Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RESTRAIN, PERAN KELUARGA DAN PENATALAKSANAANNYA


RUANG 23 PSIKIATRI
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Departemen Keperawatan Jiwa

OLEH KELOMPOK :
ANGGI INDRIANTI GANTINA

(20131030011067)

SAIDATUL HUSNA

(20131030011018)

LABEK WIJAYA

(20131030011019)

CHAHYA ARYES SHIENAWANK

(20121030011088)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RESTRAIN, PERAN KELUARGA DAN PENATALAKSANAANNYA


RUANG 23 PSIKIATRI
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:
TIM PKRS

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
RSU Dr.SAIFUL ANWAR
MALANG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
Hari/Tanggal
Waktu
Sasaran
Jumlah Peserta
I.
II.

: Restrain, Peran Keluarga dan Penatalaksanaan


: Senin, 29 Februari 2016
: 50 menit
: Pasien dan Keluarga pasien R.23 Empati RSSA
: Target 5 orang

Latar Belakang
Tujuan
2.1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan klien dan keluarga

dapat mengetahui tentang Restrain dan bagaimana peran keluarga serta


penatalaksanaannya.
2.2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta/klien mampu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Menyebutkan pengertian restrain


Menyebutkan indikasi restrain
Menyebutkan prinsip tindakan restrain
Menyebutkan teknik restrain
Menyebutkan jenis-jenis restrain
Dampak di restrain
Menyebutkan pengertian peran keluarga
Menyebutkan peran keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
Menyebutkan larangan bagi keluarga dalam perawatan pasien gangguan

jiwa
j. Menyebutkan penatalaksanaan peran keluarga
k. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
III.
IV.

Materi
Terlampir
Metode
Ceramah
Tanya jawab

V.

Media
Leaflet
LCD
Laptop

VI.

Kegiatan Penyuluhan

No.

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Audiens

1.

5 menit

Pembukaan

Memberi salam
Memperkenalkan diri

Menjelaskan topik dan tujuan

penyuluhan.
Menjelaskan kontrak waktu

Menjawab salam
Mendengarkan dan

dan

memperhatikan
Mendengarkan
memperhatikan
Mendengarkan
dan

Membagikan soal Pretest

memperhatikan
Mengerjakan
soal Pretest

2.

30 menit Pelaksanaan

Menanyakan pendapat audien tentang

restrain
Menjelaskan pengertian restrain
Menjelaskan indikasi restrain
Menjelaskan prinsip tindakan restrain
Menjelaskan teknik restrain
Menjelaskan jenis-jenis restrain
Dampak di restrain
Menjelaskan pengertian peran keluarga
Menjelaskan peran keluarga dalam

perawatan gangguan jiwa


Menjelaskan larangan keluarga dalam

perawatan gangguan jiwa


Menjelaskan penatalaksanaan

peran keluarga
Menjelaskan strategi

Mengemukakan pendapat

dan

keperawatankeperawatan
Memberi kesempatan untuk

bertanya.
Menjawab pertanyaan

memperhatikan
Mendengarkan
dan

memperhatikan
Mendengarkan
dan

memperhatikan
Mendengarkan
dan

penatalaksanaan tindakan

Mendengarkan

memperhatikan
Mendengarkan
dan

memperhatikan
Mengajukan pertanyaan

Mendengarkan

3.

10 menit Penutup

Menggali kemampuan peserta

penyuluhan
Menyimpulkan materi

menjelaskan

penyuluhan
Melakukan evaluasi (post test)
Menutup penyuluhan dan

penyuluhan
Mendengarkan

kesimpulan
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam

Menjawab
kembali

memberikan salam

VII.

Setting Tempat
M

Keterangan :
A : Peserta

P : Penyaji

F : Fasilitator

O : Observer

M : Moderator

dan
materi
hasil

VIII. Pengorganisasian
1. Pelaksana
a. Penyaji

: Anggi Indrianti G

b. Moderator : Saidatul Husna


c. Observer

: Chahya Aryes S

d. Fasilitator

: Labek Wijaya

2. Tugas pelaksana :
a. Penyaji : Bertugas menjelaskan materi penyuluhan
b. Moderator : Pemimpin dan penanggungjawab secara umum
terhadap jalannya penyuluhan, bertugas membuka acara
penyuluhan dan mengatur jalannya penyuluhan serta
memperhatikan kelancaran penyuluhan.
c. Observer : Bertanggungjawab
mengamati
penyuluhan apakah
direncanakan

telah

serta segala

sesuai
faktor

audien
IX.

dengan

pendukung

faktor pengganggu jalannya penyuluhan.


d. Fasilitator : Bertanggung
jawab

kegiatan
yang
ataupun

memfasilitasi

untuk berpartisipasi aktif.

Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Klien menyepakati kontrak yang telah disepakati dan
tersedianya media penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Klien berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak
bising dan pelaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
Klien mampu menyebutkan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pengertian restrain
Indikasi restrain
Prinsip tindakan restrain
Teknik restrain
Jenis-jenis restrain
Dampak di restrain
Pengertian peran keluarga

h.
i.
j.
k.

Peran keluarga dalam perawatan gangguan jiwa


Larangan keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
Penatalaksanaan peran keluarga
Strategi penatalaksanaan tindakan keperawatan

MATERI PENYULUHAN
RESTRAIN, PERAN KELUARGA DAN PENATALAKSANAANNYA
1. Pengertian Restrain
Restrain adalah metode/cara pembatasan / retriksi yang sengaja terhadap
gerakan atau perilaku seseorang.
Restrain (dalam psikiatri ) secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstremitas
individu yang berprilaku di luar kendali yang bertujuan memberikan
keamanan fisik dan psikologis individu. Tujuan dilakukannya restrain adalah
Memberikan perlindungan dan menjamin keselamatan pasien dan atau
lingkungan terhada cedera, Memberikan keamanan fisik dan psikologis
individu.
2. Indikasi Restrain
Adapun dari indikasi restrain adalah sebagai berikut :

a.
b.
c.
d.

Perilaku kekerasan yang membahayakan diri sendiri dan lingkungan.


Perilaku agitasi yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
Klien yang mengalami gangguan kesadaran
Klien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan rasa aman dan

pengendalian diri
e. Ancaman terhadap integritas tubuh berhubungan dengan penolakan klien
untuk istirahat, makan dan minum.
3. Prinsip Tindakan
Prinsip dari tindakan restrain ini adalah melindungi klien dari cedera
fisik dan memberikan lingkungan yang nyaman. Restrain menyebabkan klien
merasa tidak dihargai hak asasinya sebagai manusia. Untuk mencegah
perasaan tersebut, perawat harus mengidentifikasi faktor pencetusnya apakah
sesuai dengan indikasi terapi, dan terapi ini hanya untuk intervensi yang
paling akhir apabila intervensi yang lain gagal mengatasi perilaku agitasi
klien. Kemungkinan mencederai klien dalam proses restrain sangat besar,
sehingga perlu disiapkan jumlah tenaga perawat yang cukup dan hharus
terlatih untuk mengendalikan perilaku klien. Perlu juga dibuat perencanaan
pendekatan dengan klien, penggunaan restrain yang aman dan lingkungan
restrain harus bebas dari benda-benda berbahaya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada restrain adalah :

a. Pada kondisi gawat darurat, restrain/seklusi dapat dilakukan tanpa order


dokter
b. Sesegera mungkin < 1 jam ) setelah melakukan restrain/seklusi, perawat
melaporkan pada dokter untuk mendapatkan legaliitas tindakan baik
secara verbal maupun tertulis.
c. Intervensi restrain/seklusi dibatasi waktu : 4 jam untuk klien berusia > 18
tahun, 2 jam untuk klien berusia 9 - 17 tahun, dan 1 jam untuk umur < 9
tahun.
d. Evaluasi dilakukan 4 jam I untuk usia > 18 tahun, 2 jam I untuk anakanak dan klien berusia 9 - 17 tahun
e. Waktu minimal re-evaluasi oleh dokter adalah 8 jam untuk usia > 18
tahun dan 4 jam untuk klien berusia < 17 tahun.
f. Selama restrain/seklusi klien diobservasi tiap 10-1 menit, yaitu pada :
1) Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan restrain/seklusi
2) Nutrisi dan hidrasi
3) Vital sign
4) Hygiene dan eliminasi
5) Status fisik dan psikologi
6) Kesiapan klien untuk dibebaskan dari restrain.
4. Teknik Restrain
a. Lebih baik lima atau minimal empat orang untuk membantu mengikat
klien. Pengikat kulit yang paling aman dan paling menjamin.
b. Jelaskan kepada klien mengapa mereka akan diikat.
c. Seorang anggota keluarga harus selalu terlihat dan menentramkan
klien yang diikat. Penentraman mampu menghilangkan rasa takut,
ketidaakberdayaan dan hilangnya kendali klien.
d. Klien harus diikat dengan kedua tungkai terpisah dan satu lengan lain
diikat diatas kepala klien.
e. Pengikat harus ditempatkan sedemikiian rupa sehingga aliran darah
klien tidak tertekan/terhambat.
f. Kepala klien agak ditinggikan untuk menurunkan perasaan kerentanan
dan untuk menurunkan kemungkinan tersedak.
g. Pengikat harus diperiksa secara berkala demi keamanan dan
kenyamanan.
h. Setelah diikat, keluarga harus menenangkan klien dengan cara
berkomunikasi.
i. Setelah klien dikendalikan, satu ikatan sekali waktu harus dilepas
dengan interval lima menit sampai klien hanya memiliki dua ikatan.
Kedua ikatan lainnya harus dilepaskan pada waktu yang bersamaan,

karena tidak dianjurkan membiarkan klien hanya dengan satu ikatan.


j. Memasung klien gangguan jiwa tidak dianjurkan, dimana klien
diikat/dirantai, tangan dan atau kakinya dipasang pada sebuah balok
kayu agar tidak berbahaya bagi dirinya sendiri ataupun orang lain dan
lingkungan sekitarnya. Pemasungan yang berlangsung lama akan
mengakibatkan anggota tubuh yang dipasung menjadi kecil dan tidak
dapat berfungsi secara normal seperti biasannya.
k. Cara pemasungan lainnya yang tidak dianjurkan

adalah

pengandangan. Kandang penderita dibangun diluar desa dan dikunci


rapat dan diasingkan.
5. Jenis-jenis Restrain
1. Pembatasan fisik
a) Melibatkan satu atau lebih staf untuk memegangi pasien.
Menggerakkan pasien atau mencegah pergerakkan pasien.
b) Jika pasien dengan mudah meloloskan diri /melepaskan diri dari
pegangan staf, maka hal ini tidak dianggap sebagai satu restrain.
c) Pemegangan fisik : biasanya staf memegangi pasien dengan tujuan
untuk melakukan pemeriksaan fisik namun pasien berhak menolak
prosedur ini.
d) Memegangi pasien dengan tujuan untuk membatasi pergerakan
pasien dan berlawanan dengan keinginan pasien termasuk suatu
bentuk restrain.
e) Pemegangan pasien secara paksa saat melakukan prosedur
pemberian obat (melawan keinginan pasien) dianggap suatu
restrain. Sebaiknya, kalaupun terpaksa memberikan obat tanpa
persetujuan pasien, dipilih metode yang kurang bersifat restriktif /
sedikit mungkin menggunakan pemaksaan.
f) Pada beberapa keadaan, dimana pasien setuju untuk menjalani
prosedur/indikasi tetapi tidak dapat berdiam diri,/tenang untuk
untuk disuntik /menjalani prosedur. Staf boleh memegangi pasien
dengan tujuan menjalani prosedur/pemberian medikasi berjalan
dengan lancar, dan aman. Hal ini bukan merupakan restrain.
2. Pembatasan mekanis Restrain
Mekanis yang melibatkan penggunaan alat misalnya:

a) Penggunaaan papan fiksasi infus ditangan pasien, bertujuan untuk


stabilisasi jalur intravena, jika papan ini diikat ketempat tidur atau
keseluruhan dengan pasien dimobiliasi sehingga pasien tidak dapat
mengakses bagian tubuhnya secara bebas, maka penggunaan papan
ini dianggap sebagai restrain.
b) Restrain pergelangan tangan atau kaki

alat pengaman yang terbuat dari kain dengan ukuran lebar 5 cm,
panjang 20 cm, dimana salah satu ujung terppasang tali panjang
dan ujung lainnya terpasang tali melingkar 10 cm, cara memasang
pasang tali pengaman pada pergelangan tangan dan atau
pergelangan kaki pasien, pastikan ada jarak 2 jari, antara tali
dengan anggota tubuh ikatkan tali pengaman pada tempat tidur
pasien dengan membuat simpul yang mdah dibuka.
c) Restrain sabuk

Pengaman sabuk pada orang dewasa : alat pengaman pasien yang


terbuat dari kain (wisel) yang dipasangkan pada anggota tubuh
bagian dada dan diikatkan pada kedua sisi tempat tidur.
d) Restrain jacket

Alat pengaman yang terbuat dari kain persegi panjang yang


dimodifikasi seperti kutang dimana dibagian sisi dada terpasang 2
tali panjang yang mengarah ke kiri dan kanan tubuh pasien. Sdang
di bagian punggung pasien terpasang 4 tali pengikat.
3. Pembatasan kimia
a. Melibatkan obat-obatan untuk membatasi pasien.
b. Obat-obatan dianggap restrain sebagai suatu restrain hanya jika
penggunaaan obat-obatan tersebut tidak sesuai dengan standar
terapi pasien dan penggunaan obat-obatan ini hanya ditujukan
untuk mengontrol perilaku pasien/ membatasi kebebasan bergerak
pasien.
c. Pemberian obat-obatan sebagai bagian bagian dari tatatlaksana
pasien tidak dianggap sebagai restrain. Misalnya obat-obatan
psikotik untuk pasien psikiatri, obat sedasi untuk pasien insomsia,
obat anti ansietas untuk pasien dengan gangguan cemas, analgesik
untuk nyeri.
4. Pembatasan psikologis
a. Dapat meliputi : pemberitahuan secara langsung dan terus-menerus
kepada pasien mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan atau
memberitahukan bahwa pasien tidak diperbolehkan melakukan halhal yang mereka inginkan karena tindakan tersebut berbahaya.
b. Pembatasan ini juga dapat berupa pembatasan pilihan gaya hidup
pasien, seperti memberitahukan : memberitahukan pasien mengenai
waktu tidur dan waktu bangunnya.
6. Dampak penggunaan Restrain
1. Dampak fisik
a) Atropi otot
b) Hilangnya/berkurangnya detensi tulang
c) Ulkus decubitus
d) Infeksi nosokomial
e) Penurunan fungsional tubuh
f) Inkontensia
g) Stress cardiac
2. Dampak psikologis
a) Depresi
b) Penurunan fungsi kognitif

c) Isolasi emosional
d) Kebingungan dan agitasi

7. Peran Keluarga
a. Pengertian
Peran adalah suatu pola atau sikap dan tujuan yang
diharapkan seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat. Peranan
adalah pola tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki suatu jabatan atau tingakh laku yang diharapkan pantas
dari seseorang . Keluarga adalah unit pelayanan dasar dimasyarakat
dan juga merupakan Perawat utama bagi anggota keluarga.
b. Peran Keluarga dalam Perawatan Gangguan Jiwa
Keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien
dan dianggap paling banyak tahu tentang kondisi pasien serta paling
banyak memberikan pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga
sangat penting artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien.

Alasan utama pentingnya keluarga dalam perawatan gangguan


jiwa adalah :

1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan


dengan pasien.
2. Keluarga paling mengetahui kondisi pasien.
3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan
adanya cara asuh yang kurang sesuai bagi pasien.
4. Pasien yang menalami gangguan jiwa nantinya akan kembali
kedalam masyarakat, khususnya dalam lingkungan keluarga.
5. Keluarga merupakan pemberi perawatan
utama dalam
mencapai pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan
ketenangan jiwa.
Peran

keluarga

menggabarkan

seperangkat

perilaku

interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam


posisi dan situasi tertentu. Hal-hal yang perlu diketahui keluarga dalam
perawatan gangguan jiwa yaitu antara lain :
1. Membantu pemenuhan ADL
2. Selalu Mendampingi dan memberikan dukungan ketika direstrain

3. Selalu mengawasi keberadaan talinya


4. Jika muncul kejang-kejang saat di restrain di wajibkan keluarga
lapor ke petugas.
c. Larangan kepada keluarga
1. Keluarga tidak boleh melepas restrain tidak sesuai waktunya
2. Keluarga tidak boleh memarahi pasien yang sedanga difiksasi
3. Keluarga dilarang merokok ataupun memberikan rokok kepada
pasien yang sedang direstrain
d. Tujuan Perawatan
Meningkatkan kemandirian pasien
Pengoptimalan peran dalam masyarakat.
Meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah.
e. Manfaat Terapi Keluarga.
Mempercepat proses penyembuhan.
Memperbaiki hubungan interpersonal.
Menurunkan angka kekambuhan.
8. Penatalaksanaan.
Dalam terapi gangguan jiwa disini mengandung arti proses
penyembuhan dan pemulihan iwa yang benar-benar sehat antara lain :
a. Terapi holistik
Terapi yang menggunakan obat obat dan ditujukan kepada gangguan
jiwa saja. Dalam arti lain terapi ini mengobati pasien secara
menyeluruh.
b. Psikoterapi keagamaan
Terapi yang diberikan

dengan

kembali

mempelajari

dan

mengamalkan ajaran keagamaan.


c. Farmakoterapi
Terapi dengan menggunakan obat. Terapi ini biasanya diberikan oleh
dokter dengan memberikan resep obat pada pasien.
d. Terapi perilaku.
Terapi yang dimaksudkan agar pasien berubah baik sikap maupun
perilakunya terhadap obyek atau situasi yang menakutkan. Secara
bertahap pasien dibimbing dan dilatih menghadapi berbagai obyek
atau situasi yang menimbulkan rasa panikatau takut. Sebelum
melakukan terapi ini diberikan psikoterapi untuk memperkuat
kepercayaan pasien terhadap orang lain.

9. Strategi Penatalaksanaan Tindakan Keperawatan


A. Proses keperawatan
1. Kondisi Audience
DS : Audience mengatakan bingung kenapa keluarganya diikat.
Audience mengatakan kasihan melihat keluarganya diikat.
Audience meminta untuk segera melepas ikatan keluarganya.
DO : Audience tampak gelisah.

2. Diagnosa keperawatan

3. Tujuan khusus
Dapat membina hubungan saling percaya
Memberikan dukungan keluarga
Menjelaskan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
Menjelaskan alasan pasien diisolasi,difiksasi dan kapan fiksasi
dilepas
Menjelaskan cara merawat klien dengan manajemen krisis
4. Tindakan keperawatan
Menyapa keluarga pasien dengan baik dan ramah
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan pertemuan
Melakukan kontrak waktu dan tempat
Memberikan motivasi kepada anggota keluarga untuk selalu

sabar
Menyebutkan pengertian restrain
Menyebutkan indikasi restrain
Menyebutkan prinsip tindakan restrain
Menyebutkan teknik restrain
Menyebutkan jenis-jenis restrain
Dampak di restrain
Menyebutkan pengertian peran keluarga
Menyebutkan peran keluarga dalam perawatan gangguan jiwa
Menyebutkan larangan bagi keluarga dalam perawatan pasien

gangguan jiwa
Menyebutkan penatalaksanaan peran keluarga
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum wrwb.. Selamat pagi bapakbapak dan ibuibu,
Perkenalkan kami mahasiswa D3 keperawatan UMM
b. Evaluasi validasi
Bagaimana kabarnya hari ini ? Alhamdulillah sehatsehat yah..
c. Kontrak
Topik : Jadi kami berlima disini akan melakukan penyuluhan
tentang

restrain/pengikatan,

peran

keluarga

serta

penatalaksanaannya.
Waktu : Waktu yang kami butuhkan untuk penyuluhan ini

sekitar 0 menit yah bapakbapak ibuibu


Tempat : Untuk tempatnya akan dilakukan disini, ruang

Rehabilitasi 23 Empati.
2. Fase Kerja
Jadi bapakbapak ibuibu, disini kami berlima akan berbagi
sedikit pengetahuan yang kami miliki kepada bapakbapak dan
ibuibu sekalian disini. Sebelumnya terlebih dahulu kami akan
memperkenalkan diri kami masingmasing, yang pertama disini
saya, mbak husna sebagai moderator yang akan memimpin
jalannya acara penyuluhan hari ini. Kemudian ada mbak anggi
sebagai penyaji yang akan menjelaskan materinya, setelah itu ada
mas chahya selaku operator, dan mas labek selaku fasilitator yang
akan mendampingi bapakbapak dan ibuibu sekalian. Sebelu
lanjut ke penyajian materi, disini kami punya selembar kertas yang
berisi beberapa pertanyaan yang bapak dan ibu harus isi, supaya
kami mengetahui seberapa jauh pengetahuan bapak dan ibu tentang
restrain. Pretest selesai). Selanjutnya, langsung saja kegiatan kita
mulai, waktu dan tempat kami persilahkan ke mbak Anggi. Anggi
mengambil alih ). Assalamualaikum wrwb.. Selamat pagi
bapakbapak dan ibuibu, Bagaimana kabarnya hari ini ?
Alhamdulillah sehatsehat yah. Baiklah, seperti yang sudah
dikatakan sebelumnya, materi penyuluhan hari ini adalah restrain
atau pengikatan. Sebelumnya saya ingin bbertanya, disini sudah ada
yang tau apa itu restrain/pengikatan ? Belum ada yah ? Baiklah
kalau begitu langsung saja mari samasama kita perhatikan
materinya. Penyaji menyampaikan materi dari awal hingga akhir)
Baiklah, materi sudah selesai disampaikan, saya kembalikan ke
moderator. Moderator mengambil alih). Baiklah bapakbapak dan
ibuibu sudah jelas yah materi yang disampaikan, jika ada yang
belum jelas silahkan jika ingin bertanya. Peserta memberikan
pertanyaan dan penyaji menjawab pertanyaan).

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon
Baiklah, jika sudah pertanyaan lagi, tadi kan sebelum penyuluhan
kita mulai, kami sudah memberikan beberapa pertanyaan
diselembar kertas untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan
bapak dan ibu tentang restrain. Nah sekarang karena sudah
disampaikan materinya, kami akan menanyakan kembali satu
persatu pertanyaan yang sama untuk mengevaluasi. Pertanyaan
dibahas sat persatu). Bagaimana, diantara bapakbapak dan
ibuibu ada benar semua jawabannya. ? Bagus sekali !!!
b. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah bapakbapak dan ibuibu, kegiatan penyuluhannya sudah
selesai, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk menggikuti
kegiatan ini. Diharapkan ilmu yang sudah kita saling berbagi hari
ini bisa bermanfaat untuk kedepannya. Aamiin.

SOAL PRE TEST

Pilihlah jawaban yang menurut anda yang paling benar


1. Tujuan restrain adalah...
a. Pembatasan ruangan
a. Pembatasan tempat tidur
b. Pembatasan waktu
2. Salah satu contoh restrain menggunakan alat adalah...
a. Jacket
b. Baju
c. Celana
3. Dampak fisik penggunaan restrain adalah...
Atropi otot
Kekurangan oksigen
Kekurangan udara
4. Salah satu dampak psikologis penggunaan restrain adalah...
a. Depresi
b. Cidera fisik
c. Teriak-teriak
5. Salah satu hal yang tidak boleh di lakukan keluarga jika ada pasien yang di
restrain adalah...
a. Keluarga tidak boleh melepas restrain tidak sesuai waktunya

b. Memberikan pengawasan terhadap pasien yang di restrain


c. Memberikan waktu untuk kekamar mandi

SELAMAT MENGERJAKAN

SOAL PRE TEST

Pilihlah jawaban yang menurut anda yang paling benar


1. Tujuan restrain adalah...
a. Pembatasan ruangan
a. Pembatasan tempat tidur
b. Pembatasan waktu
2. Salah satu contoh restrain menggunakan alat adalah...
a. Jacket
b. Baju
c. Celana
3. Dampak fisik penggunaan restrain adalah...
Atropi otot
Kekurangan oksigen
Kekurangan udara
4. Salah satu dampak psikologis penggunaan restrain adalah...
a. Depresi
b. Cidera fisik
c. Teriak-teriak
5. Salah satu hal yang tidak boleh di lakukan keluarga jika ada pasien yang di
restrain adalah...
a. Keluarga tidak boleh melepas restrain tidak sesuai waktunya
b. Memberikan pengawasan terhadap pasien yang di restrain
c. Memberikan waktu untuk kekamar mandi

SELAMAT MENGERJAKAN

DAFTAR PUSTAKA
John, W.Santrock . 2008 . Psikologi Konseling . Jakarta : Kencana
Ngalim, Purwanto . 200 . Psikologi Pendidikan . Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Robert, e. Savlin . 200 . Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek) . Jakarta : PT
Indeks Permata Puri Media
Riyadi, S dan Purwanto . 200 . Asuhan Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai