Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

YANG SALAH SATU KELUARGANYA MENDERITA


TUBERCULOSIS (TBC)

DISUSUN OLEH :

ANDRESSA C.N (712001S09001)

ASTRY P.M SIRAIT (712001S09005)

ELISA H (712001S09010)

HENDRI (712001S09014)

IKA ADITYA (712001S09018)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

PROGRAM PENDIDIKAN D III KEPERAWATAN

BANJARMASIN

2011
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan “ Asuhan keperawatan keluarga yang
salah satu keluarga menderita Tuberculosis (TBC) ”.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Sr.Anasthasia Maratning,SPC,BSN,MAN selaku Ketua STIKES SUAKA INSAN


Banjarmasin.

2. Drg. Ronny Sim, Selaku Kepala Puskesmas Pelambuan Banjarmasin.

3. Bapak M. Syarifudin,AmK selaku pembimbing klinik Puskesmas Pelambuan


Banjarmasin

4. Ibu Septi Machelia C.N,AmK selaku pembimbing Akademik II-A.

5. Ny.R beserta keluarga yang telah berpartisipasi dalam memberikan data informasi untuk
kelancaran askep ini.

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Asuhan Keperawatan ini.

Kami menyadari asuhan keperawatan yang kami buat masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan asuhan
keperawatan ini. Kami berharap semoga asuhan keperawatan ini dapat berguna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.

Banjarmasin, 13 Mei 2011

Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan asuhan keperawatan keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita
Tuberculosis (TBC). Telah diterima dan disetujui oleh pembimbing klinik pada hari ,
tanggal , bulan , tahun

Pembimbing Klinik

M. Syariffudin,AMK
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. 1

LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. 3

BAB. I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. 4

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 4


1.2 Batasan Masalah ……………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan Penulisan Laporan ……………………………………………… 5
1.4 Manfaat ………………………………………………………………… 5
BAB. II METODOLOGI ……………………………………………………………… 7

2.1 Lokasi Praktek …………………………………………………………. 7


2.2 Strategi Penerjunan …………………………………………………….. 7
2.3 Pengumpulan Data …………………………………………………….. 7
2.4 Pengolahan Data ……………………………………………………….. 7
2.5 Jadwal Kegiatan ……………………………………………………….. 8
BAB.III HASIL KEGIATAN ……………………………………………………….... 9

3.1 Pengkajian dan Pengumpulan Data ………………………………………. 9


3.2 Analisa Data …………………………………………………………….. 17
3.3 Tahap Penjajakan I ……………………………………………………. 18
3.4 Tahap Penjajakan II ……………………………………………………. 18
3.5 Prioritas Masalah ………………………………………………………. 20
3.6 Rencana Keperawatan Keluarga ………………………………………. 23
3.7 Pelaksanaan Tindakan Keluarga ……………………………………….. 26
3.8 Evaluasi ………………………………………………………………… 29
BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………………… 30

4.1 Penjajakan …………………………………………………………… 30


4.2 Perencanaan …………………………………………………………… 30
4.3 Implementasi ………………………………………………………….. 31
4.4 Evaluasi ……………………………………………………………….. 31
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………... 32
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 32
5.2 Saran …………………………………………………………………… 33
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 34

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat atau beberapa orang yang
mempunyai hubungan atau ikatan yang hidup bersama dibawah satu atap.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adobsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social dari atap anggota
keluarga. ( Duvall, 1997 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena huungan darah,
ikatan perkawinan atau adopsi, tinggal dalam satu rumah dan mempertahankan budaya.
(Bailon dan Maglaya, 1978 ).
Ada beberapa alasan kenapa keluarga digunakan sebagai unit pelayanan :
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
2. Keluarga adalah suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah,
mengakibatkan atau memperbaiki masalah kesehatan.
3. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu
anggotanya mempunyai masalah kesehatan akan mempengaruhi anggota keluarga
yang lain.
4. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya
kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu dharapkan dengan terciptanya keluarga sehat, maka akan tercipta
pula masyrakat yang sehat. Dalam hal ini keluarga diharapan mampu :
 Mengenal masalah kesehatan.
 Mengambil keputusan yang tepat untuk tindakan kesehatan dan keperawatannya.
 Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
 Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk kesehatan tiap anggota
keluarga.
 Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga kesehatan.
Apabila dalam satu keluarganya menderita suatu penyakit seperti tuberculosis, maka
sangat penting sekali bagi keluarga tersebut untuk terlebih dahulu mengerti apa
sebenarnya penyakit tuberculosis itu, penyebabnya, efek dari pengobatan, cara
pencegahan serta cara penularan dari penyakit Tuberculosis (TBC).

B. BATASAN MASALAH
Penulisan membuat laporan asuhan keperawatan keluarga ini, penulis mengangkat
kasus keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita Tuberculosis (TBC).

C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga sehingga
mereka mampu mengerti, meningkatkan status kesehatan khususya bagi anggota
keluarga.
b. Tujuan khusus
 Mengidentifkasi masalah-masalah kesehatan yang ada pada keluarga Ny.R
 Melakukan analisa data.
 Menyusun prioritas masalah.
 Merumuskan masalah.
 Membuat Diagnosa Keperawatan Keluarga.
 Merencanakan intervensi sesuai dengan tindakan keperawatan.
 Mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat.
 Melakukan evaluasi.
 Mendokumentasikan Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga.

D. MANFAAT
a. Keluarga
 Keluarga dapat mengenal masalah kesehatan.
 Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat.
 Keluarga dapat merawat anggota keluarga yang sakit.
 Keluarga dapat mendeteksi secara dini masalah kesehatan yang ada.
 Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas–fasilitas kesehatan yang ada.

b. Mahasiswa
 Mampu menerapkan teori yang didapat di bangku perkuliahan.
 Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman.
 Mampu mengenal kesehatan yang ada dalam masyarakat.
 Mampu bersosialisasi dengan anggota keluarga dan masyarakat.
BAB II

METODOLOGI

2.1 LOKASI PRAKTEK

Lokasi pelaksanaan praktek Asuhan Keperawatan Keluarga Ny.R adalah di wilayah


Jl.IP M.Noor Gang Upaya Rt.81, Kelurahan Pelambuan, Kecamatan Banjarmasin Barat,
Kota Banjarmasin.

2.2 STRATEGI PENERJUNAN

Mahasiswa melaksanakan praktik Asuhan Keperawatan Keluarga di Gang Upaya


Rt.81 yang merupakan wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan.

2.3 PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

 Wawancara : dilakukan secara langsung dengan klien Ny.R dan keluarga


dirumah Tn.B.

 Obsevasi : dilakukan secara berkala kerumah klien dengan kunjungan


rumah sebanyak 3 kali kunjungan.

 Kunjungan rumah : dilakukan bersama dengan observasi yaitu sebanyak 3 kali


kunjungan.
 Pemeriksaan fisik : dilakukan pada klien Ny.R dan keluarga melalui inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi.

2.4 PENGOLAHAN DATA

Data yang diperoleh selama pengkajian pada keluarga Ny.R dikumpulkan pada
tanggal 03 Mei 2011. Dimana pada tanggal tersebut data kemudian divalidasi sesuai
dengan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga. Dari masalah yang timbul
ditegakkan suatu prioritas masalah, yang kemudian menyusun rencana keperawatan
untuk di intervensikan, kemudian melakukan implementasi dan dievaluasi serta
dimasukkan kedalam format Asuhan Keperawatan Keluarga.

2.5 JADWAL KEGIATAN

Kegiatan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga dilaksanakan mulai tanggal 03


Mei 2011 sampai dengan tanggal 05 Mei 2011.

 Tgl. 03 Mei 2011 : perkenalan, menjelaskan maksud kedatangan, pengkajian.

 Tgl. 04 Mei 2011 : melakukan intervensi dan implementasi Asuhan


Keperawatan Keluarga.

 Tgl.05 Mei 2011: evaluasi dan mengakhiri kunjungan.


BAB III

HASIL KEGIATAN

3.1. Pengkajian dan Pengumpulan data

A. Data Demografi Keluarga

1. Kepala Keluarga

Nama kepala keluarga adalah Tn. B, umur 65 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir SD,
suku Dayak, pekerjaan wiraswasta, alamat Jl.I.P.M. Noor Gg.Upaya RT. XX Kelurahan Pelambuan,
Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

1. Daftar anggota keluarga

N Nama Hubungan L/ Umur Pendi- Pekerjaan Status


o Anggota dengan KK P dikan
keluarga
1 Ny. R Istri P 40 SD Swasta Kawin

2 Ny. N.A Anak P 25 SD IRT Kawin

3 Ny. N.H Anak P 23 SD IRT Kawin

4 Tn. A.S Menantu L 27 SD Swasta Kawin

5 Tn. H Menantu L 25 SD Swasta Kawin

6 An. C Cucu P 5 TK - -

7 An. E Cucu P 3 - - -

2. Tipe keluarga

Keluarga Ny. R merupakan extended family dimana dalam satu rumah itu terdiri dari
ayah,ibu,anak,menantu dan cucu. Tn. B sebagai kepala keluarga dan Ny. R sebagai istri
sekaligus klien yang menderita TB dan dengan kedua anak yaitu Ny. N.A dan Ny. N.H
dengan kedua menantunya Tn. A.S dan Tn. H serta kedua cucunya yaitu An.C dan An.E

Keterangan :

: Laki - laki

: Perempuan
: Meninggal

: Menikah

: Teridentifikasi

:Tinggal dalam satu rumah

3. ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL

NO Nama anggota keluarga Hubungan dengan Jenis kelamin Umur Sebab


KK kematian

1. - - - - -

4. Data Ekonomi

Ny. R bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan swasta,sedangkan Tn. B bekerja
dengan membuka usaha penjualan kayu ulin. Penghasilan Ny. R perbulannya ± Rp
2.000.000,- dan Tn. B ± Rp 1.000.000,-. Total pendapatan perbulan akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari – hari dengan total biaya pengeluaran ±
1.500.000,- sedangkan sisanya di simpan.

5. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dalam keluarga Ny. R adalah Tn.B selaku kepala keluarga. Apabila
ada masalah Tn.B akan membicarakan masalah tersebut dengan Ny.R dan meminta pendapat
kepada anggota keluarga yang lain sebagai masukan untuk mengambil keputusan.
B. Data Kesehatan Lingkungan

1. Rumah

Ny. R memiliki rumah bertingkat yang terbuat dari kayu dengan luas rumah ± 10m x 8m,
memiliki kamar tidur 5 buah. Lantai rumah terbuat dari papan yang di lapisi dengan karpet
dengan sekat dinding terbuat dari kayu. Penerangan pada rumah Ny.R menggunakan listrik yang
biasa di gunakan pada sore sampai malam hari. Ventilasi rumah ada yaitu berupa jendela akan
tetapi jendela tidak bisa di buka sehingga walaupun saat siang hari kondisi dalam rumah tampak
gelap dan tidak ada pergantian udara. Kebersihan rumah Ny.R cukup, walaupun rumah tampak
bersih akan tetapi masih banyak perabotan rumah tangga yang berserakan dan penataan rumah
tampak kurang baik, terlihat penuh (sumpek). Pada saat mahasiswa melakukan pengkajian,
tampak ada binatang pengerat (tikus) dan binatang peliharaan (kucing) ada di dalam rumah dan
tidur di atas sofa.

2. Dapur

Di dalam dapur terdapat alat masuk yaitu kompor minyak tanah yang biasa di gunakan. Panci dan
wajan tergantung pada dinding dapur. Alat – alat makan seperti piring di letakkan di rak.

3.Pembuangan Air Limbah

Air limbah rumah tangga di buang secara terbuka yaitu melalui kolong rumah. Hal itu di karenakan di
bawah rumah Ny.R masih berupa rawa sehingga air limbah langsung di buang ke bawah rumah agar
tidak mencemari lingkungan tetangga.

4. Sumber Air Minum

Air minum yang di gunakan di dapat dari ledeng (PDAM). Sedangkan air yang di gunakan untuk
mencuci adalah air ledeng (PDAM) juga. Air minum di olah dengan di masak terlebih dahulu.
Keadaan mikroskopik airnya tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.

5. Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Ny.R adalah dengan cara di kumpulkan di tong sampah
kemudian di buang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

6.Jamban
Jamban yang digunakan oleh keluarga Tn. A adalah jamban leher angsa yang ditampung di
septi tank.
7.Kandang
Keluarga Ny.R tidak memiliki kandang ternak.

8.Lingkungan

Keluarga Ny.R tidak memiliki halaman rumah sehingga tidak ada lahan yang dapat di manfaatkan
untuk di tanami apotik hidup. Setelah teras rumah langsung berhadapan dengan jalan (gang).

9.Alat- alat kesejahteraan

Keluarga Ny. R memiliki fasilitas hiburan berupa Televisi, VCD, Tape Recorder, Play Station
dan fasilitas transportasi yang dimiliki oleh keluarga Ny. R adalah Sepeda motor.

C. Keluarga berencana

Ny. R pernah mendengar KB dari petugas kesehatan dan televisi. Dalam satu rumah terdapat
tiga Wanita Usia Subur (WUS) yang mana Ny.R masih memakai alat kontrasepsi KB berupa suntikan
selama tiga bulan, sedangkan kedua anak Ny.R yaitu Ny. N.A dan Ny. N.H memakai alat kontrasepsi
berupa Pil KB Andalan.

D. Ibu hamil

Dalam keluarga Ny. R tidak terdapat ibu hamil.

E. Pemanfaatan fasilitas kesehatan

Apabila salah satu anggota keluarga Ny.R ada yang sakit cara pertama yang di lakukan oleh
keluarga adalah dengan pergi ke fasilias kesehatan seperti Puskesmas terdekat. Apabila
setelah di obati tidak menunjukkan perubahan, maka cara yang kedua adalah dengan
membawanya ke dokter praktek. Di dalam keluarga Ny.R tidak ada riwayat penyakit
keturunan. Dan keadaan kesehatan anggota keluarga yang lain saat ini dalam keadaan sehat.
Bila ada anggota keluarga yang mau melahirkan, akan meminta bantuan dari Bidan terdekat.

F. Riwayat kesehatan / penyakit keluarga

Keluarga dari Ny. R tidak pernah mengalami penyakit yang serius dan tidak ada penyakit
keturunan dari keluarga. Dari anggota keluarga pernah mengalami pilek dan batuk dan
biasanya hanya di belikan obat – obatan yang di jual secara bebas di warung – warung
terdekat. Apabila setelah minum obat tersebut tidak menunjukkan perubahan, maka akan
di bawa ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas.

G. Tugas dan Fungsi Keluarga

No Tugas dan Fungsi Keluarga SB B S TB


1 Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap

anggota keluarga.
2 √
Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang
tepat.
3 √
Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang √
sakit.
4
Mempertahankan suasana dirumah yang
menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan
5
kepribadian.

Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga √


dan lembaga-lembaga kesehatan

Keterangan :
SB : sangat baik
B : baik
S : sedang
TB : tidak baik

3.2 Analisa Data

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Ny.R menderita TUBERCULOSIS


(TBC), Ny.R mengeluh batuk – batuk biasa selama 2 minggu pertama, setelah 1
minggu kemudian keluar dahak bercampur darah pada saat batuk, Ny.R mengeluh
dadanya terasa sesak, nafsu makan berkurang dan berat badan menurun dari 50 kg
menjadi 45 kg, kemudian Ny.R di bawa oleh anaknya ke tempat praktek dr.S dan di
anjurkan untuk melakukan foto Rontgen, kemudian konsul dengan dr.S dan di anjurkan
untuk berobat ke puskesmas agar mendapatkan pengobatan OAT selama 6 bulan. Ny.R
sejak kecil tidak pernah menerima imunisasi dengan alasan “malas membawanya,
apalagi setelah di bawa badannya jadi panas”. Ny. R memiliki kedua orang anak yang
juga sama sekali tidak pernah di imunisasi sejak kecil dan kedua cucunya yaitu An.C
imunisasinya tidak lengkap, sedangkan An.E tidak pernah mendapatkan imunisasi.
Keluarga Ny.R masih tidak mengerti tujuan sebenarnya di berikan imunisasi itu apa.
Saat di ukur tekanan darahnya adalah 120/70 mmHg,pulse 82x/menit, respirasi 26
x/menit, dan Ny.R meminum obat yang di programkan selama 6 bulan oleh dokter
yang sudah berjalan selama 2 bulan. Dari keluarga tidak ada riwayat penyakit
keturunan.

3.3 TAHAP PENJAJAKAN I

Masalah Kesehatan

a. Ancaman kesehatan

 Risiko tertular penyakit TB Paru bagi anggota keluarga Ny.R.

 Imunisasi An.C yang tidak lengkap dan An.E yang sama sekali tidak pernah di
imunisasi.

b. Kurang atau tidak sehat

 Ny.R menderita TB Paru.

c. Krisis

 -

3.4 TAHAP PENJAJAKAN II

1. Risiko tertular penyakit TB Paru bagi anggota keluarga Ny.R.

DATA MASALAH
Data subjektif : Masalah Keperawatan :
KMK mengenal masalah kesehatan Ny.R
Ny.R dan keluarga mengatakan tidak tahu mengenai penyakit TB Paru b/d
bahwa penyakit yang di alaminya menular. ketidaktahuan keluarga mengenai sifat,
penyebab, efek pengobatan, serta
Data objektif :
penularan penyakit tuberculosis.
-) Keluarga Ny.R tidak melakukan
tindakan pencegahan terhadap anggota
keluarga yang sehat.

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :


KMK mengambil keputusan mengenai
Ny.N.A dan Ny.N.H tidak tahu tentang tindakan pencegahan dan pengobatan
penyakit tuberculosis yang sedang dialami yang tepat terhadap penyakit yang di
oleh ibunya (Ny.R) & menganggap derita Ny.R b/d ketidaktahuan tentang
penyakit tersebut hanya batuk biasa. cara penularan penyakit.

Data objektif :-

2. Imunisasi An.C yang tidak lengkap dan An.E sama sekali tidak pernah di imunisasi.

Data Subjektif: Masalah keperawatan :

Ny.R mengatakan bahwa tidak tahu KMK mengenal masalah kesehatan mengenai
mengenai tujuan di berikannya imunisasi. tujuan serta pentingnya dilakukan imunisasi
pada bayi dan belita berhubaungan dengan
Data Objektif :
kurangnya pengetahuan anggota keluarga
Anggota keluarga Ny.R tampak tidak peduli
dengan pemberian imunisasi

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

Ny.R mengaku tidak pernah membawa kedua


anaknya (Ny.N.A & Ny.N.H) ke fasilitas KMK mengambil keputusan tentang
kesehatan untuk diberikan imunisasi dan pemberian imunisasi terhadap An. C dan An.
kedua cucunya : An. C imunisasinya tidak E berhubungan dengan ketidak tahuan
lengkap dan An. E tidak pernah sama sekali keluarga mengenai pentingnya pemberian
diberikan imunisasi. imunisasi.

Data Objektif : -

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

-) Ny.R mengaku malas membawa kedua KMK memanfaatkan fasilitas kesehatan


anaknya ke fasilitas kesehatan untuk seperti puskesmas untuk mendapatkan
mendapatkan imunisasi. imunisasi yang lengkap b/d rasa takut akibat
tindakan pemberian imunisasi.
-) Ny.N.H mengatakan “Setelah diberikan
imunisasi badan anak saya panas makanya
saya jera membawanya ke puskesmas”.

Data Objektif :

Anggota keluarga Ny.R tampak tenang


walaupun banyak anggota keluarga yang
tidak menerima imunisasi.

3. Ny.R menderita penyakit Tuberculosis (TB Paru).

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

Ny.R mengatakan “Saya tidak tahu KMK mengenal masalah kesehatan Ny.R
sebenarnya saya ini menderita penyakit apa, mengenai tuberculosis b/d kurangnya
saya mengira penyakit ini hanya batuk biasa, pengetahuan keluarga tentang penyakit TBC
apakah penyakit yang saya derita ini menular yang di alami oleh Ny.R.
atau tidak, dan mengapa saya harus minum
obat selama 6 bulan”.
Data Objektif :

-) Klien (Ny.R) tampak batuk – batuk nya


berkurang dan dada saya tidak terasa sesak
lagi.

-) Ny.R tidak tampak menjelaskan tentang


penyakit yang di alaminya.

-) Ny.R hanya bisa menjelaskan obat –


obatan yang di berikan oleh dokter tentang
warna obat dan lama pemberian.

-) Anggota keluarga Ny.R tidak tahu


mengenai tindakan pencegahan apa yang
harus di lakukan terhadap anggota keluarga
lain yang belum terinfeksi.

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

Ny.R dan keluarga mengatakan “Sudah jadi KMK mengambil keputusan mengenai
kebiasaan keluarga bila ada anggota keluarga tindakan kesehatan terhadap Ny.R b/d sikap
yang sakit hanya di belikan obat yang di jual negatif keluarga terhadap masalah kesehatan
bebas di warung”. yang muncul dan menganggap bahwa batuk –
batuk itu adlah hal yang biasa muncul.

Data Objektif :

Keluarga tampak bingung saat di tanya


tentang perawatan apa yang seharusnya di
lakukan sejak gejala batuk tersebut muncul.

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

Kedua anak Ny.R mengatakan “Tidak pernah KMK merawat anggota keluarga keluarga
memberikan perawatan apa – apa pada Ny.R yang sakit b/d ketidaktahuan tentang
dan hanya membelikan obat yang di jual perkembangan perawatan yang di butuhkan.
bebas di warung”.
Data Objektif :

Kedua anak Ny.R tampak tidak tahu tentang


tindakan apa yang harus di lakukan pertama
kali apabila Ny.R mengalami batuk berdahak
dan sampai keluar darah.

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

Anggota keluarga Ny.R mengatakan “ada KMK memelihara lingkungan rumah b/d
tidak ada jendela sama saja, jendela cuma di ketidak mampuan keluarga melihat
pakai untuk memberi cahaya ke dalam rumah keuntungan dan manfaat pemeliharaan
saat siang hari, lagian pintu rumah kami lingkungan rumah serta keadaan fisik rumah
terbuka juga”. yang tidak memenuhi syarat seperti tidak
adanya ventilasi pada rumah Ny.R & jendela
yang tidak bisa di buka, terlalu penuhnya
Data Objektif : perabotan rumah tangga yang di tata dalam
rumah. Keluarga tidak menyadari pentingnya
-) Suasana rumah Ny.R terasa pengap.
sanitasi lingkungan.
-) Terdapat jendela pada ruang tamu, akan
tetapi tidak dapat di buka sehingga tidak ada
proses pertukaran udara.

-) Tidak ada ventilasi pada ruang tamu hanya


pintu saja yang di biarkan menganga.

-) Keadaan lingkungan sekitar rumah Ny.R


tampak kurang bersih, masih ada tempat
penampungan air yang di huni oleh jentik –
jentik nyamuk.

-) Jarak antara rumah yang satu dengan yang


lain tampak padat dan sempit (berdempetan).

Data Subjektif : Masalah Keperawatan :

Ny.R mengatakan “Saya ini malas kalau KMK memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
harus berobat ke puskesmas, jadi biasanya ada b/d kurangnya pemahaman keluarga
Cuma beli obat murahan saja. Saya ke tentang keuntungan yang di peroleh apabila
puskesmas karena sudah sampai keluar dahak berobat ke fasilitas kesehatan dan kebiasaan
dan darah”. dari keluarga, apabila ada anggota keluarga
yang sakit hanya di belikan obat yang di jual
secara bebas di warung terdekat.
Data Objektif : -

3.5. PRIORITAS MASALAH

1. Risiko tertular penyakit TB Paru bagi anggota keluarga Ny.R.

No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran


1 Sifat Masalah
 Ny.R tinggal serumah dengan
 Ancaman Kesehatan 2/3 x 1 2/3
anggota keluarga yang lain dan
TB Paru adalahpenyakit yang
cepat menular melalui udara.

 Kurangnya pengetahuan
anggota keluarga tentang
2 Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1
proses terjadinya penyakit
dapat diubah
terutama tentang cara
 Hanya sebagian
penularan penyakit.

 Proses penularan penyakit TB


bisa di cegah apabila Ny.R
segera di beri pengobatan
3 Potensi masaah untuk 3/3 x 1 1
sesegera mungkin.
dicegah
 Tinggi
 Keluarga beserta Ny.R
menganggap bahwa penyakit
yang di alaminya hanya batuk
biasa.
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0
 Masalah tidak
dirasakan

Total score 2 2/3

2. Imunisasi An.C yang tidak lengkap dan An.E yang sama sekali tidak pernah di imunisasi.

No Kriteria Perhitungan Skore Perhitungan


1 Sifat masalah  Imunisasi yang tidak
 Ancaman Kesehatan 2/3 x 1 2/3 lengkap dapat memicu anak
lebih rentan untuk terkena
penyakit menular karena
antibodi dalam tubuh yang
tidak terbentuk secara
sempurna.

 Kemungkinan masalah tidak


2 Kemungkinan masalah 0/2 x2 0
dapat di ubah karena
dapat diubah
pemberian imunisasi hanya
 Tidak dapat di ubah
dapat di berikan sesuai
dengan umur bayi, apabila
sudah lewat masa imunisasi
tidak dapat di berikan
imunisasi dan hanya bisa di
berikan vaksin.
 Imunisasi yang tidak
3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 lengkap dapat di cegah
dicegah dengan pemberian
 Tinggi penyuluhan kepada Ibu
mengenai tujuan, manfaat,
efek dari imunisasi dan
tindakan apa yang dapat di
lakukan untuk menangani
demam akibat imunisasi.

 Keluargaa tidak menyadari


betapa pentingnya
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0
pemberian imunisasi dan
 Masalah tidak di
tidak tahu apa dampak di
rasakan
kemudian hari akibat dari
pemberian imunisasi yang
tidak lengkap pada anak.

Total score 1 2/3

3. Ny.R menderita penyakit TB Paru.

No Kriteria Perhitungan Skore Perhitungan


1 Sifat masalah 3/3 x 1 1  Ny.R menderita penyakit TB
 Tidak / kurang sehat Paru yang sudah di ketahui
sejak 2 bulan yang lalu.

 Penyakit TB Paru yang di


derita oleh Ny.R bisa
2 Kemungkinan masalah 1/2 x2 1
meninggalkan sequele
dapat diubah
(gejala sisa) apabila Ny.R
 Hanya sebagian
tidak compliance terhadap
pengobatan yang di anjurkan
oleh dokter.

 Apabila penyakit ini tidak


segera di berikan tindakan
3 Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 maka dapat memperburuk
dicegah keadaan kesehatan Ny.R dan
 Tinggi apabila di berikan tindakan
dengan segera akan
mencegah terjadinya
penularan terhadap anggota
keluarga yang lain.

 Keluarga tidak merasakan


bahwa penyakit yang di
derita oleh Ny.R adalah hal
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0
yang serius
 Masalah tidak di
rasakan

Total score 3

Berdasarkan pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan adalah
sebagai berikut :

1. Ny.R menderita penyakit TB Paru : 3


2. Risiko tertular penyakit TB Paru bagi anggota keluarga Ny.R : 2 2/3
3. Imunisasi An.C tidak lengkap dan An.E yang sama sekali tidak pernah di imunisasi : 1
2/3.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 TAHAP PENGKAJIAN


Pengkajian merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi masalah yang di
temukan dalam keluarga Ny.R . Pada tahap ini ditemukan tiga masalah kesehatan yaitu
Ny.R menderita TB Paru, risiko tertular penyakit TB Paru bagi anggota keluarga Ny.R
dan imunisasi An.C yang tidak lengkap dan An.E yang sama sekali tidak menerima
imunisasi.

Dalam melakukan perumusan masalah, kami mendasarkan perumusan masalah


pada konsep, analisa, dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa
sebelum mengambil tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada Ny.R.

Dari hasil scoring yang kami lakukan pada tahap prioritas masalah, kami
memprioritaskan masalah kesehatan Ny.R menderita penyakit TB Paru sebagai
prioritas utama karena apabila masalah ini tidak segera di tangani dapat menyebabkan
dampak lebih buruk. Prioritas yang kedua adalah risiko tertular penyakit TB Paru bagi
anggota keluarga Ny.R karena penularan serta penyebaran penyakit TB Paru sangatlah
cepat, apabila tidak di berikan tindakan pencegahan dengan segera maka anggota
keluarga yang lain akan tertular. Sedangkan prioritas ketiga adalah imunisasi An.C
yang tidak lengkap dan An.E yang sama sekali tidak di imunisasi karena anak yang
tidak di beri imunisasi dapat berdampak besar pada status kesehatan anak di kemudian
hari, anak akan lebih rentan terkena penyakit menular terutama penyakit seperti TBC,
Hepatitis B, Diphterie, Pertusis, Tetanus, Campak serta Polio yang dapat menyebabkan
anak menjadi cacat seumur hidup.

4.2 TAHAP PERENCANAAN


Pada tahap perencanaan, kami bersama–sama dengan keluarga Ny.R
mendiskusikan dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat terhadap masalah
yang telah teridentifikasi pada saat pengkajian.

Adapun sasaran dan pembuatan perencanaan ini adalah untuk seluruh anggota
keluarga, karena status kesehatan setiap anggota keluarga juga dipengaruhi oleh
anggota keluarga yang lain sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan baik itu
memperbaiki pola hidup ataupun menjaga suasana lingkungan yg tidak merugikan
kesehatatan.

Dalam tahap ini, seluruh anggota keluarga cukup menerima atas perencanaan yang
telah didiskusikan bersama antara kami dengan seluruh anggota keluarga Ny.R.

4.3 TAHAP PELAKSANAAN


Berdasarkan hasil dari perencanaan dengan keluarga Ny.R, maka pada tahap
pelaksanaan tindakan keperawatan, kami mengacu pada 3 faktor yaitu sifat masalah,
potensi masalah untuk di cegah serta menonjolnya masalah.

Pada tahap ini, kami berusaha mengganti kemampuan keluarga untuk lebih
mengenal masalahnya dan memperluas pengetahuan keluarga melalui penyuluhan
kesehatan, membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi tersebut serta
merugikan dengan keluarga mengenai akibat-akibat bila tidak mengambil keputusan
yang tepat.

4.4 TAHAP EVALUASI


Tolak ukur yang digunakan dalam mengevaluasi tindakan keperawatan adalah
standar keperawatan dengan kriteria yaitu meliputi penilaian secara verbal, psikomotor,
dan afektif sebagai berikut :

1.Keadaan fisik.

2.Psikologis dan sikap.

3.Pengetahuan dan perubahan perilaku.

Penyuluhan kesehatan TB Paru ini adalah untuk menambah pengetahuan keluarga


tentang kesehatan tersebut dan untuk mencegah bertambah parahnya penyakit Ny.R.
Standar keperawatan pada Ny.R dapat diterima oleh seluruh anggota keluarga,
sehingga hal tersebut merupakan awal dari kesadaran keluarga Ny.R terhadap
kesehatan. Adapun yang di lakukan kami dalam mengevaluasi adalah :

1. Observasi langsung

2 .Wawancara

3. Pemeriksaan fisik

4. Latihan Simulasi

Adapun sasaran yang telah di capai Ny.R dan keluarga mengerti tentang penyakit
Tuberculosis Paru, selain itu juga memahami faktor-faktor yang dapat mendukung
semakin parahnya penyakit.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang tinggal dalam satu rumah dan saling berpengaruh satu sama lain.

Pada keluarga Ny.R yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah Tn.B
sebagai kepala keluarga, Ny.R sendiri, kedua menantunya yaitu Tn.A.S dan Tn.H.

Disini Ny.R menderita TB Paru yang kemungkinan di karenakan polusi yang ada
di lingkungan Ny.R sehari – hari seperti saat Ny.R kerja dan tempat tinggal Ny.R yang
berada di sekitar PLTD sehingga banyak truk yang lalu lalang. Ny.R mengeluh batuk –
batuk biasa selama 2 minggu pertama, setelah 1 minggu kemudian keluar dahak
bercampur darah pada saat batuk, Ny.R mengeluh dadanya terasa sesak, nafsu makan
berkurang dan berat badan menurun dari 50 kg menjadi 45 kg, kemudian Ny.R di bawa
oleh anaknya ke tempat praktek dr.S dan di anjurkan untuk melakukan foto Rontgen,
kemudian konsul dengan dr.S dan di anjurkan untuk berobat ke puskesmas agar
mendapatkan pengobatan OAT selama 6 bulan. Ny.R sejak kecil tidak pernah
menerima imunisasi dengan alasan “malas membawanya, apalagi setelah di bawa
badannya jadi panas”. Ny. R memiliki kedua orang anak yang juga sama sekali tidak
pernah di imunisasi sejak kecil dan kedua cucunya yaitu An.C imunisasinya tidak
lengkap, sedangkan An.E tidak pernah mendapatkan imunisasi. Keluarga Ny.R masih
tidak mengerti tujuan sebenarnya di berikan imunisasi itu apa. Saat di ukur tekanan
darahnya adalah 120/70 mmHg,pulse 82x/menit, respirasi 26 x/menit, dan Ny.R
meminum obat yang di programkan selama 6 bulan oleh dokter yang sudah berjalan
selama 2 bulan. Dari keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan.
Setelah dilakukan pengkajian dari keluarga Ny.R ditemukan ada beberapa
masalah kesehatan, Yaitu :

1.Ny.R menderita penyakit TB Paru.


2.Risiko tertular penyakit TB Paru bagi anggota keluarga yang lain.
3. Imunisasi An.C yang tidak lengkap dan An.E yang sama sekali tidak di imunisasi.

Masalah keperawatan yang ditemukan antara lain adalah KMK mengenal


masalah kesehatan,KMK mengambil keputusan, KMK merawat / menolong anggota
keluarga yang sakit, KMK memodifikasi lingkungan serta KMK dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan.

Setelah diberikan tindakan keperawatan, keluarga Ny.R berusaha meningkatkan


status kesehatan keluarganya, dengan berusaha memeriksa status kesehatan Ny.R
secara teratur ke puskesmas terutama saat obat yang di konsumsi oleh Ny.R sudah
habis serta berusaha menghindari keadaan yang dapat memperberat penyakitnya.

5.2 SARAN

A. Keluarga

 Diharapkan keluarga serta Ny.R dapat meningkatkan pengetahuannya


tentang kesehatan sehingga dapat lebih peka mengenali tanda–tanda
terhadap perubahan kesehatan.
 Diharapkan adanya kerjasama antar anggota keluarga dalam proses
pengobatan / penanganan penyakit yang dialami Ny.R.
 Diharapkan agar keluarga Ny.R mampu untuk meningkatkan hubungan
timbal balik yang baik terhadap petugas kesehatan serta fasilitas–fasilitas
pelayanan kesehatan terutama dalam mempertahankan status kesehatan
keluarga serta Ny.R.
DAFTAR PUSTAKA

Bailon, Salvicion G. 1978. PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA. UP College of


Nursing : Quezon City, Philipines.
Effendi,Drs.Nasrul.1998.DASAR-DASAR KEPERAWATAN MASYARAKAT. Jakarta:EGC
Price. Sylvia A. 1995. PATHOFISIOLOGI. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai