Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Disusun Oleh :
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidaya-Nya, makalah
ini dapat di selesaikan. Makalah ini merupakan makalah tentang pengetahuan bagi mahasiswa/i
Akper maupun para pembaca untuk bidang pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah
Keperawatan Maternitas Ibu Marwati,Ners.,M.Kep dengan judul Makalah Konsep Asuhan
Keperawatan Ibu Hamil.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marwati,Ners.,M.Kep selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Maternitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini. Meski makalah ini masih mempunyai
kekurangan, kami selaku penyusun mohon kritik dan sarannya terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................................................3
2.1 Pengertian Asuhan Keperawatan Ibu Hamil/Antenatal.........................................................3
2.2 Tujuan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil................................................................................3
2.3 Pengkajian Pada Ibu Hamil....................................................................................................4
2.4 Masalah Keperawatan Pada Ibu Hamil..................................................................................4
2.5 Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi Pada Askep Ibu Hamil............................................4
2.6 Pendokumentasian Keperawatan Pada Ibu Hamil.................................................................4
2.7 Adaptasi Fisiologis dan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester I-III......................................4
2.8 Kebutuhan pada Ibu Hamil Trimester I-III............................................................................5
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitasi atau penyatuan dari spertmatozoa dan ovum
serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi
lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9
bulan menurut kalender internasional (Walyani, 2015).
Kehamilan merupakan hal yang fisiolgis, namun kehamilan yang normal dapat juga
berubah menjadi patologi (Romauli, 2011). Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini
bahwa setiap kehamilan pasti memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu. WHO
memperkirakan sekitar 15 persen dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya (Marmi,
2011).
Masa kehamilan merupakan proses alamiah dan bukan proses patologi tetapi kondisi
normal tersebut bisa menjadi abnormal bila disertai dengan penyakit penyerta seperti
anemia, yang dapat berpengaruh buruk pada kehamilan. Akibat yang akan terjadi pada
anemia kehamilan jika tidak ditangani adalah kehamilan trisemster pertama abortus, missed
abortion dan kelainan congenital, kehamilan trisemester kedua: persalinan premature,
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, BBLR, infeksi dan kematian buat janin dan ibu
(Sukarsih, 2002).
Antel natal care adalah perawatan fisik mental sebelum persalinan atau pada masa hamil.
ANC bersifat preventif care dan bertujuan mencegah hal-hal yang kurang baik bagi ibu dan
anak (Wahyu & Siti, 2010).
1
4. Apa saja masalah keperawatan pada ibu hamil?
5. Apa saja intervensi, implementasi, dan evaluasi pada askep ibu hamil?
6. Bagaimana pendokumentasian keperawatan pada ibu hamil?
7. Apa saja adaptasi fisiologis dan psikologis pada ibu hamil trimester I-III?
8. Apa saja kebutuhan pada ibu hamil trimester I-III?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari askep ibu hamil normal.
2. Untuk mengetahui tujuan dari askep ibu hamil normal.
3. Untuk mengetahui pengkajian pada ibu hamil.
4. Untuk mengetahui masalah keperawatan pada ibu hamil.
5. Untuk mengetahui intervensi, implementasi, dan evaluasi pada askep ibu hamil.
6. Untuk mengetahui pendokumentasian keperawatan pada ibu hamil.
7. Untuk mengetahui adaptasi fisiologis dan psikologis pada ibu hamil trimester I-III.
8. Untuk mengetahui kebutuhan pada ibu hamil trimester I-III.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut Walyani 2015, Ante Natal Care (ANC) ialah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kemban
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang mungkin terjadI
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
3
2.3 Pengkajian Pada Ibu Hamil.
a. Anamnesa ibu hamil
Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses
yang sistematis dan pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi status kesehatan pasien, data ini termasuk riwayat
kesehatan dan pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan meli[uti data subjekstif,
data objektif, serta data penunjang (Nursalam, 2009).
Data subjektif
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, diagnosa medis.
2. Keluhan utama
3. Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau tidak, siklus lama haid,
banyaknya darah, sifat darah (cair atau beku, warna dan bau) dan ada dismenore atau
tidak.
4
Untuk mengetahui HPHT, dan taksiran persalinan, ANC dimana, berapa kali, teratur
atau tidak, imunisasi TT berapa kali, masalah dan kehamilan sekarang, pemakaian
obat-obat, keluhan selama kehamilan.
5. Riwayat penyakit
6. Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita ibu pada saat sekarang ini untuk
mengetahui penyakit lain yang bisa memperberat keadaan ibu.
7. Riwayat penyakit sistematik
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti: hepatitis,
TBC, dan penyakit menurun seperti DM, Jantung, Hipertensi.
Adanya riwayat penyakit atau operasi yang pernah dideritayang sekiranya dapat
mengganggu persalinan dan memerlukan pengawasan.
Status perkawinan : jika menikah apakah perkawinan ini yang pertama. Untuk
mengetahui kawin umur berapa, berapa kali kawin, lama perkawinan, dan jumlah
anak.
5
b. Persalinan: waktu persalinan, dimana tempat bersalin, umur kehamilan, jenis
persalinan, ditolong oleh siapa
c. Nifas : apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi dan bagaimana proses
laktasi
d. Anak : jenis kelamin, berat badan, panjang badan, hidup atau mati.
13. Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Data yang dikaji meliputi kebiasaan pasien sehari-hari dalam menjaga kebersihan
makanan, dan bagaimana pola makan setiap hari. Pada kasus ibu hamil dengan
anemia, ringan, kebutuhan akan nutrisi pasien harus ditingkatkan.
b. Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali pasien BAB dan BAK untuk mengetahui
keseimbangan antara intake dan output yang mempengaruhi keseimbangan cairan
dalam tubuh ibu hamil
c. Personal hygiene
Untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien meliuti : berapa kali mandi, berapa kali
gosok gigi, perawatan kulitnya, kebersihan genitalia
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seks. Pada masa
kehamilan, diperbolehkan, namun pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan,
biasanya akan mengalami penurunan hubungan seksualitas, karena ibu hamil engan
anemia ringan sudah merasa lelah, letih sehingga dapat mengurangi libido pada masa
kehamilan.
f. Data psikososial
6
Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama kehamilan, bagaimana mengatasinya,
apa yang diharap dari perawat untuk mengatasi kenyamanan tersebut
g. Obat-obatan
Data objektif
1. Status generalis
a.Keadaan umum pasien: untuk mengetahui keadaan umum apakah baik,
sedang, jelek. Pada ibu hamil dengan anemia ringan mempengaruhi
keadaan umum yang menimbulkan rasa lemas.
b. Kesadaran: penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,
apatis, samnolen, sopor, koma. Pada ibu hamil dengan anemia ringan
kesadaranynya komposmentis.
c.TTV, BB dan TB, dan LILA
2. Pemeriksaan sistematis Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan sistematis
meliputi :
a.Kepala
1. Rambut: untuk mengetahui apakah rambutnya bersih, rontik atau
berketombe
2. Muka: keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan, adakah
odema, adakah kloasama gravidarium
3. Mata: untuk mengetahui apakah konjungtiva merah muda, dan
sklera putih, pada wanita hamil dengan anemia ringan konjungtiva
pucat
4. Hidung: untuk menilai adanya kelainan, apakah polip, apakah
hidung tersumbat.
5. Telinga: untuk mengatahu apakah di dalam telinga ada serum atau
tidak, nyeri atau tidak.
7
6. Mulut: untuk mengetahui mulut bersih atau tidak, caries dan
karang gigi ada atau tidak, lidah tampak kering atau kotor
7. Leher : untuk mengetahui lokasi kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan
trakea.
b. Dada dan axila
1. Mamae Untuk mengetahui apakah payudara kanan dan kiri
simetris, adakah tumor atau tidak, areola hyperpigmentasi atau
tidak, puting susu menonjol atau tidak, kolostrum sudah ada atau
tidak.
2. Untuk mengetahui apakah ada tumor atau tidak, atau nyeri tekan.
c.Ekstermitas:
Untuk mengetahui refleks patela (+) atau (-), terdapat varises dikaki atau
tidak, ada udema atau tidak, dan akral biasanya dingin
8
Cara :
Hasil pemeriksaan:
9
pengukuran Tinggi Fundus : selama trimester II
dan II, sbb :
10
c. Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah
bagian bawah tersebut terpegang (masuk PAP/belum).
Cara :
1. Posisinya masih samadengan pemeriksaan leopold
I dan II
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu
tangan (non dominan) dibagian fundus dan tangan
yang satunya meraba pada bagian simpisis sambal
meminta pasien untuk menarikan pas dalam.
Hasil pemeriksaan:
1. Presentasi kepala : kepala, keras, bulat
2. Bokong : lunak, tidak bulat
3. Lintang : simfisis pubis terasa kosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati
oleh karena dapat menyebabkan perasaan
tak nyaman bagi pasien. Bagian terendah
janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan. Di tentukan apa yang
menjadi bagia terendah janin dan
ditentukan apakah sudah mengalami
engagemen/belum.
11
Pemeriksaan leopold III (Purwaningsih 2010)
d. Leopold IV
Hasil pemeriksaan:
a. Auskultasi DJJ
Terdengar detak jantung janin menujukan
bahwa janin hidup, dan tanda pasti
12
kehamilan. Frekuensi DJJ janin
120-160x/menit
b. Perhitungan berat badan janin menggunakan
rumus Johnson TFU dalam cm –nx155
n=11 jika kepala belum masuk pintu atas
panggul
n=12 jika kepala bayi sudah masuk pintu tas
panggul
c. Ekstermitas : variseso edema, reflex patella
d. Genitalia : tanda chadwick (tanda kebiruan
karena vaskularisasi yang meningkat).
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal tersebut meliputi:
1. Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk mengetahui jenis
golongan darah ibu melainkan juga untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang
sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali pada
trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena kondisi
anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil pada trimester II dilakukan atas
indikasi.
Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada trimester II dan III
atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya protein uria pada
13
ibu hamil. Protein uria merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsi pada
ibu hamil.
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes melitus harus dilakukan pemeriksaan
gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada trimester I, sekali pada
trimester II dan sekali pada trimester III.
Semua ibu hamil didaerah endemis malaria dilakukan pemeriksaan darah malaria
dalam rangka skrining pada kunjungan pertama antenatal. Ibu hamil di daerah non
endemis malaria dilakukan pemeriksaan darah malaria apabila ada indikasi.
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan didaerah dengan resiko tinggi dan ibu hamil yang
diduga menderita sifilis. Pemeriksaan sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin
pada kehamilan.
7. Pemeriksaan HIV
Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu hamil secara inklusif
dengan pemeriksaan laboratorium rutin lainnya didaerah epidemi meluas dan
terkonsentrasi dan didaerah epidemi HIV rendah penawaran tes HIV oleh tenaga
kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS dan TB. Teknik penawaran ini
disebut Provider Initiated Testing And Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif
Pemberi Pelayan Kesehatan (TIPK).
8. Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita tuberkulosis
sebagai pencegahan agar infeksi tuberkulosis tidak mempengaruhi kesehatan janin
14
Menurut NANDA 2015 diagnosa yang akan muncul pada ibu hamil dengan anemia yaitu:
Diagnosa keperawatan Indonesia (PPNI, 2017) yang dapat ditemukan pada klien hiperemesis
gravidarum adalah sebagai berikut :
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu mengatasi resiko kehilangan
darah dengan kriteria hasil :
a. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat
b. Tidak ada distensi abdomen
c. Tidak ada perdarahan pervaginam
d. Tidak ada penurunan tekanan darah sistolik
e. Tidak ada penurunan tekanan darah diastolik
f. Tidak ada kehilangan panas tubuh
g. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb)
h. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht)
NIC:
Pencegahan perdarahan :
15
a. Monitor tanda dan gejala perdarahan
b. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan
c. Hindari mengangkat benda berat
d. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya vitamin K
e. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk meningkatkan asupan cairan dan
mengkonsumsi pelunan feses) jika diperlukan
f. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tandatanda perdarahan dan
mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
g. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda perdarahan dan
mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada
perawat)
2. kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SLKI DPP
PPNI, 2019) : Gangguan ventilasi spontan (D.0004)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ventilasi spontan meningkat
(L.01007)
Kriteria Hasil :
a. Volume tidal meningkat
b. Dipsnea menurun
c. Penggunaan otot bantu napas menurun
d. Gelisah menurun
e. PCO2 membaik
f. PO2 membaik
g. CO2 membaik
h. Takikardia membaik
Observasi :
Terapeutik :
16
d. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis. nasal kanul, masker wajah, masker
rebreathing, atau non rebreathing)
e. Gunakan bag-valve mask, jika perlu
Edukasi :
Kolaborasi :
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cairan tubuh pasien balance atau
seimbang dengan kriteria hasil :
a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT
normal
b. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
c. Tidak ada tanda tanda dehidrasi
d. Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang
berlebihan
NIC :
a. Monitorvital sign
b. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
c. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,TD
ortostatik), jika diperlukan
d. Monitor maukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
e. Dorong masukan oral dengan pemberian cairan peroral
f. Kolaborasikan pemberian cairan IV
g. Monitor status cairan termasuk intake dan output cairan
h. Monitor adanya tanda tanda syock
17
4. Rencana Keperawatan pada Diagnosa keperawatan Gangguan pemenuhan nutrisi b.d
frekuensi mual muntah berlebihan
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status
nutrisi klien membaik dengan kriteria hasil :
1. Klien mengonsumsi diet oral yang mengandung zat gizi adekuat.
2. Klien tidak lagi mengalami mual dan muntah.
3. Klien dapat menjelaskan komponen-komponen diet nutrisi yang adekuat dan
mengungkapkan kemauan untuk mengikuti diet tersebut.
4. Klien menoleransi diet yang telah diprogramkan.
5. Klien mengalami peningkatan berat badan yang sesuai selama kehamilan
Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan rencana tindakan yang telah di tentukan dengan tujuan
kebutuhan klien terpenuhi secara optimal (Maryam, 2013).
Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang dilakukan pada setiap tindakan dan selama pelaksanaan
asuhan yang diberikan, secara umum semua tindakan yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik (Rahma, 2016).
18
Peran perawat maternitas meliputi pemberian asuhan keperawatan, konsultasi, pendidikan
dan penelitian terhadap perempuan dengan permasalahan reproduksi . Perawat maternitas
membantu pasien memperoleh kembali kesehatan dan kehidupan mandiri yang optimal melalui
proses pemulihan scara fisik, spiritual, emosional, dan sosial.
2.7 Adaptasi Fisiologis dan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester I-III.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil perlu adanya adaptasi yang disebut dengan
adaptasi maternal. Adaptasi maternal merupakan hasil dari kerja hormon kehamilan dan
tekanan mekanis uterus yang terus membesar serta adanya jaringan lain yang ikut andil
dalam proses adaptasi ini. Setiap trimester adaptasi yang dialami pada ibu hamil
akanberbeda-beda. Adaptasi maternal dibagi menjadi dua yakni adaptasi fisiologis dan
adaptasi psikologis.
Perubahan pada trimester I gejala fisik lain dan psikologis, seperti perubahan suasana hati
misalnya mudah marah, mudah sedih dan mudah gembira, kram di bawah perut, sering
buang air kecil, perubahan payudara, sakit kepala, sembelit, insomnia, dan perdarahan.
Beberapa ibu hamil akan mengalami perubahan kulit di trimester II. Diantaranya berupa
munculnya bercak hitam di wajah, garis gelap dari pusar hingga kemaluan, serta munculnya
stretch mark di area perut, payudara, pantat, dan paha. Stretch mark ini muncul akibat kulit
yang meregang saat hamil (Indriyani, 2013).
Pada trimester III ditandai dengan anggota badan yang sering mengalami pembengkakan
adalah pergelangan kaki, tangan, jari, dan wajah. Payudara ibu hamil juga sudah bisa
mengeluarkan ASI. Trimester III disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan.
Rasa takut mulai muncul pada trimester III. Ibu hamil mulai merasa cemas dengan
kehidupan bayi dan kehidupan sendiri seperti apakah bayi akan lahir tidak normal,
19
persalinan dan kelahiran (nyeri, kehilangan kendali, dan hal-hal lain yang tidak diketahui),
apakah ibu akan menyadari bahwa akan melahirkan atau bayi tidak lahir spontan, bahkan
mendapatkan luka perineum. Kecemasan ini dapat memicu terjadinya kontraksi Rahim
sehingga melahirkan prematur, keguguran dan depresi. Akibat dari kondisi tersebut dapat
meningkatkan tekanan darah sehingga mampu memicu terjadinya preeklampisa dan
keguguran (Rika, Syafrina, Ratna,dkk, 2021).
c. Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas, hal ini disebabkan
karena diafragma tertekan akibat membesarnya Rahim (Nugroho,dkk, 2014).
d. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ibu meningkat hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang. Kebutuhan
makanan pada ibu hamil harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,
abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan. Hal penting yang harus
diperhatikan adalah cara mengatur menu dan pengolahan menu dengan berpedoman pada
Pedoman Umum Gizi Seimbang.
e. Personal hygiene
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh setiap ibu hamil. Kebersihan
diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya ibu hamil
mandi, gosok gigi dan ganti pakaian dua kali sehari.
f. Pakaian
Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian longgar, mudah dikenakan dan nyaman.
Gunakan kutang dengan ukuran sesuai ukuran payudara dan mampu menyangga seluruh
payudara, tidak menggunakan sepatu tumit tinggi.
g. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada kehamilan trimester III dengan frekuensi
buang air besar menurun akibat adanya konstipasi. Ibu hamil akan sering ke kamar mandi
20
terutama saat malam sehingga menganggu tidur, sebaiknya intake cairan sebelum tidur
dikurangi.
h. Seksual
Ibu hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya sepanjang
hubungan tersebut tidak menganggu kehamilan. Pilihlah posisi yang nyaman dan tidak
menyebabkan nyeri bagi wanita hamil dan usahakan gunakan alat kontrasepsi (kondom)
karena prostaglandin pada sperma dapat menyebabkan kontraksi.
i. Senam hamil
Suatu program latihan fisik yang sangat penting bagi calon ibu untuk mempersiapkan
persalinan baik secara fisik atau mental.
j. Istirahat atau tidur
Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat atau tidur yang cukup. Kurang istirahat dapat
menyebabkan ibu hamil terlihat pucat, lesu dan kurang gairah. Usahakan tidur malam
kurang lebih 8 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Walyani 2015, Ante Natal Care (ANC) ialah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan.
Dalam masa prenatal ada pemeriksaan khusus yaitu pemeriksaan leopold I-IV.
Pemeriksaan palpasi atau Leopold adalah pemeriksaan dengan menggunakan indra peraba
yaitu tangan untuk menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan tekstur dan mobilitas.
Palpasi dibutuhkan kelembutan dan sensitifitas untuk itu hendaknyamenggunakan jari.
21
DAFTAR PUSTAKA
Joltuwu, Yeyen. 2019. Asuhan Keperawatan Antenatal Care Pada Ny.D.B dengan Anemia di
Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase, Kota Kupag. Poltekkes Kemenkes Kupang.
Lestari, Wahyu Indah dkk. 2022. Hypnobirthing Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Hamil
Trimester III. Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo.
POPULASI MATERNITAS.
Wijayanti, Ayu. (2020). Study Literatur Askep Pada Klien Yang Mengalami Hiperemesis
Gravidarum Dengan Kekurangan Volume Cairan. Politekkes Kemenkes Medan.
Rizky Anjani, Dhani. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN IBU HAMIL
DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS TELAGASARI KOTA BALIKPAPAN TAHUN
22