Seorang Perawat
26 Februari 2016 Gusti Pandi Liputo 21375 Views Artikel Keperawatan, keperawata 2 min read
Gambar: siloamhospitals.com
FacebookWhatsAppLineTwitterGoogle
+
Gustinerz.com | Perawat merupakan seorang yang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik
didalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
(UUK. No. 38 tahun 2014).
Pemberian asuhan keperawatan merupakan tugas praktik keperawatan yang merupakan rangkaian interaksi
perawat dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien
dalam merawat dirinya.
Dalam menjalankan praktik keperawatan perawat dituntut untuk memiliki NIRA, STR, dan SIPP hal ini sesuai
dengan perautaran perundang-undangan, permenkes, dan juga peraturan organisasi profesi yang diakui oleh
perundang-undangan yakni PPNI, mengapa NIRA, STR, & SIPP WAJIB dimiliki oleh perwat, berikut
penjelasanya yang dianalisis dari Undang-Undang Keperawatan No. 38 Tahun 2014 dan AD/ART PPNI
NIRA (Nomor Induk Registrasi Anggota)
NIRA dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI yang berlaku secara Nasional. Seorang perawat
yang memiliki NIRA berarti perawat tersebut telah tercatat sebagai Anggota PPNI. Dalam pengurusan NIRA
terbilang mudah perawat cukup mengakses simk.inna-ppni.or.id setelah itu melapor ke komisariat/ppni
kab/kota telah melakukan pendaftaran NIRA secara online dan membayar besaran uang pangkal bagi anggota
baru Rp. 100.000 ditambah iuran anggota sebesar Rp. 200.000 + Rp. 60.000 (unti ICN/Internation Council
Nursing) jadi total pembayaran untuk menjadi anggota PPNI Rp. 360.000 (Rp. 100.000 uang pangkal & Rp.
260.000 iuran /tahun) hal ini sesuai dengan amanah AD/ART PPNI.
Baca Juga:
Cara Daftar Anggota PPNI
Selain Seminar/Workshop, Ini Cara Lain Mendapatkan SKP PPNI
Baca Juga:
Cara Registrasi STR Online (Baru dan perpanjangan)
STR Lebih Tinggi Daripada Ijazah, Benarkah?
Jadi dengan memiliki NIRA, STR, & SIPP perawat tersebut telah mematuhi aturan perundang-undangan
sehingga dalam menjalankan praktik keperawatan perawat merasa aman dan nyaman.
FacebookWhatsAppLineTwitterGoogle
+
Gustinerz.com | Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat
yang diakui oleh perundang-undang di Indonesia (UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan).
Baca artikel: Inilah alasa, mengapa perawat wajib menjadi anggota PPNI
Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPNI hasil Munas IX Palembang menjelaskan anggota
PPNI terbagi menjadi Anggota biasa, khusus, dan kehormatan. Anggota biasa adalah perawat Indonesia yang
telah memnuhi persyaratan yang ditentukan oleh PPNI, sedangkan anggota khusus adalah perawat WNA yang
bekerja di Indonesia dan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan PPNI, serta anggota kehormatan adalah
seseorang yang bukan perawat dan atau telah berjasa terhadap perkembangan keperawatan di Indonesia.
Untuk itu sebagai seorang perawat tentunya kita harus terdaftar dalam keanggotaan PPNI. Berikut cara
mendaftar menjadi anggota PPNI
SKP sangat penting bagi seorang perawat karena ini menjadi bagian penilaian PPNI dalam memberikan
rekomendasi untuk perawat guna memperpanjang Surat Tanda Registrasi (STR) atau bentuk rekomendasi
lainya. Ini sejalan dengan ketetapan UU No. 38/2014. SKP yang dikumpulkan perawat selama 5 tahun adalah
25 SKP untuk mendapatkan rekomendasi PPNI dalam memperpanjang STR atau SIPP (Surat Ijin Praktik
Perawat).
Berikut kegiatan pengembangan keprofesian perawat yang dapat menghasilkan nilai SKP PPNI
Dalam melakukan verifikasi berkas SKP oleh PPNI, perawat akan mendapatkan bukti tertulis dari tim
verifikator dengan jumlah SKP yang ada minimal 25 SKP dalam 5 tahun. Inilah yang menjadi persyaratan
perawat akan mendapatkan REKOMENDASI PENGURUSAN STR DARI PPNI namun perlu dipastikan
perawat benar-benar merupakan anggota PPNI yang dibuktikan dengan NIRA atau KTA PPNI yang aktiv.
FacebookWhatsAppLineTwitterGoogle
+
Gustinerz.com | Surat Tanda Resgistrasi (STR) merupakan dokumen penting bagi tenaga kesehatan.
Seluruh tenaga kesehatan di Indonesia diwajibkan memiliki STR sebagai legalitas ia untuk melakukan praktik
dipelayanan kesehatan (RS, Puskesmas, klinik, praktik mandiri, homecare, dll) ini telah diatur dalam
ketentuan perundang-undangan dan peraturan pemerintah.
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) merupakan lembaga yang diberikan kewenangan untuk
menerbitkan STR khusus tenaga kesehatan (diluar tenaga medis). Pengurusan STR di MTKI sendiri sejak
tahun 2016 diberlakukan pengurusan STR secara online. Berikut panduan pengurusan STR secara online yang
dihimpun dari panduan dari website MTKI.
Akses Aplikasi
Buka browser (contoh: Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome,
atau Safari)
Ketik alamat (URL) Aplikasi Pendaftaran Web MTKI melalui :
mtki.kemkes.go.id. Setelah alamat / URL dimasukan, maka akan muncul
tampilan seperti dibawah ini :
Apabila email dan pin akses yang dimasukkan sesuai, maka sistem akan
menampilkan:
Registrasi Baru
Jika kamu klik pada registrasi baru maka akan tampil seperti berikut:
Klik sesuai dengan tahun lulus Saudara menamatkan Pendidikan Tinggi, seperti yang ditunjukan gambar di
atas
Ketika klik “CARI DATA” tidak muncul biodata singkat anda, maka akan
tampil keterangan “Data tidak ditemukan, silahkan cek data anda di Perguruan
Tinggi tempat anda belajar
Jika hal tersebut terjadi, kemungkinan sekretariat di perguruan tinggi
tempat anda belajar belum memasukan data anda secara nasional di DIKTI.
Silahkan menghubungi pihak Universitas.
Langkah 1 : Pengisian Informasi Pribadi
Jika data Saudara sesuai dengan database MTKI, maka akan muncul :
Klik “Procced” jika data Saudara telah ditemukan, hampir sama dengan
Registrasi Baru langkah-langkahnya sebagai berikut :
Informasi pribadi
Informasi administrasi
Informasi organisasi profesi
Simpan Data
Jika tiga langkah telah selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah
penyimpanan data yang telah Saudara lengkapi dan akan muncul :
Pembayaran Registrasi STR
Online
Setelah simpan data, akan muncul form di bawah ini :
BACA JUGA: Pentingnya NIRA, STR, & SIPP Bagi Seorang Perawat
Dinyatakan lulus/kompeten (dibuktikan dengan sertifikat kompetensi) menjadi langkah awal tenaga kesehatan
untuk bisa melakukan pengurusan STR dan SIP (Surat Izin Prakik) yang merupakan bukti tertulis yang
diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada tenaga kesehatan sebagai pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik.
Fenomena saat ini yang terjadi di Indonesia (khususnya tenaga kesehatan) adalah pentingnya sebuah kertas
yang bertuliskan Surat Tanda Registrasi (STR) yang saat ini dikeluarkan oleh pemerintah melalui Majelis
Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) yang dibawah naungan departemen kesehatan (terkecuali profesi dokter
dikeluarkan oleh konsil kedokteran dan apoteker dikeluarkan oleh komite farmasi nasional). Bahkan bisa
dibilang STR lebih penting daripada Ijazah yang didapatkan hasil jeripaya selama 4-5 tahun oleh tenaga
kesehatan Indonesia. Bagaimana tidak setiap tenaga kesehatan wajib memiliki STR untuk bekerja pada
pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan, klinik, atau praktik mandiri), jadi anda yang telah lulus dari
perguruan tinggi atau telah memiliki Ijazah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi melamar
disebuah RS (kecuali ditempatkan dibagian administrasi) atau akan membuka praktik mandiri pasti tidak akan
diproses jika tidak memiliki STR.
Baru-baru ini sedang hangat diperbincangkan dikalangan perawat adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
kepada seorang perawat (HR) yang dilakukan oleh salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru dengan alasan
perawat tersebut tidak memiliki STR. Kasus ini menjadi contoh betapa STR dinilai lebih tinggi daripada
sebuah Ijazah. STR menjadi syarat mutlak bagi tenaga kesehatan untuk dapat bekerja pada pelayanan
kesehatan yang ada sehingga membuat salah satu penghambat tenaga kesehatan untuk bisa bekerja.
Tentunya kita sebagai tenaga kesehatan harus selalu berpikir positif dengan fenomena ini dan untuk itu
sebaiknya kita lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi Uji Kompetensi, serta berharap kedepanya
pemerintah selaku pengambil kebijakan dapat menyempurnakan sistem uji kompetensi yang berlaku saat ini.
<< Beranda
Referensi:
Iuran bagi anggota baru sebagai pangkal adalah Rp 100.000. Untuk iuran anggota
dikenakan Rp 200.000. Alokasi dana iuran para anggota ini juga telah dirinci baik
untuk DPP, DPW, DPD dan juga DPK. Untuk rincian alokasi dana iuran anggota
PPNI adalah sebagai berikut: