Anda di halaman 1dari 3

RESUME KEPERAWATAN

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN


PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA
MEDIS DM DI RUANG UGD RS RAWA LUMBU

Tanggal/Jam Pengkajian : 08-06-2021/09.00 WIB


Diagnosa Medis : DM
No. Registrasi :-

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. N
b. Alamat : Jl. Rawa lumbu. Kota bekasi
c. Umur : 45Tahun
d. Pendidikan : SLTA
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Nyeri luka ulkus tumit kaki kiri
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dari IGD RS Rawa lumbu pada tanggal 08-06-2021 Jam
09.00 WIB terdapt luka ulkus pada tumit kaki kiri. Pada saat pengkajian
tanggal 08-06-2021 jam 09.15 WIB pasien mengatakan nyeri luka ulkus
pada tumit kaki kiri, skala 5, secara intermiten, seperti terbakar, klien
tampak merintih kesakitan, klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit
DM sejak 2 tahun. Klien bertanya tentang keadaan luka dikakinya apakah
dapat sembuh, klien mengatakan baru sekali ini terdapat luka di tumit
kakinya, klien tampak khawatir dengan luka di kakinya. T : 130/80 mmHg,
N : 84 x/menit, S : 37,5 C, R : 20 x/menit. Hasil GDS : 235 mg/dl.

B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

1
No Diagnosa DAR
Keperawatan (Data, Action, Response)
1 Nyeri Akut DATA
berhubungan DS : Klien mengeluh nyeri luka ulkus tumit kaki kiri
dengan agen P : Fisik
injury : fisik; Q : Terbakar
Ulkus DM di R : Tumit kaki kiri
kaki dan S:5
tindakan T : Intermiten
nekrotomi DO : Klien tampak merintih kesakitan
ACTION
- Melakukan pengkajian nyeri PQRST.
- Berikan posisi yang nyaman.
- Mengajarkan teknik nonfarmakologi relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi pemberian analgetik jika diperlukan
RESPONSE
DS : Klien melaporkan nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri.
P : Fisik
Q : Terbakar
R : Tumit kaki kiri
S:5
T : Intermiten
DO : Klien tampak lebih rilek, lebih nyaman.
2 Ansietas DATA
berhubungan DS : Klien bertanya tentang luka dikakinya apakah dapat sembuh
dengan DO : Klien tampak khawatir
prognosis ACTION
penyakit. - Observasi tingkat kecemasan pasien
- Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian
- Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur.
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
RESPONSE
DS : Klien mengatakan belum dapat mengungkapkan dan
menunjukan teknik untuk mengontrol cemas.
DO : Klien tampak masih khawatir, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas belum menunjukan berkurangnya kecemasan.

C. PEMBAHASAN

2
Pembahasan yang ditemukan pada pasien Ny. W. Adapun Permasalahan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Diagnosa 1
Nyeri akut berhubungan dengan agent injury fisik. Adalah pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak menyenagkan dan muncul akibat kerusakan
jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (interentional assosiation for the study of pain), awitan yang
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir dapat
diantisipasi atau diprediksi dengan berlangsung kurang dari 6 bulan. Dari data
tersebut dan berdasarkan keluhan pasien, penulis memunculkan diagnosa nyeri
akut, ini karena sesuai denngan tandadan gejala serta skala nyeri yang pasien
rasakan (NANDA, 2015). Diagnosa ini ditegakkan karena tanda-tanda
Insomnia, Gelisah, Gerakan tidak teratur, Pikiran tidak terarah, Raut wajah
kesakitan, Gerakan berhati - hati pada daerah nyeri, Pucat, Keringat berlebih
(Amir Huda Nurarif & Hadhi Kusuma, 2013). Setelah dilakukan pengkajian
pada Ny. W didapatkan data klien mengatakan nyeri luka ulkus kaki kiri, klien
merintih kesakitan.
Diagnosa ini penulis prioritaskan pada urutan pertama karena berdasarkan
hirarki maslow pada keluhan utama yang dirasakan oleh pasien dan kondisi ini
harus segera ditangani, apabila kondisi ini tidak segera ditangani akan
mengakibatkan ketidaknyamanan bagi pasien.
2. Diagnosa 2
Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit. Adalah satu keadaan yang
ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala somatik yang menandakan
suatu kegiatan berlebihan dari susunan Saraf Autonomic (SSA). Ansietas
merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik yang sering merupakan satu
fungsi emosi. Sedangkan depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi
manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala
penyertanya termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh
diri (NANDA, 2015). Diagnosa ini ditegakkan karena tanda-tanda gejala fisik
dan psikologik seperti gemetar,  rasa goyah, nyeri punggung dan kepala,
ketegangan otot, napas pendek, mudah lelah, sering kaget, hiperaktivitas
autonomik seperti wajah merah dan pucat,  berkeringat, tangan rasa dingin,
diare, mulut kering, sering kencing, rasa takut, sulit konsentrasi, insomnia,
libido turun, rasa mengganjal di tenggorok, rasa mual di perut dan sebagainya
(Amir Huda Nurarif & Hadhi Kusuma, 2013). Setelah dilakukan pengkajian
pada Ny. W didaptkan data klien bertanya tentang luka dikakinya apakah
dapat sembuh, klien tampak khawatir
Diagnosa ini penulis prioritaskan pada urutan kedua karena berdasarkan
hirarki maslow pada keluhan utama yang dirasakan oleh pasien dan kondisi ini
harus segera ditangani, apabila kondisi ini tidak segera ditangani akan
mengakibatkan motivasi individu pada keseharian dalam batas kemampuan
untuk melakukan dan memecahkan masalah meningkat.

Anda mungkin juga menyukai