OLEH :
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia,
yang bertanggung jawab atas 68% dari 56 juta kematian yang terjadi pada tahun 2012
(WHO, 2014).
Menurut WHO (2013), hipertensi bertanggung jawab setidaknya 45% dari
kematian akibat penyakit jantung (total mortalitas penyakit jantung iskemik dan 51%
kematian akibat stroke). Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, penyakit
degeneratif ini banyak terjadi dan mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi serta
mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang.
Prevalensi DM dan hipertiroid di Indonesia berdasarkan jawaban pernah
didiagnosis dokter sebesar 1.5 persen dan 0.4 persen. DM berdasarkan diagnosis atau
gejala sebesar 2.1 persen. Prevalensi hipertensi pada umur ≥ 18 tahun di Indonesia yang
didapat melalui jawaban pernah didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9.4 persen,
sedangkan yang pernah didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat hipertensi
sendiri sebesar 9.5 persen. Jadi, terdapat 0.1 persen penduduk yang minum obat sendiri,
meskipun tidak pernah didiagnosis hipertensi oleh nakes. Prevalensi hipertensi di
Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar 25.8 persen. Jadi
cakupan nakes hanya 36,8 persen, sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di masyarakat
tidak terdiagnosis. Prevalensi DM, hipertiroid, dan hipertensi pada perempuan cenderung
lebih tinggi daripada laki-laki. Prevalensi jantung koroner berdasarkan pernah
didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0.5 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter
atau gejala sebesar 1.5 persen. Prevalensi gagal jantung berdasarkan pernah didiagnosis
dokter di Indonesia sebesar 0.13 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala
sebesar 0.3 persen. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga
kesehatan sebesar 7.0 per mil dan yang berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau
gejala sebesar 12.1 per mil. Jadi, sebanyak 57.9 persen penyakit stroke telah terdiagnosis
oleh nakes. Prevalensi penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke terlihat
meningkat seiring peningkatan umur responden. Prevalensi stroke sama banyak pada
laki-laki dan perempuan.(Riskesdas, 2013)
Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan
tidak seimbang, merokok, konsumsi alcohol, obesitas, hyperglikemia, hipertensi,
hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan cedera, misalnya
perilaku berlalu lintas yang tidak benar. Upaya pencegahan dan penaggulangan PTM
akan menjadi lebih efektif dan efesien jika faktor risiko tersebut dapat dikendalikan.
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang tidak dapat disembuhkan tetapi bisa
dikontrol, untuk mencegahnya perlu melakukan pola hidup yang baik seperti
mengonsumsi makanan yang bergizi, rendah gula dan garam, serta banyak berolahraga.
Hipertensi juga dapat menyebabkan komplikasi penyakit tidak menular lainnya seperti
penyakit jantung pembuluh darah dan stroke. Diabetes melitus digambarkan sebagai
penyakit yang gejalanya adalah sering kencing sehingga disebut pula dengan penyakit
kencing manis. Pada pasien yang menderita penyakit diabetes melitus kadar gulanya
menjadi meningkat. Pada saat itu tubuh tidak bisa menggunakan glukosa yang ada di
dalam darah untuk diubah menjadi energi karena penumpukan atau kelebihan glukosa
dalam darah. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan
tetapi bisa dikendalikan, yaitu sekali terdiagnosa DM seumur hidup, penderita DM
mampu hidup sehat bersama DM, asalkan mau patuh dan kontrol teratur.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dapat dilakukan dengan pemeliharaan dan
pemeriksaan kesehatan secara rutin, pencegahan terjadinya penyakit sedini mungkin,
penyembuhan penyakit dengan segera dan pemulihan kesehatan. Dalam mewujudkan
upaya-upaya peningkatan derajat kesehatan tersebut kami ingin membangun suatu
tempat pelayanan kesehatan berupa skrining kesehatan yang meliputi pengukuran
tekanan darah, kadar gula darah, asam urat dan kolesterol agar masyarakat dapat
mengetahui sedini mungkin kondisi kesehatannya maupun berkonsultasi tentang
penyakit tidak menular. Selain itu agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan agar
terhindar dari penyakit tidak menular, dengan begitu tingkat kesehatan masyarakat akan
meningkat dan seiring dengan itu kesejahteraannya juga akan meningkat.
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : Mini Health Care Center
2. Bidang Usaha : Klinik Skrining kesehatan
3. Jenis Produk / Jasa : Memberikan pelayanan skrining kesehatan kepada
masyarakat
4. Alamat : Jalan Pulau Moyo Nomor 33A, Pedungan, Denpasar
Selatan
5. Nomor Telepon : (0361) 12345
6. Nomor Fax : 1234567
7. Alamat E-mail : minihealthcarecenter@gmail.com
8. Situs Web : www.Minihealthcarecenter.com
9. Bank Perusahaan : Bank Mega
10. Bentuk Badan Hukum : Yayasan Pelayanan Kesehatan
11. Nomor Akta Pendirian : 1234567
12. N P W P : 9876510
13. Waktu Pembangunan : Bangunan sudah selesai dibangun tahun 2017
3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PENDIRI
D. Strategi Marketing
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan
pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Di Mini Health Care Center,
kami melakukan personal selling dengan cara pelayanan yang diberikan dokter/perawat
kepada pasien dilakukan semaksimal mungkin dan menggunakan bahasa komunikasi
yang santun dan ramah tamah. Selain itu pasien selalu diberi kontrak agar kembali
melakukan kontrol rutin di klinik. Adapun kegiatan pemasaran dan promosi yang kami
lakukan antara lain :
1. Brosur, spanduk, iklan media cetak
Kami akan membuat brosur yang berisi ajakan pada masyarakat agar melakuan
pemeriksaan dini kesehatan dan kotrol rutin di klinik Mini Health Care Center, selain
itu kita juga memasang papan nama klinik Mini Health Care Center kita di depan
klinik dan juga kami mencetak plastik pembungkus obat yang diberi nama klinik
Mini Health Care Center.
2. Sistem promosi online
Kami akan membuat media sosial (instagram, facebook, twitter, line, youtube, dll)
untuk memperkenalkan klinik kami baik dari keunggulan maupun pelayanan yang
diberikan.
3. Kemitraan
Untuk mendukung berjalannya klinik ini ke depan, tidak menutup kemungkinan kami
juga akan menjalin kerja sama dengan perusahaan penjual alat – alat kesehatan dan
perusahaan obat – obatan. Kami memakai langkah tersebut karena mengingat kita
belum punya produk sendiri yang berkaitan dengan obat-obatan. Semua itu hanya
sekedar untuk memenuhi permintaan pasien yang kadang-kadang minta obat jadi
yang berbentuk kapsul maupun serbuk, dan demi melayani pasien supaya tidak
kecewa, alangkah baiknya kalau kita juga menjual obat-obat yang mereka butuhkan.
Selain itu, kami juga akan menjalin kerja sama dengan POSYANDU dengan ikut
berperan serta dalam kegiatan POSYANDU agar lebih memasyarakat.
E. Program Pelayanan
Konsep klinik yang kami tawarkan nanti adalah sebuah klinik yang di dalamnya
mempunyai fasilitas/program pelayanan di antaranya :
1. Layanan Pemeriksaan
Layanan pemeriksaan adalah layanan yang memberikan skrining kesehatan berupa
pemeriksaan tensi, gula darah, asam urat, kolesterol dan deteksi penyakit.
2. Layanan Konsultasi dan Pengobatan
Layanan konsultasi adalah layanan yang memberikan konsultasi kepada klien dari
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan memberikan pengobatan bagi klien yang
membutuhkan.
G. Lokasi
Mini Health Care Center berlokasi di : Jalan Pulau Moyo Nomor 33A, Pedungan,
Denpasar Selatan dengan bentuk kerjasama sebagai mitra dan suprasistem. Dengan
pertimbangan jika terjadi komplikasi yang parah, maka pasien dapat segera di rujuk ke
Puskesmas Denpasar Selatan atau RSUD Wangaya. Fasilitas yang akan kami dirikan
guna mendukung kemajuan klinik Mini Health Care Center ini adalah sistem pendaftaran
yang diatur menggunakan sistem komputerisasi, sehingga pasien yang sudah terdaftar,
data kami simpan untuk riwayat kesehatan. Selain itu, kami merencanakan area bermain
anak – anak sebagai media penghibur bagi pasien yang berkunjung ke klinik Mini Health
Care Center yang membawa anak kecil. Area klinik juga akan dilengkapi fasilitas Hot
Spot WiFi agar warga mampu mengakses internet.
Luas bangunan yang disediakan adalah 100 m x 100 m, yang terdiri dari empat
ruangan. Ruangan I seluas 20 m x 50 m untuk tempat pendaftaran dan administrasi,
ruangan II seluas 40 x 50 m untuk pemeriksaan skrining kesehatan, Ruangan III 40 m x
50 m untuk tempat konsultasi, ruangan IV seluas 35 m x 65 m untuk apotik dan toilet.
Diperkirakan dari bulan pertama sampai bulan ke-12 akan selalu mengalami
peningkatan pendapatan, pertama karena nama klinik Mini Health Care Centre mulai
terkenal, selanjutnya karena kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang semakin
meningkat.
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
A. Sumber Dana
Sumber pendanaan Mini Health Care Centre berasal dari dana direktur Mini
Health Care Centre.
2. Tarif Pelayanan
No Jenis Pelayanan Tarif
3. Pendapatan
a. Cek tensi, Rp. 70.000/hari. Omset 1 bulan : 70.000 x 30 = Rp. 2.100.000
b. Cek gula darah, Rp. 105.000/hari. Omset 1 bulan : 105.000 x 30 = Rp. 3.150.000
c. Cek asam urat, Rp. 175.000/hari. Omset 1 bulan : 175.000 x 30 = Rp. 5.250.000
d. Cek kolesterol, Rp. 245.000/hari. Omset 1 bulan : 245.000 x 30 = Rp. 7.350.000
e. Cek tensi, gula darah, asam urat, kolesterol, Rp 525.000/hari. Omset 1 bulan :
525.000 x 30 = Rp. 15.750.000
f. Konsultasi kesehatan + pengobatan, Rp. 280.000/hari. Omset 1 bulan : 280.000 x
30 = 8.400.000
g. Skrining + konsultasi kesehatan + pengobatan, Rp 700.000/hari. Omset 1 bulan :
700.000 x 30 = 21.000.000
Total pendapatan per bulan = Rp. 63.000.000
Catatan :
Jumlah target minimum dalam 1 hari untuk masing – masing jenis pelayanan adalah
7 orang
4. Biaya Operasional
a. Gaji pegawai per Bulan :
1. Manager 1 orang : Rp. 3.000.000
2. Administrator 2 orang : Rp 5.000.000
3. Dokter Penanggung jawab 1 orang : Rp. 4.000.000
4. Dokter jaga 2 orang : Rp. 8.000.000
5. Perawat profesional 4 orang : Rp. 12.000.000
6. Cleaning service 2 orang : Rp. 2.400.000
7. Apoteker 2 orang : Rp. 6.000.000
8. Satpam 1 orang : Rp. 1.500.000
b. Listrik & air : Rp. 300.000/bulan
c. Telp/pulsa : Rp. 200.000/bulan
Total biaya operasional : Rp. 42.400.000/bulan
A. Simpulan
Dengan melihat pesatnya perkembangan klinik terapi kesehatan, baik modern
maupun alternatif, maka kami ingin mencoba masuk dalam bisnis ini. Konsep klinik
yang kami tawarkan nanti adalah sebuah klinik yang di dalamnya mempunyai
fasilitas/program pelayanan di antaranya : layanan skrining, pengobatan, dan konsultasi
yang dilakukan oleh tenaga professional dengan harga pelayanan yang terjangkau,
sehingga klinik kami layak bersaing dengan klinik kesehatan lainnya.
B. Saran
Sebagai tenaga medis generasi muda, sebaiknya kita mempunyai semangat untuk
membuat hidup kita ini lebih bermanfaat bagi orang lain maupun lingkungan masyarakat,
salah satunya dengan klinik ini. Kita bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
semaksimal mungkin, memudahkan pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan, serta
sebagai sarana menjalin satu kesatuan antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
Sehingga hidup kita ini menjadi lebih berarti lagi.
ANALISA SWOT
STRENGHT WEAKNESSES
- Biaya yang kami tawarkan cukup murah - Jenis pelayanan yang kami tawarkan
sehingga bisa dipergunakan oleh masih tergolong minim.
kalangan ekonomi mengenah ke bawah
- Letak klinik yang cukup strategis dan
berada di tengah – tengah masyarakat
OPPORTUNITY THREAT
- Pertumbuhan jumlah penduduk yang - Semakin banyaknya klinik – klinik
semakin tinggi ataupun fasilitas pelayanan kesehatan
- Banyaknya masalah kesehatan di - Kurangnya minat masyarakat untuk
lingkungan masyarakat melakukan skrining kesehatan