KEPERAWATAN ANAK
“ DHF ”
DISUSUN OLEH :
Dina Putri Aryati (1710142010004)
Intan Permata Surya (1710142010011)
Meri Ardianti (1710142010016)
Nesti Kurnia (1710142010021)
Rahmi Adiati Anggina (1710142010027)
Ratna Julita (1710142010032)
Sherin Syafitri (1710142010037)
Welly Utama (1710142010042)
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI
TA.2018/2019
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
1.1Latar belakang. .................................................................................................................................. 3
1.2. Tujuan ............................................................................................................................................... 3
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
2.1. Defenisi .............................................................................................................................................. 5
2.2. Anatomi fisiologi .............................................................................................................................. 5
2.3. Klasifikasi ......................................................................................................................................... 6
2.4. Etiologi .............................................................................................................................................. 7
2.5. Patofisiologi ...................................................................................................................................... 7
2.6. Manifestasi klinis ............................................................................................................................. 8
2.7. Komplikasi ........................................................................................................................................ 8
2.8. Pemeriksaan Penunjang .................................................................................................................. 9
2.9. Penatalaksanaan medis ................................................................................................................. 10
2.10. Penatalaksanaan Keperawatan .................................................................................................. 10
2.11. Asuhan Keperawatan .................................................................................................................. 11
BAB III....................................................................................................................................................... 18
PENUTUP.................................................................................................................................................. 18
A.Kesimpulan ........................................................................................................................................ 18
B.Saran................................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang biasanya ditemukan di daerah
tropis. Infeksi virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh
dunia. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah di tiap
tahunnya. Sementara itu terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health
Organization (WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai Negara dengan kasus demam
berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara. Penanganan kasus DHF/BDB yang yang
terlambat akan menyebabkan Dengue Syok Sindrom (DSS) yang menyebabkan kematian.
Hal tersebut disebabkan karena penderita mengalami defisit volume cairan akibat dari
meningkatnya permeabilitas kapiler pembuluh darah sehingga penderita mengalami syok
hipovolemik dan akhirnya meninggal (Ngastiyah, 2010).
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Penulis mendapatkan pengalaman dalam penerapan asuhan keperawatan pada anak
dengan Dengue Haemorrhagic Fever.
b. Tujuan Khusus
Penulis mengetahui dan mampu :
1) Mengetahui defenisi DHF
2) Mengetahui Anatomi fisiologi
3) Mengetahui Klasifikasi
4) Mengetahui Etiologi
5) Mengetahui Patofisiologi
6) Mengetahui Manifestasi klinis
7) Mengetahui Komplikasi
8) Mengetahui Pemeriksaan penunjang
9) Mengetahui Penatalaksanaan medis
10) Mengetahui Penatalaksanaan keperawatan
11) Mengetahui Asuhan keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi
Demam berdarah dengue adalah suatau penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
(Suriadi & Yuliana, 2006).
DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengangejala utama demam,
nyeri otot, dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.( Hendarwanto;
417; 2004 )
DHF adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus ( arthropodbora virus )
dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes albopictus dan Aedes agypty ). (
Ngastiyah; 341; 1997 )
DHF adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus disertai demam akut,
perdarahan, tedensi syok.( Suryanah; 191; 1996 )
2.3. Klasifikasi
Klasifikasi derajad DBD menurut WHO :
Derajat 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
perdarahan adalah uji turniquet positif
Derajat 2 Derajad 1 disertai perdarahan spontan dikulit dan / atau
perdarahan lain
Derajat 3 Ditemukan tanda kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lembut, tekanan nadi menurun (≤ 20 mmHg) atau hipotensi
disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi lembab, dan
pasien menjadi gelisah.
Derajat 4 Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat di
ukur.
2.4. Etiologi
Menurut Soedarto (2012), demam haemorrhagic fever (DHF) disebabkan oleh virus
dengue yang termasuk dalam family flaviviridae genus flavivirus. Virus dengue
ditularkan dari seorang penderita ke orang lain melalui gigitan nyamuk genus Aedes,
yaitu nyamuk aedes aegypti betina. Aedes aegypti tersebar di daerah tropis dan subtropis
yang merupakan vektor utama.
2.5. Patofisiologi
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes Aegypti
dan kemudian akan bereaksi dengan antibodi dan akan terjadi proses peradangan yang
akan menimbulkan demam pada penderita. Bereaksinya virus dengan antibodi akan
membentuk kompleks virus antibodi, sehingga dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem
komplemen. Akibat dari aktivasi tersebut akan dilepaskan anafilaktoksin C3a dan C5a,
dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat
sebagai faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah sehingga terjadi
penurunan volume plasma melalui endotel dinding pembuluh darah. Dari pembentukan
kompleks virus antibodi juga mengakibatkan depresi tulang belakang sehingga terjadi
trombositopenia, yang menyebabkan timbulnya gangguan fungsi trombosit dan kelainan
fungsi koagulasi yang merupakan penyebab utama terjadinya perdarahan. Perdarahan
kulit umumnya disebabkan oleh faktor kapiler dan trombositopenia, sedangkan
perdarahan massive akibat kelainan yang lebih kompleks, yaitu trombositopenia,
gangguan faktor pembekuan, dan kemungkinan oleh faktor DIC.
2.6. Manifestasi klinis
Menurut Khair 2013, tanda dan gejalanya adalah :
1. Demam tinggi 5-7 hari
2. Perdarahan , terutama perdarahan bawah kulit, ptekie, hematoma
3. Epistaksi, hemamelena, hematuria
4. Mual, muntah diare, konstipasi, tidak ada nafsu makan
5. Nyeri otot, tulang dan sendi, abdomen dan ulu hati.
6. Sakit kepala
7. Pembengkakan sekitar mata
8. Pembesaran hati, limpa dan kelenjer getah bening
9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,tekanan darah menurun,
gelisah, capila reffil time lebih dari 2 detik nadi cepat dan lemah).
Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya berupa :
1. Demam disertai ruam-ruam makulopapular
2. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam ringan/
demam tinggi (> 39◦C) yang tiba- tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai sakit
kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual dam muntah dan
ruam-ruam.
3. Bintik-bintik perdarahan dikulit sering terjadi, kadang-kadang disertai bintik-bintik
perdarahan di farings dan konjungtiva
4. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri ditulang
rusuk kanan dan nyeri seluruh perut
5. Kadang-kadang demam mencapai 40-41◦C dan terjadi kejang demam pada bayi.
2.7. Komplikasi
Komplikasi DHF menurut Smeltzer danBare (2002) adalahperdarahan, kegagalan
sirkulasi, Hepatomegali, dan Efusi pleura.
1. Perdarahan
Perdarahan pada DHF disebabkan adanya perubahan vaskuler,penurunan jumlah
trombosit (trombositopenia) <100.000 /mm³ dankoagulopati, trombositopenia,
dihubungkan dengan meningkatnyamegakoriosit muda dalam sumsum tulang dan
pendeknya masa hiduptrombosit. Tendensi perdarahan terlihat pada uji tourniquet
positif,peteke, purpura, ekimosis, dan perdarahan saluran cerna, hematemesisdan melena.
2. Kegagalan sirkulasi
DSS (Dengue Syok Sindrom) biasanya terjadi sesudah hari ke 2–7, disebabkan oleh
peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadikebocoran plasma, efusi cairan serosa
ke rongga pleura dan peritoneum, hipoproteinemia, hemokonsentrasi dan hipovolemi
yang mengakibatkanberkurangnya aliran balik vena (venous return), prelod,
miokardiumvolume sekuncup dan curah jantung, sehingga terjadi disfungsi
ataukegagalan sirkulasi dan penurunan sirkulasi jaringan.DSS juga disertai dengan
kegagalan hemostasis mengakibatkanperfusi miokard dan curah jantung menurun,
sirkulasi darah terganggudan terjadi iskemia jaringan dan kerusakan fungsi sel secara
progresifdan irreversibel, terjadi kerusakan sel dan organ sehingga pasien akanmeninggal
dalam 12-24 jam.
3. Hepatomegali
Hati umumnya membesar dengan perlemahan yang berhubungandengan nekrosis karena
perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan selsel kapiler. Terkadang tampak sel
netrofil dan limposit yang lebih besardan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau
kompleks virusantibody.
4. Efusi pleura
Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan ekstravasasi aliran
intravaskuler sel hal tersebut dapatdibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura
bila terjadi efusipleura akan terjadi dispnea, sesak napas
c. Aktivitas – Latihan
Meliputi informasi riwayat pasien tentang pola latihan, keseimbangan energy, tipe
dan keteraturan latihan, aktivitas yang dilakukan dirumah, atau tempat sakit.
d. Istirahat tidur
Meliputi informasi riwayat pasien tentang frekwensi dan durasi periode istirahat tidur,
penggunaan obat tidur, kondisi lingkungan saat tidur, masalah yang dirasakan saat
tidur.
e. Kognitif- perseptual
Meliputi informasi riwayat pasien tentang fungsi sensori, kenyamanan dan nyeri,
fungsi kognitif, status pendengaran, penglihatan, masalah dengan pengecap dan
pembau, sensasi perabaan, baal, kesemutan
f. Konsep diri-persepsi diri
Meliputi riwayat pasien tentang peran dalam keluarga dan peran social, kepuasan dan
ketidakpuasan dengan peran
g. Seksual reproduksi
Meliputi informasi tentang focus pasutri terhadap kepuasan atau ketidakpuasan
dengan seks, orientasi seksual
h. Koping toleransi stress
Meliputi informasi riwayat pasien tentang metode untuk mengatasi atau koping
terhadap stress
i. Nilai kepercayaan
Meliputi informasi riwayat pasien tentang nilai, tujuan, dankepercayaan berhubungan
dengan pilihan membuat keputusan kepercayaan spiritual
B. Diagnosa Keperawatan.
1) Hipertermi b.d peoses penyakit.
2) Kekurangan volume cairan b.d perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler.
3) Nyeri akut b.d perjalanan penyakit.
4) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penumpukan cairan pada pleura.
5) Resiko perdarahan b.d penurunan angka trombosit (trombositopenia).
6) Ansietas b.d stress hospitalisasi.
7) Kurang pengetahuan b.d kurang informasi.
8) Gangguan pola nafas b.d penumpukan cairan pada pleura.
9) Ketidakefektifan perfusi ginjal b.d penurunan sirkulasi ginjal.
10) Intoleransi aktifitas b.d metabolism menurun.
C. Rencana Keperawatan.
NO Dx Keperawatan NOC NIC
DHF adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus ( arthropodbora virus ) dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes albopictus dan Aedes agypty ). ( Ngastiyah;
341; 1997 ).
Dengan diagnose :
1. Hipertermi b.d peoses penyakit.
2. Kekurangan volume cairan b.d perpindahan cairan dari intravaskuler ke ekstravaskuler.
3. Nyeri akut b.d perjalanan penyakit.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penumpukan cairan pada pleura.
5. Resiko perdarahan b.d penurunan angka trombosit (trombositopenia).
6. Ansietas b.d stress hospitalisasi.
7. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi.
8. Gangguan pola nafas b.d penumpukan cairan pada pleura.
9. Ketidakefektifan perfusi ginjal b.d penurunan sirkulasi ginjal.
10. Intoleransi aktifitas b.d metabolism menurun.
B. Saran
1. Pasien dan keluarga
Demi kesembuhan pasien penulis mengharapkan keluarga perlu memperhatikan keadaan
pasien dan membantu memenuhi kebutuhan pasien selama sakit untuk mempercepat
proses penyembuhan pasien. Keluarga di harapkan mampu merawat pasien setelah
perawatan di rumah.
2. Mahasiswa
Dalam penyusunan Makalah agar dapat memahami konsep-konsep serta dasar-dasar teori
sesuai dengan kasus yang diambil.
3. Pembaca
Disarankan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan Dengue Haemorrhagic Fever
sehingga dapat dilakukan upaya-upaya yang bermanfaat untuk mencegah maupun
menangani penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo & Andoko, Sayudi J. 2013. Hubungan Pengetahuan Keluarga
Tentang Penyakit DHF dengan Sikap Keluargadalam Pencegahan Penyakit DHF. Jurnal
Florence Vol. VI No. 2 Juli 2013.
Crain, William. 2007. Teori Perkembangan: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : pustaka pelajar.
Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta : EGC.
Maryunani, Anik. 2009. Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : TIM.
M. Nurs, Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan pada bayi dan anak. Salemba Medika. Jakarta.
Ngastiyah. (1995). Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.