MAKALAH
Disusun oleh :
AGNES FEBRI CAROLINA (17.003)
DEWI AGUS MARDIANI (17.008)
GITA PRADANA (17.014)
SUGENG ISLAMUDDIN (17.029)
VIKI ARDIKA NOVITASARI (17.034)
Dengan menyebut nama Alloh SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan
inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang
“KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN IMOBILISASI”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN IMOBILISASI” dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi maupun pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1
BAB II
Pembahasan.................................................................................................................................2
2.1 Definisi Kominukasi Terapeutik...........................................................................................2
2.2 Fungsi Komunikasi Terapeutik.............................................................................................2
2.3 Tujuan Komunikasi Terapeutik............................................................................................2
2.4 Fase-Fase Dalam Berkomunikasi..........................................................................................4
2.5 Tekhnik Komunikasi Lansia Dengan Gangguan Imobilisasi...............................................4
A.Pengertian Imobilisasi................................................................................................4
B.Faktor Yang Mempengaruhi.......................................................................................5
C.Dampak Fisik dan Psikologi Imobilitasi.....................................................................5
D.Jenis Imobilitasi..........................................................................................................6
E Teknik Komunikasi Terapeutik Pada Gangguan Imobilisasi......................................6
Bab III
Penutup........................................................................................................................................7
A.Kesimpulan.............................................................................................................................7
B.Saran........................................................................................................................................7
Daftar Isi....................................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3 Fase kerja
Gali stressor yang relevan
Tingkatkan pengembangan penghayatan dan penggunaan mekanisme koping pasien
yang konstruktif
4 Fase terminasi
Bina realitas tentgang perpisahan
Tinjau kemajuan terapi dan pencapaian tujuan – tujuan
Gali secara timbal balik perasaan penolakan
1. Penurunan motivasi.
D. JENIS IMOBILISASI
1. Imobilisasi Fisik,
2. Imobilisasi Intelektual,
4. Imobilisasi Sosial,
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi pada dasarnya berkomunikasi secara terrapeutik itu di butuhkan pada pasien yang
berbda - beda pada kebutuhannya imobilisasi atau tirah baring adalah keadaan dimana
seseorang tidak dapat bergerak secara aktif atau bebas karena kondisi yang mengganggu
pergerakan ( aktifitas ). Misalnya mengalami trauma tulang belakang, cidera otot berat
disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainya.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan materi diatas di harapkkan dapat menjadi bahan
masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk dapat diaplikasikan dalam tindakan
pelayanan keperawatan dan juga karena keterbatasan referensi yang mendukung, untuk itu
diharapkan kritik dan saran guna untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://ngurahjayaantara.blogspot.co.id/2013/12/komunikasi-terapeutik-pada-lansia.html
http//konsep komunikasi .co.id
http://ayuavitha.blogspot.co.id/2015/11/komunikasi-terapeutik-pada-klien.html
Pasien dengan Imobilisasi
(1.Tahap Persiapan/Prainteraksi)
Pada tanggal 28 Oktober 2016 jam 11.30 WIB pasien datang ke UGD Rumah sakit
Dr.Soedomo dengan kondisi cedera pada eksterimtas bawah akibat kecelakaan mobil yang
menimpanya. Saat dikaji klien mengeluh sakit di kaki kiri, ,klien mengeluh sakitnya saat
sedikit melakukan gerakan/mobilisasi. Setelah pasien masuk rumah sakit selama 3 hari pasien
terlihat cemas,takut,khawatir dan cenderung imobilisasi saja.
Perawat Dewi : Nama saya perawat Dewi,saya yang berdinas pada pagi hari
Februari 1999
Perawat dewi : (Tahap Kerja) Permisi ya mbk saya cek gelang pasien mbk
Perawat Dewi : Apakah kaki mbk masih sakit/nyeri? Apakah mbk sudah bisa
menggerakkan kaki mbk sedikit-sedikit?
Ibu viki : katanya tidak terlalu nyeri sus tapi dia masih kesusahan untuk
Px Agnes : Saya takut saya tidak bisa apa-apa lagi,kaki saya selamanya
Bapak Sugeng : Anak saya itu takut bila terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
mbk.
Perawat Dewi : Bagaimana jika 15 menit saja mbk? Terlalu lama tidak ?
atau diamana?
nanti satu jam lagi saya akan kesini lagi untuk menjalakan
Perawat Dewi : Oh iya bu sehubungan dengan kontrak yang kita sepakati tadi
Bapak sugeng : Saya dengan istri saya disini saja atau keluar
Perawat Dewi : Tidak apa- apa bun anti ibu malah bias paham tentang edukasi
ini
Ibu Viki : oh iya sus
Perawat Dewi : Begini bu disini juga ada suster Gita yang akan menggantikan
Perawat Dewi : Kalau begitu maaf ya mbk saya permisi dulu,mbk agnes bisa
jika mbk agnes merasa capek terlentang saja dan disini ada
yang bagian kepala sampai 65°,dan ibu juga bisa posisi miring
sedikit
sakit. Tahap ini dimulai pada hari ketika patah tulang terjadi dan
cedera, rasa sakit dan pembengkakan akan mulai hilang. Pada tahap
mungkin tetap sebagai akibat dari cedera. Ini tahap akhir penyembuhan
Perawat gita : bagaimana mbk apakah ibu mengerti? Atau ada yang kurang jelas?
Perawat Gita : (Evaluasi Subyektif) Bagaimana buapakah mbk sudah bisa mobilisasi
ringan?
(kemudian pasien mengulangi tindakan mobilisasi apa yang dijari perawat)
Px Agnes : (Evaluasi Objektif ) (Sambil memperhatikan pasien) Iya sus ini saya
Perawat Gita : Iya mbk baiklah kalau begitu,nanti saya akan kesini lagi. Jika mbk
ini nanti saya akan datang atau perawat lain yang akan datang untuk
membantu