Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ANALISIS

TINDAKAN KEPERAWATAN
TRANSFUSI DARAH

NURIA ADELIANI
119078

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO

SEMARANG

2021
LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
1 Tindakan keperawatan Transfusi darah adalah tindakan medik
yang dilakukan yang bertujuan mengganti komponen
Nama pasien : Ny.A darah yang berkurang(saiful anwar,2015)
Diagnosa Medis: Transfusi darah adalah proses pemindahan
thalasemia atau pemberian darah dari seseorang (donor)
Tanggal tindakan kepada orang lain (resipien). Transfusi
14/01/2021 bertujuan mengganti darah yang hilang
akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi
shockdan mempertahankan daya tahan tubuh
terhadap infeksi (Setyati, 2010).
2 Diagnosa Keperawatan Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d
berkurangnya kapasitas darah

3 Tujuan Tindakan Tujuan tindakan tersebut dilakukan :


a. Memberikan penggantian produk darah
b. Meningkatkan volume cairan, Hb, dan
HCT klien
c. Meningkatkan sirkulasi dan distribusi
oksigen
(Hutomo, 2011)
4 Prinsip-prinsip tindakan dan Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
rasional Tindakan ini dilakukan pada klien yang
mengalami penurunan level Hb. Pada ibu
hamil, normal Hb adalah >11 g/dL dan
dikatakan kurang jika <11 g/dl (anemia).
Untuk menaikkan Hb maka perlu dilakukan
transfusi darah dengan jenis yang sesuai,
yaitu PRC (Packed Red Cell). Kandungan
PRC meliputi 70-80% HCT, 15-25 ml
volume plasma dan 10-15 volume
antikoagulan.
Prinsip tindakan ini adalah steril karena
berhubungan dengan pembuluh darah dan
hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Golongan darah yang ditransfusikan
harus sama antara klien dan pendonor,
kecuali dalam keadaan darurat bisa
diberikan darah dari donor universal,
yaitu golongan darah O
Rasional : mencegah terjadinya reaksi
alergi pada klien
b. Waktu transfusi tidak boleh lewat dari
5 jam
Rasional : karena berisiko proliferasi
bakteri
c. Gunakan selang infus yang ada blood
filter dan gunakan jarum IV cath
ukuran besar
Rasional : agar pembuluh darah vena
terbuka lebar, sehingga darah yang
masuk tidak tersendat dan lancer
d. Sebelum dan sesudah tranfusi harus
diberi cairan Nacl 50-100 ml
Rasional : larutan nacl kandungannya
mirip dengan komponen darah,
sehingga perlu diberikan cairan nacl
untuk tubuh beradaptasi terlebih
dahulu dengan darah yang
ditrasfusikan serta mengambat
terjadinya koagulasi.
(Fuadda, Rahmatul., dkk. 2016).
5 Analisa tindakan Peralatan :
a. Set transfusi darah
b. Iv cath ukuram 16-20 G (jika belum
terpasang)
c. Cairan Nacl 0.9%
d. Kantong darah sesuai kebutuhan klien
e. Gloves bersih
f. Set TTV
g. Buku catatan kecil

Tahap pre-interaksi :
a. Pastikan kantong darah sudah tersedia
dan sudah dalam kondisi hangat
Rasional : agar darah yang
ditransfusikan lancer
b. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
c. Menyiapkan peralatan yang
diperlukan
Rasional : agar peralatan yang
diperlukan sudah tersedia dan perawat
tidak harus bolak-balik mengambilnya
Tahap Orientasi :
a. Ucapkan salam, minta klien sebut
namanya dan lakukan verifikasi
identitas klien dengan melihat gelang
tangan klien
Rasional : mencegah kesalahan dalam
pemberian tindakan dan sesuai dengan
prinsif benar pasien
b. Mengenalkan diri mahasiswa perawat
yang akan melakukan tindakan beserta
instansinya
Rasional : membina hubungan saling
percaya antara mahasiswa perawat
dan klien
c. Jelaskan mengenai prosedur tindakan
yang akan dilakukan dengan bahasa
yang mudah dimengerti klien dan
alasan kenapa tindakan tersebut
dilakukan
Rasional : agar klien mengetahui
tindakan yang akan dilakukan kepada
dirinya, sehingga klien dapat
menunjukkan sikap kerjasama selama
tindakan dilakukan
d. Minta persetujuan klien (inform
consent)
Rasional : memberikan hak perawatan
sepenuhnya kepada klien dan
memberi perlindungan hukum kepada
tenaga kesehatan yang melakukan
tindakan
e. Kontrak waktu untuk lamanya
tindakan yang dilakukan (± 2 jam)
Rasional : mencegah kebosanan
kepada klien atau rasa khawatir jika
tindakan terlalu lama dilakukan
f. Beri kesempatan untuk klien dan
keluarga bertanya
Rasional : menambah pengetahuan
klien dan keluarga serta menambah
kepercayaan kepada tenaga medis

Tahap kerja :
a. Jaga privasi dengan menutup tirai
Rasional : agar klien merasa aman dan
nyaman
b. Mengatur posisi klien (posisi supine)
Rasional : mempermudah dalam
melakukan tindakan
c. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
selama tindakan
d. Periksa TTV : blood preasure, pulse,
respirasi, dan temperature
Rasional : agar tidak terjadi reaksi
alergi selama transfusi berlangsung
e. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
f. Dekatkan alat yang diperlukan
Rasional : mempermudah dalam
pengambilan alat yang dibutuhkan
g. Cek apakah larutan Nacl sudah
diberikan sebelumnya dan sudah
menggunakan blood sheet
Rasional : mencegah koagulasi
(pembekuan darah) dan menyaring
komponen darah
h. Sebelum memasang kantong darah :
verifikasi kembali kesesuaian kantong
darah dengan kebutuhan klien
Rasional : mencegah kesalahan
pemberian tranfusi dan sesuai prinsif
12 benar cara pemberian obat
i. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
j. Memasang gloves bersih dan pastikan
tidak menyentuh spike infus
Rasional : memberikan perlindungan
pada diri perawat dan menjaga
kesterilan alat
k. Gantung kantong darah pada tiang
infus dan pastikan tiang berukuran
tinggi
Rasional : agar darah mengalir lancar
l. Atur tetesan 20x/menit (tetesan dapat
disesuaikan dengan kondisi kebutuhan
klien)
Rasional : mencegah reaksi alergi
m. Instruksikan klien untuk tidak terlalu
banyak bergerak pada tangan yang
terpasang transfusi darah
Rasional : agar tidak macet.
n. Bereskan alat
Rasional : agar tidak mengotori area
sekitar bed klien atau meninggalkan
sisa bakteri
o. Lepaskan gloves
Rasional : mencegah infeksi yang
terdapat gloves
p. Rapikan klien dan atur posisi yang
nyaman sesuai keinginan klien
Rasional : memberikan rasa nyaman
kepada klien
q. Buka sampiran

Tahap terminasi :
a. Tanyakan respon klien setelah
dilakukan tindakan
Rasional : salah satu indikator untuk
mengevaluasi hasil dari tindakan
secara verbal
b. Berikan reward kepada klien dengan
mengucapkan pujian serta terima
kasih karena sudah bekerjasama
dengan baik
Rasional : memberikan timbal balik
yang positif kepada klien, dapat
membuat klien merasa dihargai
c. Berpamitan
Rasional : menunjukkan sikap yang
sopan dan BHSP tetap berjalan
d. Bereskan alat-alat yang sudah
digunakan
Rasional : menjaga kebersihan alat
yang digunakan
e. Buang sampah sesuai tempatnya
Rasional : membantu memilah
sampah sesuai dengan jenisnya dan
mempermudah dalam memusnahkan
limbah medis tersebut
f. Cuci tangan
Rasional : mencegah resiko infeksi
g. Dokumentasi tindakan yang dilakukan
atau laporkan hasil tindakan kepada
perawat yang bertugas
Rasional : sebagai bukti ontetik telah
dilakukan tindakan dan menentukan
intervensi selanjutnya
h. Observasi TTV klien selama transfusi
dan lihat adanya tanda-tanda alergi
Rasional : perubahan kondisi klien dapat
menunjukkan ketidakcocokan atau reaksi
alergi yang dapat menimbulkan rekasi
hemolitik pada klien
6 Bahaya yang mungkin 1) Adanya reaksi alergi seperti gatal-
terjadi akibat tindakan gatal, uritkaria, sakit kepala, muka
tersebut dan cara memerah dan peningkatan suhu tubuh
pencegahan
mencapai 39,0 0C
2) Reaksi hemolitik
3) Overloading sirkulasi pada pasien
jantung
4) Salah pasien atau jenis tranfusi yang
diberikan
Cara pencegahan :
1. Darah yang didonorkan adalah darah
yang sehat, maka harus diseleksi
terlebih dahulu.tidak menderita
penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis C,
dan orang yang tidak beresiko karena
seks bebas (Hutomo, 2011).
2. Jumlah darah yang ditransfusikan
sesuai dengan kebutuhan,pada saat
yang tepat,dan dengan cara yang benar
3. Tepat klien dan waspada efek samping
yang terjadi
4. Golongan darah dan rhesus harus
sama antara pendonor dan resipien
5. Selalu mengobservasi TTV klien
dengan rutin sebelum, selama dan
sesudah tranfusi, selalu melakukan
pengecekan kesesuaian produk darah
dan nama klien serta mengobservasi
respon klien.
7 Hasil yang di dapat dan Hasil yang di dapat dan maknanya :
makna Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah
level Hb klien meningkat (> 11 gr/dl), klien
tampak lebih segar, tidak pucat, dan bayi
yang ada dalam kandungan juga
mendapatkan nutrisi yang cukup
8 Identifikasi tindakan Identifikasi tindakan keperawatan lainnya
keperawatan lainy yang yang dapat dilakukan untuk mengatasi
dapat dilakukan untuk masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan
mengatasi masalah atau kolaborasi) :
diagnosa tersebut Tindakan keperawatan lain yang dapat
dilakukan adalah dengan menganjurkan klien
untuk mengkonsumsi makanan dengan pola
sedikit tapi sering dan mengandung zat besi,
seperti : hati ayam, sayuran hijau dan daging.
Sedangkan tindakan kolaborasi dapat
diberikan obat penambah darah sesuai resep
dokter
9 Evaluasi diri tentang Transfusi darah dilakukan karena adanya
pelaksanaan tindakan tanda- tanda penurunan volume darah
tersebut pada keadaan yang abnormal. Transfusi
juga sering digunakan untuk pengobatan
anemia akut dan kronis maupun keadaan
gawat darurat yang lain dengan
tatalaksana yang tepat.pemberian
transfusi baik komponen darah saja atau
whole blood masing- masing sudah
mempunyai fungsi sesuai faktor
komponen darah yang kurang atau
hilang.Sebelum melakukan tranfusi darah
hendaknya untuk memastikan benar sediaan
darah yang diberikan sesuai dengan
golongan pasien
REFERENSI

Fuadda, Rahmatul., dkk. 2016. Perbedaan Reaksi Pemberian Transfusi Darah Whoole Blood
(Wb) Dan Packed Red Cell (Prc).

Hutomo, F. 2011. Dasar-dasar Transfusi Darah. WIMI, Jakarta

Setyati, S. 2010. Transfusi Darah yang Rasional. Pelita Insani : Semarang.


Tempo.co (2018, 28 Oktober). Waspada Penularan Penyakit lewat Transfusi Darah, Cek
Solusinya. Diakses pada 06 Januari 2020, dari
https://www.google.com//amp/s/gaya.tempo.co/amp/1140631/waspada-penularan
penyakitlewat-tranfusi-darah-cek-solusinya

Anda mungkin juga menyukai