4. Diagnosa Keperawatan :
Dasar Pemikiran
Konstipasi adalah kesulitan buang air besar dengan konsistensi feses yang
padat dengan frekuensi buang air besar lebih atau sama dengan 3 hari sekali.
Konstipasi memiliki persepsi gejala yang berbeda-beda pada setiap orang
tergantung pada konsistensi tinja, frekuensi buang air besar dan kesulitan
keluarnya tinja. Pada manusia normal buang air besar 2-3 hari dengan tinja yang
lunak tanpa kesulitan tidak disebut sebagai konstipasi. Namun, buang air besar
setiap 3 hari dengan tinja yang keras dan sulit keluar di sebut sebagai konstipasi.
Persiapan alat
a. Kartu obat
b. Supositoria rectal
c. Sarung tangan
d. Tissue
Prosedur kerja
a. Cek kembali order pengobatan, mengenai jenis pengobatan, waktu,
jumlah dan dosis
b. Siapkan klien
(1) Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
(2) Jaga privasi, dan mintalah klien untuk berkemih terlebih dahulu
(3) Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul
supinasi eksternal
(4) Tutup dengan selimut mandi dan ekspose hanya pada area perineal
saja.
c. Pakai sarung tangan
d. Buka supositoria dari kemasannya dan beri pelumas pada ujung
bulatnya dengan jelly. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk dari
tangan dominan anda.
e. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut
f. Regangkan bokong klien dengan tangan non dominan, dengan jari
telunjuk masukkan supositoria ke dalam anus, melalui sfingter ani dan
mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa dan 5 cm pada bayi
dan anak – anak
g. Tarik jari anda dan bersihkan area kanal klien
h. Anjurkan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5
menit
i. Bila supositoria mengandung laksatif atau pelunak feses, letakkan
tombol pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari
bantuan untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi
j. Lepaskan sarung tangan, buang ditempat semestinya
k. Cuci tangan
l. Kaji respon klien
m. Dokumentasikan semua tindakan
6. Analisa Tindakan
Setiap obat merupakan racun yang dapat memberikan efek samping yang
tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat
menimbulkan kerugian bahkan akibat nya bisa fatal. Oleh karena itu, kita
sebagai perawat kiranya harus melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baik
tanpa menimbulkan masalah-masalah yang dapat merugikan diri sendiri
maupun orang lain.
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi