Di Sususn Oleh :
WILDA MUSYAROFATUL H
NIM : 18051
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Keluarga Binaan ini
dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ir. Hj. Sri Mulyati, MM sebagai Direktur Politeknik Kesehatan ‘Aisyiyah
Banten
2. Evi Avicenna Agustin, S.SiT.MKM selaku kaprodi DIII prodi kebidanan
sekaligus pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pembelajaran
dalam pembuatan laporan ini
3. Bapak Nopalailudin selaku Kepala Desa Cibojong yang telah memberikan
dukungan serta bantuan selama kegiatan berlangsung
4. Seluruh tokoh dan aparat di Desa Cibojong yang telah memberikan
dukungan selama kegiatan berlangsung
Demikianlah laporan ini disusun, penulis berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya laporan ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang
konstruktif dan membangun sangat di harapkan dari para pembaca.
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing
Praktik Kebidanan Komunitas
Mengetahui,
Kaprodi D III Kebidanan
Poltekkes ‘Aisyiyah Banten
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dilayani adalah bagian dari keluarga atau komunitas. Oleh karena itu, bidan
tidak memandang pasiennya dari sudut biologis. Akan tetapi juga sebagai
unsur sosial yang memiliki budaya terentu dan di pengaruhi oleh kondisi
1
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
juga digunakan oleh bidan dalam menangani kesehatan ibu, anak dan KB di
A. Tujuan Umum
kesehatan keluarga.
2
B. Tujuan Khusus
Tn. Soleh
pemberian Imunisasi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2.1 BatasanKeluarga
2.2 StrukturKeluarga
2.3 TipeKeluarga
3
2.4 AsuhanKebidananPadaKeluarga
3.1 Pengkajian
3.5 Perencanaan
3.6 Pelaksanaan
3.7 Evaluasi
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
saling tergantung.
adalah :
5
1. Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah istri
sedarah suami
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
danmerupakansatukeluarga inti
6
4. Keluarga duda janda (single family) adalah keluarga yang terjadi
karena perceraianataukematian
perkawinannyaberpoligamidanhidupbersama – sama
masyarakat Indonesia yang terjadi dari berbagai suku hidup dalam satu
1 Definisi
sebagai sarana/penyalur.
7
kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
masyarakat.
Masalah Keluarga
8
Keterbatasan sumber daya keluarga
keluarga.
A. Pengertian Imunisasi
suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia
yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, Difteri,
radang paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari
9
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah
pada anak sesuai dengan umurnya. Pada kondisi ini, diharapkan sistem
berbeda mengenai imunisasi, sehingga masih banyak bayi dan balita yang
orangtua mengenai hal tersebut, antara lain karena anaknya takut panas,
sering sakit, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, tidak tahu
penting, agar ibu dapat cepat tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan
tua terutama ibu akan membawa sikap negatif dan rasa takut akan efek
2015)
10
B. Tujuan Imunisasi
dari penduduk sesuatu daerah atau negeri. Sedikitnya 70% dari penduduk
suatu daerah atau negeri harus mendapatkan imunisasi. Yang tidak kalah
C. Manfaat Imunisasi
11
menularkan penyakit ke adik, kakak, atau teman-teman di sekitarnya bila
terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB dan atau DPT-HB-Hib, 4 dosis
polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan
cakupan imunisasi campak sebesar 90% secara tinggi dan merata. Hal ini
terkait dengan realita bahwa campak adalah salah satu penyebab utama
imunisasi campak yang sedikit lebih rendah daripada tahun 2014, yaitu
D. Jenis Imunisasi
1. Hepatitis
12
Kemudian, vaksin akan kembali diberikan pada usia 2, 3, dan 4
bulan.
demam serta lemas. Pada kasus lain yang jarang terjadi, efek
2. Polio
lebih dari 39 derajat Celsius. Efek samping lain yang dapat terjadi
3. BCG
13
Vaksin BCG ini hanya diberikan satu kali, yaitu ketika bayi baru
dilahirkan, hingga usia 2 bulan. Bila sampai usia 3 bulan atau lebih
Efek samping dari vaksin BCG ini yaitu dapat menimbulkan bisul
4. DPT
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit batuk parah yang dapat
14
Kemudian, pemberian vaksin lanjutan dapat diberikan pada usia 10-
infeksi.
5. Campak
vaksin dapat kembali diberikan pada usia 18 bulan. Tetapi bila anak
15
BAB III
TAHUN 2021
A. Data Biografi
UMUR : 22 Tahun
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN : SMP
Serang-Banten
16
B. Komposisi anggota keluarga
1. Tn. Soleh
berat badan 56 kg, dan tinggi badan 165 cm, keluhan yang sering
dirasakan tidak ada, keluhan saat ini tidak ada, riwayat penyakit masa lalu
tidak ada.
2. Ny. Yuli
badan 53 kg, dan tinggi badan 155 cm, keluhan yang sering dirasakan
tidak ada, keluhan saat ini tidak ada, riwayat penyakit masa lalu tidak ada.
3. By. Rifki
17
Keadaan kesehatan An. Rifki kesadaran umum baik, , nadi :
88x/mnt, respirasi: 23x/mnt, suhu : 36,40C memiliki berat badan 4,2 kg,
Pola kebiasaan sehari-hari keluarga Tn. lutfan, Ny. Babay, By Amar. dari
kebiasaan mengkonsumsi air minum > 8 gelas per hari, dengan sumber air
minum dari galon, kebiasaan frekuensi tidur > 8 jam perhari, kebiasaan BAB di
F. Genogram
suami istri
anak
18
KETERANGAN :
: Lakilaki
: Perempuan
: Pernikahan
: keturunan
G Denah Rumah
Teras Rumah
HALAMAN
19
1.2 ANALISA DATA
PERUMUSAN MASALAH
NO.
NO PRIORITAS MASALAH
1.5 PERENCANAAN
20
1.6 PELAKSANAAN
1.7 EVALUASI
Pada hari Sabtu tanggal 10 Juli jam 14.00 WIB telah diadakan
pengkajian dan pemeriksaan terhadap Tn. Lutfan dan Ny. Babay dengan hasil
21
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
sebagai berikut :
berpotensial terjadinya resiko bagi kesehatan anak.. Adapun faktor penyebab ibu
atau keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya Imunisasi yaitu sebab ibu dan
keluarga berfikir tidak akan beresiko bagi kesehatan Anaknya. Untuk itu perlu
keluarga bersedia untuk melakukan apa yang telah disarankan dan disampaikan
22
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
data masalah serta penanggulangan masalah dari proses kegiatan yang penulis
5.2 SARAN
pemberian Imunisasi
B. Bagi Puskesmas
kesehatan.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
25
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Waktu : 15 Menit
26
2. Power point
F. Kegiatan penyuluhan
Penyuluhan Sasaran
G. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara lisan
mengenai materi.
27
1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan dan Manfaat Imunisasi
3. Jenis dan Jadwal Pemberian Imunisasi
H. Daftar Pustaka
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul
Latihan Petugas Imunisasi, Jakarta, (2017).
2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi
Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta, 2018.
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta, 2016.
28
MATERI
PENTINGNYA IMUNISASI
A Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan
tubuh dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari
penyakit infeksi tertentu. Imunisasi adalah pemberian kekebalan atau
masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan agar tubuh
terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah
dilemahkan/ dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan
anak memproduksi antibodi (zat kekebalan tubuh), bukan menimbulkan
penyakit.
B Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak.
Namun bila anak terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak
akan sakit lebih parah. Dan mencegah terjadinya kecacatan seperti
pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
C Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
D Tempat Pelaksanaan Imunisasi
Imunisasi bisa didapatkan di:
1. Puskesmas
2. Posyandu
3. Rumah sakit atau rumah bersalin
4. Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis
29
E Jenis imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Hepatitis
Vaksin hepatitis B diberikan untuk mencegah infeksi hati serius,
yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Vaksin ini diberikan dalam
jangka waktu 12 jam setelah bayi lahir, dengan melakukan suntik
vitamin K terlebih dahulu, minimal 30 menit sebelumnya. Kemudian,
vaksin akan kembali diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin hepatitis B ini akan menimbulkan efek samping, seperti
demam serta lemas. Pada kasus lain yang jarang terjadi, efek samping
vaksin ini bisa berupa gatal-gatal, kulit kemerahan, dan
pembengkakan pada wajah.
2. Polio
Imunisasi polio diberikan saat anak baru dilahirkan hingga usia 1
bulan. Kemudian, vaksin akan kembali diberikan setiap bulan, pada
saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Vaksin juga bisa kembali
diberikan ketika anak telah mencapai usia 18 bulan sebagai penguatan.
Vaksin polio juga bisa diberikan untuk orang dewasa dengan kondisi
tertentu.
Vaksin polio bisa menimbulkan efek samping berupa demam hingga
lebih dari 39 derajat Celsius. Efek samping lain yang dapat terjadi
seperti gatal-gatal, kulit kemerahan, sulit bernapas atau menelan, serta
bengkak pada wajah.
3. BCG
Vaksin BCG diberikan untuk mencegah perkembangan tuberkulosis
(TB), penyakit infeksi serius yang umumnya menyerang paru-paru.
Vaksin BCG ini hanya akan mencegah perkembangan infeksi TB
menjadi kondisi TB yang lebih serius, seperti meningitis TB.
30
Vaksin BCG ini hanya diberikan satu kali, yaitu ketika bayi baru
dilahirkan, hingga usia 2 bulan. Bila sampai usia 3 bulan atau lebih
vaksin belum diberikan, dokter akan melakukan uji tuberculin atau tes
Mantoux terlebih dahulu, untuk melihat apakah bayi telah terinfeksi
TB atau belum.
Efek samping dari vaksin BCG ini yaitu dapat menimbulkan bisul
pada bekas suntikan yang muncul pada 2- 6 minggu setelah suntik
BCG. Bisul bernanah tersebut akan pecah, dan meninggalkan jaringan
parut. Sedangkan efek samping lain, bisa berupa anafilaksis, namun
kondisi ini sangat jarang terjadi.
4. DPT
Vaksin DPT adalah jenis vaksin gabungan yang berguna untuk
mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Difteri merupakan
kondisi serius yang dapat menyebabkan sesak napas, paru-paru basah,
gangguan jantung, bahkan kematian.
Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit batuk parah yang dapat
memicu gangguan pernapasan, paru-paru basah (pneumonia),
bronkitis, kerusakan otak, hingga kematian. Sedangkan tetanus adalah
penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kejang, kaku otot,
hingga kematian.
Pemberian vaksin DPT ini perlu dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu
ketika anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian vaksin dapat kembali
diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun sebagai penguatan.
Kemudian, pemberian vaksin lanjutan dapat diberikan pada usia 10-12
tahun, dan 18 tahun.
Efek samping yang muncul setelah mendapatkan imunisasi DPT
cukup beragam, diantaranya adalah radang, nyeri, tubuh kaku, serta
infeksi.
5. Campak
Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus pada anak. Infeksi
ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam, pilek, batuk
31
kering, ruam, serta radang pada mata. Imunisasi campak diberikan
ketika anak telah berusia 9 bulan. Sebagai penguatan, vaksin dapat
kembali diberikan pada usia 18 bulan. Tetapi bila anak sudah
mendapatkan vaksin MMR, pemberian vaksin campak kedua tidak
perlu diberikan.
32
F Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari Hepatitis B1
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)
33
34
Dokumentasi pengambilan data
Dokumentasi penyuluhan
35