Data Subyektif
1. Biodata atau identitas
2. Keluhan Utama
Ny”F” yang relatif masih rendah yaitu 1, hal ini dipengaruhi oleh riwayat
persalinan Ny”F” yang relatif lama dan Ny”F” juga tidak menyusui bayinya
secara eksklusif karena pengeluaran ASI nya yang tidak lancar.
Persalinan
48
kenceng pada tanggal 14-03-2012 jam 08.00 wib, dengan pembukaan 3 cm dan dirujuk di
rumah sakit pada tanggal 14-03-2012 jam 17.00 wib dengan pembukaan 3 cm, dan di Rumah
sakit ibu di beri obat pendorong. Pada tanggal 15-03-2012 jam 01.45 wib bayi lahir dengan
BB
Nifas
Ibu mengatakan selama nifas ini merasa cemas dan khawatir karena pengeluaran ASI
yang tidak lancar dan mengeluarkan
darah berwarna merah kecoklatan sampai coklat seperti flek, selama nifas ini ibu juga
melakukan aktifitas.
Ibu mengatakan makan ± 3-4x/hari porsi sedang lauk sayur, minum ±3-4 gelas/hari
dan tidak diperbolehkan oleh keluarga minum air putih terlalu banyak.
2) Pola eliminasi
Ibu mengatakan BAB ±1x/hari kadang keras dan tidak ada keluhan, BAK ±2-3 kali
/hari warna kuning biasa, tidak ada keluhan
3) Pola aktifitas
Ibu mengatakan selama nifas ini tidak melakukan pekerjaan rumah, hanya mencuci
popok bayi.
4) Pola istirahat
Ibu mengatakan selama nifas tidak di perbolehkan tidur siang oleh keluarga, tidur
malam ±7jam /hari.
5) Data Sosial Budaya
Ibu mengatakan bahwa saat ini minum jamu bersalin sehari 1x dan tidak
diperbolehkan minum air terlalu banyak oleh keluarga.
6) Personal hyginie
1) Mandi : ibu mengatakan mandi 2x/hari
2) Keramas : ibu mengatakan keramas 2-3x/minggu
3) Ganti baju : ibu mengatakan ganti baju 2-3x/hari
7) seksualitas
ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksualitas setelah melahirkan
Data Obyektif
Data obyektif meliputi:
Kesimpulan
Ny. “F” Post Partum hari ke-23 Dengan TFU 2 jari atas simpisis, K/U ibu
baik, pengeluaran ASI tidak lancar, Lochea berwarna kecoklatan, pola nutrisi
minum ±3-4 gelas/hari, ibu tidak tidur siang, saat nifas ini ibu minum jamu.
1. Kebutuhan cairan
Ds : Ibu tidak di perbolehkan minum air putih terlalu banyak oleh keluarga
Do : -
Berdasarkan data S dan O
yang diperoleh penulis berpendapat bahwa masalah pertama yang terjadi pada Ny”F”
adalah pemenuhan kebutuhan cairan, hal ini karena pada data S
ibu tidak diperbolehkan mengkonsumsi air putih terlalu banyak oleh keluarga, sehingga
pada masalah 1 terdapat kesenjangan hal ini karena penulis berpendapat bahwa
mengkonsumsi air yang cukup dapat mengatasi dehidrasi dan memberikan kesegaran pada
ibu, serta perlu adanya KIE yang intensif pada keluarga sehingga kebiasaan yang tidak
bermanfaat atau bahkan memperburuk
2. Pola istirahat
Ds : Ibu mengatakan selama nifas ini tidak diperbolehkan oleh keluarga tidur siang.
Do : -
Berdasarkan data S dan O yang diperoleh penulis berpendapat bahwa pola istirahat
juga menjadi salah satu masalah yang di hadapi oleh Ny”F” dengan kasus sub
involusi uterus. Pada masalah 2 ini
terdapat kesenjangan hal ini dikarenakan penulis berpendapat jika pola istirahat ibu
terganggu maka dapat mempengaruhi produksi ASI sehingga dapat mempengaruhi proses
menyusui yang akhirnya dapat memperhambat pengeluaran hormon oksitosin sehingga
menjadi salah satu faktor terjadinya sub involusi uterus.
2) Cemas
Ds : Ibu mengatakan merasa
cemas dengan
S : 36,60C
Informasi yang jelas tentng masa nifas sangat diperlukan untuk diantaranya
mengurangi kecemasan pada ibu
Dasar suhu ibu cenderung naik sampai dengan lebih dari 38oc dan lochea yang dikeluarkan
2. Anemia ringan hingga berat Dasar pemeriksaan penunjang ditemukan Hb Ibu yang
≤11gr/dl% Pada langkah ini terdapat persamaan yang terjadi antara tinjauan kasus
dan tinjauan teori, hal ini di karenakan keterlambatan deteksi dini pada ibu dengan
sub involusi uterus dan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa
nifas dan perawatan masa nifas
Pada langkah 4 ini terdapat persamaan antara teori dan kasus hal ini dikarenakan
penulis berpendapat bahwa penanganan dari sub involusi uterus dapat dilakukan oleh bidan
dan belum perlu adanya kolaborasi maupun rujukan dikarenakan penanganan dari sub
involusi uterus merupakan penanganan yang komprehensif
Intervensi
Berdasarkan data yang di peroleh baik dari data S dan O maka diagnosa
yang di peroleh adalah
3. Pemberian terapi
Pada kasus Ny”F” Post partum hari ke 23 dengan sub involusi uterus,
intervensi yang dilakukan oleh petugas adalah:
Pada langkah 5 jelas tidak terdapat kesenjangan yang berarti meskipun pada
tinjauan pustaka intervensi yang dilakukan pada ibu dengan sub involusi uterus
adalah :
3. Pemberian terapi
Tapi pada kenyataannya intervensi yang diberikan oleh petugas telah mencakup 3
aspek intervensi yang di berikan pada ibu dengan sub involusi uterus. Sehingga
penulis berpendapat bahwa intervensi yang diberikan oleh petugas sesuai dengan apa yang
di butuhkan oleh pasien dan sesuai dengan keterampilan dan wewenang bidan
Implementasi
Pada kasus Ny”F” implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi dan tidak
terdapat kesenjangan pada implementasi dikarenakan petugas melakukan implementasi
sesuai dengan kemampuan dan intervensi yang dilakukan.
Evaluasi
untuk menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam mengevaluasi menggunakan
format SOAP Yaitu:
SIMPULAN
Dalam pengkajian pada kasus Ny. “F” Post Partum hari ke 23 Dengan TFU 2 jari atas
simpisis, K/U ibu baik, pengeluaran ASI tidak lancar , Lochea berwarna kecoklatan, pola
nutrisi minum ±3-4 gelas/hari, ibu tidak tidur siang, saat nifas ini ibu minum jamu.
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang ada maka diagnose yang
ditemukan adalah Ny. Ny. “F” Post Partum hari ke-23 Dengan Sub involusi uterus.
Sedangkan masalah yang muncul adalah Kebutuhan cairan, pola istirahat, cemas,
pengeluaran ASI yang tidak lancar.
Antisipasi masalah potensial yang terjadi pada ibu dengan dengan sub involusi
Uterus adalah terjadinya infeksi puepuralis sampai dengan anemi ringan hingga berat
Identifikasi kebutuhan segera pada kasus ini tidak ada di karenakan penulis sub
involusi yang dialami ibu belum menuju ke infeksi purpuralis yang parah dan juga
dikarenakan kami berpendapat bahwa penanganan dari sub involusi uterus dapat dilakukan
oleh bidan dan belum perlu adanya kolaborasi maupun rujukan dikarenakan penanganan
dari sub involusi uterus merupakn penanganan yang komprehensif .
Adapun tujuan asuhan kebidanan pada Ny. “F” adalah setelah dilakukan asuhan
kebidanan selama 7 x 24 jam diharapkan terdapat pengeluaran lochea alba dan sub involusi
teratasi, Intervensi yang disusun sesuai dengan diagnosa dan masalah yang ada.
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan Ny. “F” Post partun hari ke 23 dengan partus sub
involusi uterus, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Setelah dilakukan asuhan
kebidanan pada Ny. “F” Post partun hari ke 23 dengan partu sub involusi uterus maka pada
Post partum hari ke 27 sub involusi dan masalah teratasi, hal ini sesuai dengan tujuan yang
dikarenakan ibu kooperatif dengan petugas dan mau melakukan apa yang dianjurkan oleh
petugas. Meskiopun salah satunya dikarenakan ibu tidak menyusui secara eksklusif, dan
ibu melakukan kebiasaan negatif dan kurangnya deteksi dini pada kasus sub involusi uterus
dan kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda bahaya masa nifas, tetapi masalah dapat
teratasi dan tidak ada komplikasi yang terjadi pada ibu. Meskipun begitu Asuhan kebidanan
yang komprehensif tetap harus dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Agus, dkk. 2008. Pedoman
Komprehensif (PONEK).
2008. Jakarta.
Wiknjosastro, G.H. & Madjid, O.A. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-
KR/POGI dan JILPIGIO Corporation.