Anda di halaman 1dari 3

Minggu : III

REFLEKSI TINDAKAN
MELAKUKAN TERAPI BULISASI
RUANG LONTRA 2 ATAS BELAKANG (BEDAH TUMOR)
RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

OLEH :

ANDI NUR RAHMAD


NIM : C121 15 712

Mengetahui:

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

( ) ( )

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN DASAR


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

REFLEKSI TINDAKAN
Nama Mahasiswa : Andi Nur Rahmad

Nim : C121 15 712

Tindakan keperawatan yang dilakukan : Melakukan Terapi Nebulisasi

Nama klien : Ny. R


Diagnosa Medis : Ulkus Ca Mammae Sinistra Suspek Efusi Pleura Sinistra
Tanggal dilaukan : 21 April 2017

Diagnosa Keperawatan

Ketidak efektifan pola napas b.d sindrom hipoventilasi

Tujuan Tindakan :

Memberikan obat langsung ke saluran pernapasan untuk mengeluarkan sputum.


Menurangi kesulitan mengeluarkan secret pernapasan yang kental dan lengket
Meningkatkan kapasitas vital
Meringankan sesak napas

Prinsip dan rasional tidakan :

Prinsip Rasional Tindakan


1. Identifikasi pasien dan periksa instruksi 1. Memastikan prosedur yang benar dilakukan
dokter dan rencana asuhan keperawatan pada pasien yang tepat.
2. Pantau denyut jantung sebelum dan 2. Bronkodilato dapat menyebabkan takikardi,
sesudah prosedur terapi pada pasien yang palpitasi, pusing, mual dan gugup.
memakai obat-obatan bronko
3. Gerakan berulang diafragma dan
pengembangan paru-paru lebih besar pada
3. Posisikan pasen pada posisi duduk yang
posisi ini. Hal ini memastikan distribusi dan
nyaman atau posisi semi fowler
penumpukan partikel-partikel aerosol secara
mekasimal ke dasar paru-paru.
4. Sungkup dipasang pada wajah sehingga 4. Partikel-partikel aerosol memungkinkan
menutupi mulut dan hidung serta pasien di penetrasi dalam hingga ke cabang-cabang
instruksikan untuk menarik napas dalam trakeobronkial
dan perlahan, kemudian hembuskan napas
secara perlahan.
5. Pasien selalu di amati apakah ada efek 5. Pasien dapat mengalami bronkospasme karena
inhalasi aerosol. Cairan yang digunakan dapat
pula menyebabkan secret menjadi kering dan
samping akibat terapi yang diberikan.
tertahan di saluran napas sehingga
menyemmpitkan jalan napas.

Analisa tindakan yang dilakukan :

Pemberian terapi nebulizer pada Ny. R dilakukan untuk mengeluarkan secret yang
berada pada saluran pernapasan pasien. Prosedur terapi Nebulizer yang dilakukan menurut
teori dari buku ajar clinical Nursing Prosedures (2014) dan perbandingan dengan prosedur
yang dilakukan adalah sebagai berikut;sebelum memberikan terapi nebulizer, perawat
menyiapkan obat serta alat yang akan digunakan, setelah semua persiapan telah selesai,
perawat menyalakan mesin nebulizer, setelah memastikan uap telah keluar perawat
memasang sungkup kepada pasien. Posisi pasien pada posisi duduk yang nyaman atau posisi
semi fowler. Pada kasus ini pemberian terapi nebulizer tidak menggunka mesin nebulizer
namun menggunakan oksigen central dengan aliran 4 Lpm selain.

Perawat kemudian memasang sungkup pada wajah pasien untuk menutupi mulut
dan hidungnya serta instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam dan perlahan lewat
mulut. Tahan nafas kemudian hembuskan napas beberapa kali. Pada klien diinstruksikan
tarik napas dalam dan menghembuskan secara perlahan tidak dilakukan. Perawat kemudian
menunggu sampai obat terapi habis. Setelah selesai terapi, perawat juga tidak mengajarkan
dan menganjurkan klien untuk batuk efektif.

Anda mungkin juga menyukai