OLEH
TAHUN 2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktu nya. Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan
Keluarga mengenai “ Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga ”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
2.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga....................................................... 3
2.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga....................................................................... 7
2.3 Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga........................................................ 9
BAB III PENUTUP........................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 11
3.2 Saran................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kasus merupakan suatu alasan bagus lainnya untuk memberikan perawatan
kesehatan keluarga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta
kendalanya.
3. Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti,
meliputi:riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing,
anggota, dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga seperti perceraian,
kematian, dan keluarga yang hilang.
4. Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal keduanya orang tua (seperti
apa kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan
orang tua dari kedua orang tua.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah gambaran tipe tempat tinggal, gambaran kondisi
rumah, kamar mandi, dapur, kamartidur, kebersihan dan sanitasi rumah,
pengaturan privasi dan perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau
penataan rumah mereka.
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal,tipe lingkungan
tempat tinggal komunitas kota atau desa, tipe tempat tinggal, keadaan
tempat tinggal dan jalan raya, sanitasi jalan dan rumah, fasilitas-fasilitas
ekonomi dant ransportasi.
3. Mobilitas geografis keluarga. Ditentukan apakah keluarga tiggal di daerah
ini atau apakah sering mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat
tinggal.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada.
4
5. Sistem pendukung keluarga. Jumlah anggota keluarga yang sehat, sumber
dukungan dari anggota keluarga dan jaminan pemeliharaan kesehtan yang
dimiliki keluarga.
D. Struktur keluarga
1. Pola-pola komunikasi keluarga, menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antaranggota keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga, kemampuan anggota keluarga untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3. Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baikformal/informal.
4. Struktur nilai atau norma keluarga, menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif, kaji gambaran diri keluarga, perasaan yang dimiliki.
2. Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan prilaku.
3. Fungsi perawatan kesehatan, kaji kemampuan keluarga dalam mengenal
masalahkesehatannya dan memelihara kesehatannya.
4. Fungsi reproduksi, kaji jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan
jumlahanggota keluarga.
5. Fungsi ekonomi, kaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan.
5
4. Strategi adaptasi disfungsional, dijelaskan mengenai strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah.
G. Pemeriksaan fisik
1. Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan.
2. Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga.
3. Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut,
THT, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah, system
genetalia
4. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik
H. Harapan keluarga
1. Terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan saat pengkajian menurut Supraji
(2004) yaitu:
a. Membina hubungan baik
Dalam membina hubungan yang baik, hal yang perlu dilakukan antara lain,
perawat memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah tamah, menjelaskan
tujuan kunjungan, meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di keluarga, menjelaskan luas
kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan, menjelaskan kepada
keluarga siapa tim kesehatan lain yang ada di keluarga.
b. Pengkajian awal
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan kesehatan
yang dilakukan.
c. Pengkajian lanjutan (tahap kedua)
Pengkajian lanjutan adalah tahap pengkajian untuk memperoleh data yang lebih
lengkap sesuai masalah kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian
awal. Disini perawat perlu mengungkapkan keadaan keluarga hingga penyebab
dari masalah kesehatan yang penting dan paling dasar.
6
2.2 Diagnosa Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga,
atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa
data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana
perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya (Harmoko, hal 86; 2012).
Komponen rumusan diagnosa keperawatan meliputi:
1. Problem atau masalah
Suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh
keluarga atau anggota keluarga.
2. Etiologi atau penyebab
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada
lima tugas keluarga yaitu
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosis
keperawatan keluarga adalah :
a. Ketidaktahuan (kurangnya pengetahuan, pemahaman, kesalahan persepsi).
b. Ketidakmauan (sikap dan motivasi).
c. Dan ketidakmampuan (kurangnya keterampilan terhadap suatu prosedur atau
tindakan, kurangnya sumber daya keluarga baik finansial, fasilitas, system
pendukung, lingkungan fisik dan psikologis).
3. Tanda (sign) dan gejala (symptom
Sekumpulan data subyektif dan objektif yang diperoleh perawatan dari keluarga
secara langsung atau tidak langsung.
7
Dalam penyusunan masalah kesehatan dalam perawatan keluarga mengacu
pada tipologi diagnosis keperawatan keluarga yang dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu:
1. Diagnosa sehat/Wellness/potensial
Yaitu keadaan sejahtera dari keluarga ketika telah mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan yang
memungkinkan dapat digunakan. Perumusan diagnosa potensial ini hanya terdiri
dari komponen Problem (P) saja dan sign /symptom (S) tanpa etiologi (E).
Sebagai contoh:
2. Diagnosa ancaman/risiko
Yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi. Diagnosa ini dapat menjadi
masalah actual bila tidak segera ditanggulangi. Perumusan diagnosa risiko ini
terdiri dari komponen problem (P), etiologi (E), sign/symptom (S). Sebagai
contoh:
8
3. Diagnosa nyata/actual/gangguan
Yaitu masalah keperawatan yang sedang dijalani oleh keluarga dan memerlukn
bantuan dengan cepat. Perumusan diagnosa actual terdiri dari problem (P),
etiologi (E), dan sign/symptom (S). Sebagai contoh:
a) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (Anak N), keluarga
Bapak Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.
9
Skala : Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala : Masalah dirasakan dan harus segera 2
ditangani 1 1
Adanya masalah tetapi tidak perlu 0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
Skoring :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada asuhan keperawatan keluarga terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, intervensi keperawatan keluarga, implementasi dan evaluasi.
Bagian-bagian dari askep keluarga berbeda dengan asuhan keperawatan keluarga
pada umumnya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai
dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa
yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana. Diagnosa keperawatan adalah
keputusan klinis mengenai individu, keluarga, atau masyarakat yang diperoleh
melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa data secara cermat,
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Dalam satu keluarga perawat dapat
menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan. Untuk menentukan prioritas
terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan
menggunakan skala prioritas.
3.2 Saran
Adapun saran yang penulis dapat berikan antara lain :
3.2.1 Bagi petugas kesehatan khususnya perawat diharapkan dapat memahami dan
mengaplikasikan asuhan keperawatan keluarga sehingga dapat memberikan
pelayanan asuhan keperawatan secara optimal dan mampu melakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan pada keluarga sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
3.2.2 Bagi pembaca, khususnya mahasiswa keperawatan diharapkan mampu
mengetahui, memahami dan mempraktikan secara langsung konsep asuhan
keperawatan keluarga
11
DAFTAR PUSTAKA
12