Anda di halaman 1dari 13

SYOK KARDIOGENIK

Kelompok
DITA AMALIA
FAJAR KURNIAWAN
HENNY NOVIA
MISDA RAHMASARI
M.ZULKIFLI
SYARIF HUSAINI
YULIATUN NISA
PARAMITA
SYOK KARDIOGENIK

Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh dalam jumlah yang memadai. Syok biasanya b.d. tekanan darah
rendah dan kematian sel ataupun jaringan. Syok terjadi akibat berbagai
keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan
jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah
yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi), atau perubahan
pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
KLASIFIKASI

Syok dapat dibagi dalam 3 tahap yang semakin lama semakin berat.

1. tahap I,syok terkompensasi(non-progresif),

2. tahap II,tahap progresif

3. tahap III,refrakter(irreversible),
ETIOLOGI

Penyebab kegagalan pompa ini meruakan multifactorial antara lain


kehilangan daya kontraksi pada infak,penurunan daya konsentrasi
karena gagal jantung,aritmia,perforasi,septal ventrikular,penyakit
katub jantung tamponade,pneumotorak ventil dan peningkatan
ventrikuler afterload pada ventrikel kanan yang disebabkan oleh
emboli paru dan hipertensi pulmonal,akan tetapi sebab yang
terbanyak adalah infark miokardium
TANDA DAN GEJALA

Nyeri dada yang berkelanjutan (continuing chest pain), dyspnea


(sesak/sulit bernafas), tampak pucat (appear pale), dan apprehensive
(= anxious, discerning, gelisah, takut, cemas)
Hipoperfusi jaringan.
Keadaan mental tertekan/depresi (depressed mental status).
Anggota gerak teraba dingin (cool extremities).
Keluaran (output) urin kurang dari 30 mL/jam (oliguria).
Tachycardia/takikardi (detak jantung yang cepat, yakni >
100x/menit).
Nadi teraba lemah dan cepat, berkisar antara 90110 kali/menit, atau
bradikardi berat (severe bradycardia) karena terdapat high-grade heart
block.
Tachypnea, Cheyne-Stokes respirations.
Hipotensi: tekanan darah sistol kurang dari 80 mmHg.
Diaphoresis (= diaforesis, diaphoretic, berkeringat, mandi keringat,
hidrosis, perspiration/perspirasi, sudation, sweating).
PATOFISIOLOGI

Sekitar 15% kejadian syok kardiogenik merupakan komplikasi dari klien infark
miokardium akut, di mana terjadi penuruan curah jantung karena tidak adekuatnya
tekanan pengisian ventrikel kiri(left ventricular filling pressure LVFP). Ketika
sekitar 40% daerah ventikel mengalami infrak maka terjadi peningkatan
kemungkinan terjadinya syok kardiogenik(perry dan potter,1990)
Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang
mengakibatkan gangguan berat pada pertusi jaringan dan penghantaran oksigen
kejaringan.

PATHWAY
PEMERIKSAAN FISIK
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. B1 (Breathing)
Terapi oksigen
2. B2 (Blood) Terapi farmakologi
3. B3 (brain) Pemantauan enzim dan
EKG
4. B4 (bladder)
5. B5 (bowel)
6. B6 (bone)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KOMPLIKASI

Electrocardiography Cardiopulmonary arrest


Disritmi
(elektrokardiografi
Radiografi Gagal multisistem organ
Stroke
Gambaran foto/rontgen
Tromboemboli
dada (chest x-ray)
Ekokardiografi
Kateterisasi jantung.
Laboratorium
Studi koagulasi.
ASUHAN KEPERAWATAN
SYOK KARDIOGENIK
PRIMARY SURVEY
SECONDARY SURVEY
Airway : penilaian akan kepatenan jalan napas,
meliputi pemeriksaan mengenai adanya
obstruksi jalan napas, adanya benda asing. Pada
klien yang dapat berbicara dapat dianggap jalan
napas bersih. Dilakukan pula pengkajian adanya
suara napas tambahan seperti snoring.
Breathing : frekuensi napas, apakah ada Pengkajian sekunder meliputi
penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi
dinding dada, adanya sesak napas. Palpasi anamnesis dan pemeriksaan
pengembangan paru, auskultasi suara napas, kaji fisik. Anamnesis dapat
adanya suara napas tambahan seperti ronchi, menggunakan format AMPLE
wheezing, dan kaji adanya trauma pada dada.
Circulation : dilakukan pengkajian tentang
(alergi, medikasi, past illness, last
volume darah dan cardiac output serta adanya meal, dan environment).
perdarahan. Pengkajian juga meliputi status Pemeriksaan fisik dimulai dari
hemodinamik, warna kulit, nadi. kepala hingga kaki dan dapat
Disability : nilai tingkat kesadaran, serta ukuran pula ditambahkan pemeriksaan
dan reaksi pupil.
diagnostik yang lebih spesifik
Exposure ; pemeriksaan lengkap setelah
mengurus prioritas-prioritas untuk seperti foto thoraks,dll.
menyelamatkan jiwa nya, penderita harus
ditelanjangi dan diperiksa dari ubun-ubun
sampai jari kaki sebagai bagian dari mencari
cidera
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan gangguan pertukaran


gas ditandai dengan sesak nafas, peningkatan frekuensi pernafasan,
batuk-batuk.
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
gangguan aliran darah sekunder akibat gangguan vaskuler ditandai
dengan nyeri, cardiac out put menurun, sianosis, edema (vena).
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan trauma jaringan
dan spasme reflek otot sekunder akibat gangguan viseral jantung
ditandai dengan nyeri dada, dispnea, gelisah, meringis.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai
oksigen dan kebutuhan (penurunan/terbatasnya curah jantung)
ditandai dengan kelelahan, kelemahan, pucat, tidak bergairah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai