Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN ANAK DEWASA ( DIARE) PADA KELUARGA Bp. K


DI RT 01 RW 04 DESA KARANGNANAS KECAMATAN SOKARAJA
KABUPATEN BANYUMAS

A. PENGKAJIAN KELUARGA

Hari, tanggal : Selasa, 4 Agustus 2015

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Bp. K
2. Umur : 49 tahun
3. Alamat : Desa Karangnanas RT 1/4
4. Pekerjaan KK : Swasta
5. Pendidilan : SD
6. Komposisi keluarga:
Imunisasi
No Nama Usia JK Hub Pendidikan
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Ny. S 45 Th P Istri SD
  
2 An. N 20 Th P Anak SMA  

  
3 An. L 18 Th L Anak SMP  

  
4 An. I 6 Th P Anak TK  
7. Genogram:

Keterangan; Laki-laki

Perempuan

Klien laki-laki sakit

Klien perempuan sakit

Meninggal

Menikah

Cerai

Tinggal serumah

8. Tipe keluarga
Keluarga Tn. K merupakan tipe the nuclear family karena dalam satu
rumah terdiri dari ayah, ibu dan seorang anaknya.
9. Budaya
Keluarga merupakan suku Jawa, bahasa yang biasa digunakan dalam
percakapan sehari-hari adalah bahasa Jawa.
10. Agama
Agama yang dianut oleh semua anggota keluarga adalah Islam, semua
anggota keluarga melaksanakan kegiatan keagamaan individu seperti
sholat, mengaji dan juga kegiatan keagamaan yang diakan di lingkungan
sekitar seperti pengajian.
11. Status Sosial ekonomi
Bapak K bekerja sebagai karyawan swasta dengan pendapatan total
perbulan Rp. 1.500.000,- dan dengan pendapatan sebesar itu dirasa cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup semua anggota keluarga. Pengeluaran
utama dalah untuk keperluan makan dan biaya pendidikan / sekolah
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai jadwal khusus untuk mengadakan rekreasi
bersama , rekreasi biasanya dilakukan ke rumah neneknya.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ini adalah tahap perkembangan remaja.
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun
kemudian.Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta kebebasan
yang lebih besaruntuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa.Tugas
perkembangan :
a) Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c) Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
     Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan
membimbing anak untuk bertanggung jawab.Seringkali muncul konflik
orang tua dan remaja.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Bapak K merasa belum mampu mendidik anaknya untuk bertanggung
jawab dengan cara bekerja. Selama ini hanya Bapak K yang bertugas
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka. Bapak K merasa
bahwa anak-anaknya masih belum bisa untuk mencari nafkah.
15. Riwayat keluarga inti
Keluarga Bp. K pada saat pengkajian dalam keadaan sehat, kecuali bapak
K yang sedang mengalami diare. Bapak K sudah 1 hari BAB cair > 5
x/hari, perut mules, badan panas dan perut terasa mual. Bapak K sudah 2
hari tidak bekerja dan keluarga mengatakan bapak K sudah diperiksakan
ke Pustu terdekat. Sedangkan Ny. S tidak pernah mengalami sakit parah,
hanya kadang batuk pilek, pegel linu pada kedua kaki. An. N mengatakan
sebelum terkena diare bapak K makan makanan yang bersantan dan pedas.
An. N jarang sakit , kalaupun sakit hanya batuk pilek dan pusing,
sementara An. L dan An. I juga paling sakit panas, batuk dan pilek.
16. Riwayat keluarga sebelumnya
Kedua orang tua Bp. K belum pernah menderita penyakit serius, paling
hanya pegel linu, keluhan tidak enak di ulu hati dan pusing. Sedangkan
kedua orang tua Ny. S, bapak Ny. S pernah menderita darah tinggi dan Ibu
Ny. S pernah menderita asam urat.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


17. Karakteristik rumah:
1) Denah rumah

Teras

Kamar Ruang tamu


tidur

Kamar Ruang
tidur keluarga
Kamar Ruang
tidur makan

Kama
r
Kamar dapur mandi
tidur

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


a) Penerangan : Rumah terang dan pencahayaan baik karena telah
menggunakan listri.
b) Luas lantai : Rumah mempunyai luas 84 m2, lantai keramik
c) Ventilasi : Rumah mempunyai ventilasi <10 % dari luas lantai,
jendela setiap hari di buka.
d) Keadaan dapur : Dapur tertata bersih dan menggunakan kompor
gas untuk aktivitas memasak.
e) Kebersihan : rumah tertata baik dan terlihat bersih.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah:
a) Pemanfaatan halaman: Ditanamin tanaman hias .
b) Sumber air minum : sumur gali milik pribadi dengan kwalitas air
baik( tidak berbau, tidak berasa, tidak ada mikroorganime yang
terlihat secara makro)
c) Pembuangan air kotor : Air limbah keluarga dibuang dengan
peresapan tertutup.
d) Pembuangan sampah : Sampah dibakar jika sudah kering
e) Jamban : Keluarga menggunakan jamban milik sendiri jenis leher
angsa dan jauh dari pencemaran
f) Sanitasi: Rumah dan lingkungan sekitar rumah terlihat cukup
terpelihara dan bersih.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tetangga di sekitar keluarga Bp. K adalah bersuku Jawa, bahasa
komunikasi sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa, sebagian
besar tetangga Bp. K bermata pencaharian sebagai petani dan buruh.
Lingkungan tempat tinggal keluarga cukup padat, sudah jarang lahan
kosong. Budaya dan adat ketimuran masih melakat seperti kegiatan sosial
berupa arisan, penggajian, kerja bakti dsb masih di pertahankan dan
dijalankan.
19. Mobilitas geografi keluarga
Keluarga sudah lama tinggal didaerah desa karangnanas dan jarang
bepergian dalam jangka waktu yang lama. Sanak famili dari Ny S maupun
juga berada di sekitar tempat tinggalnya (masih satu desa)
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga selalu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat
desa Karangnanas seperti arisan, gotong royong, penggajian dsb.
21. Sistem pendukung keluarga
Bp K sadar akan pentingnya kesehatan, bila ada keluarga yang sakit segera
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan terdekat
adalah Pustu, jaraknya kurang 500 meter.

IV. STRUKTUR KELUARGA


22. Pola komunikasi Keluarga
Keluarga menerapkan komunikasi yang terbuka dan demokratis.
23. Struktur kekuatan
Jika ada keluarga yang bersikap dan berlaku yang tidak sesuai dengan
norma biasanya meraka ditegur atau diingatkan oleh orang tua sebagai
kepala rumah tangga.
24. Struktur peran formal dan informal
Bp. K berperan sebagai pencari nafkah dan kepala keluarga, Ny.S berperan
sebagai istri dan ibu rumah tangga yang mengatur keluarga. Anak
berperan sebagai anak yang anak yang membantu orang tua dan sebagai
pelajar.
25. Nilai dan norma
Keluarga selalu mengajarkan dan memupuk norma dan nilai yang ada
dimasyarakat seperti sopan santun , sikap saling menghargai, gotong
royong, serta melarang anak untuk berbuat yang dapat menganggu
masyarakat seperti minum alkohol, narkoba dsb. Keluarga mempunyai
kebiasaan nonton televisi bersama pada sore hari dan makan malam
bersama.

V. FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi afektif
1) Keadaan emosi
Anak kedua kadang emosinya sering tidak stabil mudah tersinggung
dan marah.
2) Kebiasaan buruk
Keluarga yang mempunyai kebiasan merokok adalah bapak dan anak
kedua.
3) Pengambilan keputusan
Jika ada masalah yang mengambil keputusan adalah orang tua.
4) Mencari pelayanan kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya ditangani dulu sendiri
dengan cara membeli obat di apotik terdekat. jika tidak sembuh
dibawa ke fasilitas kesehatan seperti dokter praktek ,Rumah Sakit dan
Puskesmas.
27. Fungsi sosial
Hubungan antar anggota keluarga harmonis, semua anggota keluarga
saling berinteraksi, anggota keluarga berusaha menjalankan norma dan
nilai yang sudah berlaku didalam keluarga maupun dimasyarakat.
Hubungan dengan tetangga sekitar cukup harmonis keluarga selalu
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat seperti, arisan, penggajian,
karang taruna,dll.
28. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
a. Kemampuan mengenal masalah (pengertian, tanda gejala, penyebab,
persepsi terhadap masalah)
Keluarga mengatakan bahwa Diare adalah penyakit pencernaan,
penyebab penyakit diare adalah kuman yang masuk melalui makanan.
Keluarga mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan pertama
kali pada bp. K sehingga keluarga langsung membawa Bp. K berobat
ke pustu.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Keluarga telah mengetahui bahwa penyakit diare adalah merupakan
penyakit menular, dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan
anggota keluarga yang lain dapat terserang penyakit yang sama, di
karenakan hal tersebut, keluarga sudah membawa bp. K untuk berobat
di pustu.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan sudah memberikan makanan yang tidak
merangsang untuk Bp. K, keluarga juga sudah membuatkan larutan
gula garam untuk meningkatkan asupan cairan pada Bp. K sesuai
anjuran dokter. Setelah berobat ke pustu panas Bp. K sudah turun, tapi
masih terasa lemes dan masih BAB cair > 3x/hari.
d. Memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Bp. K menyapu rumah dan sekitar rumah setiap hari,
mengepal lantai 2 hari sekali, setiap hari jendela di buka agar, keluarga
Bp. K BAB dan BAK di WC leher angsa. Di rumah Bp. K Juga
tersedia beberapa tempat sampah.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Bp. K selalu memeriksaan diri ke fasilitas kesehatan bila
sakit, terutama ke Pustu dan Puskesmas yang merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat dan terjangkau.
29. Fungsi Reproduksi
Ny. S mempunyai 3 orang anak, anak yang pertama Perempuan, kedua
laki-laki dan yang terakhir perempuan. Alat kontrasepsi yang dipakai Ny.
S saat ini adalah IUD

VI. KOPING KELUARGA


30. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Anggota keluarga merasakan ada masalah kesehatan karena Bp. K
menderita penyakit diare.
31. Respon keluarga terhadap stressor
Masalah yang menimbulkan stress di respon dengan membawa ke fasilitas
kesehatan.
32. Strategi koping yang digunakakeluarga
Anggota keluarga saling mendukung dalam menghadapi masalah baik
berupa finansial maupun psikologis.

VII. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


33. Praktik diit keluarga
Keluarga Bp. K makan 3 kali sehari, dengan nasi, lauk dan sayur. Minum
7-9 gelas perhari. Makan buah bukan merupakan suatu rutinitas atau
kelengakapan menu makan.
34. Istirahat dan tidur.
Anggota keluarga Bp. K rata-rata tidur dari jam 21.00 WIB sampai dengan
04.30 WIB. Jarang anggota keluarga yang istirahat siang.
35. Olah raga / mobilisasi
Anggota keluarga Bp. K juga jarang melakukan aktifitas olah raga secara
rutin. aktifitas olah raga yang dilakukan biasanya jalan kaki
36. Personal Hygiene
Anggota keluarga Bp. K mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari.
VIII. PENGKAJIAN PSIKIATRIK
37. Konsep diri
Bp. K mengatakan tetap bersyukur dengan kondisinya sekarang, meskipun
pekerjaannya yang serabutan kadang kurang untuk membiayai kebutuhan
keluarganya.
38. Status kesehatan mental
Bp. K dan Ny. S menjalani kehidupan mereka dengan ikhlas dan selalu
berusaha.

IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

X. PEMERIKSAAN FISIK
XI. Pemeriksaan tanda-tanda vital
No Jenis Bp. K Ny. S An. N An. L An. I
Pemerik
saan
1 Kepala Bentuk kepala Mesochepal,ra Mesochepa Mesochepal, Mesochepal,
bulat, ukuran mbut l,rambut rambut rambut lurus,
sedang dan lurus, hitam, lurus, lurus, hitam, hitam, tidak
simetris. Kulit tidak hitam, tidak berketombe,
kepala tidak berketombe, tidak berketombe, tidak bercabang,
ada luka, tidak berketomb tidak tidak
ketombe dan bercabang, e, tidak bercabang, rontok, kulit
bersih. rontok, bercabang, rontok, kepala
Pertumbuhan kulit kepala rontok, kulit kepala lembab
rambut lembab kulit lembab
merata, warna kepala
hitam dan lembab
putih, tidak
rontok
2 Mata Simetris, Simetris, tidak Simetris, Simetris, Simetris,
conjungtiva berkacamata, tidak tidak tidak
ananemis, conjungtiva berkacama berkacamata Berkacamata,
sclera ananemis, ta, , conjunctiva
anikterik, sclera conjungtiv conjungtiva ananemis,
pupil isokor, anikterik, a ananemis, sclera
bentuk bulat, pupil ananemis, sclera anikterik,
ukuran 3 isokor, bentuk sclera anikterik, pupil
mm, respon + bulat, ukuran anikterik, pupil isokor,
thd cahaya, 3 mm, respon pupil isokor, bentuk
jarak baca 30 + thd isokor, bentuk bulat, ukuran
cm cahaya, jarak bentuk bulat, ukuran 23
baca 30 cm bulat, 3 mm, mm, respon +
ukuran 3 respon thd
mm, + thd cahaya,
respon cahaya, jarak
+ thd jarak baca baca 25 cm.
cahaya, 30 cm
jarak baca
30 cm
3 Hidung Normal, tidak Normal, tidak Normal, Normal, Normal, tidak
ada polip, ada polip, tidak ada tidak ada ada polip, tidak
tidak influenza tidak influenza polip, tidak polip, tidak influenza
influenza influenza
4 Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengar pendengaran pendengaran
baik, tidak ada baik, tidak ada an baik, baik, tidak baik,
serumen serumen tidak ada ada serumen tidak ada
serumen serumen

5 Mulut Bibir lembab, Bibir kering, Bibir Bibir Bibir kering,


warna hitam, warna kering, kering, warna
tidak kemerahan, warna warna kemerahan,
sariawan, tidak kemerahan kemerahan, tidak
lidah bersih, sariawan, , tidak tidak sariawan, lidah
karies +, lidah sariawan, sariawan, bersih, tidak
kemampuan bersih, karies lidah lidah karies,
menghisap+m +, bersih, bersih, kemampuan
engecap kemampuan karies +, karies +, menghisap+
: normal menghisap+ kemampua kemampuan mengecap
mengecap n menghisap+ : normal
: normal menghisap mengecap
+ : normal
mengecap
: normal
6 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesara pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar n kelenjar kelenjar tyroid /
tyroid, JVP : tyroid, JVP : kelenjar tyroid, JVP : limfe
normal normal tyroid, JVP normal
: normal
7 Dada inspeksi : inspeksi : inspeksi : inspeksi : inspeksi :
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
luka, luka, luka, luka, luka, pergerakan
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan dada
dada dada dada dada simetris,tidak
simetris, simetris, simetris, simetris, terdapat
palpasi : palpasi : palpasi : palpasi : tanda distress
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada tidak ada pernafasan,
tekan, tekan, nyeri nyeri tekan, palpasi : tidak
terdapat terdapat tekan, terdapat ada nyeri
benjolan di benjolan di terdapat benjolan di tekan,
area area benjolan area perkusi :
punggung, punggung, di punggung, suara perkusi
perkusi : perkusi : area perkusi : resonant,
suara suara punggung, suara auskultasi paru
perkusi perkusi perkusi perkusi : vesikuler, RR
resonant, resonant, : suara resonant, 24 x/ menit
auskultasi auskultasi perkusi auskultasi
paru : paru : resonant, paru :
vesikuler, RR vesikuler, RR auskultasi vesikuler,
20 x/ 22 x/ paru : RR 18 x/
menit menit vesikuler, menit
RR 18 x/
menit
8 Abdom Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak
en
luka,ascites, ascites, ascites, ascites, ada luka,
auskultasi : auskultasi : auskultasi auskultasi : ascites,
bising usus 20 bising usus : bising bising auskultasi :
x/ menit, 10x/ menit, usus usus 10x/ bising
perkusi : perkusi : 10x/ menit, menit, usus 10x/
tympani, tympani, perkusi perkusi : menit,
palpasi : palpasi : : tympani, tympani, perkusi :
tidak terdapat tidak terdapat palpasi : palpasi : tympani,
nyeri tekan nyeri tekan tidak tidak palpasi :
dan nyeri dan nyeri terdapat terdapat tidak
lepas abdomen lepas abdomen nyeri tekan nyeri tekan terdapat
dan nyeri dan nyeri nyeri
lepas lepas tekan dan
abdomen abdomen nyeri
lepas abdomen

9 Ekstrim Normal, Normal, Normal, Normal, Normal,


pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
itas
maksimal. maksimal. maksimal. maksimal. maksimal.
Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan
otot otot otot otot otot
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5
10 Tanda- TD : 120/ 70 TD : 100/ 70 TD : 100/ TD : 100/ 70 TD : - mmHg
mmHg mmHg 70 mmHg mmHg RR : 24 x./
tanda
RR : 20 x./ RR : 22 x./ RR : 18 x./ RR : 18 x./ menit
vital menit menit menit menit N : 84 x/ menit
N : 84 x/ N : 84 x/ N : 84 x/ N : 84 x/ S : 36,5 ºC
menit menit menit menit BB : 23 kg
S : 38 ºC S : 36 ºC S : 36 ºC S : 36 ºC TB : 120
TB : 161 cm TB : 155 cm TB : 160 TB : 142 cm
BB : 58 Kg BB : 57 kg cm BB : 48 kg
BB : 45 k
II. ANALISA DATA
Tgl Data Domain Kelas Kode Etiologi Masalah
Keperawatan
04 Data Subyektif : Domain Kelas 2 00013 ketidakmampu Diare
Agustus  Bp. K mengatakan sudah 3 : : an keluarga
2015 1 hari BAB cair > 5 kali eliminasi Fungsi dalam merawat
sehari dan demam. dan gastroi anggota
 Keluarga dan Bp. K pertukaran ntestina keluarga yang
mengatakan sepertinya l sakit
penyebab diare adalah
makanan bersantan dan
pedas
 Keluarga mengatakan
Bp. K juga mual tapi
tidak muntah dan perut
terasa mules.
 An. N mengatakan
sudah memberikan
larutan gula garam untuk
Bp. K
 Keluarga mengatkan
sudah membawa Bp. K
berobat ke pustu
Data Objektif :
 Tekanan darah Bp. K
120/70 mmHg.
 Bp. K nampak lemes dan
pucat
 Bp. K nampak mual
 Suhu : 38º C
 Turgor kulit elastis
4 Data Subjektif : D Domain 11 K Kelas 00007 ketidakmampu Hipertermi
Agustus  Bp. K mengatakan : 6 : an keluarga
2015 demam sejak 1 hari yang Keamanan Termor merawat
lalu / Proteksi egulasi angggota
 Keluarga mengatakan keluarga yang
Bp. K sudah minum sakit
lebih banyak dari
biasanya
 Keluarga mengatakan
Bp. K sudah berobat ke
pustu

Data obyektif
 Suhu : 38ºC
 Nadi : 84 x/menit
 Keluarga tidak
mengetahui cara
menurunkan demam
selain minum obat
 Diaforesis
 Akral hangat
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare pada Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit diare.
2. Hipertermi pada Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

IV. SKORING
1. Diare pada Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit diare.
No Kriteria Skala Bobot Skor
1 Sifat Masalah
 Potensial 1 1 3/3x1=1
 Resiko 2

 Actual 3

2 Kemungkinan Masalah
Dapat Dirubah
 Mudah 2 2 1/2x2 = 1
 Sebagian 1

 Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk
Dicegah
 Tinggi 3 1 2/3x1=2/3
 Cukup 2

 Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
yang harus di tangani
 Masalah berat 2
harus segera di 1 2/2x1=1
tangani 1
 Ada masalah
tidak perlu di 0
tangani
 Masalah tidak
dirsakan
Jumlah 3 2/3

2. Hipertermi pada Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit
No Kriteria Skala Bobot Skor
1 Sifat Masalah
 Potensial 1 1 3/3x1 = 1
 Resiko 2

 Actual 3

2 Kemungkinan Masalah Dapat


Dirubah
 Mudah 2 2 1/2x2 = 1
 Sebagian 1

 Tidak dapat 0

3 Potensial Masalah Untuk Dicegah


 Tinggi 3
 Cukup 2 1 2/3x1 = 2/3

 Rendah 1

4 Menonjolnya masalah yang


harus di tangani
 Masalah berat harus 2
segera di tangani 1 2/2x1=1
 Ada masalah tidak perlu 1
di tangani
 Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah 3 2/3

V. PRIORITAS MASALAH
1. Diare pada Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang sakit diare.
2. Hipertermi pada Bp. K berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
VI. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan NOC NIC
1 Diare pada Bp. K Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu mengenal DIARE MANAGEMENT
1. Kaji riwayat diare
berhubungan dengan tindakan keperawatan Level 1 Domain IV :
2. Megidentifikasi faktor (misalnya
ketidakmampuan diharapkan pola Pengetahuan kesehatan dan perilaku
medikasi, bakteri, makanan, cairan)
keluarga dalam merawat eliminasi normal 2. Keluarga mampu memutuskan
yang menyebabkan diare
anggota keluarga yang Domain IV
3. Instruksikan kepada klien/keluarga
sakit darah tinggi. Pengetahuan kesehatan dan perilaku
untuk melaporkan warna, volume,
3. Keluarga mampu merawat
frekuensi dan konsistensi defekasi
Level 3 Domain IV : hasil
4. Monitor tanda dan gejala
0500 : Bowel Continence
5. Observasi tugor kulit secara teratur
indikator awal target
 memelihara 3 5 6. Monitor kulit didaerah perineum
control terhadap dari iritasi atau luka
pengeluaran
feses dapat 7. Ukur output defekasi/diare
diketahui 8. Instruksikan untuk memberikan
 pengeluaran 3 5
feses dapat makanan rendah serat, tinggi
diketahui protein dan tinggi kalori
 pengeluaran 3 5
feses rutin 9. Tingkatkan tirah baring
kurang dari 3 10. Ukur berat badan klien secara
hari
 tidak ada diare 3 5 teratur
 otot spingter 3 5 11. Beritahu dokter jika tarjadi
cukup mampu
mengontrol peningkatan frekuensi defekasi atau
defekasi peristaltic usus
 mengetahui 3
12. Konsultasikan ke dokter jika tanda
hubungan
antara intake dan gejala diare berlagsung lama
dengan pola
13. Berikan pasien obat anti diare
defekasi
Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan

4. Keluarga mampu memodifikasi


lingkungan
Kelas T : kontrol resiko dan keamanan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas yankes
Kelas EE : kepuasan dalam merawat

2 Hipertermi pada Bp. K Setelah dilakukan 1. Keluarga mampu mengenal FEVER TREATMENT
1. Monitor suhu sesering mungkin
berhubungan dengan tindakan keperawatan Level 1 Domain IV :
2. Monitor warna dan suhu kulit
ketidakmampuan diharapkan suhu tubuh Pengetahuan kesehatan dan perilaku
3. Monitor tekanan darah, nadi, RR
keluarga merawat normal 2. Keluarga mampu memutuskan
4. Monitor penurunan tingkat
anggota keluarga yang Domain IV
kesadaran
sakit Pengetahuan kesehatan dan perilaku
5. Monitor WBC, Hb, HCt
3. Keluarga mampu merawat
Level 3 Domain II : hasil 6. Monitor intake dan output
0800 : Thermoregulasi 7. Berikan antipiretik
indikator awal target 8. Berikan pengobatan untuk
 Temperature 3 5 mengatasi penyebab demam
tubuh sesuai
yang 9. Selimuti pasien
diharapkan 10. Berikan cairan intravena
 Tidak ada 3 5
sakit kepala 11. Kompres pasien pada lipat paha
.  Tidak ada 3 5 dan axila
nyeri otot
 Tidak ada 4 5 12. Beadrest
perubahan 13. Berikan pengobatan untuk
warna kulit
 Tidak ada 3 5 mencegah terjadinya menggigil
tremor atau
gemetar
 Berkeringat 3 5
saat
kepanasan
 Denyut nadi 4 5
sesuai yang
diharapkan
 Hidrasi 3 5
adekuat

Keterangan:
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
Kelas T : kontrol resiko dan keamanan
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas yankes
Kelas EE : kepuasan dalam merawat

VII. IMPLEMENTASI
HARI/ No. IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL DX
Kamis, 6/ 08/ 2015 1 1. Mengkaji riwayat diare S : Bp. K mengatakan diare sudah 1 hari, setelah ragil
makan makanan bersantan dan pedas
Pukul 16.00 wib
O : -
2. Megidentifikasi faktor (misalnya S : An. N mengatakan bahwa Bp. K diare setelah
medikasi, bakteri, makanan, cairan) makan makanan yang bersantan
yang menyebabkan diare O : Bp. K BAB > 3 x/hari dan cair
3. Menginstruksikan kepada S : Ny. S mengatakan Bp. K sudah > 3x/hari BAB
klien/keluarga untuk melaporkan cair, badan panas dan lemes
warna, volume, frekuensi dan O : Frekuensi BAB > 3x/hari
konsistensi defekasi Konsistensi cair, warna kekuningan
4. Memonitor tanda dan gejala S : Ny. S mengatakan Mengatakan pertama kali Bp.
K megeluh sakit perut dan mual, baru kemudian
diare
O : Bp. K nampak lemes
5. Mengobservasi tugor kulit secara S : Bp. K mengatakan Sudah minum 8 gelas air/hari
teratur dan minum Larutan gula garam juga
O : Turgor kulit elastis
6. Memonitor kulit didaerah perineum S : Bp. K mengatakan daerah sekitar anus terasa
dari iritasi atau luka perih
7. Menginstruksikan keluarga untuk S : An. N mengatakan makanan untuk Bp. K sudah
memberikan makanan rendah serat, mengandung tinggi serat
tinggi protein dan tinggi kalori O : Porsi makan Bp. K ½ porsi dari biasanya karena
mual
8. Meningkatkan tirah baring S : Keluarga mengatakan Bp. K sudah 2 hari tidak
bekerja dan hanya istirahat di rumah
O : Bp. K nampak pucat dan hanya tiduran di
rumahnya
Jumat , 07/ 08/ 2 1. Menganjurkan kepada keluarga untuk S : keluarga mengatakan selalu mengecek suhu ragil
Memonitor suhu sesering mungkin badan Bp. K
2015
O : Suhu : 37,8ºC
Pukul 15.30 wib
Akral hangat
2. Mengukur tekanan darah, nadi, RR S : Keluarga mengatakan badan Bp. K masih agak
panas
O : TD : 100/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
3. Memonitor intake dan output S : Bp. K mengatakan sehari minum sekitar 8 gelas
air putih dan larutan gula garam
O : Bp. K hari ini BAB > 2x/hari dan masih cair
4. Menganjurkan Bp. K untuk meminum S : Bp. K mengatkan sudah minum obat turun panas
obat dari dokter yang didapatkan dari pustu

5. Mengajarkan keluarga untuk S : Keluarga mengatakan sekarang sudah paham cara


melakukan Kompres pada Bp. K pada mengompres Bp. K untuk menurunkan
lipat paha dan axila dengan air hangat demamnya
O : Saat penjelasan keluarga mendengarkan dengan
seksama
Keluarga mampu mepraktekan cara mengompres
pada Bp. K

VIII. EVALUASI
No DX kep Evaluasi Paraf
1 DX 1 S : Bp. K mengatakan masih BAB cair > 3x/hari, perut masih mules dan ragil
masih mual serta lemes
Keluarga mengatakan sudah memberikan larutan gula garam dan
makanan yang mengandung serat
O : BAB Cair > 3x/hari, warna feses kekuningan
Bp. K nampak lemes dan mual
Menu makanan Bp. K sudah mengandung serat
Keluarga sudah memberikan Larutan gula garam pada Bp. K
A: Masalah teratasi sebagian
indikator awal target Saat ini
 memelihara control terhadap 3 5 3
pengeluaran feses dapat
diketahui
 pengeluaran feses dapat 3 5 4
diketahui
 pengeluaran feses rutin kurang 3 5 3
dari 3 hari
 tidak ada diare 3 5 3
 otot spingter cukup mampu 3 5 4
mengontrol defekasi
 mengetahui hubungan antara 3 5 5
intake dengan pola defekasi

P : Lanjutkan intervensi
Motivasi keluarga untuk memberikan makanan tinggi serat selama diare
dan tetap mempertahankan asupan cairan pada Bp. K
2 DX 2 S : keluarga mengatakan suhu badan Bp. K masih agak panas ragil
Keluarga mengatakan Bp. K sudah meminum obat turun panas
O : TD : 100/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu: 37,8ºC
Akral teraba hangat
Bp. K nampak berkeringat
A : Masalah teratasi sebagian
indikator awal target Saat ini
 Temperature tubuh sesuai yang 3 5 3
diharapkan
 Tidak ada sakit kepala 3 5 4
 Tidak ada nyeri otot 3 5 5
 Tidak ada perubahan warna 4 5 5
kulit
 Tidak ada tremor atau gemetar 3 5 5
 Berkeringat saat kepanasan 3 5 3
 Denyut nadi sesuai yang 4 5 4
diharapkan
 Hidrasi adekuat 3 5 5

P : Lanjutkan intervensi
Motivasi keluarga untuk selalu memonitor suhu tubuh Bp. K dan sellau
memberikan kompres hangat jika suhu badan meningkat lagi
A. INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA STANDAR RENCANA TTD/NAMA


NO
KEPERAWAT INTERVENSI
AN UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1 Tidak efektifnya Setelah Setelah - Beri penjelasan
program therapi dilakukan dilakukan tentang pengertian,
OAT pada asuhan pertemuan gejala, dan cara
keluarga Bp. Ta keperawatan sebanyak 3 kali perawatan penderita
khususnya Ny. selama di harapkan TBC
Ra berhubungan 1minggu - Pengobatan Respon Agar - Jelaskan kepada
dengan diharapkan TBC terus verbal sembuh dari keluarga tentang
ketidakmampua program berlanjut penyakit kerugian bila
n keluarga terapi OAT sampai TBC, harus pengobatan TBC tidak
merawat efektif. selesai minum obat selesai
anggota sampai - Dorong kepada
keluarga yang selesai keluarga untuk
sakit Tb. memotivasi pasien
- Keluarga Respon Penyakit guna menyelesaikan
mengetahui verbal TBC akan pengobatan
akibat semakin - Dorong pasien untuk
pengobatan parah. melakukan
TBC yang pengawasan minum
tidak selesai obat.
2. Risiko Setelah Setelah - Jelaskan kepada
penularan dilakukan dilakukan keluarga tentang
infeksi kuman asuhan pertemuan pengertian,
TBC pada keperawatan sebanyak 3 kali penyebab, gejala
keluarga Bp. selama di harapkan serta penularan
Ta khususnya 1minggu Keluarga penyakit TBC
Ny. Ra diharapkan mampu : - Dorong keluarga
berhubungan risiko - Menyebutka Respon Penyakit melakukan
dengan penularan n penyebab verbal TBC kebersihan rumah
ketidakmampu penyakit penyakit disebabkan setiap hari
an keluarga TBC TBC oleh - Dorong keluarga
memelihara berkurang Micobakteri untuk tidak
lingkungan um melakaukan
rumah yang tuberkulosa kegiatan yang tidak
dapat sehat seperti
mempengaruhi - Menyebutka Respon Minimal 3 merokok.
kesehatan n gejala dan verbal gejala : - Diskusikan bersama
tanda batuk lebih keluarga tentang
penyakit dari 3 lingkungan
TBC minggu, keluarga yang
sesak sehat, yaitu aliran
nafas,dema udara yang lancar,
m, nafsu sinar matahari
makan dapat masuk
menurun, - Beri reinforcement
berat badan terhadap hal-hal
turun yang telah
dilakukan keluarga.
- Penyebutkan Respon Dengan
cara verbal cara droplet
penularan ( melalui
penyakit percikan air
TBC ludah )

- Menyebutka motorik Memisahka


n cara n alat
pencegahan makan,
penyakit menutup
TBC mulut
ketika
batuk, bila
berbicara
tidak terlalu
berdekatan

- Dapat Respon jendela


memodifikas verbal setiap hari,
i lingkungan menyediaka
yang sehat. n tempat
penampung
an dahak.
NO TTD/
DIAGNOSA TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN NAMA
KPRAWATAN
Jum’at  Menjelaskan kepada keluarga S : Keluarga Tn. Ri mampu
1,2 24-05-2012
tentang pengertian, penyebab, menyebutkan 3 tanda dan
gejala-gejala penyakit darah gejala penyakit TBC paru : Awaludin
tinggi. menjelaskan tentang  batuk lebih dari 3 minggu
kerugian bila sampai putus  sesak nafas,
obat dan menejelaskan cara  demam,
pencegahan penualran
penyakit TBC paru. Keluarga mampu
Tanda dan gejala TBC: menyebutkan 2 cara
 batuk lebih dari 3 minggu penualaran penyakit TBC:
 sesak nafas, - lewat makan kinum
 demam, - menjaga jarak dengan
 nafsu makan menurun penderita TBC
 berat badan turun keluarga mampu

- Mendorong keluarga menciptakan lingkungan


melakukan kebersihan yang sehat :
rumah setiap hari - menyediakan tempat
- Mendorong keluarga menampung dahak
untuk tidak melakaukan - embuka jendela setiap
kegiatan yang tidak sehat hari
seperti merokok.
- Mendiskusikan bersama O : - keluarga kooperatif
keluarga tentang -Keluarga dapat menjawab
lingkungan keluarga yang pertanyaan
sehat, yaitu aliran udara A. : intervensi dihentikan
yang lancar, sinar matahari P : hentikan intervensi
dapat masuk dengan
membuka jendela setiap
hari
NO TTD/
DIAGNOSA TANGGAL/ EVALUASI NAMA
KEPERAWATAN JAM
Senin, 27 Mei S:
1,2 2013, jam 15.30  Keluraga Tn. Ri mengatakan setelah diberi penjelasan
WIB
tentang tanda dan gejala hipertensi serta komplikasinya,
ke paham dan mengeluarga mengerti keadaan yang awaludin
dialami oleh Ny. Ka.
 Keluarga Tn. Ri mengatakan mampu merawat anggota
keluarga (Ny. Ka) setelah diberi penjelasan tentang
hipertensi dan penatalaksanaannya
O:
 Keluarga tampak mendengarkan dan memperhatikan
 Keluarga kooperatif
 Keluarga mampu menjawab pertanyaan
A : Tujuan tercapai (Ketidakmampuan keluarga untuk
merawat anggota keluarga Penyakit hipertensi yang tak
kunjung terkendali)
P : Rencana perawatan dihentikan
Motivasi keluarga untuk mematuhi penatalaksanaan
hipertensi
DAFTAR PUSTAKA

FIK UI. 2000. Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga. FK UI. Jakarta
Bailon dan Maglaya. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga. Depkes RI. Jakarta
NANDA. 2000. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2001-2002. NANDA. Philadelphia
Carpenito, L.J. 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai