CA MAMMAE
I. Konsep Penyakit
1.2 Etiologi
Ca mamae dapat terjadi karena :
1. faktor genetik
2. hormonal
3. daya tahan tubuh
4. lingkungan
Perubahan genetik termasuk perubahan atau mutasi gen hormonal dan
pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan
kanker payudara. Dua hormon ovarium yaitu estrogen dan progesterone
mengalami perubahan dalam lingkungan seluler yang dapat mempengaruhi
dalam faktor pertumbuhan bagi kanker payudara.
1
2
1.4 Patofisiologi
Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa adanya perubahan
genetic berkaitan dengan kanker payudara namun apa yang menyebabkan
genetic masih belum di ketahui.
1.6 Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,
pleura, tulang dan hati.
Selain itu komplikasi Ca Mammae yaitu:
a. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darah
kapiler (penyebaran limfogen dan hematogen, penyebaran hematogen
dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang, otak,
syaraf
b. Gangguan neuro varkuler
c. Fraktur patologi
d. Fibrosis payudara
e. Kematian
4
1.7 Prognosis
Menurut Ramli (1994), prognosis kanker payudara di tentukan oleh:
a. Staging (TNM) Semakin awal stadium kanker maka prognosisnya akan
semakin baik.
Stadium I : 5-10 tahun 90-80 %
Stadium II : 70-50 %
Stadium III : 20-11 %
Stadium IV : 0 % Untuk stadium 0 (in situ)
b. Jenis histopatologi keganasan Karsinoma insitu mempunyai prognosis
yang baik di bandingkan dengan karsinoma yang sudah invasif.
1.8 Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat
namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
2. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan
otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan
lapisan otot dinding dada tidak diangkat.
3. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut
diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan
payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.
4. Wide excision/mastektomy parsial
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
5. Ouadranectomy
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
6. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang
pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan
kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus
atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
5
7. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam
aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu
makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit. Obat
kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut
penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi
bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu
diantaranya adalah Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral
yang diaktivasi oleh enzim yang adapada sel kanker, sehingga
hanya menyerang sel kanker saja.
Kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang
berkembangbiak dengan cepat, biasanya dilakukan setelah
pembedahan. Misal: cyclophosphamide, dexorubicin, paclitaxel,
dosetaxel, vinorelbin dan mitomycin C.
8. Manipulasi hormonal
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang
sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral
oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin
lainnya.
6
1.9 Pathway
7
2) Keluhan utama
Data Subjektif
Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada payudara
dan kadang-kadang timbul nyeri, serta perasaan takut atau
cemas.
Data Objektif
Pada payudara terdapat adanya borok atau nodul-nodul
yang mengeras serta bau tidak enak yang menyengat
Klien tampak enggan bergaul dan berintegrasi dengan
pasien lain
Klien terlihat sedih dan sering melamun
Observasi gejala memegang payudara dan wajah tampak
menyeringai
3) Riwayat penyakit dahulu
Adanya siklus perubahan hormonal yang lama dan tidak ada
heti-hentinya, menarche awal, menopuse terlambat dan
tidak ada kehamilan,(long,1996), adanya riwayat kanker
sebelumnya, riwayat kehamilan (nullipara, multipara),
penggunaan obat-obatan hormonal kontrapsepsi, riwayat
menstruasi (early menarce, late menopouse). Adanya
papaaran radiasi riwayat peminum alkohol
4) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada payudara
dan kadang- kadang timbul nyeri, serta perasaan takut atau
cemas.Pada payudara terdapat adanya borok atau nodul-
nodul yang mengeras serta bau tidak enak yang menyengat
Klien tampak enggan bergaul dan berintegrasi dengan
pasien lain. Klien terlihat sedih dan sering melamun,
8
7. Pemeriksaan tambahan
a. Pemeriksaan torak fhoto
b. Pemeriksaaan bone scaning /bone survey
c. Pemeriksaan USG Abdomen /Bone siurvey
9
KOMPLIKASI KEMOTHERAPI
Efek samping :
- nausea, vomiting
- alopecia
- rasa (pengecap) menurun
- mucositis
toksik
- hematologik : depresi sumsum tulang, anemia
- ginjal, hepar
1. Kaji Netropenia
Kaji tanda infeksi
Auskultasi paru
Perhatikan batuk produktif & nafas dispnoe
Kaji suhu
10
e. Sistem Neuromuskular
1. Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik
2. Perhatikan adanya parestesia
3. Evaluasi refleks
4. Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki
5. Kaji gangguan pendengaran
6. Diskusikan ADL
f. Sistem genitourinari
1. Kaji frekwensi BAK
2. Perhatikan bau, warna, kekeruhan urine
3. Kaji : hematuria, oliguria, anuria
4. Monitor BUN, kreatinin
Insomnia
Gugup
Nyeri dan peningkatan ketidakberdayaan yang persisten
Khawatir
2.2.3 Faktor yang berhubungan
Terpajan toksin
Krisis situasi
Ancaman kematian
Stres
Transmisi dan penularan interpersonal
Diagnosa 2:
Nyeri akut berhubungan denagan proses penyakit
2.2.4 Definisi
Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan, akibat
kerusakan jaringan aktual dan potensial atau digambarkan dengan
istilah kerusakan: awitan yang tiba-tiba atau perlahan dengan
intensitas ringan sampai berat yang dapat diantisipasi durasinya
lebih enam bulan
2.2.5 Batasan Karakteristik
Mengungkapkan secara verbal atau dengan isyarat
Subjektif
Depresi
Keletihan
Objektif
Perubahan kemampuan untuk meneruskan aktivitas sebelumnya
Anoreksia
Perubahan pola tidur
Perubahan berat badan
2.2.6 Faktor yang berhubungan
Ketunadayaan fisik atau psikososial kronis (misalnya kanker
metastasis, cedera neurologis)
12
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1 :
Ketakutan atau ansietas berhubungan dengan krisis situasi
2.3.1 Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) :
Tujuan
Penurunan stress, emosional dan ansietas
Kriteria hasil :Bekurangn rasa takut
Tampak rilek dan ansietas berkurang
Diagnosa 2:
Nyeri kronis berhubungan dengan proses penyakit
2.3.3 Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)
Tujuan: Tidak ada nyeri dan rasa tidak nyaman
Kriteria hasil : Melaporkan kehilangan nyeri maksimal atau kontrol
dengah pengaruh maksimal
Mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan
Mendemonstrasikan penggunaan relaksasi dan aktivitas hiburan
2.3.4 Intervensi NIC
Evaluasi atau sadari terapi tertentu
R: mengendalikan dan meantisipasi pemberian terapi yang diberikan
kepada pasien
Berikan tindakan kenyamanan dasar
13
(………………………….…..) (………………………….…)