Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN

“PENYULUHAN KESEHATAN
PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DENGAN BBLR DAN PENGARUH
PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP KESTABILAN SUHU
TUBUH DI RUANG PERINATOLGI RSUD KABUPATEN TANGERANG”

Diajukan Sebagai Salah Satu Untuk Menyelesaikan

Tugas Stase Keperawatan Anak

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

1. FANISHA OCTAVIANA
2. FISNANDA
3. FITRIANTI DEWI
4. GITA SEPTIYANI KUSUMA
5. HALIMATUS SAKDIAH
6. HAYATI NUFUS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN REGULER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI
TANGERANG
2021
PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Latar Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang
sering dialami pada sebagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari
2500 gram. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan
nuytrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak factor dan
lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan
konsumsi makanan pun kurang. Namun, kejadian BBLR juga dapat terjadi pada mereka
dengan status perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat sajay terjadi pada mereka
dengan status perekonomian yang cukup.hal ini dapat berkaitan dengan peritas, jarak
kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR termasuk
factor utaman dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonates, bayi dan
anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan.
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah
pada semua sistem organ tubuh meliputi ganggaun pada pernafasan (aspirasimekonium,
asfiksia neonatorum). Gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan
sistem perkemihan (ginjal belum sempurna),gangguan sistem persyarafan (respon
rangsang lambat).selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan
fisik serta tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan
balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan
memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan
kecerdasan.
Perawatan metode kangguru (PMK) merupakan kontak kulit langsung ibu dan
bayinya baik dilakukan secara intermitten maupun continue yang dapat memenuhi
kebutuhan dasar bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) meliputi perhatian,
kematian bayi di Indonesia adalah 33.278 per 1000 kelahiran hidup.
Perawatan metode kangguru (PMK) merupakan kontak kulit langsung ibu dan
bayinya baik dilakukan secara intermitten maupun continue yang dapat memenuhi
kebutuhan dasar bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) meliputi perhatian,
kematian bayi di Indonesia adalah 33.278 per 1000 kelahiran hidup.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama ±30 menit tentang
penatalaksaan pemberian nutrisi dan perawatan metode kangguru pada bayi
dengan BBLR (berat bayi lahir rendah) diharpkan ibu dapat mengetahui dan dapat
memberikan penatalksaan pemberian nutrisi dan PMK pada bayi serta dapat
memahami dan menerapkan secara mandiri .
b. Tujuan Khusus
Setalah dilakukan pendidikan kesehatan selama ±30 menit tentang nutrisi
pada bayi dengan BBLR (berat bayi lahir rendah) di harapkan ibu mampu:
A. Menjelaskan pengertian nutrisi
B. Menyebutkan manfaat nutrisi
C. Menyebutkan dampak dari kekurangan nutrisi
D. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh ibu bayi
E. Menjelaskan pengertian PMK
F. Menjelaskan hipotermi
G. Menjelaskan manfaat PMK
H. Menjelaskan teknik PMK
c. Sasaran
Sasaran pendidikan kesehatan ini adalah orang tua yang belum
mengetahui tentang nutrisi dan PMK bagi bayi dengan BBLR.
C. Pelaksanaan
1. Tema dan Judul
Tema : Pemberian Nutrisi Pada Bayi
Judul Kegiatan : Penyuluhan “Pemberian Nutrisi Pada Bayi Dengan BBLR Dan
Pengaruh Perawatan Metode Kangguru Terhadap Kestabilan Suhu
Tubuh Di Ruang Perinatolgi Rsud Kabupaten Tangerang”

2. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat : RSUD Kabupaten Tangerang

D. Materi Seminar
1. Pengetahuan nutrisi pada bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR)
2. pengaruh perawatan metode kangguru terhadap kestabilan suhu pada bayi dengan
berat bayi lahir rendah (BBLR)
E. Metode Seminar
1. Ceramah /masukan dari nara sumber
2. Diskusi / Tanya jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Narasumber Penyuluhan
1. Gita Septiyani Kusuma selaku Mahasiswa Profesi Ners STiKes Yatsi
2. Hayati Nufus selaku Mahasiswa Profesi Ners STiKes Yatsi
H. Susuna Pelaksanaan Kepanitian
Susuna Panitia Terlampir

I. Jadwal Pelaksaan Kegiatan


Jadwal Pelaksaan Kegiatan Terlampir

J. Estimasi Anggaran
Estimasi Nggaran Terlampir

K. Penutup
Demikian propasa kegiatan ini kami susun sebagai rancangan dari pelaksanaan kegiatan
penyuluhan dan dibuat untuk diprogramkan dengan sebaik-baiknya. Semoga dengan
terlaksananya kegiatan ini, masayarakat terutama orang tua bayi akan semakin paham
mengenai pentingnya nutrisi dan PMK pada bayi (BBLR). Dukungan dari semua pihak
kami harapkan demi terlaksanya kegiatan ini.
LEMBAR PENGESAHAN
PENYULUHAN KESEHATAN
PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DENGAN BBLR DAN PENGARUH
PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP KESTABILAN SUHU
TUBUH DI RUANG PERINATOLGI RSUD KABUPATEN TANGERANG

Panitia

Ketua Panitia Sekretaris

( Fanisha Octaviana ) ( Gita Septiyani )

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktik

( Ns. Ria Setia Sari, S.Kep., M.Kep ) ( Ns. Eni Prihatini., S.Kep )
Lampiran I

SUSUNAN KEPANITIAAN

PENYULUHAN KESEHATAN

“PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DENGAN BBLR DAN PENGARUH


PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP KESTABILAN SUHU
TUBUH DI RUANG PERINATOLGI RSUD KABUPATEN TANGERANG”

Ketua Panitia Fanisha Octaviana

Sekretaris Gita Septiyani Kusuma

Bendahara Fitrianti Dewi

Sie Acara 1. Gita Septiyani Kusuma


2. Hayati Nufus

Sie Dokumentasi Fisnanda


Lampiran 2

JADWAL KEGIATAN
PENYULUHAN KESEHATAN
“PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DENGAN BBLR DAN PENGARUH
PERAWATAN METODE KANGGURU TERHADAP KESTABILAN SUHU TUBUH DI
RUANG PERINATOLGI RSUD KABUPATEN TANGERANG”

N WAKTU KEGIATAN PEMBICARA PANITIA


O

1. 11.00 Pembukaan Halimatus Sakdiah MC

2. 11.05 Penyampaian Tujuan Kegiatan Fanisha Octaviana Ketua

3. 11.10 Pemberian Pendidikan Kesehatan Gita Sertiyani , CO Acara


Tentang Relaksasi Nafas Dalam Hayati Nufus.

4. 11.30 Tanya Jawab Fitrianti Dewi MC

5. 11.40 Evaluasi Fanisha Octaviana Ketua

6. 11.50 Kesimpulan fisnanda Notulen

7. 12.00 Penutup Halimatus Sakdiah MC


Lampiran 3

ESTIMASI ANGGARAN DANA

Pemasukan Dana Jumlah


Dana Partisipasi Panitia 6 x @Rp. 50.000,- Rp. 300.000,-
Total : 180.000,-

Pengeluaran Dana Jumlah


Konsumsi Rp. 100.000.-
Proposal dan LPJ Rp. 50.000,-
Media (Leaflet) Rp. 50.000,-
Publikasi Rp. 100.000,-
Total: Rp. 300.000,-
Lampiran 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pemberian Nutrisi dan Pemberian Metode Kangguru


Sub Pokok Bahasan : pemberian Nutrisi dan Metode Kangguru Pada bayi BBLR
Sasaran : Orang Tua Bayi
Hari / Tanggal :
Tempat : RSUD Kabupaten Tangerang
Penyuluh : Mahasisiwi Stikes Yatsi Tangerang Prodi Profesi Ners Reguler
I. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Pasien
Waktu

1. Pembukaan a. Memberi salam. a. Menjawab salam


(5 menit) b. Memperkenalkan diri b. Memeperhatikan dan
c. Menjelaskan tujuan dan materi medengarkan
penyuluhan yang akan diberikan. c. Memperhatikan dan
d. Evaluasi awal pengetahuan yang medengarkan
dimiliki tentang nutrisi dan PMK d. Menjawab
pada bayi
2. Pembahasan (15 - a. Menanyakan kepada peserta a. Bercerita tentang nutrisi
20 menit) tentang nurisi bayi BBLR dan bahaya hipotermi pada
b. Memberikan penyuluhan dan bayi BBLR yang diketahui
berdiskusi bersama pasien tentang oleh peserta atau keluarga.
nutrisi dan PMK bayi BBLR b. Menyimak penjelasan yang
c. Memberikan kesempatan pada diberikan dan berdiskusi
peserta untuk bertanya tentang hal c. Bertanya
yang belum di pahaminya.. d. Menyimak.
d. Menjawab pertanyaan keluarga
ataupun peserta.
3. Penutup (5 menit) a. Menyimpulkan Bersama – sama. a. Beraptisipasi dan
b. Memberikan evaluasi akhir secara medengarkan
lisan. b. Menjawab
c. Mengucapkan terimakasih atas c. Memperhatikan dan
perhatian yang diberikan. medengarkan
d. Mengucapkan salam. d. Menjawab salam
J. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur :
a) SAP dan media telah dikonsulkan kepada dosen pembimbing sebelum pelaksanaan.
b) Pemberi materi telah menguasai seluruh materi.
c) Mahasiswi dan klien berada di tempat sesuai kontrak waktu yang telah disepakati.
2) Evaluasi Proses :
a) Pelaksanaan sesuai rencana.
b) Klien berperan aktif dalam diskusi dan tanya jawab.
c) Klien mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.
3) Evaluasi Hasil :
a) 60% klien mampu menyebutkan pengertian, manfaat nutrisi dan PMK pada bayi
BBLR
b) Klien dan keluarga dapat meredemonstrasikan atau mengulangi pembahasan
pemberian nutrisi dan PMK pada bayi BBLR
LAMPIRAN MATERI
NUTRISI PADA BAYI DAN PERAWATAN METODE KANGGURU PADA BAYI
(BBLR)
A. Pengertian

Nutrisi pada bayi adalah makanan bergizi yang diperlukan oleh bayi dengan BBLR
untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan pertumbuhan normal bayi.

B. Manfaat
1. Untuk menjaga kesehatan bayi dalam pemulihan.
2. Agar tidak terkena anemia.
3. Sebagai metabolisme.
4. Sebagai cadangan dalam tubuh.
5. Mempercepat penyembuhan.
6. Mempercepat pertumbuhan bayi.

C. Dampak dari kekurangan nutrisi


1. Proses tumbang bayi
2. Bayi mudah sakit
3. Mudah terkena infeksi
4. Kekurangan zat-zat esensial

D. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh ibu bayi.


1. Makanan dianjurkan seimbang untuk ibu.
2. Diberi ASI sesuai dengan umur bayi, yaitu:
a. Bayi umur 1 – 2 minggu
Sejak lahir sampai berumur dua minggu, bayi disusui setiap tiga jam. Lama menyusu
pada hari pertama cukup lima menit. Hari kedua, cukup sepuluh menit. Selanjutnya
lima belas menit.
b. Umur dua minggu

Setelah bayi berumur dua minggu, bayi tetap disusukan setiap tiga jam sekali. Jika
dihitung, sehari menyusu 7 – 8 kali, yaitu mulai pukul 06.00 – 09.00 – 12.00 – 15.00 -
18.00 – 24.00.

c. Umur dua minggu sampai tiga bulan

Bayi yang berumur dua minggu sampai dua bulan disusukan 6 – 7 kali sehari. Pada
waktu ini ASI sudah mulai banyak sehingga jumlah air susu yang diisap bayi lebih
banyak juga. Dengan 6 – 7 kali menyusu sudah mencukupi.

d. Umur 3 – 5 bulan

Bayi berumur 3 – 5 bulan, harus disusui setiap empat jam sekali, yaitu pada pukul
06.00 – 10.00 – 14.00 – 18.00 – 22.00. Selain itu, bayi mulai diberi sari buah, seperti
jeruk dan tomat.

e. Umur 5 – 6 bulan

Pada umur ini bayi tetap diberi ASI setiap empat jam, yaitu pada pukul 06.00 – 14.00
– 18.00 – 22. 00. Bubur dan buah diberikan pada pukul 10.00-12.00- 16.00.
Bahan makanan bayi umur 5 – 6 bulan sebagai berikut :
Asi, buah, tepung – tepungan, sayur, daging dan telur dan kacang – kacangan.
f. Umur 6 - 9 bulan
Pada bayi yang berumur 6 – 7 bulan, ASI hanya diberikan tiga kali, yaitu pada pukul
06.00 – 14.00 – 22.00. Makanan padat dua kali, yaitu pada pukul 10.00 dan 18.00,
sedangkan selingan berupa biskuit, buah, telur tetap dua kali, yaitu pada pukul 12.00 –
16.00.
Bahan makanan bayi umur 6 – 9 bulan sebagai berikut :
Asi, buah, tepung – tepungan, sayur, daging atau telur dan kacang – kacangan.
g. Umur 9 – 12 bulan
Untuk bayi berumur 9 – 10 bulan. ASI diberikan dua kali, yaitu pukul 06.00 -22.00.
Makanan padat sudah tiga kali, yaitu pukul 10.00 – 14.00 – 18.00. Makanan selingan
berupa buah masih tetap dua kali (pukul 12.00 – 16.00).

h. Tahap terakhir
Bahan makanan bayi umur 9 – 12 bulan sebagai berikut :
Asi, buah, tepung – tepungan, sayur, daging dan telur dan kacang – kacangan

E. Pengertian Perawatan Metode Kangguru (PMK)


Perawatan metode kangguru (PMK) merupakan kontak kulit langsung ibu dan
bayinya baik dilakukan secara intermitten maupun continue yang dapat memenuhi
kebutuhan dasar bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) meliputi perhatian,
kematian bayi di Indonesia adalah 33.278 per 1000 kelahiran hidup.

F. Hipotermi
Hipotermi adalah kondisi suhu tubuh dibawah normal adapun suhu tubuh dibawah
normal adalah 36,5 sampai 37,5 adanya ketidakseimbangan panas bayi baru lahir akan
berusaha menstabilkan suhu tubuhnya terhadapa faktor penyebab, dan juga disertai
dengan tanda hipotermia, seperti bayi menggigil, aktivitas berkurang, tangisan melemah,
kaki teraba dingin.

G. Manfaat
Menurut (Perinasia) Perkumpulan Perinatologi Indonesia dalam seminar orientasi
metode kangguru yang diselenggarakan pada forum Promosi Kesehatan Indonesaia, bayi
premature maupun BBLR terutama di bawah 2000gram terancam kematian asfiksia
(kesulitan bernafas), infeksi dan hipotermi (suhu badan dibawah 36,5). PMK berperan
dalam perawatan bayi baru lahir dalam meningkatkan ikatan ibu dan bayi. PMK mampu
memenuhi kebutuhan BBLR dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan
rahim ibu.
1. Meletakan dan mendekapkan bayi di dada ibu merupakan salah satu cara mentransfer
panas agar menjaga tubuh bayi tetap hangat karena bayi BBLR mudah kedinginan
dapat mengakibatkan kematian.
2. Panas dari tubuh ibu berpindah ketubuh si bayi dengan mengikuti panas tubuh ibu ke
yang lebih dingin yaitu tubuh si bayi. Dalam hal ini, bayi BBLR mengambil suhu
tubuh ibunya secara langsung melalui kontak dari kulit ke kulit.

H. Teknik PMK
1. Cara Memegang atau Memposisikan Bayi :
a. Peluk kepala dan tubuh bayi ke dalam posisi lurus
b. Arahkan muka bayi ke puting payudara ibu
c. Ibu memeluk tubuh bayi, bayi merapat ke tubuh ibunya
d. Peluklah seluruh tubh bayi, tidak hanya bagian leher dan bahu

2. Cara Meletakan Bayi :


a. Sentuhkan putting payudara ibu ke mulut bayi
b. Tunggulah sampai bayi membuka lebar mulutnya
c. Segera arahkan puting dan payudara ibu ke dalam mulut bayi

3. Tanda Posisi dan Peletakan yang benar :


a. Dagu bayi menempel ke dada ibu
b. Mulut bayi terbuka lebar
c. Bibir bawah bayi terposisi melipat ke luar
d. Daerah aerola payudara bagian atas lebih telihat dari pada areola payudara bagian
bawah
e. Bayi menghisap dengan lambat dan dalam terkadang terhenti.
DAFTAR PUSTAKA
Aris Primadi.2013. Pemberian ASI pada bayi lahir kurang bulan . Jakarta: IDA:
2013 diakses tanggal 7 April 2016
Coutsoudis Amma amd Bentley Jane. Infant Feeding. Public Health
Nutrion/edited on behalf oh The Nutrion Sciety by Michael J Gibney [et al]: 16”264-281
Depkers RI.2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak Departemen Kesehatan dan
JICA (Japan International Coorperation Agency). Cetakan Tahun 2009
Manukiley, Christopher Alexander. Efek frekuensi pemberian air suusi ibu (ASI)
susu formula pada bayi (BBLR) terhadap pertambahan panjang badan BBLR di RSUD
Abdul Moeloek
Weni, Lydia.2019. Pengaruh Perawatan Metode Kangguru Terhadap Kestabilan
Suhu Tubuh BBLR Di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Achmad Mochtar.

Anda mungkin juga menyukai