Laporan Individu
Praktik Kebidanan Komunitas
DISUSUN OLEH :
Nama : Mia Rindianti
NIM : 206118013
Cilacap,.............................2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Prakata......................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
Daftar Tabel..............................................................................................................
Daftar Gambar.........................................................................................................
Daftar Lampiran......................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
C. Manfaat...........................................................................................................
D. Metode............................................................................................................
Bab 2 Tinjauan Teori...............................................................................................
A. Konsep Dasar keluarga...................................................................................
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas...........................
Bab 3 Asuhan Kebidanan........................................................................................
A. Data dan identifikasi.......................................................................................
B. Analisis data...................................................................................................
C. Interpretasi data skoring...............................................................................
C. Planning of action (poa).................................................................................
D. Implementasi dan evaluasi.............................................................................
Bab 4 Pembahasan...................................................................................................
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran.................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
SAP............................................................................................................................
Media PENKES
a. Leaflet............................................................................................................
Daftar hadir peserta....................................................................................................
Dokumentasi kegiatan................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keluarga Tn. A yang terdiri dari Ayah berusia 26 tahun dengan
pekerjaan swasta, dan seorang perokok aktif, Ibu berusia 25 tahun sebagai ibu
rumah tangga, Anak Pertama berusia 2 tahun dan Anak Kedua berusia 5
bulan yang obesitas. Ny S tidak menggunakan alat kontrasepsi padahal Ny.S
mengatakan bahwa Ny. S ingin menunda mempunyai anak lagi. Ny.S
mengaku masih reproduktif dan siklus haid ibu masih normal ±28 hari.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memutuskan untuk
mejadikan keluarga tersebut menjadi keluarga binaan yang akan diberikan
beberapa informasi melalui konseling atau penyuluhan tentang bahaya rokok,
konseling atau penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi atau yang
sering di sebut KB (Keluarga Berencana). Serta konseling tentang obesitas
pada bayi.
Pengertian keluarga berencana menurut UU RI No. 52 Tahun 2009
tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera
adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan
visi dan misi program KB di muka adalah “membangun kembali dan
melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB nasional yang
kuat di masa mendatang, sehingga visi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas dapat tercapai.”
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk
mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang
seperti Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program
kontraspesi untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk
meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam hal ini pemerintah Indonesia
menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui pengaturan
kelahiran.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui Asuhan Kesehatan Keluarga Binaan pada Tn. A Di
Jl. Bromo NO 182 RT 06 RW 04, Sidanegara, Cilacap Tengah, Cilacap,
Jawa Tengah dengan masalah yang ada yaitu bahaya rokok, kurangnya
pengetahuan tentang KB, masalah obesitas pada bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan keluarga binaan kepada
keluarga Tn. A mengenai bahaya rokok bagi orang yang di sekitar.
b. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan keluarga binaan kepada
keluarga Tn. A mengenai macam-macam KB.
c. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan keluarga binaan kepada
keluarga Tn.M mengenai masalah obesitas pada bayi.
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Keluarga Binaan
a. Dapat menjadi motivasi dan koreksi dalam peningkatan derajat
kesehatan khusuhnya di dalam keluarga.
b. Sebagai masukan dalam menyelesaikan masalah kesehatan didalam
keluarga.
c. Dapat menambah wawasan keluarga tentang hidup sehat.
2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
a. Mampu memperoleh gambaran bagaimana cara menyelenggarakan
dan pengelolaan manajemen komunitas.
b. Menjadikan lulusannya lebih memiliki pengalaman dan wawasan
yang lebih komprehensif dalam pelayanan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat.
3. Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan asuhan pelayanan kebidanan komunitas dalam
pelayanaan kesehatan keluarga secara langsung sesuai dengan teori
yang sudah di dapatkan di bangku kuliah
b. Memperoleh pengalaman nyata dalam dalam kehidupan
bermasyarakat khususnya dalam pengembangan dan
pengorganisasian masalah kesehatan keluarga.
c. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.
D. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan, menggunakan metode
pengumpulan data yaitu:
1. Survei
Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu
tertentu (Notoatmodjo, 2010).
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dikunakan untuk mengumpulkan
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan dan pendirian secara
lisan dari seorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010).
3. Observasi
Observasi adalah suatu hasil penelitian aktif dan penuh perhatian
menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2010).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terdiri atas kepala keluarga dn
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Karwati, 2011).
2. Struktur Keluarga
Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam, diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
kelaurga sedarah istri
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Keluaarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga antara lain yaitu:
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambil keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah/atap
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga Indonesia antara lain yaitu:
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Pengambil keputusan
f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
g. Ikatan keluarga sangat erat
h. Mempunyai semangat gotong royong
4. Bentuk-bentuk keluarga
Menurut Karwati (2011), bentuk keluarga antara lain:
a) Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
b) Keluarga besar (exstended family)
Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya: nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi
dan sebagainya.
c) Keluarga berantai (serial family)
Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d) Keluarga duda/ janda (single family)
Keluarga duda/janda adalah keluaga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5. Fungsi-fungsi keluarga
Menurut Suprajitno (2004), fungsi keluarga antara lain:
a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubunngan dengan orang lain
di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keuarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
6. Tugas Keluarga
Menurut Karwati (2011), tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai
berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannyamasing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyrakat yang lebih
luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
7. Tahap-tahap keluarga
Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan,
keluargapn memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas
perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapnya. Ada perbedaan
pembagian tahap perkembangan menurut Carter dan McGoldrick
(1989_dan Duvall (1985).
Carter dan McGoldrick Duvall
1. Keluarga antara: masa bebas Tidak diidentifikasi karena
(pacaran) dewasa muda periode waktu antara dewasa dan
menikah tak dapat ditentukan
2. Terbentuknya keluarga baru 1. Keluarga baru menikah
melalui suatu perkawinan
3. Keluarga yang memiliki 2. Keluarga dengan anak baru
anak usia muda (anak usia bayi lahir (Usia anak tertua sampai 30
sampai usia sekolah) bulan)
3. Keluarga dengan anak pra-
sekolah (usia anak tertua 21/2-5
tahun)
4. Keluarga dengan anak usia
sekolah (usia anak tertua 6-12
tahun)
5. Keluarga dengan anak
remaja (usia anak tertua 13-20
tahun)
4. Keluarga yang memiliki 6. Keluarga mulai melepas
anak dewasa anak sebagai dewasa (anak-
anaknya mulai meninggalkan
rumah)
7. Keluarga yang hanya terdiri
dari orang tua saja/ keluarga usia
pertengahan (semua anak
meninggalkan rumah)
5. Keluarga yang mulai melepas 8. Keluarga lansia
anaknya untuk keluar rumah
Genogram :
Genogram :
Tn.A Ny.
Ny. Ny Tn. Nn Nn Tn
S
Y .M .M .A
An A An F
Keterangan Genogram :
An F
a. Imunisasi An F
Jenis Tanggal Diberikan
HB 0 13-6-2020
b. Timbangan Berat BCG 20-7-2020
Badan An F Polio 1 20-7-2020
Berat lahir = 3,5 kg DPT/HB 1 2-9-2020
Bulan Agustus = 6,5 Polio 2 2-9-2020
kg DPT/HB 2 5-11-2020
Bulan September = Polio 3 5-11-2020
8,5 kg
DPT/HB 3
Bulan November =
Polio 4
11,3 kg
Campak
8. Activity Daily Living
a. Pola makan dan minum
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A Makan 2-3 kali sehari, porsi sedang, jenis
nasi, sayur, telor kadang ikan dan ayam
Minum kurang lebih 9 gelas/hari, jenis air
putih, teh manis dan kopi
2 Ny. S Makan 2 kali sehari kadang-kadang 3 kali
porsi sedang, jenis nasi, sayur, telor
kadang ikan dan ayam
Minum lebih dari 8 gelas/hari, jenis air
putih, teh manis kadang-kadang
3 An.A Makan 2-3 kali porsi kecil, jenis nasi,
sayur, telor kadang ikan dan ayam
Minum 4-5 gelas/hari, jenis air putih, teh
manis, susu formula
4 An.F ASI Eksklusif
b. Pola eliminasi
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A BAB 1 kali sehari biasanya pada pagi
hari, konsistensi lembek, warna
kekuningan
BAK 4-5 kali sehari konsistensi cair,
warna kuning jernih
2 Ny. S BAB 2-3 hari sekali, konsistensi lembek,
warna kekuningan
BAK 7-8 kali sehari konsistensi cair,
warna kuning jernih
3 An.A 2-3 x ganti pampers sehari
4 An.F 1-2 x ganti pampers sehari
c. Pola istirahat
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A Tidur siang selama 2 jam dan tidur malam
selama 4-5 jam
2 Ny. S Tidur siang 1 jam, tidur malam 5-6 jam
3 An.A Tidur pagi 1 jam,tidur siang 1 jam, tidur
malam 5-6 jam
4 An.F Tidur siang 2-3 jam, tidur malam 8-9 jam
d. Personal hygine
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
sehari, keramas 2 kali seminggu, ganti
pakaian 3 kali sehari sehabis mandi dan
jika gerah
2 Ny. S Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2-3 kali
sehari, keramas 2-3 hari sekali , ganti
pakaian dan pakaian dalam 3 kali sehari
sehabis mandi dan jika gerah
3 An.A Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2-3 kali
sehari, keramas 2 hari sekali , ganti
pakaian dan pakaian dalam 3-4 kali sehari
sehabis mandi dan jika kotor
4 An.F Mandi 2 kali sehari dan pakaian dalam 3-
4 kali sehari sehabis mandi dan jika kotor
e. Kebiasaan hidup
No Anggota Keterangan
keluarga
1 Tn A Tn A memiliki kebiasaan merokok. Sehari
habis lebih dari 5 batang. Tidak memiliki
kebiasaan minum-minuman keras, dan
mengkonsumsi obat terlarang
2 Ny. S Ny. S tidak memiliki kebiasaan merokok dan
tidak memiliki kebiasaan minum-minuman
keras, dan mengkonsumsi obat terlarang dan
minum jamu.
3 An.A Ny. S mengatakan anaknya tidak memiliki
kebiasaan minum jamu.
4 An.F Ny. S mengatakan anaknya hanya
mengkonsumsi ASI Eksklusif saja
9. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan Sosial
a. Keadaan sosial Tn A
Dalam masyarakat Tn A dikenal baik dan mudah bergaul karena
sering mengikuti kegiatan kerja bakti dan orangnya ramah sering
berinteraksi dengan tetangga dan warga sekitar.
b. Keadaan sosial Ny.S
Dalam masyarakat Ny.S dikenal baik karena bisa bersosialisasi dan
mau bergabung dengan warga sekitar, berinteraksi dengan tetangga
dan warga sekitar.
Keadaan ekonomi
a. Penghasilan kepala keluarga : Rp.1.600.000,-/bulan
Pengeluaran : Kebutuhan sehari-hari
Listrik
Belanja kebutuhan dapur
(kurang lebih Rp 1.400.000 /bulan)
b. Uang bulanan dikelola oleh suami dan istri, setelah Tn.A
mendapatkan gaji uangnya langsung diberikan ke istri untuk
memenuhi kebutuhan dan sisanya di tabung.
10. Situasi Lingkungan
a. Denah Rumah
S
KAM KAM KAM Tem
AR 1 AR 1 AR 3 DAPUR pat
Jem B T
ur
RUANG RUANG TEMPA
T U
TAMU KELUARG
A MAKA WC
N
b. Penilaian rumah sehat
N Komponen Rumah Kriteria Nila Skor
o Yang dinilai i
I Komponenen Rumah Bobot 31
1. Langit-langit Tidak ada 0
Ada,kotor sulit dibersihkan dan 1
rawan kecelakaan
Ada, bersih dan tidak rawan 2 2
kecelakaan
2. Dinding Bukan tembok (terdapat dari 1
anyaman bambu atau ilalang)
Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau
batu yang tidak diplester/papan
yang tidak kedap air
Permanen (tembok/pasangan 3 3
bata atau batu yang
diplester/papan kedap air).
3 Lantai Tanah 0
Papan/anyaman bambu dekat 1
dengan tanah/plaster yang
retak/berdebu
Diplester/ubin/keramik/papan 2 2
(rumah panggung)
4 Jendela kamar tidur Tidak ada 0
Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga Tidak Ada 0
Ada 1 1
6 Ventilasi Tidak Ada 0
Ada, luas ventilasi permanen < 1
10% dari luas lantai
Ada, luas ventilasi permanen > 2 2
10% dari luas lantai
7 Lubang asap dapur Tidak ada 0
Ada, luas ventilasi permanen < 1
10% dari luas dapur
Ada, luas ventilasi permanen > 10% 2 2
dari luas apur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhauster fan ada
peralatan yang sejenis
8 Pencahayaan Tidak terang, tidak dapat 0
digunakan untuk membaca
Kurang terang, sehingga 1
kurang jelas untuk membaca
normal
Terang dan tidak silau, 2 2
sehingga dapat digunakan
untuk memebaca dengan
normal
Total 465
II Sarana Sanitasi Bobot 25
1 Sarana Air Bersih Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH Ada, bukan milik sendiri dan 1
) tidak memenuhi syarat
kesehatan
Ada, milik sendiri dan tidak 2
memenuhi syarat
Ada, bukan milik sendiri dan 3
memenuhi syarat
Ada, milik sendiri dan 4 4
memenuhi syarat
2 Jamban (sarana Tidak ada 0
pembuangan kotoran) Ada, bukan leher angsa, tidak 1
tutup, disalurkan ke
sungai/kolam
Ada, bukan leher angsa, 2 2
ditutup (leher angsa),
disalurkan ke sungai/kolam
Ada, leher angsa, septictank 3
3 Sarana Pembuangan Air Tidak ada, sehingga tergenang 0
Limbah (SPAL) tidak teratur di halaman rumah
Ada, diresapkan tetapi 1
mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air < 10 m)
Ada, disalurkan ke selokan 2
terbuka
Ada, dialirkan ke selokan 3 3
tertutup (selokan kota)diolah
lebih lanjut
4 Sarana Pembuangan Tidak ada 0
Sampah (tempat Ada, tetapi tidak kedap air dan 1
sampah) tidak tertutup
Ada, kedap air dan tidak 2
tertutup
Ada, kedap air dan tertutup 3 3
Total 300
III Perilaku Penghuni Bobot 44
1 Membuka Jendela Tidak Pernah di buka 0
Kamar Kadang-kadang 1
Setiah hari dibuka 2 2
2 Membersihkan rumah Tidak Pernah 0
dan halaman Kadang-kadang 1
Setiah hari 2 2
3 Membuang tinja An.F Ny. S membuang tinja ke 0
dan An.A ke jamban sungai/kebun/kolam
sembarangan
Kadang-kadang ke jamban 1
Setiap hari Ny. S membuang 2 2
tinja ke jamban
4 Membuang sampah Dibuang ke 0
pada tempat sampah sungai/kebun/kolam
sembarangan
Kadang-kadang ke tempat 1
sampah
Setiap hari Ny. S buang 2 2
sampah ke tempat sampah
Total 352
Total Hasil Penilaian 1.11
7
Skor = Nilai x Bobot
Rumah Sehat total hasil penilaian 1068 – 1200
Rumah Tidak Sehat total hasil penilaian < 1068
Total Hasil Penilaian = I + II + III= 465+300+352= 1.117 (Rumah Sehat)
Pemeriksaan Fisik
Istri
Kepala : mesocephal, rambut bersih panjang berwarna
hitam, tidak rapuh dan tidak berketombe
Wajah : oval, tidak ada cloasma
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip
Telinga : simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran secret
Mulut dan gigi : bibir merah muda dan tidak kering, gigi bersih dan
tidak ada caries
Leher : tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Payudara : simetris tidak ada benjolan abnormal, areola
mamae hiperpigmentasi
Perut : tidak ada bekas luka operasi
Punggung : normal tidak ada kelaianan
Genetalia : tidak dilakukan
Ekstremitas : tangan dan kaki bergerak aktif tidak ada
kelaianan , dan tidak ada varises
Postur tubuh : tinggi
TTV : TD : 110/70 mmHg , nadi : 76 kali/menit,
pernafasan 20 kali/menit, pengukuran suhu tidak
dilakukan
Anak 1
Kepala :rambut bersih berwarna hitam, tidak rapuh dan
tidak berketombe
Wajah : oval, tidak ada cloasma
Mata : simetris, konjungtiva pucat , sclera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip dan tidak ada pengeluaran
secret
Telinga : simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran secret
Mulut dan gigi : mulut merah muda dan tidak kering, gigi bersih
dan tidak ada caries
Leher : tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada : payudara menonjol dan tidak ada benjolan
abnormal
Perut : tidak ada bekas luka operasi
Punggung : normal tidak ada kelaianan
Genetalai : bersih, tidak ada kelainan
Ekstremitas : tangan dan kaki bergerak aktif tidak ada
kelaianan , dan tidak ada farises
Postur tubuh : tegap
TTV : nadi : 98 kali/menit, pernafasan 22 kali/menit,
suhu tidak dilakukan
Anak 2
Kepala :rambut bersih berwarna hitam, tidak rapuh dan
tidak berketombe
Wajah : oval, tidak ada cloasma
Mata : simetris, konjungtiva pucat , sclera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip dan tidak ada pengeluaran
secret
Telinga : simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran secret
Mulut dan gigi : mulut merah muda dan tidak kering, belum ada
gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada : payudara menonjol dan tidak ada benjolan
abnormal
Perut : tidak ada bekas luka operasi
Punggung : normal tidak ada kelaianan
Genetalai : bersih, tidak ada kelainan
Ekstremitas : tangan dan kaki bergerak aktif tidak ada
kelaianan , dan tidak ada farises
Postur tubuh : tegap
TTV : nadi : 110 kali/menit, pernafasan 35 kali/menit,
suhu tidak dilakukan
B. ANALISIS DATA
1. Masalah :Tn.A usia 26 tahun dengan kebiasaan merokok
Penyebab :Karena pengaruh lingkungan dan sebelum menikah juga
sudah merokok
Penyelesaian : Memberikan konseling atau pendidikan kesehatan tentang
bahaya merokok
2. Masalah : Ny S usia 25 tahun dengan kurangnya pemahaman tentang
tujuan dan manfaat KB
Penyebab : Karena tidak diperbolehkan oleh suami
Penyelesaian : Memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari
KB kepada ibu dan suami
3. Masalah : An F usia 5 bulan dengan obesitas
Penyebab : Ketidaktahuan ibu tentang penyebab obesitas
Penyelesaian : Memberikan penjelasan tentang penyebab, dampak dan
pencegahan obesitas pada Anak
2. Skoring
Perumusan Masalah A B C D Jumlah Prioritas
Masalah
Tn A dengan kebiasaan 0,6 0,5 0,3 1 2,4 1
merokok
Ny S tidak menggunakan 0,6 0,5 0,3 0,3 1,7 2
KB
An F mengalami obesitas 0 0,5 0,6 0,5 1,6 3
I. PENGUMPULAN DATA
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan
wawancara yang dilakukan secara kunjungan rumah. Kegiatan pengkajian
dilakukan pendekatan, tabulasi, analisis data dan perumusan masalah. Dalam
kegiatan pengkajian terdapat kesulitan antara lain, kesulitan menemui
responden. Namun dalam menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut, mahasiswa
berusaha bekerja keras melakukan pendekatan dan waktu yang seefektif
mungkin dan mengkunjungi kembali responden untuk menerima tanggapan
dari responden.
II. ANALISIS DATA
Nama : An.A
Tanggal Lahir : 14 November 2018
Usia : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nutrisi dan Gizi : Baik
Penimbangan Posyandu : Ditimbang
Kartu Menuju Sehat : Punya
Pemberian Vit. A
Umur/
Dosis Tanggal Diberikan
Bulan
7 5
12 – 23 November November
1
2019 2019
Kapsul
24 – 35
merah
36 – 47
48 – 59
Nama : Ny Sundari
Usia : 26 Tahun
Media Kontrasepsi : Tidak Suntik 3 bulanan
Alami AKBK
Kondom AKDR
Pil Kombinasi MOP
Mini Pil MOW
Suntik 1 bulanan
Alasan : Tidak diperbolehkan oleh suami
Efek Samping/Masalah : Tidak ada keluhan
Lampiran 4
Evaluasi : iya
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?
Evaluasi : iya
6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia
tersenyum kembali kepada anda?
Evaluasi : iya
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?
Evaluasi : iya
8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?
Evaluasi : iya
9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?
Evaluasi : iya
10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
Evaluasi : Tidak
Lampiran 5
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru
apa yang anda lakukan?
Evaluasi : iya
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5 cm.
Evaluasi : iya
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai
arti selain "papa" clan "mama"?
Evaluasi : Iya
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa
kehilangankeseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
Evaluasi : iya
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya?
(topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
Evaluasi : iya
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
Evaluasi : Tidak
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
Evaluasi : Iya
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Evaluasi : iya
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
Evaluasi : iya
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
Evaluasi : Iya
Lampiran 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA MEROKOK
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Tn.A dapat
mengetahui apa saja bahaya yang diakibatkan dari merokok.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, Tn A dapat menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian merokok
b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
c. Tipe-tipe Perokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti merokok
f. Manfaat berhenti merokok
II. Metode
Diskusi dan tanya jawab
III. Media
Leafleat (Terlampir)
IV. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Tahapan
Penyuluhan Peserta
1. 2 menit Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri mendengarkan,
- Menjelaskan maksud dan
dan tujuan memperhatikan
- Menyebut
materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 5 menit Pelaksanaan - Menggali pengetahuan Menyimak,
Tn.A tentang bahaya mendengarkan,
merokok dan cara agar dan
berhenti merokok. memperhatikan
- Menjelaskan materi materi yang
penyuluhan secara disampaikan
berurutan dan teratur
Materi :
a. Pengertian merokok
b. Zat-zat yang
terkandung dalam
rokok
c. Tipe-tipe perokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti
merokok
f. Manfaat berhenti
merokok
V. Materi
MATERI
BAHAYA MEROKOK
A. Pengertian Merokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat,
oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang mengandung NIKOTIN dan TAR dengan atau tanpa
bahan tambahan.
B. Zat-Zat Yang Terkandung Dalam Rokok
1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan
naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
2. Timah hitam (pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang
masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila
seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari,
berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
3. Gas karbonmonoksida (co)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan
dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya,
hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk
pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada
oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.
Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO
dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam
darah perokok mencapai 4 – 15 persen.
4. Tar
Tar adalah kumpulan dari berbagai bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk
ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi
padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-
40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 –
45 mg.
C. Tipe-Tipe Perokok
1. Sangat berat : Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari
2. Berat : Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang per hari
3. Sedang : Menghabiskan rokok sekitar 11-21 batang per hari
D. Bahaya Yang Ditimbulkan Akibat Merokok
1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan
mulut ,dll.
2. Caries
Roko mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk
plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya
caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
3. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang
menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan
CO2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk
membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-
paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan
bernafas.
4. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
jantung.Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar
untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru
dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dari yang tidak merokok.
5. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO2) yaitu zat kimia beracun yang banyak
terdapat pada gas buangan mobil, dan asap rokok lebih mudah terikat
pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk
mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada
perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak
dan penyembuhannya lebih lama.
6. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Di negara yang sedang berkembang
penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun.
7. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan
lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa
asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang
diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
8. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan
pada DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi
menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi
ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah
sperma dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.
E. Cara Berhenti Merokok
1. Hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok
2. Yakinlah bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan
3. Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok
4. Perbanyak mencari informasi tentang bahaya merokok
5. Hindari sesuatu yang terkait tentang rokok (sponsor, iklan, poster,
rokok gratis)
6. Lakukan hal-hal positif lainnya : seperti olahraga, membaca atau hobi
lain yang menyehatkan.
F. Manfaat berhenti merokok
1. 20 menit : Tekanan darah, denyut nadi dan aliran darah tepi membaik
2. 12 jam : Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah di metabolisme,
kadar CO dalam darah kembali normal
3. 1-2 hari : nikotin mulai tereliminasi dari tubuh. Fungsi pengecap dan
penciuman mulai membaik. Sistem kadiovaskuler membaik
4. 5 hari: sebagian besar metabolitnikotin dalam tubuh sudah hilang.
Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik. Sistem kadiovaskuler
terus membaik.
5. 2-6 minggu : fungsi paru membaik. Nafas pendek dan batuk berkurang
6. 1 tahun : resiko penyakit jantung koroner menurun setengahnya
7. 5 tahun : Resiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang
tidak merokok
8. 10 tahun : Resiko kanker paru berkurang setengahnya
VI. Sumber Materi
UU KESEHATAN NO. 36 TAHUN 2009, PP NO. 109 TAHUN 2012 DAN
PERMENDIKBUD NO. 64 TAHUN 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ny S dan Tn A dapat
mengetahui apa saja tujuan, manfaat dan jenis KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, Ny S dan Tn A dapat menjelaskan kembali
tentang:
a) Tujuan Program Keluarga Berencana
b) Manfaat Program Keluarga Berencana
c) Jenis KB
B. Metode
Diskusi dan tanya jawab
C. Media
Leafleat (Terlampir)
D. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Tahapan
Penyuluhan Peserta
1. 2 menit Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri mendengarkan,
- Menjelaskan maksud dan
dan tujuan memperhatikan
- Menyebut
materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 5 menit Pelaksanaan - Menggali pengetahuan Menyimak,
Tn.Adan Ny S tentang mendengarkan,
tujuan dan manfaat dari dan
KB serta jenis KB memperhatikan
- Menjelaskan materi materi yang
penyuluhan secara disampaikan
berurutan dan teratur
Materi :
a. Tujuan dari KB
b. Manfaat dari KB
c. Jenis KB
3. 3 menit Evaluasi - Memberi kesempatan Merespon dan
kepada Tn.A dan Ny S bertanya
untuk bertanya
- Meminta Tn.A ataupun
Ny S untuk
menjelaskan atau
menyebutkan kembali :
a. Tujuan KB
b. Manfaat KB
c. Jenis KB
- Memberikan pujian
atas keberhasilan Tn.A
atau Ny S menjawab
pertanyaan dan
memperbaiki
kesalahan.
4. 2 menit Penutup - Menyimpulkan materi Menyimak dan
- Menutup kegiatan menjawab salam
- Mengucap salam
VI. Materi
MATERI
KB (Keluarga Berencana)
Tujuan dan manfaat program keluarga berencana justru sangat baik demi
mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera. Keluarga berencana (KB)
merupakan program skala nasional yang dikelola oleh Badan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN). Ada banyak manfaat program keluarga berencana yang
ditawarkan oleh negara. Salah satunya adalah menghasilkan keluarga yang
berkualitas.
A. Tujuan
ii. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ny S dan Tn A dapat
mengetahui penyebab dari obesitas pada bayi dan juga penanganannya.
iii. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Ny S dan Tn A dapat menjelaskan kembali
tentang:
a) Pengertian kegemukan atau obesitas
b) Ciri-ciri obesitas
c) Penyebab Bayi Obesitas
d) Dampak Obesitas
e) Langkah Pencegahan
B. Metode
Diskusi dan tanya jawab
C. Media
Leafleat (Terlampir)
D. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Tahapan
Penyuluhan Peserta
1. 2 menit Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri mendengarkan,
- Menjelaskan maksud dan
dan tujuan memperhatikan
- Menyebut
materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 5 menit Pelaksanaan - Menggali Menyimak,
pengetahuan Tn.A mendengarkan,
tentang obesitas pada dan
bayi memperhatikan
- Menjelaskan materi materi yang
penyuluhan secara disampaikan
berurutan dan teratur
Materi :
a) Pengertian
kegemukan atau
obesitas
b) Ciri-ciri obesitas
c) Penyebab Bayi
Obesitas
d) Dampak Obesitas
e) Langkah
Pencegahan
3. 3 menit Evaluasi - Memberi kesempatan Merespon dan
kepada Tn.A ataupun bertanya
Ny S untuk bertanya
- Meminta Tn.A ataupun
Ny S untuk
menjelaskan atau
menyebutkan kembali :
a) Pengertian
kegemukan atau
obesitas
b) Ciri-ciri obesitas
c) Penyebab Bayi
Obesitas
d) Dampak Obesitas
e) Langkah
Pencegahan
- Memberikan pujian
atas keberhasilan Tn.A
menjawab pertanyaan
4. 2 menit Penutup - Menyimpulkan materi Menyimak dan
- Menutup kegiatan menjawab salam
- Mengucap salam
VII. Materi
1. Pengertian Kegemukan atau obesitas
Kegemukan atau obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
2. Ciri-ciri obesitas
1. Wajah membulat
2. Pipi tembem
3. Dagu rangkap
4. Leher relatif pendek
5. Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena mengandung
banyak lemak
6. Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat
7. Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua tungkai paha bagian
dalam saling menempel dan bergesekan. Akibatnya timbul lecet
8. Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan
lemak
3. Penyebab Bayi Obesitas
Kegemukan atau obesitas itu bukanlah sesuatu yang baik bagi kesehatan,
termasuk untuk bayi sekalipun. Bayi yang mengalami obesitas bisa jadi
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Faktor genetika.
Orang tua yang memiliki badan besar dan gemuk berisiko besar
mewariskan badan yang subur pula kepada buah hatinya, sekalipun masih
bayi. Jadi bila salah satu dari Ibu atau Ayah berbadan besar, maka sangat
wajar bila bayinya juga besar.
2. Mengalami obesitas saat hamil.
Seringkali ibu hamil salah anggapan untuk makan lebih banyak agar janin
dalam kandungan tumbuh sehat. Padahal yang benar adalah tetap harus
menjaga pola makan yang cukup dan sehat. Namun tak sedikit pula yang
kebablasan makan saat sedang hamil sehingga menyebabkan berat
badannya meningkat dengan pesat.
Selain itu, ibu hamil yang makan terlalu banyak dapat menyebabkan janin
berukuran besar (makrosomia). Tak hanya mempersulit untuk bisa bersalin
secara normal, bayi makrosomia juga berisiko menjadi anak obesitas di
masa tumbuh kembangnya.
3. Mengidap diabetes gestasional.
Ibu yang mengidap diabetes gestasional selama kehamilan akan berisiko
tinggi melahirkan bayi dengan berat badan yang besar pula. Untuk itu
sangat penting bagi ibu hamil rutin mengontrol berat badan dan menjaga
asupan makanan agar kadar gula darah tidak meningkat dan menyebabkan
obesitas.
4. Dampak Obesitas
Anak obesitas tidak boleh dibiarkan terlalu lama, karena akan berdampak
buruk untuk masa tumbuh kembangnya. Berikut adalah beberapa dampak
negatif obesitas pada bayi:
1. Perkembangan motorik terhambat.
Badan yang besar akan membuat bayi cenderung bergerak dengan lamban.
Ia juga akan malas untuk bergerak sehingga kemampuan eksplorasinya
menjadi kurang maksimal. Hal ini pun dapat menghambat perkembangan
motoriknya, baik halus maupun kasar.
2. Mengalami gangguan pertumbuhan tulang.
Akibat tidak dapat menahan berat badan, maka bayi dapat mengalami
gangguan pertumbuhan tulang. Kakinya mungkin akan bengkok dan
membuatnya susah untuk belajar berjalan nantinya.
3. Mengalami gangguan tidur.
Anak obesitas memiliki lebih banyak lemak di leher yang artinya ada lebih
banyak lemak yang melapisi saluran udara di belakang tenggorokan. Hal
ini menyebabkan saluran udara pun jadi lebih sempit dan menghambat
aliran udara. Sebagai dampaknya, bayi dapat berhenti bernapas selama
beberapa detik saat tidur dan membuat pasokan oksigen di otak berkurang.
4. Mudah lelah.
Dengan badannya yang besar, bayi akan merasa mudah lelah. Hal ini pun
dapat menghambat ia untuk belajar dan bereksplorasi.
5. Berisiko tinggi menderita beberapa penyakit.
Kegemukan pada bayi dapat menyebabkan bayi berisiko tinggi mengidap
berbagai penyakit serius saat dewasa, seperti diabetes, jantung, stroke,
kanker, dan tekanan darah tinggi.
5. Langkah Pencegahan
1. Menyusui selama mungkin.
Manfaat dari ASI memang begitu besar, salah satunya adalah dapat
menjaga berat badan bayi tetap ideal. Minimnya kandungan gula di dalam
ASI akan menghindarkan bayi terserang obesitas sekaligus meningkatkan
daya tahan tubuhnya.
2. Memberi makanan padat sesuai waktunya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University mengungkapkan
bahwa bayi berusia di bawah 4 bulan yang sudah diberi makanan padat
berpotensi mengalami kegemukan saat usia 3 tahun. Pemberian makanan
padat direkomendasikan saat bayi sudah berusia 4 hingga 6 bulan atau bila
bayi sudah siap.
3. Berhenti memberi makan saat bayi sudah kenyang.
Pemberian makanan padat pada bayi harus sesuai dengan kemampuan
bayi. Jika bayi sudah menunjukkan tanda kenyang, maka sebaiknya
langsung hentikan kegiatan makannya. Tandanya adalah berupa perut yang
membuncit dibandingkan sebelumnya.
4. Ajak bayi aktif bergerak.
Banyak bergerak dapat membakar kalori dan membuat berat badan bayi
ideal. Untuk itu Ibu harus sering mengajak bayi melakukan tummy
time atau berjoget bersama.
VIII. Sumber Materi
Hamzah, DF, 2018, “Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Berat
Badan Bayi Usia 4-6 Bulan”, Jurnal Jumantik, Vol.3(2): 8-15.
Hardinsyah dkk, 2013, Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat.
EGC : Jakarta.
Nurmiati & Besral, 2008, “Durasi Pemberian ASI Terhadap Ketahanan Hidup
Bayi di Indonesia”, Makara Kesehatan, Vol.12(2) : 47-52.
Lampiran 7
Leaflet KB
Lampiran 9
Leaflet
Kegemukan atau Obesitas Pada Bayi