Anda di halaman 1dari 45

KEBUTUHAN DASAR PADA IBU DALAM

PROSES PERSALINAN

OLEH
DOSEN PENGAMPU MK
CH. TIEN POPANG, S.ST.,M.Kes
Dukungan fisik dan psikologis Setiap ibu yang
akan memasuki masa persalinan biasanya diikuti
perasaan takut, khawatir, atau pun cemas,
terutama pada ibu primipara. Perasaan takut bisa
meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan
ibu menjadi cepat lelah, yang pada akhirnya akan
menghambat proses persalinan.
BIDAN HARUS MAMPU MEMBERIKAN KEHADIRAN DENGAN KONDISI BERIKUT :
REPOSITORY.UNIMUS.AC.ID

a) Selama bersama pasien, bidan harus berkonsentrasi


penuh untuk mendengarkan dan melakukan
observasi.
b) Membuat kontak fisik, misalnya mencuci muka
pasien, menggosok punggung,memegang tangan
pasien dan sebagainya,
c) Menempatkan pasien dalam keadaan yakin (bidan
bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien).
ADA LIMA KEBUTUHAN DASAR BAGI PEREMPUAN DALAM PERSALINAN MENURUT
LESSER DAN KEANE (2007:36-38):

1. Asuhan fisik dan psikologis


2. Kehadiran seorang pendamping secara terus-
menerus
3. Pengurangan rasa sakit
4. Penerimaan atas sikap dan perilakunya
5. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan
yang aman
SECARA SINGKAT BERIKUT ADALAH 5 KEBUTUHAN IBU
DALAM PROSES PERSALINAN

1. Kenyamanan
2. Keamanan
3. Nutrisi
4. Istrahat
5. Dukungan untuk mengurangi rasa sakit
1. KENYAMANAN

 Peran petugas kesehatan adalah memantau dan


memberikan dukungan serta kenyamanan pada ibu, bagi
segi perasaan maupun fisik.
 Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu dengan
 Mendampingi ibu agar merasa nyaman
 Menawarkan minum, mengipasi dan memijat ibu
 Menjaga kebersihan diri
 Ibu tetap dijaga kebersihannya agar terhindar dari infeksi
 Jika ada darah lendir atau cairan ketuban segera di bersihkan
LANJUT….

 Memberikan dukungan mental untuk mengurangi


kecemasan/ketakutan ibu dengan cara :
 Menjaga privasi ibu
 Penjelasan tentang proses dan kemajuan persalinan
 Penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan dan
keterlibatan ibu
 Mengatur posisi ibu
 Menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan
berkemih sesering mungkin
2. KEAMANAN

 Kebutuhan pertama ialah menerima tanda-tanda


bahwa ia cintai dan dihargai

 Kebutuhan kedua ialah merasa yakin akan


penerimaan pasangannya terhadap sang anak dan
mengasimilasi bayi tersebut kedalam keluarga.
LANJUT…..

Kebutuhan rasa aman pada ibu dalam menghadapi


proses persalinan :
a. Memilih tempat dan penolong persalinan
b. Informasi tentang proses persalinan atau tindakan
yang akan dilakukan.
c. Posisi tidur yang dikehendaki ibu.
d. Pendampingan oleh keluarga.
e. Pemantauan selama persalinan.
f. Intervensi yang diperlukan.
3. NUTRISI DAN CAIRAN

World Health Organization  (WHO)


merekomendasikan bahwa kebutuhan energi yang
begitu besar pada Ibu melahirkan dan untuk
memastikan kesejahteraan ibu dan anak, tenaga
kesehatan tidak boleh menghalangi keinganan
Ibu yang melahirkan untuk makan atau minum
selama persalinan (WHO, 1997 dalam William L,
and Wilkins, 2010).
LANJUT…..

 Makanan padat tidak boleh diberikan selama


persalinan aktif, karena dapat lebih lama tinggal dalam
lambung dari pada makanan cair, sehingga proses
pencernaan berjalan lebih lambat selama persalinan.

 Bila ada pemberian obat, dapat juga merangsang


terjadinya mual/muntah, yang bisa mengakibatkan
terjadinya aspirasi kedalam paru-paru.Untuk
mencegah dehidrasi, pasien boleh diberi minum segar
(jus buah, sup, dll) selama proses persalinan, namun
bila mual atau muntah, dapat diberikan cairan IV(RL).
LANJUT…..

Persatuan dokter kandungan dan ginekologi


Kanada merekomendasikan kepada tenaga
kesehatan untuk menawarkan Ibu bersalin diet
makanan ringan dan cairan selama persalinan
(Persatuan dokter kandungan dan ginekologi
Kanada, 1998 dalam William L, and Wilkins,
2010).
Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (Makanan
ringan dan minum air) selama persalinan dan
proses kelahiran bayi.

Sebagian ibu masih ingin makan selama fase


laten persalinan, tetapi setelah masa fase aktif,
mereka hanya ingin mengkonsumsi cairan saja,
anjurkan agar anggota keluarga sesering
mungkin menawarkan minum dan makanan
ringan selama proses persalinan
LANJUT….

Makanan yang disarankan dikonsumsi pada kelompok


Ibu yang makan saat persalinan adalah roti, biskuit,
sayuran dan buah-buahan, yogurt rendah lemak, sup,
minuman isotonik dan jus buah-buahan (O’Sullivan
et al, 2009).

Menurut Elias (2009) Nutrisi dan hidrasi sangat penting


selama proses persalinan untuk memastikan
kecukupan energi dan mempertahankan kesimbangan
normal cairan dan elektrolit bagi Ibu dan bayi.
Ibu melahirkan harus dimotivasi untuk minum
sesuai kebutuhan atau tingkat kehausannya. Jika
asupan cairan Ibu tidak adekuat atau mengalami
muntah, dia akan menjadi dehidrasi, terutama
ketika melahirkan menjadikannya banyak
berkeringat (Micklewirght & Champion, 2002
dalam Thorpe et al, 2009).
Salah satu gejala dehidrasi adalah kelelahan dan
itu dapat mengganggu kemajuan persalinan dan
menyulitkan bagi Ibu untuk lebih termotivasi dan
aktif selama persalinan. Jika Ibu dapat mengikuti
kecenderungannya untuk minum, maka mereka
tidak mungkin mengalami dehidrasi
(McCormick, 2003 dalam Thorpe et al, 2009).
LANJUT…..

Cairan isotonik dan makanan ringan yang


mempermudah pengosongan lambung cocok
untuk awal persalinan. Jenis makanan dan cairan
yang dianjurkan dikonsumsi pada Ibu bersalin
adalah sebagai berikut (Champion dalam
Elias,2009) :
Alasan :
Makanan ringan dan asupan cairan yang cukup
selama persalinan akan memberi lbh banyak
energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasai bisa
memperlambat kontraksi dan atau membuat
kontraksi menjadi tidak teratur dan kurang
efektif.
ASUPAN PADA IBU BERSALIN

 Makanan:
 Roti atau roti panggan (rendah serat) yang rendah
lemak baik diberi selai ataupun madu.
 Sarapan sereal rendah serat dengan rendah susu.
 Nasi tim.
 Biskuit.
 Yogurt rendah lemak.
 Buah segar atau buah kaleng
ASUPAN PADA IBU BERSALIN

 Minuman:
 Minuman yogurt rendah lemak.
 Es krim.
 Jus buah-buahan.
 Kaldu jernih.
 Diluted squash drinks.
 Air mineral.
 Cairan olahraga atau cairan isotonik.
PENGARUH ASUPAN MAKAN DAN MINUM SELAMA PERSALINAN

a. Kebutuhan Energi Selama Persalinan

Menurut American College of sport medicine


menetapkan bahwa minuman karbohidrat dapat
menghilangkan kelelahan pada yang latihan
aerobik terus menerus, sehingga hal ini relevan
pada Ibu hamil.
LANJUT…..

b. Ketosis
Pada akhir dari kala I persalinan, pada Ibu yang
hanya minum air putih mengalami keadaan
ketosis dan menurunkan kadar glukosa serum.

Namun minuman isotonik disarankan untuk


menghindari terjadinya ketosis pada Ibu saat
persalinan.
LANJUT…..

c. Hiponatremia
Hiponatremia kondisi yang ditemukan pada Ibu
bersalin yang terlalu banyak minum air.
Penelitian Johanssen et al (2002) dalam Nancy
(2010) ditemukan 4 neonatus dan Ibu melahirkan
mengalami kejang dan gangguan sistem syaraf
pusat yang berhubungan dengan asupan oral Ibu
selama bersalin sebanyak 4 dan 10 liter air atau
jus buah selama persalinan.
LANJUT….

Sehingga disarankan untuk membatasi asupan


cairan tidak lebih dari 2.500 ml, dan tidak
diberikan cairan hipotonik secara intravena pada
Ibu bersalin. Sehingga makan dan minum
dianjurkan namun tidak pula berlebihan.
LANJUT….

d. Stres Persalinan
makan dan minum saat persalinan dapat mengurangi
stress pada Ibu ketika bersalin. Penelitian Penny Simpkin
(1986) dalam Nancy (2010) melaporkan dari 159 Ibu
bersalin, 27% Ibu yang dibatasi asupan makanan
mengalami stress dan 57% Ibu  bersalin mengalami stress
dengan pembatasan asupan cairan.

Penelitian senada dilakukan oleh Amstrong dan Johnson


(2000), 149 Ibu bersalin di Scottish, 30 % diantaranya
memilih untuk asupan makanan ketika bersalin dan 25%
diantaranya menunjukkan kepuasan terhadap proses
persalinannya berlangsung.
LANJUT…

e. Muntah
Ibu yang makan dan minum selama persalinan,
20 orang mengalami muntah dan 8 orang
muntah lebih dari sekali.
Muntah dikaitkan dari jumlah asupan makanan
yang lebih banyak dari minum.
Tidak ada hubungan antara Ibu yang mengalami
muntah dan tidak, terhadap lama persalinan, dan
hasil persalinan yang buruk.
ELIMINASI

Eliminasi Merupakan proses pembuangan sisa


metabolism tubuh berupa urin dan alvi.
Kebutuhan eliminasi ini dibagi menjadi 2, yaitu
eliminasi urin (BAK) dan eliminasi alvi (BAB).
LANJUT….

 Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam


selama proses persalinan.
 Demikian pula dengan jumlah dan waktu berkemih
juga harus dicatat.
 Bila pasien tidak mampu berkemih sendiri, dapat
dilakukan katerisasi, karena kandung kencing yang
penuh akan menghambat penurunan bagian terbawah
janin.
 Selain itu juga akan meningkatkan rasa tidak nyaman
yang tidak dikenali pasien, karena bersamaan dengan
munculnya kontraksi uterus.
LANJUT…..

 Rectum yang penuh akan mengganggu


penurunan bagian terbawah janin, namun bila
pasien mengatakan BAB, bidan harus
memastikan kemungkinan adanya tanda dan
gejala masuk pada kala II.
 Bila diperlukan dengan indikasi, bisa dilakukan
tindakan lavement, meskipun tindakan ini bukan
merupakan tindakan rutin selama persalinan.
LANJUT…..

 Kandung kemih Biasanya ibu dianjurkan


mengosongkan kandung kemih selama
persalinan.
 Blas yang penuh dapat memperlambat turunnya
kepala janin serta menghambat kontraksi uterus.
 Hal ini dapat menyebabkan luka memar & dapat
mjd vistula vesiko vagina.
LANJUT…

 Retensio urine Retensio urine b’hubungan dg


hipotonik kontraksi uterus. Seorang ibu yang
tidak dapat pergi ke kamar mandi untuk
mengosongkan blasnya akan mengalami
kesulitan dalam berkemih. Bidan dapat
memberikan kenyamanan untuk mengatasinya.
Suara air mengalir dapat m’bantu merangsang
mikturisi, jika tidak dapat kencing dapat
dilakukan kateterisasi.
ASUHAN ELIMINASI PADA IBU BERSALIN

1. Anjurkan ibu utk mengosongkan kandung kemihnya


secara rutin selama persalinan.
2. Ibu hrs berkemih sedikitnya setiap 2 jam, atau lebih
sering jika ibu merasa ingin berkemih atau jika
kandung kemih terasa penuh
3. Periksa kandung kemih sebelum memeriksa DJJ
(amati atau lakukan palpasi tepat diatas simfisis
pubis utk mengetahui apakah kandung kemih penuh)
4. Anjurkan dan antar ibu untuk berkemih ke kamar
mandi. Jika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi,
berikan wadah urin.
Eliminasi
kandung kemih yang penuh dapat berpotensi
berpotensi :
1. Memperlambat turunnya janin dan mengganggu
kemajuan persalinan
2. Menyebabkan ibu tidak nyaman
3. Meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan
yg disebabkan oleh atonia uteri
4. Menggangu penatalaksanaan distosia bahu
5. Meningkatkan risiko infeksi saluran kemih
pascapersalinan
 Eliminasi
Alasan
• Selama persalinan berlangsung,
tdk dianjurkan untuk melakukan
katetrisasi kandung kemih Kateerisasi
menimbulkan
secara rutin.
rasa nyaeri,
meningkatkan
• Kateterisasi hanya dilakukan risiko infeksi
jika kandung kemih penuh dan dan perlukaan
ibu tdk bisa berkemih sendiri. saluran kemih
ibu
4. ISTRAHAT/AKTIVITAS

Posisi meneran adalah posisi yang nyaman bagi


ibu bersalin. Ibu bersalin dapat berganti posisi
secara teratur selama persalinan kala II, karena
hal ini sering kali mempercepat kemajuan
persalinan dan ibu mungkin merasa dapat
meneran secara efektif pada posisi tertentu yang
dianggap nyaman bagi ibu.
TUJUAN ISTRAHAT :

1) Memberikan kenyamanan pada proses


persalinan.
2) Mempermudah atau memperlancar proses
persalinan dan kelahiran bayi.
3) Mempercepat kemajuan persalinan.
KEUNTUNGAN DAN MANFAAT POSISI MENERAN BAGI IBU BERSALIN

1) Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.


repository.unimus.ac.id
2) Lama kala II lebih pendek.
3) Laserasi perineum lebih sedikit.
4) Menghindari persalinan yang harus ditolong
dengan tindakan.
POSISI UNTUK PERSALINAN

 Posisi duduk atau setengah duduk


Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing
kelahiran kepala bayi dan mengamati/mensupport
perineum
 Posisi merangkak
 baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit
 Membantu bayi melakukanrotasi
 Peregangan minimal pada perineum
POSISI UNTUK PERSALINAN

 Berjongkok atau berdiri


 Membantu penurunan kepala bayi
 Memperbesar ukuran panggul
 Memperbesar dorongan untuk meneran (bia memberi
kontribusi pada laserasi perineum).
 Berbaring miring ke kiri
 Memberi rasa santai bagi ibu yang letih
 Memberi oksigen yang baik bagi bayi
 Membantu mencegah terjadinya laserasi
MENGAPA TIDAK BOLEH BERSALIN DALAM POSISI
TERLENTANG/LITHOTOMI

 Dapat menyebabkan Sindrome supine


hypotensikrn tekanan pada vena kava inferior
oleh kavum uteri yang mengakibatkan ibu
pingsan & hilangnya oksigen bagi bayi
 Dapat menambah rasa sakit
 Bisa memperlama proses persalinan
 Lebih sulit bagi ibu untuk melakukan pernafasan
Membuat buang air lebih sulit
MENGAPA TIDAK BOLEH BERSALIN DALAM POSISI TERLENTANG/LITHOTOMI
UNTUK PERSALINAN

 Membatasi pergerakan ibu


 Bisa membuat ibu merasa tak berdaya
 Bisa membuat proses meneran mejadi lebih sulit
 Bisa menambah kemungkinan terjadinya laserasi
pada perineum
 Bisa menimbulkan kerusakan syaraf pada kaki
dan punggung
5. BEBERAPA TEHNIK DUKUNGAN UNTUK MENGURANGI
RASA SAKIT

1. Kehadiran pendamping yg terus menerus, sentuhan


yang nyaman,& dorongan dari orang yg mendukung
2. Perubahan posis dan pergerakan
3. Relaksasi dan latihan pernafasan
4. Istirahat dan privasi
LANJUT….

5. Sentuhan dan massage


6. Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur
yang akan dilaksanakan
7. Pijatan ganda pada pinggul & Penekanan pada
lutut
8. Kompres hangat dan dingin atau berendam
9. Pengeluaran suara
10. Visualisasi dan pemusatan perhatian dan Musik
Metode  Sederhana

mengurangi Efektif
rasa sakit yang Biayanya rendah
Risikonya rendah
di berikan
Membantu kemajuan
secara terus persalinan
menerus Hasil Kelahiran
dalam bentuk bertambah baik
dukungan Bersifat sayang Ibu
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai