Pada penyakit stadium lanjut, regimen yang tersedia mungkin hanya aktif sebagian,
namun pengobatan tersebut mungkin dapat menargetkan pada virus yang lebih
lemah meskipun terdapat peningkatan viral loads
Viral load perifer tidak selalu berhubungan dengan viral load SSP, dan kemungkinan
melanjutkan HAART dapat membantu melindungi fungsi kognitif dan menghindari
ensefalopati atau demensia
Peningkatan beban karena konsumsi pil juga berhubungan dengan penurunan kualitas hidup
MUSTIKA WIDIYASTUTI
1710711026
• Menurut Jan Stjernsward, definisi integrasi dalam konteks
perawatan paliatif dilihat dari tiga perspektif berbeda, yaitu
dari sistem pelayanan kesehatan, dari perawatan paliatif
patient-centered dan dari perspektif klien setelah mengalami
kesuksesan implementasi.
• Tujuan dari integrasi adalah untuk memungkinkan seseorang
dengan HIV mendapat akses ke berbagai bidang yang berbeda
namun melalui akses pelayanan perawatan kesehatan dan
psikososial satu pintu
• Secara umum integrasi adalah organisasi, koordinasi, dan
manajemen dari berbagai aktivitas dan sumber untuk
menjamin pelayanan yang lebih efisien dan sesuai dalam hal
biaya, luaran, efek, dan penggunaan (pelayanan kesehatan)
( Green, K., Horne, C., 2012).
• WHO menyatakan bahwa “perawatan paliatif sebaiknya
tergabung dalam setiap stadium penyakit HIV”. Hal serupa
tertera dalam pedoman UNAIDS yang menyatakan bahwa
seluruh individu yang hidup dengan HIV sebaiknya diberi
perawatan paliatif yang efektif selama pengobatannya.
• Perawatan paliatif bukan pengganti ART tetapi sebagai terapi
tambahan yang dapat meningkatkan hasil / output.
• Perawatan paliatif secara dini tidak hanya meningkatkan
kualitas kehidupan tetapi memberikan dampak kepatuhan
terhadap pengobatan.
• Terdapat beberapa pendekatan untuk mengganti paradigma
perawatan klinis HIV, yaitu uji klinis, pendekatan, penelitian
lebih lanjut (Jones, S.G., 2017).
Bukti-bukti penelitian mengindikasikan integrasi perawatan
paliatif pada pasien HIV/AIDS menghasilkan:
• Pengalaman dan distresing terhadap gejala fisik lebih sedikit.
• Lebih patuh terhadap terapi antiretroviral.
• Memiliki fungsi kekebalan yang lebih baik dan mengurangi mortalitas.
• Mau bertahan dalam perawatan.
• Sedikit mengalami masalah psikologis.
• Kualitas umum menjadi lebih baik.
Penilaian kebutuhan fisik, emosional, sosial dan spiritual pasien maupun keluarga, meliputi: skrining
Komponen- nyeri dan gejala fisik lain (termasuk efek samping obat antiretroviral) dan skrining kesehatan mental
serta kebutuhan dukungan sosial.
komponen
Mengobati gejala berdasarkan temuan medis.
perawatan
paliatif Memberikan kebutuhan kesehatan mental dan dukungan sosial berdasarkan kapasitas pelayanan.
pada pasien
HIV/AIDS Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai kebutuhan dalam keahlian perawatan diri dan
adalah: jangka panjang.
■ Seorang perawat melakukan pengkajian pada seorang laki2 usia 37 tahun , pekerjaan supir
angkot , menikah dengan dengan dengan seorang perempuan usia 35 tahun dan saat ini
sedang hamil 28 minggu kehamilan anak ke 3 . Klien mengatakan diare dan stomatitis sudah
6 bulan tdk sembuh sembuh.badan lemas, muka pucat. Takut dengan dengan penyakitnya.
hasil pemeriksaan di RS UD menunjukan hasil positif mengidap HIV. Klien mengatakan
semua temannya sudah meninggal dunia. ibu mengatakan klien pernah menggunakan
narkoba suntik waktu muda , ibu tampak menangis pada saan menceritakan ttg penyakit
suaminya dan kawatir menular pada kedua anaknya , dirinya dan bayi dalam kandungannya.
■ Data tambahan :
■ Klien beragama Islam, dan selalu berdoa terhadap kesembuhan penyakitnya
KONDISI PSIKOSOSIAL
DAFTAR PUSTAKA
■ Cherny, N., Fallon, M., Kaasa, S., Potenoy,R., David C.C. 2015. Issues in populations with non-cancer
illnesses (HIV/AIDS) dalam Oxford Textbook of Palliative Medicine. Fifth edition, 15(1), 955-968. Oxford:
Oxford University Press.
■ Coleein, I., 2010. Makna Spiritualitas pada Pasien HIV/AIDS dalam Konteks Asuhan Keperawatan di
RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
■ Engels, J. 2009. Palliative Care Strategy for HIV and Other Disease. Cambodia: Family Health
International.
■ Green, K., Horne, C. 2012. Integrating palliative care into HIV service. A Practical toolkit for implementers.
London: FHI 360 and The Diana Memorial Fund.
■ Gwyther, L., et al. 2006. A Clinical Guide to Supportive and Palliative Care for HIV/AIDS. Cape Town:
Hospice Palliative Care Association of South Africa.
■ Jones, S.G., 2017. Symptom Management and Palliative Care in HIV/AIDS. [cited Jun, 9, 2017]. Avalaible
at: http://www.medscape.org/viewarticle/445637.
■ Souza, P.N., et al. (2016). Palliative Care for Patients with HIV/AIDS Admitted to Intensive Care Units. Rev
Bras Intensiva, 28(3): 301-309.