Kelompok II
1
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Nifas Patologi di RSU Amanah Sumpiuh telah disahkan oleh
pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Dalam Rangka Praktek CE yang telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik
dan pembimbing institusi Prodi Profesi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Al-
Irsyad Cilacap Tahun 2023
Ayu Kelompok II
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
2
BAB III KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PATOLOGI
PADA NY. I UMUR 3I TAHUN PIIA0 POSTPARTUM 0 HARI DENGAN PRE
EKLAMSIA BERAT
DI RSU AMANAH SUMPIUH
1. DATA SUBYEKTIF
a. ALASAN DATANG:
Pasien datang dari kamar operasi post SC atas indikasi PEB
b. KELUHAN UTAMA:
Ibu mengatakan nyeri pada luka SC dan belum kentut.
c. Riwayat obstetri:
1) Riwayat persalinan Sekarang
Paritas :2 Abortus :0
Tempat persalinan : RSU Amanah Sumpiuh
Ditolong oleh : Dokter
Jenis persalinan : SC
Masalah dalam persalinan: PEB
3
Keadaan Plasenta : Lahir lengkap (kotiledon, korion, amnion lengkap)
Keadaan tali pusat : Tali pusat normal
Keadaan bayi : Menangis, bergerak aktif, kulit kemerahan
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal/ jam lahir : 22 Maret 2023/ 18.50WIB
BB: 2560 gr PB: 45 cm JK: Perempuan
Kelainan bawaan : Tidak ada kelainan bawaan
2) Riwayat Kesehatan:
a) Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan sudah 1x melahirkan. Ibu mengatakan tidak sedang
maupun pernah mengalami tanda dan gejala penyakit jantung, hepatitis,
hipertensi, malaria, asma, DM, TBC, serta HIV/AIDS
b) Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit seperti jantung, hepatitis, hipertensi, malaria, asma, DM, TBC, serta
HIV/AIDS.
3) Riwayat KB : Pernah/Tidak pernah *)
Rencana KB : ibu mengatakan MOW
4) Riwayat Psikososial-spiritual/ekonomi
5) Riwayat perkawinan :
Status perkawinan : menikah / tidak menikah*),
Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*)
Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
Segi psikologis : ibu mengatakan apa yang terjadi pada dirinya merupakan
cobaan dari Allah.
6) Kehamilan ini diharapkan / tidak*) oleh ibu, suami, keluarga dari pihak ibu;
7) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : Ibu mengatakan selalu nerdoa
dan beribadah.
8) Ibu tinggal serumah dengan : Suami .
9) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : Suami
10) Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan sendiri.
11) Orang terdekat ibu : suami
12) Pendamping ibu saat ini: suami
4
13) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan Nifas : Tidak ada adat istiadat
yang dilakukan
14) Pembiayaan umum
15) Praktik agama yang berhubungan dengan nifas : Tidak ada
16) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh nakes wanita maupun pria;
tidak boleh menerima transfusi darah;
tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
lainnya : ..................................................................................
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum: Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tensi : 153/90 mmHg
4) Nadi : 90x/menit
5) RR : 20x/menit
6) SH :36 C
7) Saturasi O2 : 98%
8) BB : 80 kg
b. Status present
Kepala : kulit kepala bersih, persebaran rambut merata, rambut hitam
kuat, tidak ada benjolan
Muka : tidak oedem, tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pengihatan baik
Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung
Mulut : bibir lembab, ada karies gigi, tidak ada stomatitis
Telinga : tidak ada penumpukan serumen, simetris
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan
Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
5
Abdomen : Ada nyeri pada luka SC
Lipat paha : tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada trombophiebitis
Vulva : tidak oedem, tidak ada varises
Ekstremitas : oedem, turgor kulit baik, pergerakan normal, kuku jari bersih
Punggung : tidak ada kelainan seperti lordosis, kifosis, dan skoliosis
Anus : tidak ada hemorroid
GCS 1,5, E4M6V5
B. INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Ny. I usia 36 tahun PIIA0 postpartum 0 hari dengan PEB
Masalah : Nyeri luka SC
Kebutuhan : pain management dan analgetic administration
C. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI MASALAH
Diagnosa Potensial: Eklampsia
D. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi DSOG untuk perawatan lanjut di ICU
E. RENCANA TINDAKAN Tanggal : 22 Maret 2023 Jam: 22.00 WIB
1. Pemberian terapi lanjutan
a. Cefixime 2x200 mg
b. Metronidasol 3x500 mg
c. Nutriflam 2x1
d. Glutrop 1x1
e. Biocal 1x1
f. Nifedipine 3x10 mg
g. Metildopa 3x500 mg
h. MGSO4 dosis rumatan
2. Cek Laboratorium lengkap
3. Pantau KU ibu
6
l. Glutrop 1x1
m. Biocal 1x1
n. Nifedipine 3x10 mg
o. Metildopa 3x500 mg
p. MGSO4 dosis rumatan
2. Melakukan pengecekan laboratorium hematologi
3. Memantau KU baik, tidak ada sesak nafas, nyeri masih, terpasang IVFD dan DC.
7
CATATAN PERKEMBANGAN
8
CATATAN PERKEMBANGAN
9
CATATAN PERKEMBANGAN
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan kesenjangan dengan cara membandingkan teori
yang ada terhadap realita yang terdapat di lahan. Dalam menjelaskan kesenjangan tersebut
A. PEMBAHASAN
dilaksanakan asuhan kebidanan pada ibu Nifas Ny. 1 usia 36 tahun, dengan post
Maret 2023
komplikasi yang lain yang menyebabkan tindakan operasi sectio caesarea ini
harus dilakukan karena indikasi dari sectio caesarea salah satunya adalah
preeklampsia berat sehingga dilakukan dalam menyelamatkan ibu dan janin yang
dikandungnya ( Gondo,2006).
11
1. Pengkajian
diperlukan untuk mengevaluasi klien dengan klien secara lengkap. Data yang
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada langkah ini,
1. Data subjektif
Pada kasus data subjektif keluhan utama ibu mengatakan merasa pusing dan
nyeri pada bekas luka operasi. Operasi dilakukan pada tanggal 22 Maret
pada ibu post operasi keluhan yang biasa muncul adalah gangguan rasa
Pengkajian dilakukan pada hari rabu, 22 Maret 2023 Pukul 20.00 WIB , di
Riwayat reproduksi Ny. I, Ibu mengatakan nyeri pada luka SC dan belum
kentut.
2. Data objektif
pemeriksaan laboratorium diketahui protein urine +3. Hal ini sesuai Sarwono
( 2007), gejala dan tanda preeklampsia yaitu tekanan darah sistolik > 160
mmHg, tekanan darah sistolik < 110 mmHg, proteinuria > 3 gram/liter,
nyeri kepala yang hebat, oedema pada kaki, tangan dan kelopak mata.
12
Jadi jika semua arteriola didalam tubuh mengalami spasme, maka
tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan
terdapat lochea rubra berwarna merah segar, tidak ada perlukaan yang bukan
episiotomy dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Pada anus tidak ada
28tetes/menit. pada ekstremitas bawah terdapat oedema pada kedua kaki, dan
Data subjektif yaitu ibu mengatakan merasa pusing dan nyeri pada
luka operasi. Data objektif keadaan umum baik, kesadaran belum sadar penuh (
98%. Pada tangan kanan terpasang infus RL drip MgSo4 6 gr 28 tpm, tangan
13
kiri terpasang infus RL drip oxy 20 tpm,pada pemeriksaan fisik kelopak
mata tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sclera putih, hidung tidak ada
polip dan secret, mukosa bibir lembab, tidak ada caries pada gigi, telinga tidak
limfe dan pembendungan vena jugularis pada leher, ada hiperpigmentasi pada
kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, luka operasi tertutup kassa
steril, pengeluaran lochea rubra, terpasang dawer kateter, protein urine (+3).
Berat bisa terjadi kejang dan infeksi. Dalam kasus ini pontensial masalah yang
4. Tindakan Segera
atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Tindakan segera yang
dilakukan pada ibu nifas post SC atas indikasi pre- eklampsia berat yaitu
tanda-tanda infeksi, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi (pada
14
5. Perencanaan
direncanakan asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi hal yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi
dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan terjadi selanjutnya, apakah
dibutuhkan konseling dan apakah perlu merujuk klien. Setiap asuhan yang
direncanakan harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu : bidan dan
pasien.
pascanatal yaitu tekanan darah, denyut nadi, inspeksi luka, kehilangan darah
Rasional : hal ini sesuai dengan Robson, ( 2012), magnesium sulfat harus
resiko kejang sekitar 58%. Magnesium sulfat dalam therapi baru pertama 4
selama 24 jam.
15
4. Anjurkan ibu untuk makan dan minum
6. Pelaksanaan
dibuat pada langkah kelima secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau anggota tim kesehatan lain. Jika bidan tidak
kesehatan lain atau dokter. Dengan demikian, bidan harus bertanggung jawab
bersama tersebut :
perdarahan.
4. Menganjurkan ibu untuk makan - makanan bergizi dan diet rendah garam
16
Melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapy yaitu
hipertensi (obat darah tinggi) cara kerja : pelebaran pembuluh darah untuk
7. Evaluasi
17
kebutuhan, untuk menilai apakah sudah benar-benar terlaksana/terpenuhi
diagnosis. Mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif
asuhan kebidanan pada kasus ibu nifas post SC atas indikasi Pre-
ibu mendapat terapi obat injeksi dan oral cefotaxime 3x1 gr/iv, ketorolac
3x30 mg/iv, nifedipin 10 mg/ oral, dan ibu sudah bisa berjalan ke kamar
mandi sendiri.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun (2013) Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2018) Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun
2018
Karina, N., Wagiyo and Elisa (2016) ‘Efek Pemberian Ekstrak Ikan Gabus
Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Di Bpm
Bonangrejo Demak’, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK).
Available at:
http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/index.php/ilmukeperawatan/article/
viewFile/485/484
Kemenkes RI (2019) Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile
2018]. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.
Rini, S. and Kumala, F. (2016) Panduan Asuhan Nifas dan Evidence Based
Practice. pertama. Edited by C. Morris Sartono. Yogyakarta: deepublish.
Available at: www.deepublish.co.id.
Simkin, P. etal. (2016) Pregnancy Childbirth and The Newborn The Complete
Guide. New York: Meadowbrook Press.
Suprayitno, E. (2017) Misteri Ikan Gabus. 1st edn. Edited by U. Press. Malang:
UB Press.
Smeltzer & Bare. (2012) Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta
Weniarti, dkk (2016). Pengaruh Ice Pack TerhadapPerubahan Skala Nyeri Pada
Ibu Post Episiotomi. JurnalKedokteran dan Kesehatan Volume 3.