Anda di halaman 1dari 69

ASUHAN KEBIDANAN

PADA KELUARGA TN A DI RT 06/RW 04


KELURAHAN SIDANEGARA KECAMATAN CILACAP TENGAH
KABUPATEN CILACAP PROPINSI JAWA TENGAH

Laporan Individu
Praktik Kebidanan Komunitas

DISUSUN OLEH :
Nama : Mia Rindianti
NIM : 206118013

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2020/2021
PRAKATA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
inayahNya, sehingga pada kesempatan ini kami bisa menyelesaikan kegiatan
Praktik Kebidanan Komunitas di Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap
Tengah. Praktik Kebidanan Komunitas adalah kegiatan praktik mahasiswa yang
menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap.
Dalam pelaksanaan Praktik Kebidanan Komunitas ini, kami mendapat
banyak bimbingan dan saran dari berbagai pihak sehingga Praktik ini dapat
terlaksana dan terselesaikan dengan baik. Untuk itu saya menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Ibu Yogi Andhi Lestari,S.ST.,M.Keb selaku Ketua STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah Cilacap yang telah memberikan izin kegiatan Praktik Kebidanan
Komunitas di Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah.
2. Ibu Sujianti,S.ST.,M.Kes sebagai Ka.Prodi D3 Kebidanan.
3. Ibu Susilawati,S.ST.,M.Keb selaku koordinator Praktik Kebidanan Komunitas.
4. Ibu Frisca Dewi Yunadi, S.ST., M.kes selaku dosen pembimbing individu.
5. Ibu Siti Aminah sebagai kader di RW 004 sekaligus kader untuk RT 006
Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah yang telah membantu
pelaksanaan kegiatan Praktik di Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap
Tengah.
6. Semua pihak yang tidak tertulis dan disebutkan satu-persatu oleh penulis yang
telah membantu terlaksananya kegiatan Praktik ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh mencapai kesempurnaan,
namun kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan
pembaca.

Cilacap,.............................2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Prakata......................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
Daftar Tabel..............................................................................................................
Daftar Gambar.........................................................................................................
Daftar Lampiran......................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
C. Manfaat...........................................................................................................
D. Metode............................................................................................................
Bab 2 Tinjauan Teori...............................................................................................
A. Konsep Dasar keluarga...................................................................................
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas...........................
Bab 3 Asuhan Kebidanan........................................................................................
A. Data dan identifikasi.......................................................................................
B. Analisis data...................................................................................................
C. Interpretasi data skoring...............................................................................
C. Planning of action (poa).................................................................................
D. Implementasi dan evaluasi.............................................................................
Bab 4 Pembahasan...................................................................................................
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran.................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
SAP............................................................................................................................
Media PENKES
a. Leaflet............................................................................................................
Daftar hadir peserta....................................................................................................
Dokumentasi kegiatan................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keluarga Tn. A yang terdiri dari Ayah berusia 26 tahun dengan
pekerjaan swasta, dan seorang perokok aktif, Ibu berusia 25 tahun sebagai ibu
rumah tangga, Anak Pertama berusia 2 tahun dan Anak Kedua berusia 5
bulan yang obesitas. Ny S tidak menggunakan alat kontrasepsi padahal Ny.S
mengatakan bahwa Ny. S ingin menunda mempunyai anak lagi. Ny.S
mengaku masih reproduktif dan siklus haid ibu masih normal ±28 hari.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis memutuskan untuk
mejadikan keluarga tersebut menjadi keluarga binaan yang akan diberikan
beberapa informasi melalui konseling atau penyuluhan tentang bahaya rokok,
konseling atau penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi atau yang
sering di sebut KB (Keluarga Berencana). Serta konseling tentang obesitas
pada bayi.
Pengertian keluarga berencana menurut UU RI No. 52 Tahun 2009
tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera
adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan
mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan
visi dan misi program KB di muka adalah “membangun kembali dan
melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB nasional yang
kuat di masa mendatang, sehingga visi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas dapat tercapai.”
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk
mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara berkembang
seperti Indonesia yang memiliki jumlah penduduk besar mendukung program
kontraspesi untuk mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk
meningkatkan kesejahteraaan keluarga. Dalam hal ini pemerintah Indonesia
menyelenggarakan program Keluarga Berencana atau KB melalui pengaturan
kelahiran.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk  mengetahui  Asuhan  Kesehatan Keluarga  Binaan  pada  Tn. A Di
Jl. Bromo NO 182 RT 06 RW 04, Sidanegara, Cilacap Tengah, Cilacap,
Jawa Tengah dengan masalah yang ada yaitu bahaya rokok, kurangnya
pengetahuan tentang KB, masalah obesitas pada bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan keluarga binaan kepada
keluarga Tn. A mengenai bahaya rokok bagi orang yang di sekitar.
b. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan keluarga binaan kepada
keluarga Tn. A mengenai macam-macam KB.
c. Agar mahasiswa dapat melakukan asuhan keluarga binaan kepada
keluarga Tn.M mengenai masalah obesitas pada bayi.
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Keluarga Binaan
a. Dapat menjadi motivasi dan koreksi dalam peningkatan derajat
kesehatan khusuhnya di dalam keluarga.
b. Sebagai masukan dalam menyelesaikan masalah kesehatan didalam
keluarga.
c. Dapat menambah wawasan keluarga tentang hidup sehat.
2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
a. Mampu memperoleh gambaran bagaimana cara menyelenggarakan
dan pengelolaan manajemen komunitas.
b. Menjadikan lulusannya lebih memiliki pengalaman dan wawasan
yang lebih komprehensif dalam pelayanan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat.
3. Manfaat Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan asuhan pelayanan kebidanan komunitas dalam
pelayanaan kesehatan keluarga secara langsung sesuai dengan teori
yang sudah di dapatkan di bangku kuliah
b. Memperoleh pengalaman nyata dalam dalam kehidupan
bermasyarakat khususnya dalam pengembangan dan
pengorganisasian masalah kesehatan keluarga.
c. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.

D. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan laporan, menggunakan metode
pengumpulan data yaitu:
1. Survei
Survey adalah suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu
tertentu (Notoatmodjo, 2010).
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dikunakan untuk mengumpulkan
data, dimana peneliti mendapatkan keterangan dan pendirian secara
lisan dari seorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010).
3. Observasi
Observasi adalah suatu hasil penelitian aktif dan penuh perhatian
menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2010).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terdiri atas kepala keluarga dn
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Karwati, 2011).
2. Struktur Keluarga
Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari bermacam-
macam, diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b. Matrilineal
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama
kelaurga sedarah istri
d. Patrilokal
Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Keluaarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga antara lain yaitu:
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e. Ada pengambil keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah/atap
Menurut Karwati (2011), ciri-ciri keluarga Indonesia antara lain yaitu:
a. Suami sebagai pengambil keputusan
b. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
c. Berbentuk monogram
d. Bertanggung jawab
e. Pengambil keputusan
f. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
g. Ikatan keluarga sangat erat
h. Mempunyai semangat gotong royong
4. Bentuk-bentuk keluarga
Menurut Karwati (2011), bentuk keluarga antara lain:
a) Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
b) Keluarga besar (exstended family)
Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya: nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi
dan sebagainya.
c) Keluarga berantai (serial family)
Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d) Keluarga duda/ janda (single family)
Keluarga duda/janda adalah keluaga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5. Fungsi-fungsi keluarga
Menurut Suprajitno (2004), fungsi keluarga antara lain:
a. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi
mengembangkan dan tempat melatih anak berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubunngan dengan orang lain
di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keuarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
6. Tugas Keluarga
Menurut Karwati (2011), tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai
berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannyamasing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyrakat yang lebih
luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
7. Tahap-tahap keluarga
Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan,
keluargapn memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas
perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapnya. Ada perbedaan
pembagian tahap perkembangan menurut Carter dan McGoldrick
(1989_dan Duvall (1985).
Carter dan McGoldrick Duvall
1.      Keluarga antara: masa bebas Tidak diidentifikasi karena
(pacaran) dewasa muda periode waktu antara dewasa dan
menikah tak dapat ditentukan
2.      Terbentuknya keluarga baru 1.      Keluarga baru menikah
melalui suatu perkawinan
3.       Keluarga yang memiliki 2.      Keluarga dengan anak baru
anak usia muda (anak usia bayi lahir (Usia anak tertua sampai 30
sampai usia sekolah) bulan)
3.      Keluarga dengan anak pra-
sekolah (usia anak tertua 21/2-5
tahun)
4.      Keluarga dengan anak usia
sekolah (usia anak tertua 6-12
tahun)
5.      Keluarga dengan anak
remaja (usia anak tertua 13-20
tahun)
4.       Keluarga yang memiliki 6.      Keluarga mulai melepas
anak dewasa anak sebagai dewasa (anak-
anaknya mulai meninggalkan
rumah)
7.      Keluarga yang hanya terdiri
dari orang tua saja/ keluarga usia
pertengahan (semua anak
meninggalkan rumah)
5.      Keluarga yang mulai melepas 8.      Keluarga lansia
anaknya untuk keluar rumah

B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas


1. Definisi Asuhan Kebidanan Komunitas dalam Kontek Keluarga
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian
tertentu. Kebidanan berasal dari kata “Bidan”. Kebidanan adalah
mencankup pengetahuan yang dimilikai dan kegiatan pelayanan untuk
menyelamtkan ibu dan bayi, kebidanan merupakan profesi tertua didunia
sejak adanya peradaban umat manusia (Karwati,dkk. 2011).
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti program pendidikan
kebidanan yang diakui oleh negaranya, telah lulus dari pendidikan
tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (registrasi) atau
memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan
(Pudiastuti, 2011)
Komunitas adalah kelompok orang yang berada disuatu lokasi atau
daerah atau area tertentu. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja
melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. Kebidanan
komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani keluarga dan
masyarakat.Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan
bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita
didalam keluarga dan masyarakat (Ambarwati, 2009).
2. Tujuan asuhan kebidanan dikomunitas
A. Tujuan umum
Mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya
kesehatan perempuan diwilayah kerja bidan.
B. Tujuan khusus
1) Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai
tangguang jawab bidan
2) Meningkatkan pelayanan mutu ibu hamil, pertolongan persalinan,
perawatan nifas, dan perinatal secara terpadu
3) Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko
kehamilan, persalinan, nifas, dan perinatal
4) Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak
5) Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh
masyarakat setempat atau terkait.
3. Metode Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau
prioritas masalah, untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang
dapat digunakan dalam menetapkan urutan prioritas masalah, pada
umumnya dibagi atas, Teknik Skoring dan Teknik Non Skoring, sebagai
berikut : Teknik scoring dapat digunakan apabila tersedia data kuantitatif
atau data yang dapat terukur dan dapat dinyatakan dalam angka, yang
cukup dan lengkap.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM KONTEKS KELUARGA


Tn A DI RT 06/RW 04 DESA SIDANEGARA

Tanggal Pengkajian : 16 November 2020


Tempat Pengkajian : Rumah Tn A
Pengkaji : Mia Rindianti

A. DATA DAN IDENTIFIKASI


1. Biodata
Nama KK : Tn A
Umur : 26 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SLTA/Sederajat
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Jln.Bromo NO 182 RT 06 RW 04, Sidanegara,
Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah

2. Nama anggota keluarga


No Nama Umur L Hubungan Pendidika Pekerjaan Agama
/ Kelurga n
P
1 Tn A 26 L Suami SLTA/ Wiraswasta Islam
tahun sederajat
2 Ny S 25 P Istri SLTA/ Ny. S Islam
tahun sederajat Rumah
Tangga
3 An A 2 L Anak Tidak/ Belum/ Islam
tahun belum tidak
sekolah bekerja
4 An F 5 L Anak Tidak/ Belum/ Islam
bulan belum tidak
sekolah bekerja

Genogram :
Genogram :

Tn. Ny. Tn. Ny.


R N

Tn.A Ny.
Ny. Ny Tn. Nn Nn Tn
S
Y .M .M .A

An A An F

Keterangan Genogram :

: Laki-laki : Garis pernikahan

: Perempuan : Garis keturunan

: Meninggal : Tinggal serumah

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Ny. S mengatakan keluarga saat ini dalam keadaan sehat.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Tn A mengatakan pernah memiliki penyakit Asma
Ny. S mengatakan dirinya dan anak tidak ada yang memiliki penyakit
keturunan seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Asma, Jantung dll.
5. Riwayat KIA
a. Pengkajian Balita 24 bulan
An.A usia 2 tahun 3 hari , jenis kelamin laki-laki, sudah pernah
diberikan vitamin A dipuskesmas maupun posyandu, sudah
mempunyai kartu bpjs, nutrisi dan gizi baik sesuai Berat Badan Ideal
(BBI) , BB : 11 kg /TB :85 cm. BB/TB = (>-2 SD)
Penilaian KPSP :
Anak meniru apa yang dierjakan ibu seperti menyapu, anak dapat
meletakkan mainan yang bertumpuk tanpa menjatuhkan, anak dapat
mengucapkan 3 kata, anak dapat berjalan mundur, anak dapat
melepaskan celana, anak berpegangan pada seseorang ketika naik
tangga, anak dapat menunjuk salah satu bagian tubuhnya seperti
mata, anak dapat makan nasi sendiri, anak dapat memungut
mainanya sendiri dan anak dapat menendang bola kecil.
Skor penilaian KPSP : 9 (sesuai)
Riwayat ANC : G1P0A0, kehamilan ke-1 usia 23 tahun ibu tidak
ada riwayat alergi, tidak ada riwayat penyakit penyerta, selama hamil
tidak ada keluhan, pemeriksaan ANC rutin dibidan, mengkonsumsi
vitamin tambah darah dan kalsium, makanan yang jarang dikonsumsi
saat hamil sayuran.
Riwayat Persalinan :Spontan, di bidan puskesmas cilacap Tengah
1, jenis kelamin laki-laki, BB/PB lahir : 2840 gram/47 cm, tanggal
lahir 14 November 2018, tidak ada masalah pada saat persalinan.
b. Pengkajian Bayi 3 bulan
An F usia 5 bulan 4 hari, jenis kelamin laki-laki, belum pernah
diberikan vitamin A dipuskesmas ataupun diposyandu, nutrisi dan
gizi baik tetapi tidak sesuai Berat Badan ideal (BBI),BB : 11, 3kg/
TB : 65 cm. BB/TB = (>3 SD)
Penilaian KPSP:
Pada waktu bayi telentang, bagian lengan dan tungkai bergerak
dengan mudah, waktu bayi telentang ia melihat dan menatap wajah
ibu, bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping
menangis, pada waktu bayi telentang, ia dapat mengikuti gerakan ibu
dengan menggerakkan kepalanya dari kanan atau kiri ke tengah,
pada waktu bayi telentang, ia dapat mengikuti gerakan ibu dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang
lain, waktu ibu mengajak bayi berbicara dan tersenyum, ia
tersenyum kembali kepada ibu, waktu bayi telungkup di alas yang
datar, ia dapat mengangkat kepalanya, waktu bayi telungkup di alas
yang datar, ia dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk
sudut 45°,waktu bayi telungkup di alas yang datar, ia dapat
mengangkat kepalanya dengan tegak, bayi tidak suka tertawa keras
walau tidak digelitik atau diraba-raba.
Skor penilaian KPSP : 9 (sesuai)
Riwayat ANC : G2P1A0, kehamilan ke-2 usia 25 tahun ibu tidak
ada riwayat alergi, tidak ada riwayat penyakit penyerta, selama hamil
tidak ada keluhan, pemeriksaan ANC rutin dibidan, mengkonsumsi
vitamin tambah darah dan kalsium, makanan yang jarang dikonsumsi
saat hamil sayuran.
Riwayat Persalinan :Spontan, di bidan puskesmas cilacap Tengah
1, jenis kelamin laki-laki, BB/PB lahir : 3500 gram/50 cm, tanggal
lahir 13 juni 2020, tidak ada masalah pada saat persalinan.
6. Riwayat Perkawinan
Status Perkawinan : Sah kawin : 1 kali
Lama pernikahan : 3 tahun, pertama nikah Ny. S berusia 22 tahun
dan Tn A berusia 23 tahun
7. Riwayat Imunisasi dan Timbangan Berat Badan An.A dan An.F
 An. A
a. Imunisasi An A Jenis Tanggal Diberikan
HB 0 14-11-2018
BCG 5-12-2018
Polio 1 5-12-2018
DPT/HB 1 6-2-2019
Polio 2 6-2-2019
DPT/HB 2 4-4-2019
Polio 3 4-4-2019
DPT/HB 3 15-7-2019
Polio 4 15-7-2019
Campak 4-9-2019
b. Timbangan Berat Badan An A
Berat lahir = 2,84 kg
Bulan Desember = 3,6 kg
Bulan Februari = 6 kg
Bulan April = 7 kg
Bulan Juni = 7,6 kg
Bulan September = 9 kg
Bulan Juli 2020 = 10 kg
Bulan November 2020 = 11 kg

 An F
a. Imunisasi An F
Jenis Tanggal Diberikan
HB 0 13-6-2020
b. Timbangan Berat BCG 20-7-2020
Badan An F Polio 1 20-7-2020
Berat lahir = 3,5 kg DPT/HB 1 2-9-2020
Bulan Agustus = 6,5 Polio 2 2-9-2020
kg DPT/HB 2 5-11-2020
Bulan September = Polio 3 5-11-2020
8,5 kg
DPT/HB 3
Bulan November =
Polio 4
11,3 kg
Campak
8. Activity Daily Living
a. Pola makan dan minum
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A Makan 2-3 kali sehari, porsi sedang, jenis
nasi, sayur, telor kadang ikan dan ayam
Minum kurang lebih 9 gelas/hari, jenis air
putih, teh manis dan kopi
2 Ny. S Makan 2 kali sehari kadang-kadang 3 kali
porsi sedang, jenis nasi, sayur, telor
kadang ikan dan ayam
Minum lebih dari 8 gelas/hari, jenis air
putih, teh manis kadang-kadang
3 An.A Makan 2-3 kali porsi kecil, jenis nasi,
sayur, telor kadang ikan dan ayam
Minum 4-5 gelas/hari, jenis air putih, teh
manis, susu formula
4 An.F ASI Eksklusif

b. Pola eliminasi
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A BAB 1 kali sehari biasanya pada pagi
hari, konsistensi lembek, warna
kekuningan
BAK 4-5 kali sehari konsistensi cair,
warna kuning jernih
2 Ny. S BAB 2-3 hari sekali, konsistensi lembek,
warna kekuningan
BAK 7-8 kali sehari konsistensi cair,
warna kuning jernih
3 An.A 2-3 x ganti pampers sehari
4 An.F 1-2 x ganti pampers sehari

c. Pola istirahat
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A Tidur siang selama 2 jam dan tidur malam
selama 4-5 jam
2 Ny. S Tidur siang 1 jam, tidur malam 5-6 jam
3 An.A Tidur pagi 1 jam,tidur siang 1 jam, tidur
malam 5-6 jam
4 An.F Tidur siang 2-3 jam, tidur malam 8-9 jam
d. Personal hygine
No Anggota keluarga Keterangan
1 Tn A Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
sehari, keramas 2 kali seminggu, ganti
pakaian 3 kali sehari sehabis mandi dan
jika gerah
2 Ny. S Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2-3 kali
sehari, keramas 2-3 hari sekali , ganti
pakaian dan pakaian dalam 3 kali sehari
sehabis mandi dan jika gerah
3 An.A Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2-3 kali
sehari, keramas 2 hari sekali , ganti
pakaian dan pakaian dalam 3-4 kali sehari
sehabis mandi dan jika kotor
4 An.F Mandi 2 kali sehari dan pakaian dalam 3-
4 kali sehari sehabis mandi dan jika kotor

e. Kebiasaan hidup
No Anggota Keterangan
keluarga
1 Tn A Tn A memiliki kebiasaan merokok. Sehari
habis lebih dari 5 batang. Tidak memiliki
kebiasaan minum-minuman keras, dan
mengkonsumsi obat terlarang
2 Ny. S Ny. S tidak memiliki kebiasaan merokok dan
tidak memiliki kebiasaan minum-minuman
keras, dan mengkonsumsi obat terlarang dan
minum jamu.
3 An.A Ny. S mengatakan anaknya tidak memiliki
kebiasaan minum jamu.
4 An.F Ny. S mengatakan anaknya hanya
mengkonsumsi ASI Eksklusif saja
9. Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan Sosial
a. Keadaan sosial Tn A
Dalam masyarakat Tn A dikenal baik dan mudah bergaul karena
sering mengikuti kegiatan kerja bakti dan orangnya ramah sering
berinteraksi dengan tetangga dan warga sekitar.
b. Keadaan sosial Ny.S
Dalam masyarakat Ny.S dikenal baik karena bisa bersosialisasi dan
mau bergabung dengan warga sekitar, berinteraksi dengan tetangga
dan warga sekitar.
Keadaan ekonomi
a. Penghasilan kepala keluarga : Rp.1.600.000,-/bulan
Pengeluaran : Kebutuhan sehari-hari
Listrik
Belanja kebutuhan dapur
(kurang lebih Rp 1.400.000 /bulan)
b. Uang bulanan dikelola oleh suami dan istri, setelah Tn.A
mendapatkan gaji uangnya langsung diberikan ke istri untuk
memenuhi kebutuhan dan sisanya di tabung.
10. Situasi Lingkungan
a. Denah Rumah
S
KAM KAM KAM Tem
AR 1 AR 1 AR 3 DAPUR pat
Jem B T
ur
RUANG RUANG TEMPA
T U
TAMU KELUARG
A MAKA WC
N
b. Penilaian rumah sehat
N Komponen Rumah Kriteria Nila Skor
o Yang dinilai i
I Komponenen Rumah Bobot 31
1. Langit-langit Tidak ada 0
Ada,kotor sulit dibersihkan dan 1
rawan kecelakaan
Ada, bersih dan tidak rawan 2 2
kecelakaan
2. Dinding Bukan tembok (terdapat dari 1
anyaman bambu atau ilalang)
Semi permanen/setengah 2
tembok/pasangan bata atau
batu yang tidak diplester/papan
yang tidak kedap air
Permanen (tembok/pasangan 3 3
bata atau batu yang
diplester/papan kedap air).
3 Lantai Tanah 0
Papan/anyaman bambu dekat 1
dengan tanah/plaster yang
retak/berdebu
Diplester/ubin/keramik/papan 2 2
(rumah panggung)
4 Jendela kamar tidur Tidak ada 0
Ada 1 1
5 Jendela ruang keluarga Tidak Ada 0
Ada 1 1
6 Ventilasi Tidak Ada 0
Ada, luas ventilasi permanen < 1
10% dari luas lantai
Ada, luas ventilasi permanen > 2 2
10% dari luas lantai
7 Lubang asap dapur Tidak ada 0
Ada, luas ventilasi permanen < 1
10% dari luas dapur
Ada, luas ventilasi permanen > 10% 2 2
dari luas apur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhauster fan ada
peralatan yang sejenis
8 Pencahayaan Tidak terang, tidak dapat 0
digunakan untuk membaca
Kurang terang, sehingga 1
kurang jelas untuk membaca
normal
Terang dan tidak silau, 2 2
sehingga dapat digunakan
untuk memebaca dengan
normal
Total 465
II Sarana Sanitasi Bobot 25
1 Sarana Air Bersih Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/PAH Ada, bukan milik sendiri dan 1
) tidak memenuhi syarat
kesehatan
Ada, milik sendiri dan tidak 2
memenuhi syarat
Ada, bukan milik sendiri dan 3
memenuhi syarat
Ada, milik sendiri dan 4 4
memenuhi syarat
2 Jamban (sarana Tidak ada 0
pembuangan kotoran) Ada, bukan leher angsa, tidak 1
tutup, disalurkan ke
sungai/kolam
Ada, bukan leher angsa, 2 2
ditutup (leher angsa),
disalurkan ke sungai/kolam
Ada, leher angsa, septictank 3
3 Sarana Pembuangan Air Tidak ada, sehingga tergenang 0
Limbah (SPAL) tidak teratur di halaman rumah
Ada, diresapkan tetapi 1
mencemari sumber air (jarak
dengan sumber air < 10 m)
Ada, disalurkan ke selokan 2
terbuka
Ada, dialirkan ke selokan 3 3
tertutup (selokan kota)diolah
lebih lanjut
4 Sarana Pembuangan Tidak ada 0
Sampah (tempat Ada, tetapi tidak kedap air dan 1
sampah) tidak tertutup
Ada, kedap air dan tidak 2
tertutup
Ada, kedap air dan tertutup 3 3
Total 300
III Perilaku Penghuni Bobot 44
1 Membuka Jendela Tidak Pernah di buka 0
Kamar Kadang-kadang 1
Setiah hari dibuka 2 2
2 Membersihkan rumah Tidak Pernah 0
dan halaman Kadang-kadang 1
Setiah hari 2 2
3 Membuang tinja An.F Ny. S membuang tinja ke 0
dan An.A ke jamban sungai/kebun/kolam
sembarangan
Kadang-kadang ke jamban 1
Setiap hari Ny. S membuang 2 2
tinja ke jamban
4 Membuang sampah Dibuang ke 0
pada tempat sampah sungai/kebun/kolam
sembarangan
Kadang-kadang ke tempat 1
sampah
Setiap hari Ny. S buang 2 2
sampah ke tempat sampah
Total 352
Total Hasil Penilaian 1.11
7
Skor = Nilai x Bobot
Rumah Sehat total hasil penilaian 1068 – 1200
Rumah Tidak Sehat total hasil penilaian < 1068
Total Hasil Penilaian = I + II + III= 465+300+352= 1.117 (Rumah Sehat)

11. Aktivitas anggota keluarga


a) Kewirausahaan
Keluarga Tn.A tidak memiliki usaha tambahan
b) Pendidikan
Tn.A : SLTA/ Sederajat
Ny.S : SLTA/ Sederajat
An A : Belum sekolah
An. F : Belum sekolah
c) Kesehatan
Kesehatan keluarga saat ini baik
d) Lingkungan
Keluarga Tn.A setiap minggu sering melakukan bersih-bersih
bersama di rumahnya dan lingkungan rumah. Lingkungan
rumahnya jarak ke rumah lain berdekatan tetapi tidak menyatu
(menempel)

Pemeriksaan Fisik
 Istri
Kepala : mesocephal, rambut bersih panjang berwarna
hitam, tidak rapuh dan tidak berketombe
Wajah : oval, tidak ada cloasma
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip
Telinga : simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran secret
Mulut dan gigi : bibir merah muda dan tidak kering, gigi bersih dan
tidak ada caries
Leher : tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Payudara : simetris tidak ada benjolan abnormal, areola
mamae hiperpigmentasi
Perut : tidak ada bekas luka operasi
Punggung : normal tidak ada kelaianan
Genetalia : tidak dilakukan
Ekstremitas : tangan dan kaki bergerak aktif tidak ada
kelaianan , dan tidak ada varises
Postur tubuh : tinggi
TTV : TD : 110/70 mmHg , nadi : 76 kali/menit,
pernafasan 20 kali/menit, pengukuran suhu tidak
dilakukan
 Anak 1
Kepala :rambut bersih berwarna hitam, tidak rapuh dan
tidak berketombe
Wajah : oval, tidak ada cloasma
Mata : simetris, konjungtiva pucat , sclera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip dan tidak ada pengeluaran
secret
Telinga : simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran secret
Mulut dan gigi : mulut merah muda dan tidak kering, gigi bersih
dan tidak ada caries
Leher : tidak ada pemebesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada : payudara menonjol dan tidak ada benjolan
abnormal
Perut : tidak ada bekas luka operasi
Punggung : normal tidak ada kelaianan
Genetalai : bersih, tidak ada kelainan
Ekstremitas : tangan dan kaki bergerak aktif tidak ada
kelaianan , dan tidak ada farises
Postur tubuh : tegap
TTV : nadi : 98 kali/menit, pernafasan 22 kali/menit,
suhu tidak dilakukan
 Anak 2
Kepala :rambut bersih berwarna hitam, tidak rapuh dan
tidak berketombe
Wajah : oval, tidak ada cloasma
Mata : simetris, konjungtiva pucat , sclera putih
Hidung : simetris, tidak ada polip dan tidak ada pengeluaran
secret
Telinga : simetris, bersih dan tidak ada pengeluaran secret
Mulut dan gigi : mulut merah muda dan tidak kering, belum ada
gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada : payudara menonjol dan tidak ada benjolan
abnormal
Perut : tidak ada bekas luka operasi
Punggung : normal tidak ada kelaianan
Genetalai : bersih, tidak ada kelainan
Ekstremitas : tangan dan kaki bergerak aktif tidak ada
kelaianan , dan tidak ada farises
Postur tubuh : tegap
TTV : nadi : 110 kali/menit, pernafasan 35 kali/menit,
suhu tidak dilakukan

B. ANALISIS DATA
1. Masalah :Tn.A usia 26 tahun dengan kebiasaan merokok
Penyebab :Karena pengaruh lingkungan dan sebelum menikah juga
sudah merokok
Penyelesaian : Memberikan konseling atau pendidikan kesehatan tentang
bahaya merokok
2. Masalah : Ny S usia 25 tahun dengan kurangnya pemahaman tentang
tujuan dan manfaat KB
Penyebab : Karena tidak diperbolehkan oleh suami
Penyelesaian : Memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari
KB kepada ibu dan suami
3. Masalah : An F usia 5 bulan dengan obesitas
Penyebab : Ketidaktahuan ibu tentang penyebab obesitas
Penyelesaian : Memberikan penjelasan tentang penyebab, dampak dan
pencegahan obesitas pada Anak

D. INTERPRETASI DATA SKORING


1. Interpretasi Data
NO Rumusan Masalah Data Subyektif/ Data Obyektif
1. Tn.A setiap hari merokok DS:Tn.A mengatakan sudah
terbiasa merokok sejak sebelum
menikah
DO:Terdapat puntung rokok di
asbak di meja ruang tamu
2. Ny S Tidak menggunakan KB DS : Ny S mengatakan belum
pernah menggunakan KB jenis
apapun
DO: -
3. An F mengalami obesitas DS : -
DO : BB : 11,3 kg

2. Skoring
Perumusan Masalah A B C D Jumlah Prioritas
Masalah
Tn A dengan kebiasaan 0,6 0,5 0,3 1 2,4 1
merokok
Ny S tidak menggunakan 0,6 0,5 0,3 0,3 1,7 2
KB
An F mengalami obesitas 0 0,5 0,6 0,5 1,6 3

E. PLANNING OF ACTION (POA)


1. Masalah : Tn.A kebiasaan merokok
Tujuan Sasaran Rencana Waktu/Tempat Pelaksana
Kegiatan
Agar Tn A Tn.A Memberikan 25 November Mia
dapat pendkes 2020 pukul Rindianti
mengetahui tentang WIB / rumah
tentang bahaya Tn A
bahaya merokok
merokok
bagi
kesehatan
Agar Tn A Tn A Memberikan 25 November Mia
dan Ny S dan Ny S konseling 2020 pukul Rindianti
dapat tentang WIB / rumah
mengetahui tujuan dan Tn A
apatujuan manfaat KB
dan
manfaat KB
Agar Ny S Ny S Memberikan 25 November Mia
dapat penjelasan 2020 pukul Rindianti
mengetahui tentang apa WIB / rumah
apa yang yang harus Tn A
harus dilakukan
dilakukan terhadap
terhadap anaknya
anaknya yang
yang obesitas
obesitas

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Masalah Implementasi Waktu Evaluasi
Tn.A kebiasaan Memberikan 25 Tn.A sudah
merokok pendkes tentang November mengetahui dan
bahaya merokok 2020 pukul memahami
WIB / rumah tentang bahaya
Tn A merokok untuk
kesehatan
Ny S tidak Memberikan 25 Ny S sudah
menggunakan pendkes tentang November mengetahui dan
KB tujuan dan 2020 pukul memahami
manfaat dari WIB / rumah tentang apa
menggunakan Tn A tujuan dan
KB manfaat dari KB
An F Memberikan 25 Ny S sudah
mengalami pendkes kepada November mengetahui dan
Obesitas Ny S tentang apa 2020 pukul memahami
penyebab dan WIB / rumah tentang apa
cara mengatasi Tn A penyebab dan
obesitas pada cara
bayi mengatasiobesitas
pada bayinya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek belajar


lapangan di salah satu keluarga di RT 06 RW 04 khususnya pada keluaraga Tn. A,
Sidanegara, Cilacap Tengah, Cilacap, Jawa Tengah
Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil pendekatan
dan tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah bersama
Tn. A sesuai dengan prioritas masalah.

I. PENGUMPULAN DATA
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan
wawancara yang dilakukan secara kunjungan rumah. Kegiatan pengkajian
dilakukan pendekatan, tabulasi, analisis data dan perumusan masalah. Dalam
kegiatan pengkajian terdapat kesulitan antara lain, kesulitan menemui
responden. Namun dalam menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut, mahasiswa
berusaha bekerja keras melakukan pendekatan dan waktu yang seefektif
mungkin dan mengkunjungi kembali responden untuk menerima tanggapan
dari responden.
II. ANALISIS DATA

III. INTERPRETASI DATA SKORING

IV. PLANNING OF ACTION (POA)


Tahap POA terdiri atas rumusan dan penyusunan rencana tindakan telah
dilaksanakan sesuai dengan prioritas masalah yang ada. Rencana yang disusun
merupakan rencana kerja yang dilaksanakan oleh masyarakat, dari masyarakat
dan untuk masyarakat dengan mahasiswa sebagai fasilitator. Dalam hal ini
terfokus pada keluarga Tn. A
Dengan melibatkan semua anggota keluarga Tn. A, Maka ditetapkan dan
dibahas prioritas masalah, sasaran, waktu, tempat dan penanggung jawab yang
dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat  khususnya anggota keluarga Tn. A.

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Pelaksanaan disesuaikan dengan waktu senggang anggota keluarga Tn A pada
prioritas ini kegiatan dilaksanakan berdasarkann kebutuhan yang dirasakan dan
kebutuhan nyata yang ada dilapangan dengan menekan upaya promotif dan
preventif.
Berikut ini beberapa masalah yang ada dikeluarga Tn A. Dan solusi atau
alternative pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa pada langkah
implementasi.
1. Pemberian materi tentang bahaya rokok
Kurangnya kesadaran Tn A tentang bahaya rokok sehingga dapat
mempengaruhi kesehatan dan beresiko tinggi apabila asap rokok tersebut
terhirup olehanggota keluargayang lainnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penyuluhan
dan konseling tentang bahaya rokok kepada Tn A.
2. Pengetahuan tentang KB
Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang tujuan dan manfaat KB
sehingga dapat mempengaruhi kesehatan dan beresiko tinggi apabila ibu
hamil kembali sedangkan anak pertama usia 2 tahun sedangkan yang paling
kecil masih berusia 5 bulan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penyuluhan dan
konseling baik dengan kunjungan rumah yang diharapkan ibu dapat
mengerti dan memahami arti pentingnya ber-KB dan bertambah
pengetahuan tentang tujuan dan manfaat KB.
3. Penyebab obesitas pada bayi
Kurangnya pengetahuan Ny.S dan Tn A tentang penyebab dari obesitas
pada anaknya yang kecil yang masih berusia 5 bulan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan penyuluhan dan
konseling baik dengan kunjungan rumah yang diharapkan ibu dapat
mengerti dan memahami penyebab dan cara mengatasi dari obesitas
anaknya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokuskan pemberian pelayanan pada
setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian
pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di
bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan
kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan
akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan
kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga
dengan keluarga Tn.A. Setelah dilakukan beberapa tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.A sudah lebih memahami
apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.
B. Saran
1. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai
kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kebidanan pada keluarga.
2. Kepada Keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat
mengenali masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara
mandiri.
3. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eni .2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika


Hidayat A, Sujiyatini. 2010. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Karwati, dkk (2011). Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta: TIM
Notoatmojo.2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asih Mahasatya
Pudiastuti, Ratna .2011. Buku Ajar kebidanan komunitas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Sumarah, kk (2009). Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya
Syarifudin (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
LAMPIRAN
Lampiran 1
PENGKAJIAN BAYI (1-12 BULAN)

Nama : Fadhilah Asta Praditya


Tanggal Lahir : 13 Juni 2020
Usia : 5 Bulan 3 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nutrisi dan Gizi : Baik
Penimbangan Posyandu : Ditimbang
Kartu Menuju Sehat : Punya
Pemberian Vit A Biru : Ya
Penolong Persalinan : Bidan
Jenis Tanggal Diberikan
HB 0 13-6-2020
BCG 20-7-2020
Polio 1 20-7-2020
DPT/HB 1 2-9-2020
Polio 2 2-9-2020
DPT/HB 2 5-11-2020
Polio 3 5-11-2020
DPT/HB 3
Polio 4
Campak

BB/ TB : 11,3 Kg/ 65 Cm Status Gizi: Baik


Perkembangan : Normal
Lampiran 2
PENGKAJIAN BAYI (1-5 TAHUN)

Nama : An.A
Tanggal Lahir : 14 November 2018
Usia : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nutrisi dan Gizi : Baik
Penimbangan Posyandu : Ditimbang
Kartu Menuju Sehat : Punya
Pemberian Vit. A
Umur/
Dosis Tanggal Diberikan
Bulan
7 5
12 – 23 November November
1
2019 2019
Kapsul
24 – 35
merah
36 – 47
48 – 59

BB/ TB : 10 Kg/ 85 Cm Status Gizi: Baik


Perkembangan : Normal
Lampiran 3
PENGKAJIAN PASANGAN USIA SUBUR

Nama : Ny Sundari
Usia : 26 Tahun
Media Kontrasepsi : Tidak Suntik 3 bulanan
Alami AKBK
Kondom AKDR
Pil Kombinasi MOP
Mini Pil MOW
Suntik 1 bulanan
Alasan : Tidak diperbolehkan oleh suami
Efek Samping/Masalah : Tidak ada keluhan
Lampiran 4

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan

1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai


bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai
atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
Evaluasi : iya
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat dan menatap wajah anda?
Evaluasi : iya
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping
menangis?
Evaluasi : iya
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

Evaluasi : iya
5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?

Evaluasi : iya
6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia
tersenyum kembali kepada anda?
Evaluasi : iya
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?
Evaluasi : iya
8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ?

Evaluasi : iya
9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?

Evaluasi : iya
10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?
Evaluasi : Tidak
Lampiran 5

Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru
apa yang anda lakukan?
Evaluasi : iya
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5 cm.
Evaluasi : iya
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai
arti selain "papa" clan "mama"?
Evaluasi : Iya
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa
kehilangankeseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
Evaluasi : iya
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya?
(topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).
Evaluasi : iya
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada
seseorang.
Evaluasi : Tidak
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?
Evaluasi : Iya
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
Evaluasi : iya
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
Evaluasi : iya
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.  
Evaluasi : Iya
Lampiran 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAHAYA MEROKOK

Penyuluh : Mia Rindianti


Pokok Bahasan : Bahaya Merokok
Sasaran : Tn. A
Waktu : 12 menit
Tempat : Rumah Tn. A
Hari/Tanggal : 25 November 2020

I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Tn.A dapat
mengetahui apa saja bahaya yang diakibatkan dari merokok.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, Tn A dapat menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian merokok
b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
c. Tipe-tipe Perokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti merokok
f. Manfaat berhenti merokok
II. Metode
Diskusi dan tanya jawab
III. Media
Leafleat (Terlampir)
IV. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Tahapan
Penyuluhan Peserta
1. 2 menit Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri mendengarkan,
- Menjelaskan maksud dan
dan tujuan memperhatikan
- Menyebut
materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 5 menit Pelaksanaan - Menggali pengetahuan Menyimak,
Tn.A tentang bahaya mendengarkan,
merokok dan cara agar dan
berhenti merokok. memperhatikan
- Menjelaskan materi materi yang
penyuluhan secara disampaikan
berurutan dan teratur
Materi :
a. Pengertian merokok
b. Zat-zat yang
terkandung dalam
rokok
c. Tipe-tipe perokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti
merokok
f. Manfaat berhenti
merokok

3. 3 menit Evaluasi - Memberi kesempatan Merespon dan


kepada Tn.A untuk bertanya
bertanya
- Meminta Tn.A untuk
menjelaskan atau
menyebutkan kembali :
a. Pengertian Merokok
b. Zat-zat yang
terkandung dalam
rokok
c. Tipe-tipe perokok
d. Bahaya merokok
e. Cara berhenti
merokok
f. Manfaat berhenti
merokok
- Memberikan pujian
atas keberhasilan Tn.A
menjawab pertanyaan
dan memperbaiki
kesalahan.
4. 2 menit Penutup - Menyimpulkan materi Menyimak dan
- Menutup kegiatan menjawab salam
- Mengucap salam

V. Materi
MATERI
BAHAYA MEROKOK
A. Pengertian Merokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan
mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat,
oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bentuk lainnya yang mengandung NIKOTIN dan TAR dengan atau tanpa
bahan tambahan.
B. Zat-Zat Yang Terkandung Dalam Rokok
1. Nikotin
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone
adrenalin dan horman non adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan
naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan menaikkan
kebutuhan energi.
2. Timah hitam (pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug.
Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari akan
menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang
masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila
seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari,
berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
3. Gas karbonmonoksida (co)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan
dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya,
hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk
pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada
oksigen, maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.
Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO
dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam
darah perokok mencapai 4 – 15 persen.
4. Tar
Tar adalah kumpulan dari berbagai bahan kimia dalam komponen padat
asap rokok, dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk
ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi
padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-
40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 –
45 mg.
C. Tipe-Tipe  Perokok
1. Sangat berat : Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang sehari
2. Berat : Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30 batang per hari
3. Sedang : Menghabiskan rokok  sekitar 11-21 batang per hari
D. Bahaya Yang Ditimbulkan Akibat Merokok
1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit yang menyebabkan rambut rontok, sariawan
mulut ,dll.
2. Caries
Roko mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk
plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya
caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
3. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang
menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan
CO2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk
membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-
paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus
sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan
bernafas.
4. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit
jantung.Pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko terbesar
untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru
dan jantung pada perokok 22 kali lebih besar dari yang tidak merokok.
5. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO2) yaitu zat kimia beracun yang banyak
terdapat pada gas buangan mobil, dan asap rokok lebih mudah terikat
pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk
mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada
perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak
dan penyembuhannya lebih lama.
6. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Di negara yang sedang berkembang
penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun.
7. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan
lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa
asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang
diderita para perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
8. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan
pada DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi
menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi
ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah
sperma dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.
E. Cara Berhenti Merokok
1. Hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang merokok
2. Yakinlah bahwa rokok bukan satu-satunya sarana pergaulan
3. Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok
4. Perbanyak mencari informasi tentang bahaya merokok
5. Hindari sesuatu yang terkait tentang rokok (sponsor, iklan, poster,
rokok gratis)
6. Lakukan hal-hal positif lainnya : seperti olahraga, membaca atau hobi
lain yang menyehatkan.
F. Manfaat berhenti merokok
1. 20 menit : Tekanan darah, denyut nadi dan aliran darah tepi membaik
2. 12 jam : Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah di metabolisme,
kadar CO dalam darah kembali normal
3. 1-2 hari : nikotin mulai tereliminasi dari tubuh. Fungsi pengecap dan
penciuman mulai membaik. Sistem kadiovaskuler membaik
4. 5 hari: sebagian besar metabolitnikotin dalam tubuh sudah hilang.
Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik. Sistem kadiovaskuler
terus membaik.
5. 2-6 minggu : fungsi paru membaik. Nafas pendek dan batuk berkurang
6. 1 tahun : resiko penyakit jantung koroner menurun setengahnya
7. 5 tahun : Resiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang
tidak merokok
8. 10 tahun : Resiko kanker paru berkurang setengahnya
VI. Sumber Materi
UU KESEHATAN NO. 36 TAHUN 2009, PP NO. 109 TAHUN 2012 DAN
PERMENDIKBUD NO. 64 TAHUN 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB

Penyuluh : Mia Rindianti


Pokok Bahasan : Tujuan, manfaat, dan jenis KB
Sasaran : Tn. A dan Ny S
Waktu : 12 menit
Tempat : Rumah Tn. A
Hari/Tanggal : 25 November 2020

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ny S dan Tn A dapat
mengetahui apa saja tujuan, manfaat dan jenis KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, Ny S dan Tn A dapat menjelaskan kembali
tentang:
a) Tujuan Program Keluarga Berencana
b) Manfaat Program Keluarga Berencana
c) Jenis KB
B. Metode
Diskusi dan tanya jawab
C. Media
Leafleat (Terlampir)
D. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Tahapan
Penyuluhan Peserta
1. 2 menit Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri mendengarkan,
- Menjelaskan maksud dan
dan tujuan memperhatikan
- Menyebut
materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 5 menit Pelaksanaan - Menggali pengetahuan Menyimak,
Tn.Adan Ny S tentang mendengarkan,
tujuan dan manfaat dari dan
KB serta jenis KB memperhatikan
- Menjelaskan materi materi yang
penyuluhan secara disampaikan
berurutan dan teratur
Materi :
a. Tujuan dari KB
b. Manfaat dari KB
c. Jenis KB
3. 3 menit Evaluasi - Memberi kesempatan Merespon dan
kepada Tn.A dan Ny S bertanya
untuk bertanya
- Meminta Tn.A ataupun
Ny S untuk
menjelaskan atau
menyebutkan kembali :
a. Tujuan KB
b. Manfaat KB
c. Jenis KB
- Memberikan pujian
atas keberhasilan Tn.A
atau Ny S menjawab
pertanyaan dan
memperbaiki
kesalahan.
4. 2 menit Penutup - Menyimpulkan materi Menyimak dan
- Menutup kegiatan menjawab salam
- Mengucap salam
VI. Materi
MATERI
KB (Keluarga Berencana)

Tujuan dan manfaat program keluarga berencana justru sangat baik demi
mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera. Keluarga berencana (KB)
merupakan program skala nasional yang dikelola oleh Badan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN). Ada banyak manfaat program keluarga berencana yang
ditawarkan oleh negara. Salah satunya adalah menghasilkan keluarga yang
berkualitas.

A. Tujuan Program Keluarga Berencana


1. Membentuk keluarga kecil sejahtera, sesuai dengan kondisi ekonomi
keluarga tersebut
2. Mencanangkan keluarga kecil dengan cukup 2 anak
3. Mencegah terjadinya pernikahan di usia dini
4. Menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia yang terlalu
muda atau terlalu tua, atau akibat penyakit sistem reproduksi.
5. Menekan jumlah penduduk serta menyeimbangkan jumlah kebutuhan
dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Dalam penerapannya, BKKBN selaku badan pengelola program keluarga
berencana mendorong masyarakat untuk memakai alat kontrasepsi guna
mencegah atau menunda kehamilan hingga saat yang tepat. Beberapa
jenis alat kontrasepsi yang bisa digunakan meliputi kondom, pil KB, suntik
KB, implan, IUD, vasektomi, dan tubektomi.

B. Manfaat Program Keluarga Berencana


1) Menjaga kesehatan ibu dan bayi
Program kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan
dampak baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Selain itu, program KB juga
memberikan pengarahan mengenai langkah-langkah untuk menjaga
kesehatan ibu dan bayinya, baik sebelum maupun setelah melahirkan.
2) Mendorong kecukupan ASI dan pola asuh yang baik bagi anak
Dengan program KB, suami istri dapat merencanakan waktu kehamilan
dengan tepat. Hal ini erat kaitannya dengan kecukupan ASI dan pola asuh
anak. Idealnya, jarak anak pertama dan kedua antara 3-5 tahun. Dengan
jarak waktu ini, anak pertama bisa mendapatkan manfaat ASI dengan
maksimal, yaitu dari ASI eksklusif dan ASI hingga 2 tahun. Tidak hanya
itu, anak juga jadi bisa mendapatkan perhatian penuh dari orang tuanya
selama masa perkembangannya. Kedua hal ini tentu akan sangat
berdampak positif untuknya.
3) Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan
Suami dan istri yang tidak menjalankan program KB berisiko mengalami
kehamilan yang tidak direncanakan. Ibu dengan kehamilan yang terlalu
dini setelah melahirkan. Misalnya, seorang wanita bisa saja melahirkan
ketika anak pertama masih berusia di bawah 1 tahun. Pada kondisi ini, ibu
tidak mendapatkan pemulihan yang utuh setelah melahirkan anak
sebelumnya. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik maupun mental
ibu.
Begitu juga dengan perempuan di atas 35 tahun dan belum menopause
yang melakukan hubungan intim tanpa alat kontrasepsi bisa saja hamil.
Namun kehamilan ini berisiko tinggi dan bisa berdampak fatal pada ibu
dan bayi.
4) Mencegah penyakit menular seksual
Meski dilakukan antar suami istri, hubungan seksual tidak terlepas dari
risiko terjadinya penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore,
hingga HIV/AIDS. Namun, hal ini bisa dicegah dengan penggunaan alat
kontrasepsi, seperti kondom.
5) Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Manfaat program keluarga berencana lainnya adalah untuk menurunkan
risiko kematian ibu dan bayi. Kasus ini masih sering dijumpai di
masyarakat, terutama pada kehamilan yang berisiko tinggi mengalami
komplikasi, seperti pada wanita berusia lebih 35 tahun, wanita yang
memiliki penyakit kronis tertentu, dan wanita yang baru saja melahirkan.
6) Membentuk keluarga yang berkualitas
Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik. Dalam hal
ini, merencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan cuma masalah
waktu, tapi juga soal eknomi, pendidikan anak, dan pola asuh. Jika semua
itu direncanakan dengan baik, peluang menciptakan keluarga berkualitas
pun akan semakin besar.
C. Jenis-jenis KB
1. Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi dari bahan sintesis (karet) untuk mencegah
kehamilan. Cara pemakaiannya yaitu dengan dipasang pada saat penis
tegang/tegak. Keuntungannya yaitu dapat dipakai, murah dan praktis.
Kelemahannya yaitu kemungkinan bocor, sobek, menyebabkan alergi/iritasi
pada penis ataupun vagina.
2. Suntik
Suntik adalah obat pencegah kehamilan yang disuntikkan ke dalam tubuh
wanita. Baik untuk pemakaian wanita setelah melahirkan, disuntikkan 4
minggu setelah melahirkan, berikutnya 1 bulan atau tiga bulan suntikan.
Suntik tidak boleh diberikan pada wanita dengan penyakit jantung,
hipertensi, penyakit paru-paru dan kelainan darah. Biasanya menimbulkan
efek samping seperti ameorea, spooting, mual, muntah, kenaikan/penurunan
BB dan timbul jerawat.
3. Pil
Pil adalah obat untuk mencegah kehamilan yang diminum setiap hari.
Minum pil dimulai setelah haid, setelah keguguran, setelah melahirkan (bagi
ibu tidak menyusui). KB pil tidak diperbolehkan untuk ibu dengan penyakit
hipertensi, gangguan jantung, kanker payudara, penyakit paru, sakit kepala
sebelah dan varises. Biasanya menimbulkan efek samping seperti
perdarahan diluar haid, mual, jerawat, nyeri kepala, dan penambahan BB.
4. Susuk
Susuk adalah alat kontrasepsi berupa kapsul yang dipasang di bawah kulit di
lengan atas wanita. Dapat dipasang pada semua umur. Tidak mengganggu
kelancaran ASI, dipakai cukup lama (5 tshun). Tidak dipasang pada wanita
dengan penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis,kolesterol tinggi,
penyakit ginjal. Biasanya menimbulkan efek samping seperti amenorea,
jerawat, kenaikan BB, perdarahan ringan.
5. AKDR/IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR adalah alat pencegah kehamilan yang dipasang di dalam rahim .
pemasangan 40 hari setelah melahirkan atau pada akhir masa haid didalam
rahim. Kelebihan AKDR yaitu praktis, ekonomis, mdah di control,
pemasangan cukup (2-5 tahun), tidak mengganggu ASI. Kontra indikasi
AKDR yaitu belum pernah melahirkan, hamil, perdarahan, kanker leher
rahim. Biasanya menimbulkan efek samping seperti rasa mules, sedikit
perdarahan, perubahan jumlah darah haid (setelah beberapa waktu
pemasangan), keputihan, infeksi.
6. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan cara KB yang sifatnya permanen.
a. Vasektomi
Pemotongan saluran yang membawa sperma dari testis dengan biasanya
timbul komplikasi perdarahan, peradangan terhadap sperma yang
merembes, pembukaan spontan.
b. Tubektomi
Pemotongan dan pengikatan/penyumbatan saluran telur dari indung
telur ke rahim.
VII. Sumber Materi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Pedoman Manajemen 
Pelayanan Keluarga Berencana. 
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap (2015)., Tujuan KB, Jenis KB dan
Manfaat KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYEBAB OBESITAS PADA BAYI

Penyuluh : Mia Rindianti


Pokok Bahasan : Penyebab Obesitas pada bayi
Sasaran : Tn. A dan Ny S
Waktu : 12 menit
Tempat : Rumah Tn. A
Hari/Tanggal : 25 November 2020

A. Tujuan
ii. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ny S dan Tn A dapat
mengetahui penyebab dari obesitas pada bayi dan juga penanganannya.
iii. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Ny S dan Tn A dapat menjelaskan kembali
tentang:
a) Pengertian kegemukan atau obesitas
b) Ciri-ciri obesitas
c) Penyebab Bayi Obesitas
d) Dampak Obesitas
e) Langkah Pencegahan
B. Metode
Diskusi dan tanya jawab
C. Media
Leafleat (Terlampir)
D. Kegiatan
Kegiatan
No Waktu Tahapan
Penyuluhan Peserta
1. 2 menit Pembukaan - Memberi salam Menjawab salam,
- Memperkenalkan diri mendengarkan,
- Menjelaskan maksud dan
dan tujuan memperhatikan
- Menyebut
materi/pokok bahasan
yang ingin disampaikan
2. 5 menit Pelaksanaan - Menggali Menyimak,
pengetahuan Tn.A mendengarkan,
tentang obesitas pada dan
bayi memperhatikan
- Menjelaskan materi materi yang
penyuluhan secara disampaikan
berurutan dan teratur
Materi :
a) Pengertian
kegemukan atau
obesitas
b) Ciri-ciri obesitas
c) Penyebab Bayi
Obesitas
d) Dampak Obesitas
e) Langkah
Pencegahan
3. 3 menit Evaluasi - Memberi kesempatan Merespon dan
kepada Tn.A ataupun bertanya
Ny S untuk bertanya
- Meminta Tn.A ataupun
Ny S untuk
menjelaskan atau
menyebutkan kembali :
a) Pengertian
kegemukan atau
obesitas
b) Ciri-ciri obesitas
c) Penyebab Bayi
Obesitas
d) Dampak Obesitas
e) Langkah
Pencegahan
- Memberikan pujian
atas keberhasilan Tn.A
menjawab pertanyaan
4. 2 menit Penutup - Menyimpulkan materi Menyimak dan
- Menutup kegiatan menjawab salam
- Mengucap salam

VII. Materi
1. Pengertian Kegemukan atau obesitas
Kegemukan atau obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari
penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
2. Ciri-ciri obesitas
1. Wajah membulat
2. Pipi tembem
3. Dagu rangkap
4. Leher relatif pendek
5. Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena mengandung
banyak lemak
6. Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat
7. Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua tungkai paha bagian
dalam saling menempel dan bergesekan. Akibatnya timbul lecet
8. Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan
lemak
3. Penyebab Bayi Obesitas
Kegemukan atau obesitas itu bukanlah sesuatu yang baik bagi kesehatan,
termasuk untuk bayi sekalipun. Bayi yang mengalami obesitas bisa jadi
disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Faktor genetika.
Orang tua yang memiliki badan besar dan gemuk berisiko besar
mewariskan badan yang subur pula kepada buah hatinya, sekalipun masih
bayi. Jadi bila salah satu dari Ibu atau Ayah berbadan besar, maka sangat
wajar bila bayinya juga besar.
2. Mengalami obesitas saat hamil.
Seringkali ibu hamil salah anggapan untuk makan lebih banyak agar janin
dalam kandungan tumbuh sehat. Padahal yang benar adalah tetap harus
menjaga pola makan yang cukup dan sehat. Namun tak sedikit pula yang
kebablasan makan saat sedang hamil sehingga menyebabkan berat
badannya meningkat dengan pesat. 
Selain itu, ibu hamil yang makan terlalu banyak dapat menyebabkan janin
berukuran besar (makrosomia). Tak hanya mempersulit untuk bisa bersalin
secara normal, bayi makrosomia juga berisiko menjadi anak obesitas di
masa tumbuh kembangnya.
3. Mengidap diabetes gestasional.
Ibu yang mengidap diabetes gestasional selama kehamilan akan berisiko
tinggi melahirkan bayi dengan berat badan yang besar pula. Untuk itu
sangat penting bagi ibu hamil rutin mengontrol berat badan dan menjaga
asupan makanan agar kadar gula darah tidak meningkat dan menyebabkan
obesitas.
4. Dampak Obesitas
Anak obesitas tidak boleh dibiarkan terlalu lama, karena akan berdampak
buruk untuk masa tumbuh kembangnya. Berikut adalah beberapa dampak
negatif obesitas pada bayi:
1. Perkembangan motorik terhambat.
Badan yang besar akan membuat bayi cenderung bergerak dengan lamban.
Ia juga akan malas untuk bergerak sehingga kemampuan eksplorasinya
menjadi kurang maksimal. Hal ini pun dapat menghambat perkembangan
motoriknya, baik halus maupun kasar.
2. Mengalami gangguan pertumbuhan tulang.
Akibat tidak dapat menahan berat badan, maka bayi dapat mengalami
gangguan pertumbuhan tulang. Kakinya mungkin akan bengkok dan
membuatnya susah untuk belajar berjalan nantinya.
3. Mengalami gangguan tidur.
Anak obesitas memiliki lebih banyak lemak di leher yang artinya ada lebih
banyak lemak yang melapisi saluran udara di belakang tenggorokan. Hal
ini menyebabkan saluran udara pun jadi lebih sempit dan menghambat
aliran udara. Sebagai dampaknya, bayi dapat berhenti bernapas selama
beberapa detik saat tidur dan membuat pasokan oksigen di otak berkurang.
4. Mudah lelah.
Dengan badannya yang besar, bayi akan merasa mudah lelah. Hal ini pun
dapat menghambat ia untuk belajar dan bereksplorasi.
5. Berisiko tinggi menderita beberapa penyakit.
Kegemukan pada bayi dapat menyebabkan bayi berisiko tinggi mengidap
berbagai penyakit serius saat dewasa, seperti diabetes, jantung, stroke,
kanker, dan tekanan darah tinggi.
5. Langkah Pencegahan
1. Menyusui selama mungkin.
Manfaat dari ASI memang begitu besar, salah satunya adalah dapat
menjaga berat badan bayi tetap ideal. Minimnya kandungan gula di dalam
ASI akan menghindarkan bayi terserang obesitas sekaligus meningkatkan
daya tahan tubuhnya.
2. Memberi makanan padat sesuai waktunya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University mengungkapkan
bahwa bayi berusia di bawah 4 bulan yang sudah diberi makanan padat
berpotensi mengalami kegemukan saat usia 3 tahun. Pemberian makanan
padat direkomendasikan saat bayi sudah berusia 4 hingga 6 bulan atau bila
bayi sudah siap.
3. Berhenti memberi makan saat bayi sudah kenyang.
Pemberian makanan padat pada bayi harus sesuai dengan kemampuan
bayi. Jika bayi sudah menunjukkan tanda kenyang, maka sebaiknya
langsung hentikan kegiatan makannya. Tandanya adalah berupa perut yang
membuncit dibandingkan sebelumnya.
4. Ajak bayi aktif bergerak.
Banyak bergerak dapat membakar kalori dan membuat berat badan bayi
ideal. Untuk itu Ibu harus sering mengajak bayi melakukan tummy
time atau berjoget bersama.
VIII. Sumber Materi
Hamzah, DF, 2018, “Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Berat
Badan Bayi Usia 4-6 Bulan”, Jurnal Jumantik, Vol.3(2): 8-15.
Hardinsyah dkk, 2013, Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat.
EGC : Jakarta.
Nurmiati & Besral, 2008, “Durasi Pemberian ASI Terhadap Ketahanan Hidup
Bayi di Indonesia”, Makara Kesehatan, Vol.12(2) : 47-52.
Lampiran 7

Leaflet Bahaya Rokok


Lampiran 8

Leaflet KB
Lampiran 9
Leaflet
Kegemukan atau Obesitas Pada Bayi

Anda mungkin juga menyukai