Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA “Tn R”


DI DESA SANREGO KEC. KAHU KAB. BONE
TANGGAL 18 OKTOBER 2022

OLEH :

NILAM PURNAMASARI. H
PO.71.3.211.20.1.019

PROGRAM STUDI D.III JURUSAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2022
iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala

atas segala rahmat dan karunia-Nya yang berupa kesehatan, kekuatan serta

kesempatan yang dianugerahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan

”Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas”. Keberhasilan dalam penyusunan

laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang

diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih belum

sempurna. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang

penulis miliki. Oleh karena itu besar harapan penulis kepada pembaca atas

kontribusinya baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun

untuk perbaikan karya selanjutnya.

Bone, 25 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................i

Lembar Pengesahan..................................................................ii

Kata Pengantar.............................................................................iii

Daftar Isi......................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................1

C. Tujuan......................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................3

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas............3

B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga.......................4

C. Konsep Permasalahan Keluarga...............................5

D. KonsepDasar Asuhan Kebidanan Keluarga................6

BAB III TINJAUAN KASUS..........................................................13

A. Pengkajian Data.........................................................13

B. Perumusan Diagnosa/Masalah Dalam Keluarga.........21

C. Intervensi/Rencana Tindakan......................................22

D. Implementasi.............................................................23

E. Evaluasi.................................................................23

BAB IVPEMBAHASAN KASUS..................................................26

i
BAB V PENUTUP....................................................................27

A. Kesimpulan.............................................................27

B. Saran.....................................................................27

Daftar Pustaka...............................................................................29

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan

komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan

keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai permasalahan

kesehatan. Misalnya adalah keluarga “Tn R” terdapat satu masalah.

Keluarga “Tn R” terdiri dari empat anggota keluarga yaitu “Tn R”

sebagai kepala keluarga dan “Ny N” sebagai seorang istri serta memiliki

dua anak dimana anak pertama berumur 4 tahun dan anak kedua

berumur 5 bulan, permasalahan kesehatan yaitu terdapat pada kepala

keluarga yang merokok ibu yaitu ASInya kurang lacar dan belum

mendapatkan informasi tentang perawatan payudara dan ibu yang

menyusui tidak mendapatkan konseling gizi. Dari masalah tersebut akan

dijadikan sebagai masalah prioritas dan menemukan bagaimana

penyelesaiannya.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan kebidanan pada keluarga “Tn.R” di Desa

Sanrego kec. Kahu Kab. Bone

1
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga “Tn R” untuk

meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud

keluarga sehat dan sejahtera.

2. Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian data pada keluarga “Tn R”

2. Merumuskan diagnosa/masalah kesehatan pada keluarga “Tn R”

3. Melakukan perencanaan sesuai dengan masalah pada keluarga “Tn

R”

4. Melakukan implementasi sesuai dengan perencanaan pada

keluarga “Tn R”

5. Melakukan evaluasi dari tindakan pada keluarga “Tn R”

6. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP pada keluarga

“Tn R”

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas

1. Definisi Pelayanan Kebidanan komunitas

Pelayanan kebidanan komunitas merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan

keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan

yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang

diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan

anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan

sejahtera (Hamdani M, 2015 : 1).

2. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas

Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya

kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu

kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada

keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk

mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Kesehatan

anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan

perkembangan anak.

3
Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah

meningkatkan kesehatan ibu, bayi, anak dan balita di dalam keluarga

sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.

B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga

Dalam memecahkan masalah pasien, bidan menggunakan

manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam

menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta

melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan

kesehatan.

Langkah - langkah kebidanan komunitas adalah sebagai berikut :

1. Analisis

Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan

mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai

masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang

hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan

keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor

keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

2. Perumusan masalah

Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil

analisis. Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan

penyebabnya serta masalah potensial.

4
3. Rencana dan Tindakan

Bila sudah diketahui masalah utama serta penyebannya, maka

disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan

berdasarkan rencana yang disusun.

4. Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan

kesempurnaan antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang

ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi

menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila

tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila

kegiatan berhasil mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam

mengantisipasi kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat

keberhasilan tersebut.

C. Konsep Permasalahan Keluarga

Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan prioritas masalah atau

masalah utama dalam keluarga “Tn R” yaitu perokok aktif dan adanya ibu

yang ASInya kurang lancar dan belum mengetahui informasi tentang

perawatan payudara dan ibu menyusui yang tidak mendapatkan

konseling gizi.

5
D. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga

1. Pengertian Asuhan Kebidanan Keluarga

Asuhan Kebidanan Keluarga adalah serangkaian kegiatan yang

merupakan implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui

praktik kebidanan dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk

mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan

pendekatan asuhan kebidanan.

2. Peran Bidan Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan Keluarga

Dalam memberikan asuhan kebidanan keluarga, terdapat beberapa

peranan yang dapat dilakukan oleh bidan, diantaranya adalah :

a. Health Monitor

Bidan dapat membantu keluarga untuk mengenal masalah

kesehatan terutama yang terkait dengan ilmu kebidanan

dengan menganalisa data secara obyektif, serta berperan untuk

membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam

perkembangan keluarga.

b. Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit dengan

memberikan asuhan kebidanan kepada anggota keluarga yang

memerlukan.

c. Koordinator pelayanan kesehatan keluarga khususnya masalah

kesehatan yang terkait dengan praktik kebidanan. Dalam hal ini,

6
Bidan berperan dalam mengkoordinir pelayanan kesehatan

keluarga khusunya terkait dengan praktik kebidanan, baik

secara berkelompok maupun individual.

d. Sebagai Fasilitator, yaitu mampu menjadikan pelayanan

kesehatan khususnya dalam lingkup kebidanan itu mudah

dijangkau oleh keluarga serta mampu mencarikan cara

pemecahan masalahnya.

e. Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari

perilaku yang kurang/tidak sehat menjadi perilaku sehat.

f. Sebagai penyuluh dan konsultan yang berperan dalam

memberikan petunjuk tentang asuhan kebidanan dasar dalam

keluarga.

Dalam melaksanakan perannya ini, seorang Bidan tidak dapat

bekerja sendiri, melainkan perlu berkolaburasi atau bekerja sama

dengan profesi lain dalam rangka mencapai asuhan kebidanan

keluarga yang komprehensif, efektif dan efisien. (Setiadi,2008).

3. Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Keluarga

Bidan sebagai bagian utama dalam pelayanan Asuhan

Kebidanan Keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar,

diantaranya adalah :

7
a. Memberikan asuhan/pelayanan secara langsung

Pelayanan secara langsung harus diberikan secara intermiten

khususnya yang terkait dengan praktik kebidanan sesuai dengan

tugas dan kewenangan Bidan. Namun demikian, pelayanan yang

diberikan di rumah (dalam konteks keluarga) hendaknya lebih

melibatkan anggota keluarga tersebut dalam upaya memberikan

kesadaran bahwa semua anggota keluarga mempunyai tanggung

jawab yang sama terhadap kesehatan.

b. Pendokumentasian proses asuhan kebidanan

Pendokumentasian terhadap proses pelayanan/asuhan

kebidanan selama dalam keluarga sangat penting terutama untuk

melihat kemajuan status kesehatan keluarga khususnya dan

kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang

sedang dialami pada umumnya.

c. Koordinasi dengan tim pelayanan kesehatan lain dan manajemen

kasus

Bidan mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinasikan

atau berkolaburasi dengan profesi kesehatan lain dalam

memberikan pelayanan kepada keluarga, sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi kleuarga tersebut dapat diatasi secara

komprehensif.

8
d. Menentukan Frekuensi dan Lamanya Asuhan/Pelayanan

Kebidanan

Frekuensi asuhan/pelayanan kebidanan yang dimaksud

adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama periode waktu

tertentu dalam proses asuhan kebidanan yang diberikan.

Sedangkan lamanya Asuhan/Pelayanan Kebidanan adalah lamanya

waktu asuhan/pelayanan kebidanan yang dilakukan di rumah atau

di dalam keluarga.

4. Tujuan Asuhan Kebidanan Keluarga

Peningkatan status kesehatan keluarga tentunya akan

merupakan tujuan akhir yang diharapkan dapat dicapai dari

pelayanan/asuhan kebidanan keluarga yang diberikan. Karena dengan

meningkatnya status kesehatan seluruh anggota keluarga pasti akan

meningkatkan pula produktivitas keluarga tersebut dan dengan

meningkatnya produktivitas keluarga, maka kesejahteraan keluarga

juga akan semakin meningkat.

Secara lebih rinci tujuan asuhan kebidanan keluarga adalah

sebagai berikut (Setiadi, 2008) :

a. Tujuan umum

Untuk menigkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga

dalam meningkatkan, mencegah, dan memelihara kesehatan

9
mereka sehingga status kesehatannya semakin meningkat serta

mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif.

b. Tujuan khusus

Secara khusus, asuhan kebidanan keluarga ditujukan untuk :

1) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dihadapi khusunya yang berkaitan

dengan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak

2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi

masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

3) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil

keputusan yang tepat.

4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan

pelayanan terhadap anggota keluarga yang sakit.

5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam rangka meningkatkan

mutu hidup keluarga.

5. Langkah - Langkah dalam Asuhan Kebidanan Keluarga

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Bidan dalam

memberikan asuhan kebidanan keluarga antara lain :

a. Membina hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga,

dengan cara

1
1) Mengadakan kontak dengan keluarga.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara kontak sosial yang

memandang keluarga sebagai system, dimana mereka hidup di

masyarakat yang mempunyai struktur organisasi kemasyarakatan

tersendiri. Sehingga sebelum melakukan kontak dengan

keluarga, sebaiknya menyampaikan dan menjelaskan maksud

dan tujuan terlebih dahulu kepada struktur kemasyarakatan yang

ada.

2) Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu

keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.

3) Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan

kesehatan yang dirasakan oleh keluarga.

4) Membina komunikasi dua arah yang harmonis dengan keluarga.

b) Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah

kesehatan keluarga.

c) Menganalisa data untuk menentukan masalah kesehatan keluarga,

dengan melakukan pengelompokan data.

d) Merumuskan masalah dan mengelompokkan masalah dengan

mengacu kepada tipologi dan sifat masalah kesehatan keluarga

dengan kriteria

1
e) Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga

untuk melaksanakan tugastugas keluarga dalam bidang kesehatan.

f) Menentukan skala priotitas masalah kesehatan keluarga dengan

mempertimbangkan .

g) Menyusun rencana asuhan kebidanan keluarga sesuai dengan

urutan prioritas masalah yang telah disusun dengan langkah-

langkah.

h) Melaksanakan/mengimplementasikan asuhan kebidanan keluarga

sesuai dengan rencana yangtelah disusun.

i) Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

j) Meninjau kembali masalah kesehatan keluarga yang belum teratasi

dan merumuskan kembali rencana asuhan kebidanan yang baru.

1
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA “Tn R”


DI DESA SANREGO KEC. KAHU KAB. BONE
TANGGAL 18 OKTOBER 2022

Tanggal Pengkajian : 18 Oktober 2022 Pukul :09.00 Wita

Nama Pengkaji : Nilam Purnamasari. H

A. Pengkajian Data

1. Struktur dan Sifat Keluarga

a. Kepala Keluarga

Nama : “Tn R”

Umur : 29 tahun

Nikah/Lamanya : 1x / ±6 Tahun

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Sanrego Kec. Kahu Kab. Bone

1
b. Susunan keluarga

Hubungan
No Nama JK Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
Keluarga

1. Tn. R Suami L 29 Thn Islam SMA Wiraswasta

2. Ny. N Istri P 28 Thn Islam SMA IRT

Belum
3. An. A Anak P 4 Thn Islam -
Sekolah

Belum
4. An. A Anak L 5 bulan Islam -
Sekolah

c. Tipe Keluarga

Tipe keluarga adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam

pengambilan keputusan adalah suami sebagai kepala keluarga. Dan

hubungan dalam keluarga cukup harmonis.

d. Genogram

29 28

1
Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Garis keturunan

: Keluarga serumah

2. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya

a. Konsep diri

Keluarga selalu bersikap terbuka, menerima kami dengan baik

di rumahnya, dan ibu menjawab dengan ramah setiap pertanyaan

yang diajukan serta memberi informasi mengenai kondisi dalam

keluarganya .

b. Interaksi dalam keluarga dan lingkungan

Pola interaksi keluarga dan lingkungan sangat baik. Bahasa

yang digunakan sehari-hari adalah bahasa bugis.

c. Sumber daya keluarga

Pencari nafkah dalam keluarga adalah suami dengan

penghasilan Rp. ± 500.000/bulan dari hasil berdagang gorengan

setiap harinya. pengeluaran dalam keluarga tiap bulan tidak

menetapkan tetapi pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk

keperluan sehari-hari.

1
d. Kebiasaan budaya dalam keluarga

Kebiasaan dalam keluarga yaitu setiap mengambil keputusan

selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu, dan kebiasaan gotong

royong dalam keluarga selalu diterapkan, kadang suami membantu

ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga maupun mengurus

anak.

3. Status Kesehatan Keluarga

a. Status Kesehatan Umum

Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke poskesdes

atau puskesmas dan jenis penyakit yang sering diderita keluarga

seperti sakit kepala, demam dan batuk.

b. Status Kesehatan Kepala Keluarga

Kepala keluarga mempunyai kebiasaan merokok di dalam dan di

luar rumah. Kepala keluarga atau suami merokok sudah sejak lama

dan menurutnya sulut untuk di berhentikan.

c. Status Kesehatan Balita

Anak pertama yang berumur 4 tahun telah mendapat imunisasi

lengkap dan juga vitamin A dan mendapatkan ASI Ekslusif. Anak ke

dua yang berumur 5 bulan kurang mendapatkan ASI karena ASI-

nya kurang lancar

1
d. Status Kesehatan Istri

Istri Tn. R ASI-nya kurang lancar dan belum pernah mendapatkan

informasi tentang perawatan payudara dan ibu yang menyusui tidak

mendapatkan konseling gizi.

4. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


No Tahun Umur Penolong JK BB/PB Tempat Keadaan Lama
persalinan menyusui
1. 2016 Aterm Bidan ♀ 2500 Puskesmas Normal 2 tahun
2. 2018 Aterm Bidan ♂ 2650 Puskesmas Normal 5 bulan

5. Status Kesehatan lingkungan

Tempat Kamar
Pintu Pintu Dapur Pintu
tidur mandi&WC

Tempat
Ruang Pintu tidur
Ruang tamu
keluarga

pintu Tempat tidur


Pintu pintu

Tempat duduk/teras rumah

Keluarga “Tn R” memiliki bentuk rumah permanen, ventilasi

rumah cukup baik dan pertukaran udara baik, serta pencahayaan

matahari masuk di dalam rumah dan kondisi lantai yang bersih.

1
a. Sumber air bersih

Sumber air minum yang dikonsumsi keluarga adalah air PDAM,

sumber air yang digunakan untuk memasak dan mencuci berasal dari

air PDAM, dari segi warna jernih dan tidak berbau air tergolong

bersih, volume air cukup dan terpenuhi.

b. Jamban keluarga

Keluarga “Tn R” mempunyai jamban permanen dengan model

leher angsa yang berada di dalam rumah (dalam kamar mandi) dan

jamban selalu dibersihkan 3 kali seminggu.

c. Tempat pembuangan limbah

Keluarga “Tn R” tidak memiliki sistem pembuangan air limbah

(SPAL) dan air limbah disalurkan melalui pipa yang langsung

meresap ke tanah. Sedangkan sampah rumah tangga dibuang di

tempat pembuangan sampah yang berada di belakang rumah dan

dibakar.

6. Pola Hidup Sehari-hari

a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Keluarga “Tn R” makan tiga kali sehari dengan makanan pokok

nasi yang dilengkapi dengan lauk pauk seperti ikan, telur, tahu,

tempe dan sayur kadang daun kelor, daun ubi, ataupun bayam yang

1
dimasak di dapur oleh ibu sendiri, dan kadang juga mengkonsumsi

buah seperti pepaya atau pisang, dan minum susu.

b. Istirahat

Kebiasaan istirahat dan tidur anggota keluarga baik dan teratur,

dimana tidur siang sekitar 2 jam setelah makan siang kecuali kepala

keluarga dan istri yang jarang tidur siang berhubung karena

pekerjaan. Dan biasanya keluarga “Tn R” istirahat pada malam hari

mulai pukul 22.00 wita dan bangun pukul 05.00 wita.

c. Personal hygiene

Penampilan umum “Tn R” dan keluarga tampak bersih,

kebiasaan mandi 2 kali sehari, ibu keramas 3 kali seminggu,

menggosok gigi 2 kali sehari yaitu sesudah makan dan sebelum tidur,

dan keluarga menggunakan alas kaki pada saat keluar rumah.

7. Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas dan Hiburan

a. Aktivitas

Sehari-hari ibu bertugas untuk mengurus anak, mencuci,

membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk keluarga.

Sedangkan suami sebagai pencari nafkah dalam keluarga yaitu

bekerja sebagai pedagang gorengan dan juga kadang membantu

istri untuk mengurus anak dan pekerjaan rumah.

1
b. Hiburan/Rekreasi

Keluarga “Tn R” memiliki sarana hiburan keluarga berupa

televisi dan biasanya keluarga pergi rekreasi dua atau tiga kali dalam

setahun.

8. Pemeriksaan Fisik

a. “Tn R” (29 thn)

 TB : 168 cm

 BB : 60 kg

 Tanda-tanda vital :

TD : 110/70 mmHg S : 36,5C

N : 80 x/menit P : 20 x/menit

b. “Ny N” (28 thn)

 TB : 158 cm

 BB : 58 kg

 Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg S : 37 C

N : 80 x/menit P : 18 x/menit

c. An. A (4 thn)

 TB : 100 cm

 BB : 20 kg

2
d. An. D (5 bulan)

 PB : 68 cm

 BB : 8 kg

B. Perumusan Diagnosa / Masalah Kesehatan Keluarga

1. Analisis Data

a. “Tn R ” umur 29 tahun dengan masalah merokok

Data Subjektif : Suami berumur 29 tahun, suami mengatakan

sudah lama merokok sekitar kurang lebih 5 tahun merokok dan

sulit untuk berhenti merokok.

Data Objektif : Suami merokok dan suami tidak mengetahui

tentang bahaya rokok.

b. Ny. N umur 28 tahun P2A0 dengan masalah ASI kurang lancar

1) Data Subjektif : Ibu berumur 28 tahun, Ibu mengatakan ASI-nya

kurang lancar dan belum mendapat informasi tentang perawatan

payudara, dan ibu menyusui tidak mendapatkan konseling gizi

2) Data Objektif ;

 TB : 158 cm

 BB : 58 kg

 Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg S : 37 C

N : 80 x/menit P : 18 x/menit

2
2. Prioritas Masalah

Untuk mengetahui masalah dalam keluarga “Tn R” perlu dilakukan

prioritas masalah kesehatan yang mana masalah kesehatan yang dapat

mengancam kesehatan keluarga. Agar dapat menentukan prioritas

masalah dalam keluarga “Tn R” maka dilakukan pembobotan masalah

dengan kriteria sebagai berikut :

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 2/3 x 1 0,7 Masalah tersebut dapat
mengancam kesehatan
karena bila dibiarkan
akan berdampak buruk
bagi kesehatan ibu.
2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Masalah tersebut dapat
masalah dapat diubah hanya sebagian
diubah karena walaupun
dilakukan perawatan
payudara hasilnya tidak
akan langsung terlihat
3 Potensi masalah 2/3 x 1 0,7 Masalah tersebut
untuk dicegah berpotensi cukup untuk
dicegah karena ibu
bersedia untuk
melakukan perawatan
payudara
4 Menonjolnya 1/2 x 1 0,5 Ibu merasa bahwa
masalah masalah yang dihadapi
tidak perlu segera
ditangani
Total skor 2,9

2
Suami perokok aktif

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Masalah tersebut dapat

mengancam kesehatan

karena apabila dibiarkan

1 Sifat Masalah 3/3x1 1 akan berdampak buruk

bagi kesehatan suami,

ibu, dan anak.

Kemungkinan Masalah tersebut susah

2 masalah dapat 2/3x2 2 diubah karena suami

diubah sulit berhenti merokok.

Masalah tersebut sedikit

sulit untuk dicegah karena

suami sudah merokok

Potensi masalah sejak lama dan memiliki

3 untuk dicegah 2/2x1 1 kebiasaan merokok di

dalam

rumah.

Suami dan ibu tidak

Menonjolnya menyadari untuk

4 masalah 0x2x1 0 mengatasi masalah

tersebut.

Total Skor 4

2
Setelah dilakukan pembobotan maka prioritas masalah kesehatan

pada keluarga “Tn R” dan Keluarga kurang mengetahui tentang tanda

bahaya rokok saat menyusui dan tanda bahaya merokok adalah suami

perokok aktif dengan skor 4. Dan masalah kesehatan pada keluarga

“Tn R” adalah ASI ibu kurang lancar dengan skor 2,9

C. Intervensi/Rencana Tindakan

1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga.

2. Lakukan pemeriksaan TTV pada ibu

3. Dukung dan memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya

4. Memberikan konseling kepada ibu dan suami tentang

perawatan payudara dan memberikan konseling gizi

5. Memberikan konseling bahaya merokok, bahwa rokok dapat

membahayakan bagi kesehatan penggunanya, bagi kesehatan

yang menghirupnya (ibu dan anak)

D. Implementasi

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga.

2. Melakukan pemeriksaan TTV pada ibu.

3. Dukung dan memotivasi ibu untuk selalu menyusui bayinya

4. Memberikan konseling kepada ibu dan suami tentang perawatan

payudara dan memberikan konseling gizi

2
5. Memberikan konseling bahaya merokok, bahwa rokok dapat

membahayakan bagi kesehatan penggunanya, bagi kesehatan yang

menghirupnya (ibu dan anak)

E. Evaluasi

1. Ibu dan keluarga menerima dengan baik dan bersikap ramah terhadap

mahasiswa serta menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.

2. Hasil pemeriksaan keadaan ibu baik

3. Ibu mengerti tentag pejelasan yang telah diberikan

4. Ibu telah mengetahui tentang perawatan payudara dan gizi ibu

menyusui

5. “Tn R” telah mengetahui tentang bahaya merokok

2
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA “Tn

R” DI DESA SANREGO KEC. KAHU KAB. BONE

TANGGAL 18 OKTOBER 2022

Tangal 18 oktober 2022, Pukul 09.00 Wita

Data Subjektif

1. Ibu berumur 28 tahun

2. Ibu mengatakan ASInya kurang lancar

3. Ibu belum mendapat informasi tentang perawata payudara

4. Ibu menyusui tidak mendapatkan konselig gizi

5. Suami megatakan sulit untuk berhenti merokok

Data Objektif

1. Keadaan umum ibu baik

2. Tanda-tanda vital :

 TB : 158 cm

 BB : 58 kg

 Tanda-tanda vital :

 TD : 120/80 mmHg

 S : 37 C

 N : 80 x/menit

 P : 18 x/menit

2
Asassement

“Tn R” umur 29 tahun dengan masalah perokok dan “Ny N” umur 28 tahun

P2A0 dengan masalah ASInya kurang lancar

Planning
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga; ibu menerima dengan baik

dan ramah terhadap mahasiswa serta menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan

2. Melakukan pemeriksaan TTV pada ibu; keadaan ibu baik.

3. Memberikan konseling kepada ibu dan suami tentang perawatan

payudara dan memberikan konseling gizi; ibu dan suami mengerti

penjelasan yang telah diberikan

4. Memberikan konseling bahaya merokok, bahwa rokok dapat

membahayakan bagi kesehatan penggunanya, bagi kesehatan yang

menghirupnya (ibu dan anak); “Tn R” telah memahami tentang bahaya

merokok

2
BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

Setelah dilakukan pengumpulan data pada keluarga Tn. “R” maka

ditemukan masalah pada keluarga tersebut yaitu terdapat pada Ibu yang

ASI- nya kurang lacar dan belum mendapat informasi tentang perawatan

payudara dan ibu meyusui tidak mendapatkan konseling gizi

Setelah dilakukan pengkajian secara sistematis dalam menentukan

prioritas masalah, maka pendidikan kesehatan yang dibutuhkan ibu yaitu

konseling tentang perawatan payudara dan konseling gizi pada ibu menyusui.

Selain itu dukungan dari keluarga serta petugas kesehatan yang memberikan

pendidikan kesehatan.

2
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan komunitas yang berada dalam wilayah kerjanya.

Bentuk pemberian pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan

berbagai permasalahan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu

dan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan akhir untuk

menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Dengan

memberikan penyuluhan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan

masyarakat mengenai permasalahan kesehatan mereka sendiri sehingga

masyarakat akan lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah

kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga dengan keluarga Tn.

R setelah diberikan konseling mengenai masalah yang ada, kini keluarga

Tn. R sudah lebih memahami apa dan bagaimana cara mengatasi

masalah kesehatannya.

B. Saran

1. Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat tentang pentingnya penyuluhan atau konseling tentang

perawatan payudara dan konseling gizi untuk ibu menyusui

2
2. Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat menggali lebih dalam lagi

mengenai masalah kesehatan dalam keluarga sehingga masalah

tersebut benar-benar dapat ditangani dan dengan memberikan

konseling diharapkan keluarga dapat mengenali masalah kesehatan

serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.

3
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, 2008. Konsepdan Proses KeperawatanKeluarga.Yogyakarta


:GrahaIlmu

Effendi N, 1998. Dasar - DasarKeperawatanKesehatanMasyarakat. Jakarta :


EGC

Kemenkes RI. 2007. KeputusanMenteriKesehatan RI No.


369/Menkes/SK/III/2007 tentangStandarProfesiBidan. Jakarta:
Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai