MAKALAH
Disusun Oleh :
2017 / 2018
2
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun bersumber dari buku dan berdasarkan hasil data-data
dari media elektronik berupa internet dan media cetak. Ucapan terima kasih kepada
makalah ini.
wawasan mengenai keperawatan dalam Teori Peplau. Penyusun sadar makalah ini
belumlah sempurna maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
Penyusun
3
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
yang baik harus dilakukan oleh seseorang perawat dengan sendirinya harus dimulai
perawat itu sendiri. Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard peplau
mencakup segala sesuatu tentang diri individu itu sendiri yang tepatnya didalam
dirinya, yaitu interpersonal, dan ini mengarah pada kejiwaan seseorang. Ini lah
model konsep teori yang dijadikan acuan perawat untuk melakukan tindakan
keperawatan.
Kesehatan Jiwa adalah Perasaan Sehat dan Bahagia serta mampu mengatasi
tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan
mereka, terutama pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan
diperlukan peran perawat dalam mengatasi masalah ini, untuk membantu pasien
mengatasi masalah yang mungkin tidak bisa diselesaikan sendiri oleh seseorang.
Perawat juga harus tau apa saja yang harus dilakukan, untuk inilah penulis
mengangkat model konseputual jiwa interpersonal yang dimana model konsep ini
5
erat sekali dengan teori Hildegard E. Peplau. Sehingga perawat memiliki gambaran
Peplau
keperawatan
6
BAB II
PEMBAHASAN
nursing” karena bertujuan memahami suatu perilaku untuk membantu orang lain
prinsip human relation dalam menyelesaikan masalah yang dibangun dari semua
interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan
tujuan yang sama. Dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah
proses terapeutik dimana perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang
lain sebagai individu, kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil
Untuk mencapai tujuan ini atau tujuan-tujuan yang lain di capai melalui
perawat dan pasien berkembang pada pola terapeutik ini, ada cara yang fleksibel
reaksi antara individu satu dengan yang lain tidak sama. Perawat dan pasien
Selama perawat dan klien bekerja sama, mereka akan memiliki banyak
bahwa keperawatan adalah hasil pengalaman belajar mengenai diri sendiri sebaik
fase, meskipun terpisah, fase – fase tersebut tumpang tindih dan terjadi terus
1. Orientasi
Pada tahap awal orientasi, perawat dan pasien bertemu sebagai dua
oleh karena itu bantuan profesional akan dicari. Namun, kebutuhan ini tidak
terlibat. Ini sangat penting bahwa perawat bekerja sama dengan pasien dan
Contoh: Perawat dalam peran konselor membantu gadis remaja yang merasa
"sangat down". Untuk menyadari bahwa perasaan ini adalah hasil dari sebuah
mendengarkan, ada faktor yang membuat gadis itu berdebat dengan ibunya
dan perasaan tertekan. Karena perasaan ini dibahas, gadis itu mengakui
dan orang tua kemudian setuju untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan
semua pihak yang terlibat, lihat keluarga untuk sumber lain seperti psikolog,
9
psikiater, atau pekerja sosial. Pada tahap orientasi, perawat, pasien dan
perawat tentang memberi atau menerima bantuan. Oleh karena itu, dalam
tahap awal perawat perlu menyadari reaksi diri kepada pasien. Perawatan
adalah proses interpersonal, baik pasien dan perawat memiliki bagian yang
dirasakan dan rasa takut yang tidak diketahui. Penurunan ketegangan dan
kecemasan mencegah masalah lain yang timbul sebagai akibat dari represi.
Dengan demikian, pada awal fase orientasi, perawat dan pasien bertemu
sebagai orang asing. Pada akhir fase orientasi, mereka secara bersamaan
sama lain. Para perawat dan pasien sekarang siap untuk maju ke tahap
berikutnya.
2. Identifikasi
Alligood,1998).
Tanggapan pasien terhadap perawat ada tiga macam: (1) berpartisipasi dan
saling bergantung dengan perawat, (2) otonomi dan independen dari perawat,
atau (3) menjadi pasif dan bergantung pada perawat. Contoh: Seorang
pria berusia tujuh puluh tahun yang ingin merencanakan diet diabetes baru
1600 kalori. Jika hubungan adalah saling bergantung, perawat dan pasien
pasien akan berencana diet sendiri dengan masukan minimal dari perawat.
pasien.
pasien dan perawat akan memiliki titik tengah, apa harapan mereka selama
proses interpersonal. Seperti disebutkan dalam fase orientasi, sikap awal dari
pasien dan perawat sangat penting dalam membangun hubungan kerja untuk
harapan pasien dan perawat dalam fase identifikasi lebih kompleks dari pada
berdaya. Hal ini pada gilirannya menciptakan sikap optimistis dari mana
3. Eksploitasi
bantuan dari layanan yang ditawarkan. Contoh: Wanita dengan lengan yang
bengkak. Selama fase ini pasien mulai memahami informasi yang diberikan
kepadanya untuk latihan lengan. Dia membaca pamflet dan sebuah film yang
tentang cara bergabung dengan kelompok latihan melalui bagian terapi fisik.
situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam
fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien
4. Resolusi
Kebutuhan pasien telah dipenuhi oleh upaya kolaboratif dari perawat dan
pasien. Pasien dan perawat sekarang perlu untuk mengakhiri hubungan terapi
bayi. Resolusi akhir juga mungkin sulit bagi perawat. Dalam contoh di atas,
ibu mungkin bersedia untuk mengakhiri hubungan itu, tapi perawat dapat
Sebagai hasil dari proses ini, pasien dan perawat menjadi individu yang kuat
dan matur. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi, dan dapat melangkah ke tujuan
baru. Resolusi terjadi hanya bila semua fase/tahap dapat terlewati secara baik.
Indikasi fokus dari masing – masing fase ada pada tabel di bawah ini :
1998):
dirinya sendiri,
aktif.
15
terakhir interdependen.
pasien.
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 4-2).
Peplau itu. Kedua fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada
dan pasien untuk berkolaborasi pada tujuan akhir. Keduanya pergi dari umum ke
Evaluasi Eksploitasi
Resolusi
Menyebabkan diberhentikan.
lainnya. Melalui peran diperluas seperti ini, keperawatan menjadi lebih akuntabel
asuhan keperawatan yang diberikan yang merupakan inti dari akuntabilitas hukum.
dari kepribadian masing-masing. Hal ini mudah dilihat bahwa Peplau dipengaruhi
oleh beberapa teori waktu, terutama teori Harry S. Sullivan interpersonal dan teori
mencapai potensi kesehatan lebih lengkap melalui penekanan lebih besar pada
dan rehabilitasi mencakup lingkup tujuan jompo". Perawat secara aktif mencari
18
kelembagaan ini.
Tahap orientasi Peplau yang sejajar dengan awal fase penilaian bahwa baik
perawat dan pasien datang bersama-sama sebagai orang asing. Pertemuan ini
selalu bisa dipahami. Secara bersama, perawat dan pasien mulai bekerja melalui
ini disebut sebagai pengumpulan data dalam tahap penilaian dari proses
keperawatan.
merumuskan bagaimana pasien akan mencapai tujuan yang akan ditetapkan. Pasien
masukan secara aktif dicari oleh perawat sehingga pasien merasa merupakan bagian
19
integral dari rencana dan kepatuhan. Pada langkah ini, perawat mempertimbangkan
mencari sumber daya, sehingga menurunkan perasaan putus asa. Langkah dalam
karena itu, dalam kedua tahap rencana yang diprakarsai menuju penyelesaian tujuan
yang diinginkan. Ada perbedaan, namun antara eksploitasi, di mana pasien adalah
orang yang aktif mencari berbagai jenis layanan dalam memperoleh manfaat
sedangkan pelaksanaannya dapat dilakukan oleh pasien atau oleh orang lain
Pada fase resolusi Peplau, fase-fase lainnya telah berhasil bekerja melalui
kebutuhan telah dipenuhi, resolusi dan pemberhentian adalah hasil akhir. Meskipun
Peplau tidak membahas evaluasi. Evaluasi merupakan faktor yang melekat dalam
tujuan dan sasaran tidak terpenuhi, dan jika perawatan tidak efektif, penilaian ulang
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
nursing” karena bertujuan memahami suatu perilaku untuk membantu orang lain
prinsip human relation dalam menyelesaikan masalah yang dibangun dari semua
tingkat pengalaman
pemecahan masalah.
Dari empat fase tersebut akan memiliki hubungan penting dengan proses
keperawatan. Proses keperawatan itu sendiri dibagi menjadi lima hal, yaitu :