Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PATOLOGI


PADA NY. I UMUR 36 TAHUN PIIA0 POSTPARTUM 0 HARI DENGAN PRE
EKLAMSIA BERAT
DI RSU AMANAH SUMPIUH

Kelompok II

PRODI PROFESI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP
TAHUN 2023

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus Nifas Patologi di RSU Amanah Sumpiuh telah disahkan oleh
pembimbing pada:

Hari :
Tanggal :

Dalam Rangka Praktek CE yang telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik
dan pembimbing institusi Prodi Profesi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Al-
Irsyad Cilacap Tahun 2023

Pembimbing Klinik Praktikan

Ayu Kelompok II

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Rochany Septiyaningsih, S.ST., MPH

2
BAB III KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PATOLOGI
PADA NY. I UMUR 3I TAHUN PIIA0 POSTPARTUM 0 HARI DENGAN PRE
EKLAMSIA BERAT
DI RSU AMANAH SUMPIUH

A. PENGKAJIAN (Data Sekunder RM) NO RM 45976

Tanggal : 22 Maret 2023


Waktu : 20.00 WIB
Tempat : RSU AMnah Sumpiuh
Biodata :
1. Nama ibu : Ny. I 1. Nama suami : Tn.S
2. Umur : 36 tahun 2. Umur : 44 tahun
3. Suku bangsa : Jawa 3. Suku bangsa : Jawa
4. Agama : Islam 4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA 5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Swasta 6. Pekerjaan : Swasta
7. Alamat : Dsn Sitara Wetan RT 6 RW 4 Jetis

1. DATA SUBYEKTIF

a. ALASAN DATANG:
Pasien datang dari kamar operasi post SC atas indikasi PEB
b. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan nyeri pada luka SC dan belum kentut.
c. Riwayat obstetri:
1) Riwayat persalinan Sekarang
Paritas :2 Abortus :0
Tempat persalinan : RSU Amanah Sumpiuh
Ditolong oleh : Dokter
Jenis persalinan : SC
Masalah dalam persalinan: PEB

3
Keadaan Plasenta : Lahir lengkap (kotiledon, korion, amnion lengkap)
Keadaan tali pusat : Tali pusat normal
Keadaan bayi : Menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal/ jam lahir : 22 Maret 2023/ 18.50WIB
BB: 2560 gr PB: 45 cm JK: Perempuan
Kelainan bawaan : Tidak ada kelainan bawaan
2) Riwayat Kesehatan:
a) Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan sudah 1x melahirkan. Ibu mengatakan tidak sedang
maupun pernah mengalami tanda dan gejala penyakit jantung, hepatitis,
hipertensi, malaria, asma, DM, TBC, serta HIV/AIDS
b) Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit seperti jantung, hepatitis, hipertensi, malaria, asma, DM, TBC, serta
HIV/AIDS.
3) Riwayat KB : Pernah/Tidak pernah *)
Rencana KB : ibu mengatakan MOW
4) Riwayat Psikososial-spiritual/ekonomi
5) Riwayat perkawinan :
 Status perkawinan : menikah / tidak menikah*),
 Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*)
 Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
 Segi psikologis : ibu mengatakan apa yang terjadi pada dirinya merupakan
cobaan dari Allah.
6) Kehamilan ini diharapkan / tidak*) oleh ibu, suami, keluarga dari pihak ibu;
7) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Ibu mengatakan selalu nerdoa
dan beribadah.
8) Ibu tinggal serumah dengan : Suami .
9) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : Suami
10) Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan sendiri.
11) Orang terdekat ibu : suami
12) Pendamping ibu saat ini: suami

4
13) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan Nifas : Tidak ada adat istiadat
yang dilakukan
14) Pembiayaan umum
15) Praktik agama yang berhubungan dengan nifas : Tidak ada
16) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh nakes wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
 lainnya : ..................................................................................
2. DATA OBYEKTIF

a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum: Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 153/90 mmHg
4) Nadi : 90x/menit
5) RR : 20x/menit
6) SH :36 C
7) Saturasi O2 : 98%
8) BB : 80 kg
b. Status present
Kepala : kulit kepala bersih, persebaran rambut merata, rambut hitam
kuat, tidak ada benjolan
Muka : tidak oedem, tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pengihatan baik
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut : bibir lembab, ada karies gigi, tidak ada stomatitis
Telinga : tidak ada penumpukan serumen, simetris
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan
Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada

5
Abdomen : Ada nyeri pada luka SC
Lipat paha : tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada trombophiebitis
Vulva : tidak oedem, tidak ada varises
Ekstremitas : oedem, turgor kulit baik, pergerakan normal, kuku jari bersih
Punggung : tidak ada kelainan seperti lordosis, kifosis, dan skoliosis
Anus : tidak ada hemorroid
GCS 1,5, E4M6V5
B. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Ny. I usia 36 tahun PIIA0 postpartum 0 hari dengan PEB
Masalah : Nyeri luka SC
Kebutuhan : pain management dan analgetic administration
C. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI MASALAH
Diagnosa Potensial: Eklampsia
D. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi DSOG untuk perawatan lanjut di ICU
E. RENCANA TINDAKAN Tanggal : 22 Maret 2023 Jam: 22.00 WIB
1. Pemberian terapi lanjutan
a. Cefixime 2x200 mg
b. Metronidasol 3x500 mg
c. Nutriflam 2x1
d. Glutrop 1x1
e. Biocal 1x1
f. Nifedipine 3x10 mg
g. Metildopa 3x500 mg
h. MGSO4 dosis rumatan
2. Cek Laboratorium lengkap
3. Pantau KU ibu

F. PENATALAKSANAAN Tanggal : 22 Maret 2023 Jam: 22.00 WIB


1. Memperikan terapi lanjutan
i. Cefixime 2x200 mg
j. Metronidasol 3x500 mg
k. Nutriflam 2x1

6
l. Glutrop 1x1
m. Biocal 1x1
n. Nifedipine 3x10 mg
o. Metildopa 3x500 mg
p. MGSO4 dosis rumatan
2. Melakukan pengecekan laboratorium hematologi
3. Memantau KU baik, tidak ada sesak nafas, nyeri masih, terpasang IVFD dan DC.

G. EVALUASI 23 Maret 2023 jam 05.16


1. Terapi sudah dilakukan
a. Cefixime 2x200 mg
b. Metronidasol 3x500 mg
c. Nutriflam 2x1
d. Glutrop 1x1
e. Biocal 1x1
f. Nifedipine 3x10 mg
g. Metildopa 3x500 mg
h. MGSO4 dosis rumatan
2. Hasil dari pemeriksaan hematologi

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hematologi
Hemoglobim 13.00 L13.2-17.3, P11.7.6-15.5 gr/dl
Eritrosit 4.61 L4.4-5.9, P3.8-5.2 Juta/l
MCV 83.3 80-100 fl
MCH 28.2 26-34 pg
MCHC 33.9 32-36 gr/dl
Leukosit 24.8 L3.8-10.6, P3.6-11 10^3/ul
Trombosit 325 150-440 10^3/ul
Neut% 91.5 50-70 %
Lymph% 5.6 25-40 %
MXD 2.9 %
Hematrokrit 38.4 L40-52, P35-42 %

3. Memantau KU baik, tidak ada sesak nafas, nyeri masih.

7
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP)


dan Jam

23/3/2023 S = Ibu mengatakan nyeri daerah operasi.


Jam 07.00 O=
TD : 130/ 80 mmHg
N : 98x/ menit
S : 370C
RR : 24x /menit
Terpasang DC, IVFD
A=
Diagnosa : Ny. 1 usia 36 tahun PIIA0 postpartum 1 hari
dengan Pre Eklampsia Berat
Masalah : Nyeri akut
Diagnosa potensial : Tidak ada
Kebutuhan segera : Tidak ada
P=
1. Memonitor KU dan TTV tiap jam
Hasil : Ku Baik,
TD : 150/ 90 mmHg
N : 98x/ menit
S : 370C
RR : 20x /menit
2. Melanjutakn intervensi hasil kolaborasi dokter DPJP
dan dokter konsulen.
Hasil : paint managemen dan analgetic
3. Melanjutkan terapi .
Hasil : terapi sudah diberikan
a. Cefixime 2x200 mg
b. Metronidasol 3x500 mg
c. Nutriflam 2x1
d. Glutrop 1x1
e. Bisoprolol 1x5 mg
f. Biocal 1x1
g. ISDN 3x1
h. Nifedipine 3x10 mg
i. Metildopa 3x500 mg
j. MGSO4 ke 5
k. Injeksi cefri 2x1
l. Injeksi furosemide 1x1

8
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP)


dan Jam
23/3/2023 S = Ibu mengatakan nyeri daerah operasi.
Jam 14.00 O=
TD : 150/90 mmHg
N : 98x/ menit
S : 36,80C
RR : 20x /menit
Terpasang DC, IVFD
A=
Diagnosa : Ny. 1 usia 36 tahun PIIA0 postpartum 1 hari
dengan Pre Eklampsia Berat
Masalah : Nyeri akut
Diagnosa potensial : Tidak ada
Kebutuhan segera : Tidak ada
Planning :
1. Memonitor KU dan TTV tiap jam
Hasil : Ku Baik,
TD : 150/ 90 mmHg
N : 80x/ menit
S : 370C
RR : 20x /menit
2. Melanjutakn intervensi hasil kolaborasi dokter DPJP
dan dokter konsulen.
Hasil : paint managemen dan analgetic
3. Melanjutkan terapi .
Hasil : terapi sudah diberikan
m. Cefixime 2x200 mg
n. Metronidasol 3x500 mg
o. Nutriflam 2x1
p. Glutrop 1x1
q. Bisoprolol 1x5 mg
r. Biocal 1x1
s. ISDN 3x1
t. Nifedipine 3x10 mg
u. Metildopa 3x500 mg
v. MGSO4 ke 5 dan berakhir pada labu terakhir
w. Injeksi cefri 2x1
x. Injeksi furosemide 1x1

4. Pindah keruang perawatan jam 14.00

9
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP)


dan Jam
23/3/2023 S=
Jam 14.00 Ibu mengatakan sudah membaik
O=
TD : 128/93 mmHg
N : 88x/ menit
S : 36,80C
RR : 16x /menit
A=
Diagnosa : Ny. 1 usia 36 tahun PIIA0 postpartum 2 hari
dengan keadaan baik
Diagnosa potensial : Tidak ada
Kebutuhan segera : Tidak ada
P=
1. Edukasi Perawatan luka SC
Hasil: ganti balut pada saat kontrol
2. Edukasi pengaturan diit.
Hasil : ibu bersia untuk mengatur pola makan
dan minumnya
3. Memotivasi untuk mobilisasi pasien
Hasil:sudah bisa mobilisasi jalan
4. Edukasi perawatan tali pusat
Hasil:ibu mengerti cara perawatan tali pusat
yang benar

10
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dijelaskan kesenjangan dengan cara membandingkan teori

yang ada terhadap realita yang terdapat di lahan. Dalam menjelaskan kesenjangan tersebut

menggunakan langkah-langkah dalam management kebidanan yaitu pengkajian data

subjektif, objektif, analisa dan penatalaksanaan

A. PEMBAHASAN

Penulis akan membahas mengenai kesenjangan yang akan terjadi antara

tinjauan teori dan tinjauan kasus di lapangan, dengan mengunakan

pendekatan manajemen asuhan kebidanan menurut 7 langkah varney,mulai dari

pengkajian, interpretasi data dasar, diagnosa potensial, antisipasi masalah

potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Setelah

dilaksanakan asuhan kebidanan pada ibu Nifas Ny. 1 usia 36 tahun, dengan post

SC atas indikasi PreEklampsia Berat di RSU Amanah Sumpiuh tanggal 22 s/d 23

Maret 2023

Salah satu cara alternatif yang sering dilakukan di bidang kedokteran

dalam proses persalinan melalui sectio caesarea terutama bila terdapat

komplikasi misalnya ibu dengan preeklampsia/eklampsi dan masih banyak

komplikasi yang lain yang menyebabkan tindakan operasi sectio caesarea ini

harus dilakukan karena indikasi dari sectio caesarea salah satunya adalah

preeklampsia berat sehingga dilakukan dalam menyelamatkan ibu dan janin yang

dikandungnya ( Gondo,2006).

11
1. Pengkajian

Menurut Mangkuji (2012), pada langkah pertama kegiatan yang

dilakukan adalah pengkajian dengan mengumpumpulkan semua data yang

diperlukan untuk mengevaluasi klien dengan klien secara lengkap. Data yang

dikumpulkan antara lain berupa keluhan klien, riwayat kesehatan klien,

pemeriksaan fisik secara lengkap sesuai dengan kebutuhan, meninjau data

laboratorium,. Pada langkah ini, dikumpulkan semua informasi yang akurat

dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada langkah ini,

bidan mengumpulkan data dasar awal secara lengkap.

1. Data subjektif

Pada kasus data subjektif keluhan utama ibu mengatakan merasa pusing dan

nyeri pada bekas luka operasi. Operasi dilakukan pada tanggal 22 Maret

2023. Menurut Prawiyono (2010), melahirkan dengan cara sectio sesarea

pada ibu post operasi keluhan yang biasa muncul adalah gangguan rasa

nyaman karena nyeri yang berhubungan dengan trauma pembedahan.

Pengkajian dilakukan pada hari rabu, 22 Maret 2023 Pukul 20.00 WIB , di

RSU Amanah Sumpyuh. Pengkajian dilakukan pada Ny.I, umur 36 tahun,

agama Islam alamat rumah Dsn Sitara Wetan RT 6 RW 4 Jetis. Pengkajian

Riwayat reproduksi Ny. I, Ibu mengatakan nyeri pada luka SC dan belum

kentut.

2. Data objektif

Data objektif adanya kenaikan tekanan darah 160/100 mmHg, pada

pemeriksaan laboratorium diketahui protein urine +3. Hal ini sesuai Sarwono

( 2007), gejala dan tanda preeklampsia yaitu tekanan darah sistolik > 160

mmHg, tekanan darah sistolik < 110 mmHg, proteinuria > 3 gram/liter,

nyeri kepala yang hebat, oedema pada kaki, tangan dan kelopak mata.
12
Jadi jika semua arteriola didalam tubuh mengalami spasme, maka

tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan

perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Keadaan umum Baik,

Kesadaran Composmentis, Tensi 153/90 mmHg, Nadi 90x/menit RR

20X/mnt, Saturasi 98%, BB 80 kg. Pada pemeriksaan vulva dan vagina

terdapat lochea rubra berwarna merah segar, tidak ada perlukaan yang bukan

episiotomy dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Pada anus tidak ada

haemoroid. Pada ekstremitas atas tangan kiri terpasang infus D5 % drip

analgetik 20tetes/menit, terpasang infus RL drip oxytocin 20 IU 20

tetes/menit,tangan kanan terpasang infus RLdrip mgSO4 40% 6 gram

28tetes/menit. pada ekstremitas bawah terdapat oedema pada kedua kaki, dan

tidak ada varises, dan terpasang DC dengan jumlah urine 300 cc

2. Interpretasi Data Dasar

Langkah kedua, menurut Mangkuji (2012) pada langkah ini, kegiatan

yang dilakukan adalah menginterprestasikan semua data dasar yang telah

dikumpulkan sehingga ditemukan diagnosis dalam lingkup praktek kebidanan

yang tergolong pada nomenkultur standar diagnosis, sedangkan perihal yang

berkaitan dengan pengalaman klien ditemukan dari hasil pengkajian. Diagnosa

kebidanan pada kasus Ny. I atas indikasi preeklampsia berat ditegakkan

sesuaidata berikut ini :

Data subjektif yaitu ibu mengatakan merasa pusing dan nyeri pada

luka operasi. Data objektif keadaan umum baik, kesadaran belum sadar penuh (

samnolen), pemeriksaan tanda-tanda vital Keadaan umum Baik, Kesadaran

Composmentis, Tensi 153/90 mmHg, Nadi 90x/menit RR 20X/mnt, Saturasi

98%. Pada tangan kanan terpasang infus RL drip MgSo4 6 gr 28 tpm, tangan

13
kiri terpasang infus RL drip oxy 20 tpm,pada pemeriksaan fisik kelopak

mata tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sclera putih, hidung tidak ada

polip dan secret, mukosa bibir lembab, tidak ada caries pada gigi, telinga tidak

ada serumen, tidak ada pembesara kelenjar tyroid, pembengkakan kelenjar

limfe dan pembendungan vena jugularis pada leher, ada hiperpigmentasi pada

areola mammae, puting susu menonjol dan bersih, colostrum kanan+/kiri+,

kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, luka operasi tertutup kassa

steril, pengeluaran lochea rubra, terpasang dawer kateter, protein urine (+3).

3. Antisipasi Masalah Pontensial

Langkah ini bidan dituntut untuk mengatasi masalah pontensial tetapi

juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah tidak terjadi

(varney,2006) masalah pontensial yang dapat terjadi pada PreEklampsia

Berat bisa terjadi kejang dan infeksi. Dalam kasus ini pontensial masalah yang

mungkin terjadi pada Ny I adalah Eklamsia.

4. Tindakan Segera

Langkah keempat, menurut mengkuji (2008), pada langkah ini yang

dilakukan bidan adalah mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan

atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Tindakan segera yang

dilakukan pada ibu nifas post SC atas indikasi pre- eklampsia berat yaitu

observasi keadaan umum, tanda-tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan, dan

tanda-tanda infeksi, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi (pada

ekstremitas atas terpasang D5 % drip analgetik 20 tetes/menit,terpasang RL

drip oxytocin 20 iu 20 tetes/menit, terpasang RL drip mgSO4 28 tetes/menit).

14
5. Perencanaan

Langkah kelima, menurut mengkuji (2012), pada langkah ini

direncanakan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi hal yang sudah

teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi

dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan terjadi selanjutnya, apakah

dibutuhkan konseling dan apakah perlu merujuk klien. Setiap asuhan yang

direncanakan harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu : bidan dan

pasien.

1. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.

Rasional : menurut medforth, (2011) observasi selama perawatan diruang

pascanatal yaitu tekanan darah, denyut nadi, inspeksi luka, kehilangan darah

pervaginam, dan suhu tubuh.

2. Kolaborasi dengan dokter pemberian MgSo4 secara IV rumatan

Rasional : hal ini sesuai dengan Robson, ( 2012), magnesium sulfat harus

dipertimbangkan untuk ibu dengan preeklampsia berat dapat mengurangi

resiko kejang sekitar 58%. Magnesium sulfat dalam therapi baru pertama 4

gram dengan infus IV lambat dan dianjurkan dengan infus 1 gram/jam

selama 24 jam.

3. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini

Rasional : menurut Medforth (2010), salah satu resiko untuk tromboelisme

adalah prosedur bedah selama kehamilan atau periode pascanatal . upaya

untuk mencegah tromboembolik untuk menganjurkan ibu untuk mobilisasi

segera mungkin seperti gerakan kakinya, dan melakukan rotasi pergerakkan

kaki minimal setiap jam.

15
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum

Rasional : menurut medforth (2010) , ibu dianjurkan untuk minum banyak

cairan dan secara bertahap masukkan diet ringan. dokter bedah

normalnya akan memprogramkan asupan hanya air sampai bising usus

kembali 24-48 jam setelah pembedahan.

6. Pelaksanaan

Langkah keenam, menurut Mangkuji (2012), Pada langkah ini,

kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan rencana asuhan yang sudah

dibuat pada langkah kelima secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa

dilakukan oleh bidan atau anggota tim kesehatan lain. Jika bidan tidak

melakukan sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan

pelaksanaannya. Dlam situasi ini, bidak harus berkolaborasi dengan tim

kesehatan lain atau dokter. Dengan demikian, bidan harus bertanggung jawab

atas terlaksananya rencana asuhan yang menyeluruh yang telah dibuat

bersama tersebut :

Pada kasus ini pelaksanaan asuhan yang telah dilakukan yaitu :

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.

Mengobservasi tanda-tanda vital, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan

perdarahan.

2. Menganjurkan ibu untuk personal hygiene

3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini

4. Menganjurkan ibu untuk makan - makanan bergizi dan diet rendah garam

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan teratur

16
Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy yaitu

cefotaxime 2x1 gr, kalnex 3x1 ampul/IV, nifedipin 3x10 mg,

Amoxicillin, asam mefenamat, B.Com. Kegunaan dari obat cefotaxime

adalah obat antibiotik sefalosporin untuk menghentikan pertumbuhan

bakteri.Efek samping termaksud mual, reaksi alergi dan peradangan pada

tempat injeksi,Kalnex : untuk membantu menghentikan kondisi perdarahan,

obat ini bekerja dengan menghalangi pemecahan bekuan darah,sehingga

mencegah perdarahan.efek samping : kulit pucat, masalah pada pernapasan,

perdarahan atau memar yang tidak biasa, kelelahan.

Nifedipin : pemberian therapy nifedipin merupakan obat anti

hipertensi (obat darah tinggi) cara kerja : pelebaran pembuluh darah untuk

memungkinkan aliran darah mudah, yang menurunkan tekanan darah dan

mengurangi nyeri dada. kegunaan dari obat amoxicillin : obat antibiotik

penicilin untuk berbagai macam infeksi bakteri. Bekerja dengan

menghentikan pertumbuhan bakteri, asam mefenamat : obat pereda nyeri

dan peradangan, menghambat pembengkakan,gejala nyeri dan bisa juga

untuk meredakan demam, B.Com : membantu mengatasi gejala kelelahan

dan stress, kecukupan vit b.com dapat membantu mencegah

anemia,gangguan penglihatan, kerusakan saraf dan gangguan jantung.

6. Pada ekstremitas atas tangan kanan terpasang infus RL drip MgSo4

40% 6 gram 28 tetes/menit. Dan melakukan perawatan luka operasi.

7. Evaluasi

Langkah ketujuh menurut Mangkuji, (2012) pada langkah

terakhir ini yang dilakukan oleh bidan adalah melakukan evaluasi

keefektifan asuhan yang diberikan, yang mencakup pemenuhan

17
kebutuhan, untuk menilai apakah sudah benar-benar terlaksana/terpenuhi

sesuai dengan kebutuhan yang telah teridentifikasi dalam masalah dan

diagnosis. Mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif

untuk mengetahui mengapa proses manajemen ini tidak efektif. Evaluasi

asuhan kebidanan pada kasus ibu nifas post SC atas indikasi Pre-

eklampsia berat adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 22 Maret 2023 adalah evaluasi dengan melakukan

asuhan kebidanan yang diberikan yaitu : menginformasikan hasil

pemeriksaan, memenuhi kebutuhan nutrisi ibu, menjelaskan kepada ibu

untuk tetap menjaga personal hygen, menganjurkan ibu untuk istirahat,

ibu mendapat terapi obat injeksi dan oral cefotaxime 3x1 gr/iv, ketorolac

3x30 mg/iv, nifedipin 10 mg/ oral, dan ibu sudah bisa berjalan ke kamar

mandi sendiri.

18
DAFTAR PUSTAKA

Alvarenga, M.B. et all. (2015). Episiotomy Healing Assessment Redness, Edema,


Ecchymosis, Discharge, Approximation (REEDA) scale
reliability.Original Article. Universitas de Sao Paulo, Brasil

Ambarwati, E. & W. (2010) Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: NuhaMedika.

Arikunto, S. (2013) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


RinekaCipta.

Bahiyatun (2013) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

Boyle, M. (2011) Pemulihan Luka. Jakarta: EGC.

Dahlan, S. (2015). Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan.


Jakarta :Epidemologi Indonesia

Damayanti, I. P. et all. (2015) Panduan Lengkap Keterampilan Dasar Kebidanan


II. Yogyakarta: Deepublish

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2018) Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun
2018

Hidayat, A. A. A. (2017) Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.


Jakarta: SalembaMedika.

I Made, S.W. (2018) Perawatan Luka denganPendekatan Multi


DisiplinYoogyakarta: Andi Offset.

Imamah, E. N., Tarmi & Ekawati, H. (2017). Pengaruh Tehnik Relaksasi


Terhadap Penurunan Nyeri Luka Jahitan Perineum Pada Ibu Post Partum
di Rumah sakit Muhammadiyah. Lamongan

Irianto, K. (2014) Biologi Reproduksi. Jakarta : Alfa Beta

Jamhariyah, J. (2019) ‘Pengaruhterhadap Waktu Penyembuhan Luka Perineum


pada Ibu Nifas’, Jurnal Kesehatan, 5(2), pp. 94–99. doi: 10.25047/j-
kes.v5i2.53.

JNPK-KR (2017) Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Karina, N., Wagiyo and Elisa (2016) ‘Efek Pemberian Ekstrak Ikan Gabus
Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Di Bpm
Bonangrejo Demak’, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK).
Available at:
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/
viewFile/485/484
Kemenkes RI (2019) Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile
2018]. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.

Manuaba, I. B. G. (2010) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk


Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mochtar, R. (2012) Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :RinekaCipta

Oxorn, H. dan W. R. F. (2010) Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi


Persalinan. Yogyakarta: Yayasan EsentiaMedika.

Rini, S. and Kumala, F. (2016) Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based
Practice. pertama. Edited by C. Morris Sartono. Yogyakarta: deepublish.
Available at: www.deepublish.co.id.

Rukiyah (2011) Asuhan Kebidanan III. Jakarta: Tran Info Medika

Simkin, P. etal. (2016) Pregnancy Childbirth and The Newborn The Complete
Guide. New York: Meadowbrook Press.

Suprayitno, E. (2017) Misteri Ikan Gabus. 1st edn. Edited by U. Press. Malang:
UB Press.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Smeltzer & Bare. (2012) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta

Weniarti, dkk (2016). Pengaruh Ice Pack TerhadapPerubahan Skala Nyeri Pada
Ibu Post Episiotomi. JurnalKedokteran dan Kesehatan Volume 3.

Widayani, W (2016), Aromaterapi Lavender dapat Menurunkan Intensitas nyeri


Perineum pada Ibu Post Partum. Poltekkes Kemenkes Bandung. Journal
Ners dan Kebidanan Indonesia

Widyasih, H. etal. (2013) Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Wijayanti, K. and Heni S. E. R. (2016) Efektivitas Air Rebusan Daun Binahong


Terhadap Penyembuhan Luka Perineum. Laporan Penelitian: Universitas
Muhammadiyah Magleang.

Wulandari, S. R. dan Handayani.(2011). Asuhan Kebidanan Masa Nifas.


Yogyakarta: Goyen Publishing.

Anda mungkin juga menyukai