Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ANALISIS

TINDAKAN KEPERAWATAN
ALIH BARING

NURIA ADELIANI

119078

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG

2021
LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Tindakan keperawatan Menurut Perry & Potter,di kutip dari


yang dilakukan Bujang (2013) alih baring merupakan
NamaPasien : Tn. H.R.Z perubahan posisi diatas tempat tidur akibat
DiagnosaMedis: Gagal Ketidakmampuan pasien untuk merubah
nafas,CHF,dilated posisi tidurnya sendiri. Perubahan posisi
Cardiomiopathy tidur ini dilakukan untuk merubah adanya
Tanggal tindakan : tekanan tubuh pada daerah – daerah tertentu
25/01/2021 sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan
beban tubuh pada suatu titik yang dapat
menyebabkan terganggunya sirkulasi aliran
darah pada daerah yang tertekan tersebut.
Alih baring dapat mencegah dekubitus pada
daerah yang menonjol yang bertujuan untuk
mengurangi penekanan akibat tertahannya
pasien pada suatau posisi tidur tertentu yang
dapat menyebabkan lesi / lecet.
2. Diagnosa Keperawatan Resiko gangguan integritas kulit
berhubungan dengan kurang terpapar
informasi tentang upaya
mempertahankan/melindungi integritas
jaringan d.d kerusakan jaringan atau lapisan
kulit dan kemerahan .(SDKI.D0129)
3. Tujuan Tindakan TUJUAN ALIH BARING:
1.Mencegah kerusakan integritas kulit
2.Memperbaiki sirkulasi dan perfusi
Aini. (2013).
4. Prinsip-prinsip tindakan dan Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
rasional Tindakan ini dilakukan pada klien yang
mengalami Resiko gangguan integritas kulit
berhubungan dengan bed rest.
Prinsip tindakan ini adalah bersih:
Hal yang perlu diperhatikan :
a. pemberian mobilisasi/alih baring
setiap 2 jam sekali
Rasional : untuk menurunkan risiko
iskemik pada jaringan karena posisi
pasien pada salah satu sisi dapat
menekan area tersebut sehingga
sirkulasi dan sensitifitasnya
memburuk yang menjadi pencetus
untuk terjadi kerusakan integritas kulit
dan luka dekubitus (Dewi,dkk 2019)
.
5 Analisa Tindakan Peralatan :
a. Bantal Beberapa
Tahap pra-interaksi
a) Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
b) Menyiapkan peralatan yang
diperlukan
Rasional : agar peralatan yang
diperlukan sudah tersedia dan perawat
tidak harus bolak-balik mengambilnya
Tahap Orientasi
a. Ucapkan salam, sebut namanya dan
lakukan verifikasi identitas klien
dengan melihat gelang tangan klien
Rasional : mencegah kesalahan dalam
pemberian tindakan dan sesuai dengan
prinsip benar pasien
b. Mengenalkan diri mahasiswa perawat
yang akan melakukan tindakan beserta
instansinya
Rasional : membina hubungan saling
percaya antara mahasiswa perawat
dan klien
c. Jelaskan mengenai prosedur tindakan
yang akan dilakukan dengan bahasa
yang mudah dimengerti klien dan
alasan kenapa tindakan tersebut
dilakukan
Rasional : agar klien mengetahui
tindakan yang akan dilakukan kepada
dirinya, sehingga klien dapat
menunjukkan sikap kerjasama selama
tindakan dilakukan
d. Minta persetujuan klien (inform
consent)
Rasional : memberikan hak perawatan
sepenuhnya kepada klien dan
memberi perlindungan hukum kepada
tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan
e. Kontrak waktu untuk lamanya
tindakan yang dilakukan (± 2 jam)
Rasional : mencegah kebosanan
kepada klien atau rasa khawatir jika
tindakan terlalu lama dilakukan
f. Beri kesempatan untuk klien/ keluarga
bertanya
Rasional : menambah pengetahuan
klien dan keluarga serta menambah
kepercayaan kepada tenaga medis
g. Jaga privasi dengan menutup tirai
Rasional : agar klien merasa aman dan
nyaman

Tahap kerja :
a. Merubah posisi dari terlentang ke
miring
Rasional : untuk merubah adanya
tekanan tubuh pada daerah – daerah
tertentu
b. Menata beberapa bantal disebelah
pasien lalu memiringkan pasien
kearah bantal yang disiapkan
Rasional : bantal akan menjadi
penyangga untuk klien dengan
kelemahan sistem anggota gerak tubuh
c. Menekukkan lutut kaki yang atas
Rasional : lutut kaki yang ditekuk bisa
jadi pengunci tubuh agar pasien tidak
terguling jatuh
d. Memastikan posisi pasien aman
Rasioanal : memastikan keselamatan
pasien
e. Merubah posisi dari miring ke
terlentang
Rasional : mengembalikkan posisi
pasien ke posisi semula sebelum
tindakan selanjutnya
f. Meluruskan kedua lutut
Rasional : mengembalikkan posisi
semula klien
g. Memastikan posisi klien aman
Rasional : memastikan keselamatan
pasien
h. Merapikan pasien
Rasional : memastikan klien kembali
rapi
Tahap Terminasi :
a. Amati respon klien setelah dilakukan
tindakan
Rasional : salah satu indikator untuk
mengevaluasi hasil dari tindakan
secara verbal
b. Berikan reward kepada klien dengan
mengucapkan pujian serta terima
kasih karena sudah bekerjasama
dengan baik
Rasional : memberikan timbal balik
yang positif kepada klien, dapat
membuat klien merasa dihargai
c. Berpamitan
Rasional : menunjukkan sikap yang
sopan dan BHSP tetap berjalan
d. Bereskan alat-alat yang sudah
digunakan
Rasional : menjaga kebersihan alat
yang digunakan
e. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
f. Dokumentasi tindakan yang dilakukan
atau laporkan hasil tindakan kepada
perawat yang bertugas
Rasional : sebagai bukti ontetik telah
dilakukan tindakan dan menentukan
intervensi selanjutnya
Ivana(2015)
6 Bahaya yang mungkin Jika tirah baring dilakukan secara tidak tepat
terjadi akibat tindakan salah satu resikonya akan membahayakan
tersebut dan cara keslamatan pasien
pencegahan Cara pencegahan : Sebaiknya tirah baring
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
berpengalaman dengan tepat,benar dan
sesuai prosedur
(olvin(2018)
7 Hasil yang didapat dan Hasil yang di dapat dan maknanya :
makna 1. Resiko terjadinya Ulkus Dekubitus
berkurang
2. Rasiko lesi /lecet pada daerah tertentu
berkurang
(Aini,2013)
8 Identifikasi tindakan Identifikasi tindakan keperawatan lainnya
keperawatan lainya yang yang dapat dilakukan untuk mengatasi
dapat dilakukan untuk masalah/diagnosa tersebut:
mengatasi masalah atau 1. Perawatan Integritas kulit
diagnosa tersebut (SIKI:I.11353)
a. Observasi
-identifikasi penyebab gangguan
integritas kulit
b. Terapeutik
-ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
baring
-lakukan pemijatan di area
penonjolan tulang,jika perlu
c. Edukasi
-Anjurkan menggunakan pelembab
9 Evaluasi diri tentang Saat melakukan alih baring hendaknya
pelaksanaan tindakan memperhatikan prinsip tindakan dan tidak
tersebut lupa memastikan keslamatan pasien,
sehingga tidak hanya manfaat yang didapat
pasien juga terjamin keslamatanya
(Olvin,2018)
Daftar pustaka
Aini. (2013). Pengaruh alih baring terhadap kejadian dekubitus pada pasien
stroke yang mengalami hemiparesis di Ruang Yudistira di RSUD Kota
Semarang. 2013.

Ivana. (2015). Pengaruh alih baring posisi miring 30 derajat terhadap indikator
kejadian dekubitus pada pasien stroke di ruang rawat inap RSUD Soreang
Kabupaten Bandung tahun 2015.

Lubis,dkk . 2018 . Jurnal Kesehatan STIKES IMC Bintaro .”PENGARUH


MASSASE PUNGGUNG DAN ALIH BARING TERHADAP KEJADIAN
DEKUBITUS DI RUANG ICU RUMAH SAKIT GRAHA KEDOYA
JAKARTA BARAT”

Manengkey, Olvin Kristin, and Rusdiyana Tongkad. "Hubungan Pengetahuan


Perawat tentang Perawatan Dekubitus dengan Pelaksanaan Perawatan
Luka Dekubitus di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Robert Wolter
Mongisidi Tk. II Manado." Journal Of Community and Emergency 6.2
(2018): 97-103.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta : DPP PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Diagnosa Keperawatan


Indonesia. Jakarta : DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai