Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL

STASE KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun oleh:

Fitria Permata 20204030018

Sofia Mutmainnah 20204030022

Eka Nuraeni 20204030024

Raditya Bagus Septian 20204030030

Novika Riswanti 20204030070

Rangga Putera Anugerah 20204030088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021
1. Problem / Analisa Data

DS DO

- Ny. S mengatakan sering merasa - Hasil pemeriksaan GDS skor nomal


gatal-gatal - Hasil pemeriksaan resiko jatuh juga
- Ny. S menagtakan memiliki normal
hipertensi, dan gula darahnya tinggi - Hasil MMSE skornya 29  tidak
- Ny. S mengatakan melakukan HD 2 x ada gangguan intelektual
seminggu - Hasil skor PSQI 14  ada gangguan
- Ny. S mengatakan susah tidur kalua tidur sedang
mau HD - Total nilai skrining MNA 10 
- Ny. S mengatakan tidurnya jam 3 Resiko gizi kurang
subuh
- Ny. S mengatakan tidak bs tidur
karena nyeri di kaki
- Ny. S pernah ada Riwayat jatuh
- Ny. S bisa berdiri dr duduk dengan
baik Ketika dilakukan pengkajian jauh
- Ny. S mengatakan nyeri pinggang
- Ny. S mengatakan pasrah dengan
kondisinya saat ini kpd Allah
- Ny. S mengatakan nyeri dibagian
pahanya
- Ny. S mengatakan kalua sholat duduk
- Ny. S mengatakan kalua makan sdh
memakau gula diabetasol
- Ny. S menagtakan aktivitas sehari hari
dilakukan secara mandiri
- Ny. S menagtakan aktivitas sosial
mulai dikurangi karena jalannya susah
- Ny. S mengatakan BB 44, TB 155,
IMT 18

2. Hypotesis

Data Fokus Etiologi Diagnosa


DS: Kurangnya kontrol Gangguan Pola Tidur
- Ny. S mengatakan susah tidur tidur,
kalua mau HD Jadwal
- Ny. S mengatakan tidurnya pemeriksaan atau
jam 3 subuh tindakan
- Ny. S mengatakan tidak bs
tidur karena nyeri di kaki
DO:
- Hasil skor PSQI 14  ada
gangguan tidur sedang
DS: Penurunan Gangguan Mobilitas Fisik
- Ny. S mengatakan susah kekuatan otot
berativitas diluar rumah
- Ny. S mengatakan kalua
sholat menggunakan kursi
- Ny. S mengatakan tidak
pernah olahraga
- Ny. S mengatakan nyeri pada
kakinya
DS: Usia lebih dari 65 Resiko Jatuh
- Ny. S mengatakan pernah tahun
jatuh saat ingin menaiki
kendaraan
- Ny. S mengatakan krtika
berdiri merasakan nyeri di
paha kiri dan pinggang
- Ny. S mengatakan Ketika
sholat menggunakan kursi
DS: Ketidakmampuan Resiko Deficit Nutrisi
- Ny. S mengatakan BB 44, TB mengabsorpsi
155, IMT 18 nutrien

DO:
- Total nilai skrining MNA 10
 Resiko gizi kurang
DS: Kurang terpapar Manajemen Kesehatan
- Ny. S menagtakan HD 2 x informasi Tidak efektif
seminggu
- Ny. S mengatakan memiliki
gula darah yang tinggi, pernah
sampai 500 mg/dL
- Ny. S mengalami hipertensi
- Ny. S tidak pernah olahraga
- Ny. S masih minum teh manis
setiap hari
DS: Kondisi Nyeri Kronis
- Ny. S mengatakan merasakan musculoskeletal
nyeri dibagian paha kiri kronis
- Ny. S mengatakan sulit
tertidur Ketika nyeri sedang
dirasakan
- Ny. S mengatakan ketika
sholat duduk krn berdiri
kakinya nyeri

Diagnosa Prioritas
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
2. Nyeri Kronis

3. Pathway
 Ny. S mengalami penurunan kardiovaskuler  katup jantung menebal dan kaku 
elastisitas pembuluh darah menurun  otot jantung tebal  penurunan kardiak output
 muncul masalah hipertensi  komplikasi ke berbagai masalah  nyeri kronis
 Ny. S mengalami penurunan fungsi ginjal  menurun sampai 50%  nefron
berkurang  penurunan proses di ginjal  GFR menurun  GGK  jk pasien HD
 gangguan protein  sindrom uremia  pruritas (gatal-gatal)  gangguan
integritas kulit/jaringan  nyeri akut
 Perubahan nutrisi Ny. S  penurunan mobilitas saluran cerna, penurunan sensitifitas
indera pengecap dan pembau  resiko deficit nutrisi
 Pola penanganan aktivitas sehari-hari tdk sesuai  kurangnya terpapar informasi 
penanganan masalah tidak efektif dalam masalah kesehatannya  manajemen
kesehatan tidak efektif

4. More Info
- Pengkajian nyeri dan gatal-gatal
Nyeri karena faktor usia, pegel linu pada persendian dan paha
Gatal ketika mau hd
- HT dan DM berapa lama
Dm sudah 20 tahun,
- Obat-obatan yang dikonsumsi
- Pemeriksaan fisik, rentang gerak, kekuatan otot
Kekuatan otot atas 5 5 , ekstrenitas bawah 5 4
- Komplikasi dari penyakit
Bermula ketika 20 tahun lalu mengalami DM lalu mengalami komplikasi GGK
- Pola nutrisi (sudah memahami terkait pola makan untuk penderita dm, namun sesekali
masih melanggar seperti minum teh manis, sudah minum banyak air putih) diet sudah
terkontrol
- Mulai GGK sejak kapan
Sejak 2 tahun lalu
- Gatal-gatal apakah muncul pada saat mau HD saja?
Gatal-gatal muncul akibat hd

5. Don’t Know
1. Bagaimana manajemen GGK pada ginjal? Apa bedanya dengan sesorang yg belum
memasuki usia lansia?
2. Apakah ada hubungan HD dengan gatal-gatal?
3. Bagaimana manajemen nutrisi DM pada lansia yg sedang menjalani program HD?
4. Prevalensi GGK pada lansia
5. Apakah nyeri yg dirasakan ada hubungannya dengan riwayat penyakit?
6. Manajemen gangguan tidur pada lansia?

6. Learning Issue
1. Bagaimana manajemen GGK pada ginjal? Apa bedanya dengan sesorang yg belum
memasuki usia lansia?
2. Apakah ada hubungan HD dengan gatal-gatal?
3. Bagaimana manajemen nutrisi DM pada lansia yg sedang menjalani program HD?
4. Prevalensi GGK pada lansia
5. Apakah nyeri yg dirasakan ada hubungannya dengan riwayat penyakit?
6. Manajemen gangguan tidur pada lansia?

EBN
Terapi untuk mengatasi gatal-gatal sebelum HD  gatal gatalnya dipastikan lagi!
Manajemen kualitas tidur pada lansia yg akan menjalani HD
Pertemuan 2
1. Bagaimana manajemen GGK pada ginjal? Apa bedanya dengan sesorang yg belum
memasuki usia lansia?
Ggk pada lansia  disarankan untuk self care, pengaturan diri untuk memanajemen
penyakitnya. Inisiatif lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya, cek kesehatan
berkala, hindari asap rokok, aktivitas, diet ggk, membatasi cairan, istirahat cukup,
kelola stress dengan baik, edukasi terkait diet, pengaturan ROM, relaksasi otot
progresif. Lansia tingkat kemandirian berkurang, perhatikan nutrisi karena napsu
makan lansia biasanya berkurang, intake cairan dibatasi sesuai kebutuhan lansia
Lebih diperhatikan dan ditingkatkan untuk harapan hidup si lansia agar tidak patah
semangat dengan kondisinya
2. Apakah ada hubungan HD dengan gatal-gatal?
Pasien HD , kelenjar subasea mengalami atrofi. Kelenjar subasea penghasil keringat,
ketika sebum tidak dapat diproduksi dengan baik, makan akan menimbulkan reaksi
gatal pada tubuh, selain kulit dapat berpengaruh pada kuku yang menjadi kering dan
rambut. Tingginya kadar ureum menyebabkan subasea mengalami atrofi.
3. Bagaimana manajemen nutrisi DM pada lansia yg sedang menjalani program HD?
Jadwalkan makanan yang sesuai, 3 jam, diet rendah kalori, gula, jenis makanan
(energi, serat, karbo, protein, lemak). Manajemen nutrisi dm-ggk-hd diet yang
dilakuakan membatasi asupan glukosa, diet rendah protein untuk mencegah anoreksia,
mual, muntah saat hd. Diet protein untuk mengurangi beban ekskresi ginjal,
menurunkan hipelfitrasi glomerolus
4. Prevalensi GGK pada lansia
Penyakit ggk pada lansia : >65 tahun angkanya cukup tinggi karena kondisi tubuh
yang sudah menurun juga, 46,39%. Paisen hd – ggk- stadium 5 ada 90%. Terjadi
infeksi di glomerolus, usia 50tahun dan produktif, lansia karena komplikasi dari dm
dan hipertensi yang tidak terkontrol
5. Apakah nyeri yg dirasakan ada hubungannya dengan riwayat penyakit? Nyeri tidak
begitu teras
Faktor riwayat dm, faktor usia . terjadi penyempitan pembuluh darah pada bagian
sendi
Diabetes bisa menyebabkan nyeri sendi melalui berbagai cara, termasuk
dengan cara merusak sendi atau saraf. Termasuk, kaitannya dengan artritis
Penyakit dm yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi otot dan tulang
yang nantinya akan menyebabkan nyeri pada bagian persendian, kerusakan
saraf, serta gejala lain yang dirasakan..
6. Manajemen gangguan tidur pada lansia?
Terapi murotal: terapi pengaturan jadwal tidur, kualitas tidur, terapi relaksasi napas
dalam, otot progresif, musik (murotal) yang dapat menurunkan hormon stress dan
mengaktifkan endorpin sevara alami, mengurangi ansietas dan menurunkan tekanan
darah. Membuat tubuh lansia rileks
Kombinasi relaksasi otot progresif dan murotal al quran, menenangkan dan
merilekskan. Meningkatkan kualitas tidur lansia.

Problem Solving

NO Dx SLKI SIKI EBN


1 Manajemen Manajemen Kesehatan Edukasi kesehatan Jurnal 1
Kesehatan Tidak Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi Relaksasi Tidur
Efektif selama 2xpertemuan, faktor yang The Improvement of Sleep
dapat menngkatkan meningkatkan Quality Trough the
manajemen kesehatan: perilaku hidup Combination of Progressive
1. Mengurangi faktor sehat Muscle Relaxation and
risiko dapat 2. Menjelaskan Murottal Therapy among
meningkat faktor risiko Elderly
2. Aktivitas hidup 3. Megajarkan Relaksasi otot progresif
sehari hari efektif cara hidup sehat merupakan teknik relaksasi
dapat meningkat Edukasi Perawatan yang menggabungkan latihan
Pemeliharaan kesehatan Kulit pernapasan dalam serta
Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan rangkaian kontraksi dan
selama 3x40 menit, dapat menggunakan relaksasi otot tertentu.
meningkatkan tabir surya saat Relaksasi otot progresif
pemeliharaan kesehatan berada di luar bermanfaat untuk menciptakan
dengan kriteria hasil : rumah respon yang tenang, nyaman
1. Menunjukkan 2. Anjurkan mandi dan rileks serta secara
pemahaman dan signifikan meningkatkan
perilaku sehat menggunakan kualitas tidur bagi lansia.
meningkat sabun Terapi ini diperlukan
2. Menunjukkan secukupnya kombinasi dengan terapi lain.
minat perilaku 3. Anjurkan Salah satunya dengan terapi
sehat meningkat menggunakan murottal. Terapi murottal
pelembab adalah rekaman suara Al-
Qur'an yang dibacakan oleh
seorang ahli qori. Pengajian al-
Qur'an selama ini dikenal
sebagai salah satu terapi yang
efektif karena berpengaruh
terhadap kesehatan karena
mengandung unsur meditasi,
sugesti dan relaksasi

Jurnal 2
Manajemen gatal pada
pasien HD
Efficacy of a Moisturizer for
Pruritus Accompanied With
Asteatosis in Dialysis Patients:
An Open-Label, Randomized,
Exploratory Study
Hasil dari kandungan air pada
stratum korneum dan penilaian
kulit menyarankan bahwa
pelembap heparinoid topikal
dapat memperbaiki kulit kering
dan menjaga kadar air pada
stratum korneum bila
digunakan secara terus menerus
oleh pasien dialisis. Penelitian
ini mendemonstrasikan
kemungkinan kegunaan
pelembab untuk penderita cuci
darah yang mengalami kering
kulit. Untuk pelembab
mengerahkan efeknya
secukupnya, pasien perlu
menyadari dan mematuhi dosis
yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai