidung : simetris, tidak ada polip
Gigi : bersih, tidak ada caries dan lubang
Telinga : tidak ada serumen, bersih
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugolaris, tidak ada pembengkakan kel
tiroid dan kel limfe
Mamae :terdapat hyperpigmentasi areola mamae, puting susu tidak begitu
menonjol.
Genetalia :terdapat pengeluaran lochea berwarna kecoklatan pada softek dan
berbau anyir.
2) Palpasi
Mamae :terdapat nyeri tekan, pada payudara kanan terdapat pengeluaran ASI, Pada
payudara kiri tidak, teraba tegang dan panas pada payudara.
Abdomen : TFU 2 jari atas simpisis. Dilakukan untuk mengetahui keadaan abdoment dan
untuk melengkapi pemeriksaan inspeksi sehingga dapat menegakkan diagnosa yang ada,
pada ibu dengan
Sub involusi uterus lazimnya TFU masih teraba pada usia post partum 10 hari, dan pada
kasus Ny”F” dengan post partum hari ke 23 ternyata fundus uteri masih teraba 2 jari di
atas simpisis, jelas pada kasus Ny”F” tidak terdapat kesenjangan melainkan terdapat
kesamaan sehingga diagnosa dapat ditentukan yaitu SUB INVOLUSI UTERUS.

Kesimpulan

Ny. “F” Post Partum hari ke-23 Dengan TFU 2 jari atas simpisis, K/U ibu
baik, pengeluaran ASI tidak lancar, Lochea berwarna kecoklatan, pola nutrisi
minum ±3-4 gelas/hari, ibu tidak tidur siang, saat nifas ini ibu minum jamu.

Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan


Tanggal: 06-11-2019 Jam:09.25WIB
Dx : Post Partum hari ke-
23 Dengan Sub involusi
uterus
Ds : Ibu mengatakan
melahirkan anak pertama
pada tgl 14 oktober
2019,
dan sampai saat ini hari ke
23, ibu masih
mengeluarkan darah
berwarna merah
kecoklatan dan kadang
berwarna coklat seperti
flek.
Do : Keadaan umum :
Cukup
Tanda-tanda Vital
TD : 110/ 70 mmHg
S : 36,6°C
N : 80 x/ mnt
RR : 20 x/ mnt
Mamae : Pengeluaran ASI tidak lancar, puting tidak begitu menonjol,
terdapat nyeri tekan
Abdoment:TFU 2 jari atas simpisis
Genetalia : Jahitan perinium sudah kering, pada softek terdapat pengeluaran lochea
berwarna kecoklatan bau anyir.

Masalah :Ny ”F” Didapatkan masalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan cairan

Ds : Ibu tidak di perbolehkan minum air putih terlalu banyak oleh keluarga

Do : -
Berdasarkan data S dan O

yang diperoleh penulis berpendapat bahwa masalah pertama yang terjadi pada Ny”F”
adalah pemenuhan kebutuhan cairan, hal ini karena pada data S
ibu tidak diperbolehkan mengkonsumsi air putih terlalu banyak oleh keluarga, sehingga
pada masalah 1 terdapat kesenjangan hal ini karena penulis berpendapat bahwa
mengkonsumsi air yang cukup dapat mengatasi dehidrasi dan memberikan kesegaran pada
ibu, serta perlu adanya KIE yang intensif pada keluarga sehingga kebiasaan yang tidak
bermanfaat atau bahkan memperburuk

keadaan ibu dapat di minimalisir.

2. Pola istirahat
Ds : Ibu mengatakan selama nifas ini tidak diperbolehkan oleh keluarga tidur siang.

Do : -
Berdasarkan data S dan O yang diperoleh penulis berpendapat bahwa pola istirahat
juga menjadi salah satu masalah yang di hadapi oleh Ny”F” dengan kasus sub
involusi uterus. Pada masalah 2 ini
terdapat kesenjangan hal ini dikarenakan penulis berpendapat jika pola istirahat ibu
terganggu maka dapat mempengaruhi produksi ASI sehingga dapat mempengaruhi proses
menyusui yang akhirnya dapat memperhambat pengeluaran hormon oksitosin sehingga
menjadi salah satu faktor terjadinya sub involusi uterus.

2) Cemas
Ds : Ibu mengatakan merasa
cemas dengan

keadaannya saat ini,


karena ibu masih
mengeluarkan darah.
Do : Muka terlihat cemas

Berdasarkan data S dan O yang diperoleh masalah yang ke 3 yaitu cemas,


cemas merupakan keadaan yang lazim terjadi pada ibu dengan sub involusi
uterus sehingga pada masalah 3 ini

terdapat persamaan hal ini


dikarenakan cemas merupakn
suatu keadaan psikologis yang
wajar.
3) Pengeluaran ASI tidak lancar
Ds : Ibu mengatakan
pengeluaran ASInya tidak
lancar
Do : Terdapat nyeri tekan,
puting susu menonjol,
pada payudara kiri
terdapat pengeluaran ASI
dan pada patudara kanan
tidak ada pengeluaran
ASI, teraba tegang dan
panas

S : 36,60C

Berdasarkan data S dan O yang diperoleh penulis berpendapat bahwa


pengeluaran ASI yang tidak
lancar, sehingga masalah pengeluaran ASI yang tidak lancar merupakan masalah
yang dihadapi oleh Ny”F”, pada masalah 4 jelas terdapat kesenjangan hal ini
dikarenakan merupak suatu masalah yang harus diatasi hal ini karena
pengeluaran ASI yang tidak lancar dapat menghambat proses pengeluaran
Hormon oksitosin.
Kebutuhan :
1. Informasi yang jelas tentang masa nifas

Informasi yang jelas tentng masa nifas sangat diperlukan untuk diantaranya
mengurangi kecemasan pada ibu

2. HE tentang perawatan masa nifas HE tentang masa nifas sangat diperlukan


karena agat
ibu dapat melakukan perawatan masa nifas

Antisipasi masalah potensial


1. Terjadi infeksi puepuralis

Dasar suhu ibu cenderung naik sampai dengan lebih dari 38oc dan lochea yang dikeluarkan

cenderung berbau busuk.

2. Anemia ringan hingga berat Dasar pemeriksaan penunjang ditemukan Hb Ibu yang
≤11gr/dl% Pada langkah ini terdapat persamaan yang terjadi antara tinjauan kasus
dan tinjauan teori, hal ini di karenakan keterlambatan deteksi dini pada ibu dengan
sub involusi uterus dan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa
nifas dan perawatan masa nifas

Identifkasi kebutuhan segera

Pada langkah 4 ini terdapat persamaan antara teori dan kasus hal ini dikarenakan
penulis berpendapat bahwa penanganan dari sub involusi uterus dapat dilakukan oleh bidan
dan belum perlu adanya kolaborasi maupun rujukan dikarenakan penanganan dari sub
involusi uterus merupakan penanganan yang komprehensif
Intervensi

Berdasarkan data yang di peroleh baik dari data S dan O maka diagnosa
yang di peroleh adalah

Ny”F” Post partum hari ke 23 dengan sub involusi uterus.


Dalam langkah ke 5 ini terdapat tujuan yang harus di capai untuk mengatasi
masalah yang ada, sehingga perlu adanya suatu batasan agar terdapat pembuktian
dari tercapai atau tidak suatu tujuan dengan adanya suatu kriteria yang ditentukan
oleh petugas. Intervensi yang dilakukan pada ibu dengan kasus sub involusi
uterus yaitu:

1. Informasi yang jelas tentang masa nifas

2. HE mengenai perawatan masa nifas

3. Pemberian terapi
Pada kasus Ny”F” Post partum hari ke 23 dengan sub involusi uterus,
intervensi yang dilakukan oleh petugas adalah:

1. Beritahu hasil pemeriksaan

R/ Informasi yang jelas dapat mengurangi kecemasan ibu

2. Beritahu sebab keluarnya darah


R/ Informasi yang jelas dapat mengurangi kecemasan ibu

3. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,minum,istirahat


R/ Memberikan kenyamanan dan mempercepat proses involusi uterus

4. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif


R/ kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi

5. Ajari ibu cara perawatan payudara


R/dapat mempercepat pengeluaran ASI dan mempercepat proses involusi
5
6. Beri terapi injeksi oksitosin 1 ampul dan metil ergometil 0,2 mg

R/ membantu mempercepat proses involusi uterus

Pada langkah 5 jelas tidak terdapat kesenjangan yang berarti meskipun pada
tinjauan pustaka intervensi yang dilakukan pada ibu dengan sub involusi uterus
adalah :

1. Informasi yang jelas tentang masa nifas

2. HE mengenai perawatan masa nifas

3. Pemberian terapi

Tapi pada kenyataannya intervensi yang diberikan oleh petugas telah mencakup 3
aspek intervensi yang di berikan pada ibu dengan sub involusi uterus. Sehingga

penulis berpendapat bahwa intervensi yang diberikan oleh petugas sesuai dengan apa yang
di butuhkan oleh pasien dan sesuai dengan keterampilan dan wewenang bidan

Implementasi

Pada kasus Ny”F” implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi dan tidak
terdapat kesenjangan pada implementasi dikarenakan petugas melakukan implementasi
sesuai dengan kemampuan dan intervensi yang dilakukan.

Evaluasi
untuk menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam mengevaluasi menggunakan
format SOAP Yaitu:

S :Data yang diperoleh dari wawancara

O : Data yang diperoleh dari observasi pemeriksaan


A : pernyataan yang terjadi atas data subyektif dan obyektif
P : Perencanaann yang di tentukan sesuai dengen masalah (Helen
Varney,2007)

Catatan perkembangan ini adalah merupakn suatu runtutan dari konsep


asuhan yang dilakukan pada Ny”F” dikarenakan penanganan dari sub involusi
uterus memerlukan penanganan yang berkesinambunagan serta evaluasi dengan
langkah SOAP secara terus menerus sampai dengan masalah teratasi dan tidak
adanya komplikasi. Pada kasus Ny”F” perlu adanya catatan perkembangan yang
harus dikaji oleh petugas guna untuk memberikan Asuhan yang menyeluruh dan
komprehensif sehingga pasien dapat mengatasi masalah yang dialami
Dalam catatan perkembangan ini waktu penyembuhan yang di perlukan
oleh Ny”F” Post partum hari ke 23 dengan sub involusi uterus adalah 4 hari dari
pengkajian yang dilakukan dan masalah sudah teratasi. Sedangkan pada awal
pengkajian petugas memberikan kriteria masalah teratasi pada waktu 7 x 24 jam,
dan sebelum waktu yang ditargetkan selesai masalah sudah teratasi dikarenakan
ibu kooperatif dengan petugas, dan ibu mau melakukan apa yang dianjurkan oleh
petugas, meskipun ada berbagai faktor yaitu diantaranya ibu tidak menyusui
secara eksklusif, dan ibu melakukan kebiasaan negatif dan kurangnya deteksi dini
pada kasus sub involusi uterus dan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda
bahaya masa nifas. Tetapi semua itu dapat teratasi tanpa adanya komplikasi.

SIMPULAN
Dalam pengkajian pada kasus Ny. “F” Post Partum hari ke 23 Dengan TFU 2 jari atas
simpisis, K/U ibu baik, pengeluaran ASI tidak lancar , Lochea berwarna kecoklatan, pola
nutrisi minum ±3-4 gelas/hari, ibu tidak tidur siang, saat nifas ini ibu minum jamu.

Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang ada maka diagnose yang
ditemukan adalah Ny. Ny. “F” Post Partum hari ke-23 Dengan Sub involusi uterus.
Sedangkan masalah yang muncul adalah Kebutuhan cairan, pola istirahat, cemas,
pengeluaran ASI yang tidak lancar.
Antisipasi masalah potensial yang terjadi pada ibu dengan dengan sub involusi
Uterus adalah terjadinya infeksi puepuralis sampai dengan anemi ringan hingga berat
Identifikasi kebutuhan segera pada kasus ini tidak ada di karenakan penulis sub
involusi yang dialami ibu belum menuju ke infeksi purpuralis yang parah dan juga
dikarenakan kami berpendapat bahwa penanganan dari sub involusi uterus dapat dilakukan
oleh bidan dan belum perlu adanya kolaborasi maupun rujukan dikarenakan penanganan
dari sub involusi uterus merupakn penanganan yang komprehensif .

Adapun tujuan asuhan kebidanan pada Ny. “F” adalah setelah dilakukan asuhan
kebidanan selama 7 x 24 jam diharapkan terdapat pengeluaran lochea alba dan sub involusi
teratasi, Intervensi yang disusun sesuai dengan diagnosa dan masalah yang ada.
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan Ny. “F” Post partun hari ke 23 dengan partus sub
involusi uterus, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Setelah dilakukan asuhan
kebidanan pada Ny. “F” Post partun hari ke 23 dengan partu sub involusi uterus maka pada
Post partum hari ke 27 sub involusi dan masalah teratasi, hal ini sesuai dengan tujuan yang
dikarenakan ibu kooperatif dengan petugas dan mau melakukan apa yang dianjurkan oleh
petugas. Meskiopun salah satunya dikarenakan ibu tidak menyusui secara eksklusif, dan
ibu melakukan kebiasaan negatif dan kurangnya deteksi dini pada kasus sub involusi uterus
dan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas, tetapi masalah dapat
teratasi dan tidak ada komplikasi yang terjadi pada ibu. Meskipun begitu Asuhan kebidanan
yang komprehensif tetap harus dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Agus, dkk. 2008. Pedoman

Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit


Kandungan.

Surabaya: RSU Dr.


Soetomo.

Manuaba, Prof. dr. Ida Bagus Gde,


DSOG. 2010. Ilmu

Kebidanan, Penyakit kandungan, dan KB. Jakarta : EGC.

Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK).
2008. Jakarta.

Saifuddin, A.B., & Wiknjosastro,

G.H. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :


Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Sastrawinata, Sulaeman. 2005.

Obstetric Patologi Unpad, Bandung : Elstar Offset.


5
Varney, Hellen, 2007. Asuhan
Kebidanan Hallen Varney.
Jakarta : EGC.

Wiknjosastro, G.H. & Madjid, O.A. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-
KR/POGI dan JILPIGIO Corporation.

Anda mungkin juga menyukai