Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE ( NGT )DAN MEMBERIKAN


MAKAN MELALUI NASOGASTRIC TUBE ( NGT )

Dosen Pembimbing : Mardiatun, M. Kep

Dsusun oleh :

1. M. Agung Ariandra Rahman (26)


2. Ghinna Azzahra Alam (13)
3. Hartini (15)
4. Nurhayati Apriliyana (33)
5. Tri Emi Liani (42)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI


NERS

TAHUN AJARAN 2021 /2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan
Rahmat serta hidayah – NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah kebutuhan dasar manusia tentang “ Asuhan Keperawatan Pemasangan
NGT dan Pemberian Makan Melalui NGT”. Adapun tujuan dari penyususnan
makalah ini adalah sebagai bagi kami perawat, mahasiswa, dan dosen poltekkes
kemenkes mataram untuk dapat melakukan profesi keperawatan yang dapat
diterapkan dalam praktik kerja pada klien di rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya dengan sebaik – baiknya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyususnan makalah ini tidak dapat


terlaksana dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, seluruh
anggota tim penyususn mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar
yakni Ibu Mardiatun, M.kep. yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
menyelesaikan makalah ini.

Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada semua pembaca yang tertarik
untuk membaca makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini akan turut
membantu pengembangan profesi keperawatan. Saran dan masukan senantiasa kami
harapkan bagi kesempurnaan makalah ini.

Mataram , 25 Agustus 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………....ii

BAB I - PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..1
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………1

BAB II – PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemberian Nutrisi Melalui NGT ……………………………..2


2.2 Tujuan pemberian nutrisi melalui NGT …………………………………..2
2.3 Prinsip Pemberian Nutrisi Melalui NGT…………………………………..2
2.4 Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT…………………………………3
2.5 Kontraindikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT …………………………3
2.6 Prosedur Pemasangan NGT dan Pemberian Nutrisi Melalui NGT ……..3
2.7 Jenis susu yang diberikan melalui selang NGT …………………………7
2.8 Prinsip pemberian makanan melalui selang NGT………………………..10

BAB III – PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..11

3.2 Saran ……………………………………………………………………..11

3.3 Daftar Pustaka ………………………………………………………….12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia tentu tidak pernah mengharapkan penyakit menyerang dirinya.
Kita semua berusaha menjaga kesehatan. Namun, tidak disadari penyebab
penyakit yang kita alami terkadang berasal dari makana atau kegiatan yang kita
lakukan. Dalam beberapa hal, saat kondisi badan kita sakit , kita merasakan
kesakitan saat menelan makanan secara normal. Oleh karena itu, diperlukan
bantuan untuk memasukkan makanan ke dalam tubuh agar nutrisi dalam tubuh
kita tetap terpenuhi. Bantuan itu dapat berupa pemasangan selang Nasogastric
Tube (NGT).
Nasogastric Tube (NGT) adalah alat yang digunakan untuk memasukkan
nutrisi cair dengan selang plastik melalui hidung sampai lambung. Nasogastric
tube sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk obat –
obatan dan makana. NGT ini hanya digunakan dalam waktu yang singkat
(Metheny & Titler, 2001)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pemberian nutrisi melalui NGT ?
2. Apa tujuan pemberian nutrisi melalui NGT ?
3. Apa prinsip pemberian nutrisi melalui NGT ?
4. Apa indikasi pemasangan NGT dan pemberian nutrisi melalui NGT ?
5. Apa kontra indikasi pemasangan NGT dan pemberian nutrisi melalui NGT ?
6. Bagaimana prosedur pemasangan NGT dan pemberian nutrisi melalui NGT ?

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai media pembelajaran tentang langkah
- langakah pemasangan NGT dan pemberian nutrisi melalui NGT pada pasien
secara benar dan tepat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemberian Nutrisi Melalui NGT

Menurut A. Azimul Hidayat (2015) Pemberian nutrisi melalui NGT


merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien dengan tujuan memasukkan
makanan cair atau obat – obatan, mengeluarkan cairan dalam lambung,
melakukan irigasi karena adanya perdarahan lambung atau keracunan,
mengurangi mual atau muntah setelah pembedahan dan mengambil spesimen
dalam lambung untuk bahan pemeriksaan. Tindakan ini dilakukan pada pasien
tidak sadar, pasien tidak mampu menelan, pasca operasi mulut / esophagus,
dan masalah saluran pencernaan atas, seperti tumor mulut, stenosis esophagus
dan lain – lain.

2.2 Tujuan pemberian nutrisi melalui NGT


A. Memasukkan makanan cair atau obat – obatan cair.
B. Mengeluarkan cairan / isi lambung dan gas yang terdapat di dalam
lambung
C. Mengirigasi karena perdarahan atau keracunan dalam lambung
D. Mencegah atau mengurangi nausea dan vomiting setelah pembedahan atau
trauma.
E. Mencegah spesimen pada lambung untuk pemeriksaan diagnostic.

2.3 Prinsip Pemberian Nutrisi Melalui NGT


A. Bersih
B. Makanan yang dapat diberikan berupa makanan cair
C. Sebelum dan sesudah memberikan nutrisi dianjurkan untuk memberi air
hangat
D. Pastikan tidak ada udara yang masuk ke selang saat memberikan nutrisi
E. Pastikan selang dalam keadaan tertutup selama tidak diberi nutrisi.

2
2.4 Indikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT
A. Pasien tidak sadar
B. Pasien karena kesulitan menelan
C. Pasien yang keracunan
D. Pasien yang muntah darah
E. Pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut

2.5 Kontraindikasi Pemberian Nutrisi Melalui NGT


A. Pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esophagus
B. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

2.6 Prosedur Pemasangan NGT dan Pemberian Nutrisi Melalui NGT


A. Fase Pra Interaksi
1. Verifikasi data
2. Persiapan alat dan bahan
a. Selang NGT
b. Spuit 20 cc
c. Pengalas
d. Bengkok
e. Plester, gunting
f. Stetoskop
g. Klem
h. Baskom berisi air (jika tidak ada stetoskop)
i. Vaselin
j. Makanan dalam bentuk cair,corong,air matang,dan obat – obatan
(apabila tujuannya pemberian makan cair atau obat – obatan)

3
B. Fase Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa pasien
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur tindakan
5. Menanyakan kesiapan pasien

C. Fase Kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan posisi semi fowler
4. Bersihkan daerah hidung dan pasang pengalas di daerah dada
5. Letakkan bengkok di dekat pasien
6. Tentukan letak selang NGT dengan cara mengukur selang dari
epigastrium sampai hidung kemudian di bengkokkan ke telinga dan
diberi tanda batasannya,
7. Berikan vaselin atau pelican pada ujung selang dan klem selang
tersebut, lalu masukkan melalui hidung secara perlahan – lahan sambil
pasien dianjurkan untuk menelannya.

4
8. Tentukan apakah selang tersebut benar – benar sudah masuk ke
lambung, dengan cara :
a. Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi
air (klem dibuka), dan perhatikan bila ada gelembung berarti
selang masuk ke paru – paru dan jika tidak ada gelembung selang
tersebut masuk ke dalam lambung, setelah itu diklem atau dilipat
kembali.
b. Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui selang
tersebut dan dengarkan dengan stetoskop, bila di lambung
terdengar bunyi bunyi berarti selang tersebut sudah masuk, setelah
itu keluarkan udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang
dimasukkan.
9. Setelah selesai, apabila bertujuan memberi makan cair / obat – obatan,
maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan cara pasang
corong atau spuit pada pangkal selang.
10. Sebelum memasukkan makanan, periksa dahulu sisa makanan di
lambung dengan menggunakan spuit yang diaspirasikan ke selang
lambung.
11. Buka klem atau penutup
12. Masukkan air matang sekitar 15 cc dengan cara dituangkan lewat
pinggirnya.
13. Berikan makanan cair yang tersedia, kemudian apabila ada obat –
obatan masukkan dan beri minum lalu diklem kembali selangnya NGT
14. Cuci tangan
15. Catan hasilnya atau respon pasien.

5
Gambar 6.1a Gambar 6.1b

Gambar 6.1c Gambar 6.1d


www.med.uottawa.com

D. Fase Terminasi
1. Merapikan pasien
2. Melakukan evaluasi
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut
4. Berpamitan
5. Membereskan alat
6. Mencuci tangan

6
2.7 Jenis Susu pada Pemberian Selang NGT

A. Beberapa jenis merk susu yang diberikan melalui NGT untuk pasien
diabetes

 Entrasol : komposisinya maltodekstrin, minyak jagung, kasein


cara pemberian : tiap penyajian 60 gram dilarutkan 200 ml air untuk
menghasilkan 250 kkal. Dapat diberikan 6 kali sehari.
 Peptisol : komposisi maltodekstrin, minyak jagung, kasein, protein-
whey.
Cara pemberian: setiap penyajian 63 gram dilarutkan dalam 2200 ml
air hangat untuk menghasilkan 250 kkal.
 Diabetasol : komposisinya maltodekstrin, minyak kedelai, kasein,
protein-whey, frukto-sakarida, aspartame, vitamin, mineral.
Cara pemberian : tiap penyajian 60 gram dilarutkan dalam 200 air
hangat untuk menghasilkan 250 kkal.
 Pediasure Komposisinya adalah sukrosa, tepung jagung, minyak
sunflower, kedelai whey dan kasein, vitamin dan mineral.
 Pan-enteral: komposisinya sukrosadekstrin, minyak kedelai dan MCT,
kasein, vitamin dan mineral.
Indikasi : kakeksia dan Chronic Obstructive Pulmonary (COPD) atau
penyakit paru.
Cara pemberian: tiap penyajian 40 gram dilarutkan hingga air 200 ml
untuk mendapatkan energy 200 kkal.

B. Resep Pemberian Jenis Makanan Pasien Stroke Melalui NGT

Untuk pasien stroke sebagian besar akan di pasang selang NGT


disebabkan terganggunya saraf untuk menelan. Jenis nutrisi yang
diberikan adalah makanan berbentuk cair. Selain susu juga bisa
membuat makanan sendiri dengan cara dihaluskan atau diblender.

 Berikut adalah resep makanan cair bentuk bubur diberikan ke


pasien stroke melalui selang hidung.
1. Bahan:
a. 200 gram wortel
b. 80 gram tahu putih atau 2 buah

7
c. 1 butir telur
d. 60 gram tepung beras
e. 40 gram tepung susu/kedelai
f. 2 sdm minyak sayur
g. air 500+ 500ml/250ml
2. langkah – langkah
a. Langkah pertama kupas wortel dan bagi dua. Kukus
berama tahu dan telur sampai wortel lunak/empuk.
b. Selanjutnya setelah bahan empuk blender bahan yang
dikukus tadi. Tambahkan air 500 ml, tepung beras,
tepung susu dan minyak. kemudian blender sampai
halus.
c. Kemudian masukkan ke dalam panci, tambahkan air
250ml. Aduk sampai mendidih dan saring ke gelas
besar.
d. Langkah terakhir sonde pasien bila sudah siap kurang
lebih 200-250 cc sesuai kebutuhan.
 Merk Susu untuk Penderita Stroke

Mengenai merk susu rendah lemak untuk stroke bisa dipilih


apa saja karena pada umumnya mempunyai kandungan yang
hampir sama. Bila perlu, lakukan konsultasi pada dokter untuk
mendapatkan merk susu yang sesuai dengan kondisi pasien
stroke.

8
1. Peptibren

Merk susu yang dikhususkan untuk kebutuhan medis ini


mempunyai berbagai kandungan gizi lengkap, mulai dari
vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, magnesium,
seng, omega 3, fosfor dan lain sebagainya. Susu Peptibren
ini cocok untuk lansia usia 60 tahun ke atas dan dapat juga
dikonsumsi oleh penderita stroke sebagai makanan
pemenuhan nutrisi harian.Baca dosis penyajian sesuai
dengan petunjuk dokter atau ahli gizi untuk menggunakan
susu Peptibren khususnya kepada penderita stroke. Harga
susu Peptibren: Rp 72.000-78.000 per 260 gram.

2. Entramix

Entramix mengandung berbagai nutrisi seperti protein,


kalium, natrium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin C, vitamin E, asam folat, inulin, omega 3, omega 6
dan lain sebagainya.Berkat kandungannya yang cukup
lengkap tersebut, Entramix lebih tepat disebut sebagai
makanan cair pengganti makanan utama atau suplemen
makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian pada
lansia atau penderita stroke.Selalu konsultasikan dengan
dokter atau ahli gizi untuk menggunakan produk ini.Harga
Entramix: Rp 54.500-65.000 per 185 gram.

9
2.8Prinsip pemberian makan melalui NGT

1. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender
halus, dan formula khusus makanan enteral
2. Residu lambung harus dicek sebelum memberika makanan. Residu >50 cc,
tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap,
kolaborasi dengan dokter untuk program selanjutnya
3. Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung. Kecepatan
yang direkomendasikan adalah pemberian denga ketinggian sekitar 45 cm dari
abdomen
4. Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama dengan susu jika ada
pemberian obat per oral

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebuthan nutrisi dapat terpenuhi jika terjadi keseimbangan dengan


aspek – aspek lainnya. Jika pemberian nutrisi secara oral tidak dapat terpenuhi
maka pemakaian selang NGT adalah salah satu cara pemenuhan kebutuhan
nutrisi. Pemasangan dan pemberian nutrisi melalui NGT sebaiknya dilakukan
oleh orang- orang yang yang mengerti dengan hal itu seperti perawat ,dokter
dan tenaga kesehatan lainnya. Jika pemberian nutrisi melalui selang NGT
tidak dilakukan saat terjadi kekurangan nutrisi pada tubuh , dikhawatirkan
ancaman- ancaman penyakit yang lebih kompleks dapat menyerang.

Dosis dan waktu pemberian makanan melalui selang NGT tergantung


dari jenis susu dan saran dari dokter. Maka dari itu, setiap memberikan
makanan, obat atau susu melalui selang NGT tetap konsultasikan terlebih
dahulu dengan dokter.

3.2 Saran

Upaya meningkatkan kebutuhan nutrisi dalam tubuh dapat dilakukan


melalu makan – makanan dengan gizi seimbang dan melakukan hidup bersih.
Peningkatan kebutuhan nutrisi harus tetap dilakukan setiap hari untuk
menjaga nutrisi tubuh.

11
3.3 Daftar Pustaka

Aziz Alimul Hidayat,Musrifatul Uliyah (2015) Buku Saku Prakti : Praktek


Kebutuhan Dasar Manusia

Arif Rakhman , Khodijah (2014) buku Panduan Praktek Laboratorium :


Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan 2

12

Anda mungkin juga menyukai