Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) : TERAPI KOGNITIF


TERAPI SENAM OTAK PADA LANSIA

Dosen Pembimbing :
Ibu Lisna Agustina, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun Oleh Kelompok 1 :
Aby Ubaid Ridwan Al Kholili : 20.156.03.11.002
Ahmad Sodikin : 20.156.03.11.003
Aldi Rianto : 20.156.03.11.004
Alfira Nisrina : 20.156.03.11.005
Alviana Fadillah : 20.156.03.11.006
Amanda Desvilianty :20.156.03.11.007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal tentang Terapi

Aktivitas Kelompok (TAK): Terapi Kognitif yaitu Terapi Senam Otak Pada Lansia dan juga

kami berterima kasih kepada Ibu Lisna Agustina, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku dosen

pembimbing kelompok 1 yang telah membimbing kami selama proses pembuatan proposal

ini.

Kami sangat berharap proposal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai TAK Terapi Koginitif yaitu Terapi Senam Otak Pada Lansia.

Semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya

proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenandan kami memohon kritikdan saran yang membangun demi perbaikan di masadepan.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta

dalam  penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridha’I semua usaha kita. Aamiin.

Bekasi, 17 Februari 2021

Penulis
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“SENAM OTAK PADA LANSIA”

A. Topik Kegiatan
Senam Otak Pada Lansia

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi kognitif : senam otak pada lansia diharapkan klien
dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi pada lansia.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti terapi kognitif : senam otak pada lansia selama 20 menit
diharapkan klien dapat :
1. Memperlambat kepikunan (demensia) yang sering terjadi pada lansia.
2. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
3. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat lansia.
4. Membuat emosi pada lansia agar lebih tenang

C. Kriteria Klien
Kriteria klien yang dipilih untuk dapat melakukan senam otak pada lansia
adalah sebagai berikut :
1. Lansia yang menjadi pasien kelolaan bagi mahasiswa Profesi Ners STIKes
Medistra Indonesia.
2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik.
3. Lansia yang kooperatif.

D. Proses seleksi
Proses seleksi dilakukan oleh mahasiswa selama pengkajian dan observasi
serta wawancara dengan menggunakan pedoman pengkajian fisik, psikososial,
masalah emosional, spiritual, pengkajian fungsional klien yaitu KATZ indeks,
BARTHEL indeks, pengkajian status mental gerontik yaitu SPSMQ dan MMSE serta
pengkajian keseimbangan, yang dilakukan mulai tanggal 02 – 05 Februari 2021.
E. Uraian Struktur Kelompok
1. Leader : Alfira Nisrina
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Merencanakan, mengontrol, dan menganjurkan jalannya terapi
c. Membuka acara
d. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
e. Memimpin diskusi kelompok
f. Menutup acara diskusi
2. Co-Leader : Amanda Desvilianty
Tugas :
a. Mendampingi leader
b. Mengambil posisi leader jika pasif
c. Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader
d. Menjadi motivator
3. Fasilitator : Alviana Fadillah & Aldi Rianto
Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi senam otak
4. Observer : Ahmad Sodikin & Aby Ubaid Ridwan Al Kholili
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon klien
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutup

F. Media dan Metode


1. Media : Audio visual berupa video
2. Metode : Diskusi dan Demonstrasi
G. Setting Tempat
Keterangan :

: Penyuluh

: Peserta

H. Tahapan Kegiatan

Tahapan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


Waktu
Pendahuluan : Pembukaan:
5 menit 1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Menyampaikan tujuan 2. Mendengarkan tujuan dan
dan maksud terapi maksud terapi aktifitas
aktifitas kelompok senam kelompok senam otak
otak
3. Menjelaskan kontrak 3. Mendengarkan dan
waktu dan mekanisme menyetujui kontrak waktu
terapi aktifitas kelompok
senam otak
Pelaksanaan Pelaksanaan:
kegiatan 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan penjelasan
penyuluhan : senam otak berupa :
15 menit 1) Menjelaskan tentang
pengertian senam
otak
2) Menjelaskan tentang
manfaat dan tujuan
senam otak
3) Menjelaskan tentang
penatalaksanaan
senam otak
2. Memberikan kesempatan 2. Mengajukan pertanyaan
kepada peserta untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai materi yang
disampaikan
3. Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh 3. Mendengarkan jawaban
peserta penyuluhan
4. Mendemonstrasikan
bagaimana cara senam 4. Mengikuti gerakan yang di
otak demonstrasi kan
Penutup : Evaluasi:
5 menit 1. Menanyakan kembali 1. Peserta penyuluhan
materi yang telah menjawab pertanyaan
disampaikan yang diajukan oleh penyaji
2. Memberikan kesempatan
kepada lansia untuk 2. Peserta melakukan senam
melakukan senam otak otak

3. Penyaji menyimpulkan 3. Peserta penyuluhan


materi yang telah mendengarkan kesimpulan
disampaikan materi yang disampaikan

I. PERILAKU YANG DIHARAPKAN


a. Persiapan
1) Perawat :
- Mengidentifikasi permasalahan yang dialami lansia terkait kognitif yang
berdasarkan penilaian MMSE dan SPSMQ sebelum dilakukannya Terapi
kognitif : senam otak
- Mempersiapkan susunan acara dan acara berjalan dengan lancar
- Telah mempersiapkan sebelumnya langkah-langkah Gerakan
dilakukannya terapi kognitif : senam otak sebelum kegiatan terapi
dilakukan
- Mengatur setting waktu, tempat, ruangan untuk dilakukannya terapi
kognitif : senam otak
2) Peserta Lansia
- Bersedia dan siap untuk mengikuti dari awal hingga akhir pelaksanaan
terapi kognitif : senam otak
- Mengetahui aturan dan mematuhi acara kegiatan terapi hingga selesai
- Hadir 5 menit sebelum terapi dimulai
b. Proses
1) Perawat :
- Melaksanakan dengan demonstrasi terapi kognitif : senam otak sampai
dengan selesai
- Melakukan identifikasi pada peserta lansia selama kegiatan berlangsung
sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
2) Lansia
- Mengikuti secara aktif dalam berpartisipasi keseluruhan Gerakan terapi
kognitif : senam otak
- Klien mengikuti dengan expresi wajah yang ceria
c. Hasil
1) Perawat :
- Menjalankan terapi sesuai dengan SOP dengan baik dan benar sesuai
dengan rencana saat acara
- Melakukan evaluasi terkait terapi yang sudah dilakukan, keadaan umun
dengan menanyakan kepada lansia setelah melakukannya gerakan terapi
kognitif : senam lansia serta melakukan rencana tindak lanjut untuk
dapat melakukan penerapan terapi kognitif : senam otak secara mandiri.
2) Lansia :
- Mengungkapkan rasa senang, lebih rileks, tidak adanya keluhan setelah
dilakukan terapi kognitif : senam otak

J. TATA TERTIB
a. Peserta bersedia mengikuti terapi kognitif : senam otak
b. Peserta wajib sudah menyiapkan diri (sudah mandi, berpakaian rapih, berdandan)
5 menit sebelum kegiatan dimulai
c. Sebelum kegiatan terapi berlangsung sebelumnya diharapkan peserta sudah
terpenuhi untuk makan dan minum terlebih dahulu sehingga tidak terjadinya
kelaparan, kelelahan sehingga dapat berkonsentrasi saat berlangsungnya terapi.
d. Peserta dianjurkan terlebih dahulu BAK/BAB jika ingin ke kamar mandi sebelum
kegiatan terapi berlangsung
e. Peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama terapi berlangsung.
f. Peserta diperbolehkan minum pada waktu istirahat * dapat disesuaikan dengan
kondisi lansia atau sesuai instruksi perawat. Diharapkan menggunakan tumbler
masing-masing
g. Waktu terapi dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu masing-masing
peserta di rumah
h. Jika peserta merasakan keluhan-keluhan seperti pusing atau keluhan yang lainnya
diharapkan untuk memberitahu terlebih dahulu kepada perawat yang melakukan
terapis sebelum kegiatan berlangsung maupun saat berlangsungnya terapi .
Lampiran

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Keperawatan Gerontik


Sub Pokok Bahasan : Senam Otak

Sasaran : Lansia

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti terapi kognitif : senam otak pada lansia diharapkan para lansia
dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi pada lansia

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti terapi kognitif : senam otak pada lansia selama 20 menit
diharapkan lansia dapat :

1. Memperlambat kepikunan (demensia) yang sering terjadi pada lansia.


2. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
3. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat lansia.
4. Membuat emosi pada lansia agar lebih tenang
C. POKOK BAHASAN ( terlampirkan )
1. Pengertian senam otak
2. Manfaat senam otak
3. Prinsip-Prinsip Dalam Melakukan Senam Otak
4. Langkah-langkah Senam Otak
D. SASARAN DAN TARGET
1. Lansia
E. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Kamis-Jumat/18-02-2021 s/d 19-02-2021
Waktu : 13.00 s/d 17.00 WIB
Tempat : Rumah Klien
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Alokasi
No Tahap Kegiatan Belajar Metode Media
Waktu

1. Pendahuluan Pembukaan Ceramah 5 menit


 Memberi salam
 Memperkenalkan diri
 Menyampaikan pokok bahasan
 Menyampaikan tujuan
 Menyepakati waktu kegiatan

2. Penyajian Penyajian Ceramah, Video 15


 Menjelaskan definisi senam otak Demonstrasi, menit
 Menjelaskan manfaat senam otak
 Menyebutkan Langkah-langkah Redemonstra
Gerakan senam otak si

Demonstrasi
 Melakukan Gerakan senam otak
3. penutup Penutup Ceramah, 5 menit
 Membuat kesimpulan
 Memberi pertanyaan
 Memberi pujian
 Evaluasi menanyakan setelah
melakukan senam otak
 Mengucapkan salam
G. METODE
1. Diskusi
2. Demonstrasi
H. MEDIA
1. Audio visual berupa video
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Lansia yang mengikuti TAK berjumlah 5 orang
- Kesiapan materi dari masing-masing mahasiswa
- Peralatan yang digunakan memadai
2. Evaluasi Proses
- Lansia mengikuti TAK sesuai dengan waktu yang sudah disepakati
- Lansia antusias mengikuti kegiatan TAK
Lampiran

SENAM OTAK PADA LANSIA

A. Pengertian
Pada lansia, penurunan kemampuan otak dan tubuh membuat tubuh mudah
jatuh sakit, pikun, dan frustasi. Meski demikian, penurunan ini bisa diperbaiki dengan
melakukan senam otak (Anggriyana Tri Widianti dan Atikah Proverawati,
2010:Aminuddin 2020). Senam otak berfungsi sebagai semacam alat bantu mandiri
yang mudah dan efektif. Senam otak merupakan serangkaian aktivitas sederhana yang
di desain untuk mengkoordinasikan fungsi otak melalui keterampilan gerak
(Dennison, G.E., et al, 2004: Aminuddin 2020).
Otak adalah aset manusia yang sangat berharga. Tidak satupun benda buatan
manusia yang mampu menandingi kemampuan otak. Otak adalah salah satu organ
tubuh yang sering digunakan. Otak manusia terdiri dari 100 miliar syaraf yang masing
– masing terkait dengan 10 ribu syaraf lain. Otak terdiri dari dua belahan, kiri dan
kanan (Widiati & Proverawati, 2010:ANA 2018).
Senam otak (Brain gym) merupakan sejumlah gerakan sederhana yang dapat
menyeimbangkan setiap bagian – bagian otak, dapat menarik keluar tingkat
konsentrasi otak, dan juga sebagian jalan keluar bagi bagian – bagian otak yang
terhambat agar dapat berfungsi dengan maksimal (Widianti & Proverawati, 2010:
ANA 2018).
Pada dasarnya senam otak merupakan serangkaian latihan gerak sederhana
yang membantu mengoptimalkan fungsi dari segala macam pusat yang ada di otak
manusia. Senam ini dapat memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak,
meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, meningkatkan energi tubuh, mengatur
tekanan darah, meningkatkan penglihatan, keseimbangan jasmani, dan juga
koordinasi (Anggriyana Tri Widianti dan Atikah Proverawati, 2010:Aminuddin
2020).

B. Manfaat Senam Otak


Ada banyak sekali manfaat dari senam otak brian gym ini yaitu sebagai
berikut :
- senam ini berguna untuk melatih otak kerja dengan melakukan gerakan
pembaharuan (repatting)
- latihan ini juga berguna untuk membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya
tertutup atau terhambat. Dari beberapa mekanisme yang dapat menjelaskan
hubungan antara aktifitas fisik seperti brain gym dengan fungsi kognitif yaitu
aktifitas fisik menjaga dan mengatur vaskularisasi keotak dengan menurunkan
tekanan darah, meningkatkan kadar lipoprotein, meningkatkan produksi
endhotelial nitric oxide dan menjamin perfusi jaringan otak, efek langsung keotak
yaitu memelihara struktur saraf dan meningkatkan perluasan serabut saraf, sinap –
sinap dan kapilaris (Weuve et al, 2004).
- Fungsi utama adalah untuk meningkatkan kinerja otak dan daya fikir
- Bermanfaat untuk menambah semangat belajar atau bekerja tanpa stress,
- Menurunkan emosi seseorang, pikiran lebih jernih, meningkatkan daya ingat,
meningkatkan kepercayaan diri, memandirikan seseorang dalam mengaktifkan
seluruh potensi diri dan ketrampilan yang dimilki.
Menurut (Dennison, 2009) fungsi gerakan Brain Gym terkait dengan 3 dimensi otak
diantaranya yaitu :
- Menstimulasi dimensi lateralitas
- Meringankan dimensi pemfokusan; dan
- Merelaksasikan dimensi pemusatan.

C. Prinsip-Prinsip Dalam Melakukan Senam Otak


1. Dilakukan Uji Coba Senam Otak. Dipantau kemampuan seluruh lansia dalam
memahami gerakan dan menirukannya. Dari hasil uji coba, ditetapkan Gerakan
Senam Otak yang sesuai kemampuan lansia yaitu sejumlah 6 gerakan, selain itu
disiapkan juga modul senam otak audio-visual berupa video.
2. Senam otak dilakukan semampunya, sehingga pendekatannya adalah individual,
mengingat keterbatasan kemampuan lansia yang berbeda-beda dalam hal persepsi
dan kondisi fisik-motorik.
3. Gerakan-gerakan senam otak diajarkan secara perlahan dan bertahap, serta
berulang agar lansia mampu mengikuti dan menghafalkannya.
4. Dilakukan icebreaking, di awal atau di tengah-tengah waktu senam otak, agar
lansia tidak cepat lelah. Icebreaking dapat berupa games ataupun menyanyi.
5. Senam otak sebaiknya dilakukan secara rutin dan konsisten, yaitu kurang lebih 15
menit untuk keseluruhan gerakan yang disesuaikan dengan kemampuan lansia.
Senam otak ini sebaiknya dilakukan sebanyak minimal 10 kali pertemuan,
seminggu sekali atau selama 2,5 bulan.
6. Kepada setiap lansia diberikan kelonggaran, artinya keseluruhan gerakan senam
otak tetap dilakukan meskipun terputus-putus dalam setiap Pelatihan-nya, atau
dilakukan secara tidak sempurna karena disesuaikan dengan kemampuan lansia.

D. Langkah-langkah Senam Otak

1. Gerakan mengepal Kepal jari tangan sebelah kanan dan jari


tangan sebelah kiri, kemudian lepas kepalan
di jari tangan kiri. Sebaliknya kepal jari
tangan sebelah kiri, lalu lepas kepalan di
jari tangan sebelah kanan.
2. Gerakan jempol dan kelingking Genggam tangan kanan dan kiri kemudian
pada tangan kanan buka kepalan pada
bagian jempol dengan posisi jari lain tetap
mengepal kemudian pada tangan kiri buka
kepalan tangan kiri pada bagian kelingking
dengan posisi jari lain tetap mengepal.
Sebaliknya Genggam tangan kanan dan kiri
kemudian pada tangan kanan buka kepalan
pada bagian jempol dengan posisi jari lain
tetap mengepal kemudian pada tangan
kanan buka kepalan tangan kanan pada
bagian kelingking dengan posisi jari lain
tetap mengepal. Lakukan gerakan ini
secara bergantian antara tangan kanan dan
kiri dilakukan secara berulang-ulang.
3. Gerakan huruf V dan pistol Telapak tangan kanan menghadap ke
depan kemudian jari telunjuk dan jari
tengah membentuk huruf V. Kemudian
ibu jari dan telunjuk tangan kiri
membentuk pistol sebaliknya. Telapak
tangan kiri menghadap ke depan
kemudian jari telunjuk dan jari tengah
membentuk huruf V. Kemudian ibu jari
dan telunjuk tangan kanan membentuk
pistol. Lakukan gerakan ini secara
bergantian antara tangan kanan dan kiri
dan dilakukan secara berulang-ulang.
4. Gerakan telunjuk dan jempol Satukan kedua jempol dan jari telunjuk,
kemudian arahkan telunjuk ke atas, dan
turunkan lagi ke bawah. Lalu satukan jari
telunjuk sebelah kiri dengan jempol
sebelah kanan. Satukan lagi jempol dan
jari telunjuk. Lalu arahkan telunjuk ke
atas, dan turunkan lagi ke bawah.
Kemudian satukan jari telunjuk sebelah
kanan dengan jempol sebelah kiri.
5. Gerakan 1 dan 5 Angkat telunjuk jari tangan sebelah kanan
(membentuk angka 1) dan angkat 5 jari
tangan sebelah kiri. Lakukan sebaliknya,
angkat 5 jari tangan sebelah kiri dan 1 jari
tangan sebelah kanan. Lakukan secara
bergantian.
6. Gerakan memutar lengan Tekuk lengan bagian bawah sebelah kiri,
bawah putar secara perlahan ke arah depan. Lalu
tekuk lengan bagian bawah sebelah kanan,
putar secara perlahan ke arah belakang.
Lalu lakukan gerakan memutar lengan
bawah kanan dan kiri secara bersamaan.

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, Thoriq. 2020. “Pengaruh Senam Otak Terhadap Penurunan Tingkat Demensia.”
Jurnal Kesehatan 9(2):1190–97.
ANA, LUTFI. 2018. “PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP FUNGSI
KOGNITIF PADA LANSIA DI POSYANDU REKSOGATI KELURAHAN
SOGATEN KOTA MADIUN.” Journal of Materials Processing Technology 1(1):1–8.

Anda mungkin juga menyukai