Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS TEORI-TEORI / MODEL KONSEPSUAL KEPERAWATAN


TERPILIH DARI SETIAP TINGKATAN TEORI (PHILOSOPHICAL
THEORY, GRAND THEORY, DAN MIDDLE RANGE THEORY)

Koordinator : Dr. Enie Novieastari, SKp., MSN

KELOMPOK 4
SAINS KEPERAWATAN

Dina Warashati 1806170385


Eti Masiyati 1706128243
Laras Adythia Pratiwi 1806256300
Teresa 1806256452

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM MAGISTER KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
KEPERAWATAN

DEPOK
OKTOBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis hantarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karuniaNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Analisis Teori-Teori /
Model Konsepsual Keperawatan Terpilih Dari Setiap Tingkatan Teori (Philosophical Theory,
Grand Theory, Dan Middle Range Theory) ini tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata ajar Sains Keperawatan dan untuk memberikan gambaran analisis mengenai teori-
teori dan model konseptual keperawatan terpilih, berdasarkan tingkatan teorinya. Penyusun
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit untuk
menyelesaikan makalah ini, oleh karena itu ijinkanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Enie Novieastari, SKp., MSN selaku Koordinator Mata Ajar Sains Keperawatan.

2. Staf Pengajar Mata kuliah Sains Keperawatan yang telah membantu dan membimbing
dalam proses penulisan makalah ini.

3. Mahasiswa program Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik
dan saran dalam rangka perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga penulisan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Depok, Oktober 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan teori adalah suatu komponen penting untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
dalam bidang keperawatan. Menganalisis konsep maupun teori keperawatan serta mengetahui
masing-masing pandangan para pakar, sehingga interaksinya jelas dan terarah. Keberhasilan
seorang perawat profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada orang-orang
yang membutuhkannya sangat tergantung pada kemampuannya mensintesis berbagai ilmu
tersebut dan aplikasinya ke dalam suatu bentuk pelayanan profesional. Pasal 3 dalam Undang-
Undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan berisi bahwa tujuan dari
keperawatan adalah meningkatkan mutu perawat, meningkatkan mutu pelayanan keperawatan,
memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada perawat dan klien. Para perawat mulai
berpartisipasi dalam penelitian, pada awal perkembangan program-program pasca sarjana
keperawatan (Alligood,2010a). Sehingga kami tertarik ingin mendalami masing-masing teori
menurut para pakar ini.

Pelayanan keperawatan profesional merupakan dasar perkembangan ilmu dan teori keperawatan
karena teori membantu memberikan pengetahuan untuk meningkatkan praktek keperawatan
melalui cara menyebutkan, menerangkan, memperkirakan dan mengendalikan fenomena.
Falsafah keperawatan,model konseptual dan berbagai teori dapat melandasi perkembangan
suatu teori keperawatan yang merupakan komponen disiplin keilmuan keperawatan yang
kemudian dapat lebih memperluas suatu pengetahuan keperawatan. Fawcett (2005) menjelaskan
sebuah model konseptual memberikan kerangka rujukan yang berbeda untuk para penganutnya,
yang memberitahu mereka bagaimana mengamati dan menafsirkan fenomena yang menarik
untuk disiplin . Model konseptual ini menyediakan kerangka acuan yang khas, dan merupakan
cakrawala harapan (Popper, 1965, p. 47), sehingga dengan menganalisisnya kita dapat
memahami pola pikir dari masing-masing teori tersebut.
Keterkaitan dari setiap komponen ini menghasilkan suatu pengayaan dan pengembangan ilmu
keperawatan melalui suatu penggunaan metoda ilmiah yang dapat menganalisis dan mensintesis
ilmu keperawatan dari berbagai disiplin ilmu lain. Pemahaman akan pengetahuan keperawatan
memerlukan suatu wawasan tentang berbagai komponen yang terdapat dalam pengetahuan
keperawatan dan menguraikan tentang pengetahuan keperawatan itu sendiri. Berdasarkan uraian
di atas, dalam makalah ini kelompok akan membahas dan menganalisis tentang model konsep
maupun teori keperawatan yang didasari filosofi

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan menguraikan tingkatan pengetahuan keperawatan mulai
dari falsafah keerawatan menurut Proposal Fawcett (filosofi, model konseptual, grand theory,
middle range theory dan practice theory). Menurut para pakarnya.

1.2.2. Tujuan Khusus


1.2.2.1. Menganalisis maksud filosofi, model konseptual dan teori-teori keperawatan
1.2.2.2. Menganalisis perbedaan menurut masing-masing para pakar teori filosofi, model
konseptual dan teori-teori keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Filosofi
Filosofi dapat didefinisikan sebagai pernyataan yang mencakup ontologis tentang fenomena hal
yg pentig dari disiplin, keputusan epistemik tentang bagaimana fenomena menjadi dikenal, dan
keputusan etis tentang apa yang menjadi bagian nilai disiplin. Filosofi diarahkan pada adanya
pengetahuan dan kebenaran, serta identifikasi apa yang berharga dan penting bagi anggota.
Masalah filosofis berfokus pada sifat eksistensi, pengetahuan, moralitas, alasan, dan tujuan
manusia (Fawcett, 2006).
Filosofi keperawatan memberikan beberapa informasi tentang bagaimana seseorang dapat
belajar mengenai dunia dan mengenai bagaimana fenomena dasar dapat diketahui (Salsberry,
1994, p.13). berikut contoh teori dari filosofi adalah :
1. Florence Nightingale

Merupakah tokoh pendiri keperawatan modern dan disebut sebagai The Lady of the
Lamp. Teori Nightingale berfokus pada lingkungan,dia mendefinisikan konsep
ventilasi,kehangatan,cahaya,diet,kebersihan dan kebisingan.Serta Nightingale juga
memasukkan konsep tenang dan diet juga di dalam teorinya tersebut,didalam konsep ini
juga dia menunjukkan bahwa perawat adalah pengendali lingkungan baik secara fisik dan
administratif,sedangkan konsep manusia dianggap sebagai person (pasien), dan kesehatan
sebagai keadaan baik serta menggunakan setiap kekuatan (sumber daya) untuk
sepenuhnya menjalani hidup.

2. Jean Watson

Buku pertamanya adalah Nursing : the philosophy and science of caring (1979) yang
berkembang melingkupi konsep “caritas”yang menghubungkan caring dan cinta

Watson juga menyampaikan dan mengemukakan konsep caring dan healing


manusia(Watson,1987,2005),dalam kajian tulisannya Watson memadukan keyakinan
bahwa terdapat hubungan yang sakral antara manusia dan alam semesta
(Watson,1997,2005).
2.2 Model Konseptual
Fawcett (2005) menjelaskan sebuah model konseptual memberikan kerangka rujukan yang
berbeda untuk para penganutnya, yang memberitahu mereka bagaimana mengamati dan
menafsirkan fenomena yang menarik untuk disiplin (hal.16). Model-model konseptual
mengidentifikasi tujuan dan lingkup keperawatan dan memberikan kerangka kerja yang objektif
tentang keperawatan (Fawcett,2005, hal 18). Model konseptual berevolusi dari pengamatan
empiris dan wawasan intuitif para sarjana atau dari deduksi yang secara kreatif menggabungkan
ide dari beberapa bidang penyelidikan.

Model konseptual keperawatan mengungkapkan bahwa manusia biasanya diidentifikasi sebagai


biopsycho terintegrasi makhluk sosial, tetapi didefinisikan dalam berbagai cara, seperti itu
sebagai sistem adaptif (Roy & Andrews, 1999), sistem perilaku (Johnson, 1990), agen
perawatan diri (Orem, 2001), atau bidang energi (Rogers, 1990). Lingkungan sering adalah
diidentifikasi sebagai struktur internal dan pengaruh eksternal, termasuk anggota keluarga,
komunitas, dan masyarakat, serta lingkungan fisik manusia. Lingkungan dipandang sebagai
sumber stres dalam beberapa model (Neuman & Fawcett, 2002), tetapi sumber sumber daya
yang lain (Rogers, 1990). Kesehatan disajikan dengan berbagai cara, seperti rangkaian
kesehatan atau stabilitas sistem klien (Neuman & Fawcett, 2002), dikotomi stabilitas perilaku
atau ketidakstabilan (Johnson, 1990), atau nilai yang diidentifikasi oleh masing-masing
kelompok budaya (Rogers, 1990).

Peterson (1977) dan Hall (1979) menghubungkan proliferasi model konseptual formal
keperawatan dengan minat keperawatan sebagai disiplin yang berbeda dan gagasan tentang teori
keperawatan. Berikut beberapa contoh konsep, model konseptual :
1. Science of Unitary Human Being” Martha Rogers (1986); Berasal tiga teori besar dari
model konseptualnya, Science of Unitary Human Being : Teori Percepatan Evolusi, Teori
Korelasi Rhythmical dari Ubah, dan Teori Fenomena Paranormal. Model keperawatan
Roger merupakan system pemikiran yang abstrak melalui pendekatan praktik keperawatan,
yang menekankan pada totalitas pengalaman, dan eksistensi, sesuai dengan system
pelayanan kesehatan saat ini, dimana rentang asuhan lebih baik daripada mengalami sakit.
Model ini mengatur sebuah system terbuka untuk mengidentifikasi focus dari suatu disiplin
ilmu pengetahuan (Roger, 1989, hal. 182).
2. “Health as Expanding Consciousness” Margaret Newman; dengan proposisi nonrelasional
sebagai berikut : Kesadaran adalah kapasitas informasi dari sistem manusia dan mencakup
interkoneksi kesadaran kognitif (berpikir) dan afektif (perasaan), pemeliharaan
physiochemical termasuk saraf dan sistem endokrin, proses pertumbuhan, sistem kekebalan
tubuh, dan kode genetik (Newman, 1994). Sedangkan untuk proposisi relasional nya adalah
yang menghubungkan konsep kesadaran dan pola, adalah sebagai berikut: “The berkembang
pola lingkungan orang dapat dilihat sebagai proses perluasan kesadaran ”(Newman, 1994, p.
33).

2.3 Teori-Teori
2.3.1 Grand Theory
Level ke tiga dari teori keperawatan dengan board perspective dari praktik keperawatan dan
pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan. Fawcett
(2000), menegaskan bahwa tingkat abstraksi mempengaruhi pengujian dan observasi empiris
secara langsung, mendukung karakteristik ilmu pengetahuan humanistik sebagai model
konseptual yang disebut Grand theory. Grand nursing theory atau grand theory adalah konsep
yang lebih abstrak dan lebih luas dibanding dua teori yang lain ( Liehr & Smith, 1999 ).
Grand theory membedakan disiplin ilmu keperawatan dengan ilmu medis. Mc Kenna ( 1997 )
mengemukakan ada tiga manfaat grand theory :
1. petunjuk praktis sebagai alternative bagi praktisi dari satu – satunya intuisi
2. kerangka konsep untuk pendidikan melalui saran fokus dan struktur pada kurikulum.
3. bantuan kepada profesi keperawatan melalui penyediaan dasar praktek.
Fawcett (1995 dalam Sell dan Kalofissudis, 2004) mendefinisikan grand theory sebagai teori
yang memiliki cakupan yang luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun
atas konsep-konsep umum yang relatif abstrak dan hubungannya tidak dapat di uji secara
empiris. Contohnya yaitu :
1. Theory of Comfort by Katharine Kolcaba

Theory of Comfort by Kolcaba merupakan salah satu Middle Range Theory keperawatan.


Teori ini memiliki cakupan yang lebih sempit daripada grand theory dan mengandung
sejumlah konsep yang berhubungan dengan aspek bebas dari dunia nyata, serta proposisi
terukur secara empiris. Teori ini menekankan kesempurnaan praktik keperawatan melalui
kenyamanan hidup. Kolcaba mengembangkan teori kenyamanan yang diinspirasi dari
pernyataan Nightingale, yang ditulisnya dalam Nightingale’s notes on nursing (Kolcaba,
2001), yang menyatakan bahwa apa yang kita lihat atau diamati akan hilang, tetapi yang
dilihat itu harus dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kesehatan dan
kenyamanan hidup (Mariner, 2006: 727 dalam Alligood 2014). Keunikan teori ini adalah
penekanan bahwa kecakapan dan karakter perawat selalu dinilai dari kemampuannya
untuk membuat pasiennya lebih nyaman dalam hidupnya secara biopsikospiritual dan
finansial.

2. Ramona T Mercer, teori Pencapaian peran maternal - menjadi seorang ibu

Pencapaian peran maternal adalah interaksi dan proses perkembangan yang terjadi selama
seorang ibu melakukan kontak dengan bayinya, membutuhkan kompetensi dalam
melaksanakan berbagai tugas merawat anak dan dan mengekspresikan kepuasan dan
kesenangannya selama menjalankan peranannya tersebut (Mercer, 1981, hall 74). Asumsi
utama dari teori ini adalah bahwwa sebuah inti diri relative stabil yang diperoleh melalui
proses sosialisasi sepanjang hayat, kemudian menetapkan bagaimana seorang ibu
terhadap bayinya dan respon orang lain terhadap perubahan peran sebagai ibu , dengan
situasi kehidupannya , merupakan dunia sesungguhnya dari seorang ibu (Mercer, 1986)

2.3.2 Middle Range Theory


Adalah teori yang lebih konkret dan sempit. Teori middle-range cukup tepat menjawab
pertanyaan-pertanyaan praktik keperawatan spesifik. Teori tersebut membahas situasi
keperawtan spesifik dalam perspektif model atau teori dari mana mereka beraal (alligood,
2010a, 2006; Fawcett, 2005; Wood, 2010). Teori keperawatan middle-range memfasilitasi
konsepsi hubungan antara teori, praktik keperawatan, dan hasil yang dicapai oleh pasien
(outcome) pada area tertentu. Pada tahun 1996, Lenz (dalam Liehr & Smith, 1999) telah
mengidentifikasi dari enam pendekatan untuk mengembangkan teori middle-range :
1. Pendekatan induktif melalui riset
2. Pendekatan deduktif dari teori keperawatan utama (Grand theory)
3. Integrasi dari teori keperawatan dan non keperawatan
4. Pendekatan derivative (retroduksi) dari teori non keperawatan
5. Teori yang dikembangkan dari berbagai panduan praktik klinis
6. Pendekatan sintesis dari pertemuan hasil penelitian

Contoh dari middle-range teori adalah sebagai berikut:


1. Nola J. Pender ,Model Promosi Kesehatan

Konsep awal untuk teori model promosi kesehatan berdasarkan pada model konseptual
terkait perilaku kesehatan dalam pencegahan penyakit pada tulisannya yang telah ia
terbitkan pada tahun 1975. Model konseptual tersebut mempelajari bagaimana
individu-individu membuat keputusan untuk pelayanan kesehatan bagi diri mereka
masing-masing dalam sebuah konteks keperawatan. Asumsi dari teori ini berdasarkan
perspektif ilmu perilaku dan menekankan peran aktif pasien dalam mengatur perilaku
kesehatan mereka dengan memodifikasi lingkungan sekitar (Aligood, 2017).

2. Madeleine M. Leininger, Transkultural nursing

Dalam teori model Madeleine Leininger, perawat memberikan asuhan keperawatan


dengan budaya tertentu, dengan mempertimbangan tradisi kultur klien dan nilai-nilai
kepercayaan dengan fokusnya memandang perbedaan dan kesamaan di antara budaya
atau keutuhan budaya ke dalam rencana perawatan ( Leininger,2002). Teori ini
mencakup keragaman dan universalitas asuhan manusiawi yang dihubungkan dengan
cara pandang dunia, struktur social, dan dimensi lain, dan kemudian untuk
menemukan cara menyediakan perawatan yang sesuai secara budaya pada orang
dengan budaya yang sama maupun berbeda guna menjaga dan memulihkan kesehatan
atau kesejahteraan mereka atau untuk mengahadapi ajal dengan cara yang sesuai
dengan kebudayaan mereka (Leininger (1991) dalam Alligood, 2014).

Teori Transcultural Nursing berfokus pada konsep metaparadigma yaitu manusia,


lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Proposisi yang paling berhubungan adalah
factor budaya/lingkungan yang mempengaruhi perilaku manusia dalam kesehatannya
dan dalam menerima tindakan keperawatan. Secara Filosofis ,Leininger
mengembangkan Culture Care Theory of Diversity and Universality berdasarkan
keyakinan bahwa seseorang dari budaya yang berbeda dapat menjelaskan dan
mengarahkan tenaga perawat professional untuk memberikan perawatan sesuai dengan
yang mereka harapkan atau butuhkan dari orang lain. Culture Care merupakan teori
yang luas kareana mempertimbangkan perspektif kehidupan manusia yang holistic
serta keberadaannya dari waktu ke waktu, termasuk faktor- faktor social, pandangan
dunia, nilai – nilai dan sejarah budaya, serta konteks lingkungan (Alligood, 2014).

2.3.3 Practice Theory/Micro Theory


Lebih konkrit dan lebih spesifik jika dibandingkan dengan middle range theory. Practice
theory fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik,memberi arahan teoritis yang
jelas,langsung pada praktek keperawatan unuk mencapai tujuan. Practice theory memiliki
kerangka kerja untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari praktek
keperawatan itu sendiri (Peterson & Bredow,2004). Wooldridge (1992) dalam Mckenna
(1997) memberikan ciri-ciri dari practice theory adalah : hubungan sebab akibat antara
makna dan tujuan yang dapat di uji secara empiris, berfokus pada penyebab, yang dapat
diperbaiki oleh perawat dan mengevaluasi efek yang relevan sebagai hasil yang telah dicapai.

Practice theory membutuhkan Engaging (keterlibatan langsung perawat), Intuiting


(perspektif subyektif perawat berdasarkan pengalaman pada situasi tertentu), Envisioning
(intuisi kreatif seorang perawat).Tindakan keperawatan yang dapat dikembangkan menjadi
practice theory salah satunya adalah perawat mengetahui bahwa mereka dapat mengurangi
nyeri dan kerusakan kulit pada pasien dengan melakukan intervensi spesifik yaitu dengan
merubah posisi pasien secara teratur (Parker & Smith, 2010). Contoh lain dari practice
theory adalah : therapeutic touch,bonding attachment theory,exercise as selfcare for patient
with chronic skin disease,quality of care,dll (Peterson & Bredow,2004).
Teori rentang mikro adalah yang paling formal dan paling tentatif dari tingkat teoritis yang
dibahas dalam artikel ini. Itu juga yang paling banyak terbatas dalam hal waktu dan ruang
lingkup atau aplikasi. Namun, pendekatan partikularnya tidak ternilai bagi para ilmuwan dan
praktisi saat mereka bekerja untuk mendeskripsikan, mengatur, dan menguji mereka ide ide.
Kami mengusulkan 2 tingkat teori rentang mikro. Sebagai contoh, teori yang berhubungan
dengan perawatan decubitus atau kateter. Pada tingkat yang lebih rendah, teori rentang mikro
didefinisikan sebagai satu set hipotesis atau proposisi kerja. Para ilmuwan dan praktisi
gunakan proposisi kerja ini untuk kategorikan sementara, menjelaskan, atau menguji
interaksi orang-lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis Persamaan Dan Perbedaan Teori-Teori / Model Konseptual Keperawatan Terpilih Dari Setiap Tingkatan Teori

Tingkatan Teori
Metap
aradig
Philosophies Konseptual Model Grand Teori Middle-Range Teori
ma
Florence Khatarine Ramona T. Nola J. Madeleine M.
Jean Watson Martha E. Rogers Betty Neuman
Nightingale Kolcaba Mercer Pender Leininger
Perspe Teori yang Transpersonal 1. Pada tahun Betty Neuman Theory of 1.“Pencapaian Health Teori
ktif berfokus pada Caring ; 1970, Rogers (2011) Comfort peran Promotion keperawatan
lingkungan; hubungan menjelaskan menggambarkan Maternal” Model berbasis
Teori
lingkungan manusia yang teori Unitary system model teori diversitas dan
kenyamanan
yang sehat bersifat caring – Human Being Neuman yaitu : universal
2.Sebuah inti
diperlukan bersatu dengan (Manusia Yang budaya
1. Merupakan diri relative
untuk orang lain – Seutuhnya)
pendekatan stabil yang
perawatan yang dengan merupakan
holistic, diperoleh
tepat dan menghargai proses
system melalui
pemulihan seseorang kehidupan
terbuka proses
kesehatan tersebut manusia yang
(meliputi sosialisasi
dengan 5 seutuhnya dicirikan dengan
fungsi, input sepanjang
komponen termasuk dengan keutuhan,
dan output, hayat
penting, yaitu : keberadaannya di keterbukaan,
umpan balik, kemudian
udara murni, dunia. ketidaklangsung
negentropy menetapkan
air murni, an pola,
Ilmu caring, ilmu and stabilitas, bagaimana
drainase susunan,
efisien, pengetahun, seni, kepekaan,dan lingkungan, seorang ibu
kebersihan, dan dan budaya pemikiran- system klien mendefinisik
cahaya ditanamkan pemikiran yang (meliputi 5 an dan
dalam kerangka mendirikan variabel : mempersepsi
pikiran-tubuh- proses kan peristiwa
a. Fisiologis
spiritual dalam kehidupan. dalam
melakukan b. Psikologi kehidupannya
2. Paradigma
perawatan , persepsi
Rogers c. Social budaya
terhadap pasien. seorang ibu
mengasumsika
d. Tumbuh terhadap
n adanya 4
kembang bayinya dan
bidang pada
respon orang
model yang e. spiritualitas ) lain terhadap
menjelaskan
2. Merupakan perubahan
tentang energy,
pendekatan peran sebagai
system
dinamis dan ibu
terbuka, alam
semesta, dan terbuka dalam
pola atau merawata
susunan. klien yang
dibuat untuk
memberikan
satu kesatuan
dalam
mendefinisika
n masalah
keperawatan
untuk
memahami
interaksi klien
dengan
lingkungan.
Manus Pasien 1. Manusia 1. Manusia Seorang Berupa Mercer (1985) Manusia 1. Setiap manusia
ia merupakan merupakan merupakan individu, individu, tidak secara mempunyai memiliki
individu yang suatu kesatuan system terbuka kelompok, keluarga, spesifik kemampuan budaya,penget
unik, dengan dari dimana keluarga, institusi, atau menggambark untuk ahuan,dan
berbagai latar pikiran/tubuh/ji berlangsung masyarakat atau komunitas an manusia , berfikir praktik
belakang dan wa/alam. proses ineraksi isu social yang tetapi melalui perawatan
nilai social, yang terus dengan system membutuhka diartikan kesadaran tradisional
2. Manusia terikat
bersifat pasif menerus terbuka yang n asuhan kepada diri diri, yang berbeda
pada pemikiran
dalam proses dengan berinteraksi keperawatan sendiri atau termasuk secara
bahwa jiwa
perawatan,kecu lingkungan. secara inti diri. menilai trankultural
seseorang
ali ang berkesinambung kemampuan ataupun
memiliki tubuh 2. Merupakan unit
memiliki an dengan diri sendiri. individual.
yang tidak utuh, yang
kemampuan lingkungan Mercer
terikat pada terdiri dari 2. Nilai-nilai
untuk memandang
ruang dan karakteristik asuhan
melakukan diri sebagai Manusia
waktu secara khusus sampi budaya,
perawatan bagian yang menghargai
objektif. karakteristik keyakinan, dan
sendiri. terpisah dari perubahan
keseluruhan praktik
peran yang yang
yang memiliki dipengaruhi
dijalankannya. dianggap
integritas dan dan terkait
mengarah
dimanifestasika dengan
pada hal
n lebih dari dan pandangan
Melalui yang posistif
berbeda dengan dunia, bahasa,
individualisasi dan
totalitas dari filosofi, agama
maternal melakukan
bagian- (dan
memungkinan usaha untuk
bagiannya. spiritualitas),
seorang mencapai
kekerabatan,
perempuan keseimbanga
social politik,
untuk n antara
hokum,
meningkatkan perubahan
pendidikan,
kompetensi dan
ekonomi,
diri bersamaan kestabilan
teknologi,
dengan yang
eksplorasi menurut riwayat etnis,
dirinya dirinya lingkungan
sendiri dapat dari konteks
diterima. budaya.

Masing-
masing
individu
berusaha
secara aktif
untuk
mengatur
perilaku
mereka
sendiri.
Keseh Kesehatan Kesehatan Rogers Neuman Status fungsi Status Manusia Perawatan yang
berusaha
atan merupakan merupakan mengatakan memandang optimal kesehatan bermanfaat,
keadaan baik keadaan postif kesehatan pasif kesehatan seorang adalah persepsi menciptakan menyehatkan,
kondisi hidup
yang dari kesejahteraan merupakan merupakan pasien, ibu dan ayah dan memuaskan
mereka agar
menggunakan fisik, mental, dan symbol rentang dari keluarga, tentang bisa secara budaya
setiap kekuatan social dengan kesejahteraan keadaan pemberi kesehatan mengutaraka dapat
untuk sepenuhnya meliputi 3 elemen; yaitu tidak sejahtera asuhan sebelumnya, n keunikan mempengaruhi
menjalani hidup. mengalami sakit, menuju sakit kesehatan, kesehatan potensi kesehatan dan
1. keadaan kesehatan
dan kesakitan yangbersifat atau terkini, kesejahteraan
Pemeliharaan fisik,mental, yang mereka
yang serius. dinamis dan komunitas gambaran individu,
kesehatan dan social, miliki.
senantiasa dalam konteks mengenai keluarga,
dilakukan melalui
2. adaptif- berubah. individu atau sehat, resistensi kelompok, dan
pencegahan
pemeliharaan kelompok dan kerawanan komunitas di
penyakit dan
terhadap dalam konteks
pengendalian 3. ketiadaan penyakit, lingkungan
lingkungan yang
menjadi tanggung penyakit. kepedulian mereka.
jawab social. pada kesehatan,
Kesehatan Asuhan
orientasi
Konsep merupakan keperawatan
mengenai sait
keperawatan kesatuan dan yang sesuai
dan dan
kesehatan harmoni dalam budaya dan
penolakan
masyarakat dari pikiran, tubuh, dapat dirasakan
peran sakit
keperawatan dan jiwa manfaatnya
pasien sakit Berfokus hanya dapat
dilakukan kepada arti terjadi ketika
dengan penting nilai-nilai
peningkatan kesehatan perawatan,
pemulihan selama proses ekspresi, atau
sampai mengasuh dan pola telah
kematian yang mendidik bayi diketahui dan
damai dan anak digunakan
secara eksplisit
untuk perawatan
yang sesuai,
aman dan
bermakna.

Terdapat
persamaan dan
perbedaan
Culture Care
antara
perawatan
professional dan
perawatan
tradisional dari
klien dalam
budaya manusia
di seluruh dunia.
Keper Setiap wanita Menurut Watson Keperawatan Neuman (1982) Merupakan Perawat Para pekerja Care adalah esensi
awatan akan menjadi (1988) rogers memandang pengkajian adalah tenaga kesehatan keperawatan
seorang Keperawatan memfokuskan keperawatan kebutuhan keperawatan berperan sebagai focus
perawat, yang terdiri dari kepada subjek sebagai suatu kenyamanan professional dalam dominan, inti dan
bertanggung pengetahuan, manusia dan profesi yang yang intensif, yang memiliki lingkungan mempersatukan.
jawab atas pemikiran, nilai, alam semesta memperhatikan intervensi interaksi yang interpersonal,
Berbasis budaya
kesehatan orang filosofi, sebagai tempat semua unsur yang berkesinambu yang
(caring), bersifat
lain. komitmen, dan tinggalnya - yang diberikan ngan dengan memberikan
esensial untuk
tindakan dengan sesuai dengan memperngaruhi untuk perempuan pengaruh pada
Perawat harus kesejahteraan,
disertai gairah. sifat asuhan respon individu memenuhi dalam siklus orang-orang
terlatih dan kesehatan,
keperawatan sebagai satu kebutuhan maternal . sepanjang
belajar prinsip- Perawat pertumbuhan,
yang mencakup kesatuan yang kenyamanan masa hidup
prinsip ilmiah dihimbau untuk Perawat dan pertahanan.
manusia dan utuh terhadap dan evaluasi mereka
sehingga dapat melakukan memiliki
lingkungan. stress, dan tingkat Perawatan
lebih terampil perawatan lebih tanggung
sangat kenyamanan komprehensif
dalam dari sekedar Praktik jawab untuk
berpengaruh setelah dan holistic
mengamati dan prosedur, tugas, professional mempromosik
pada rentang implementasi untuk
melaporkan dan teknik yang keperawatan an kesehatan
persepsi perawat diberikan menjelaskan,
status kesehatan digunakan di berusaha untuk keluarga dan
dan klien untuk menginterpretasi
pasien, sambil lahan praktek, mempromosikan anak
selanjutnya di kan, dan
memberikan serta membina interaksi antara
bandingkan memprediksi
perawatan hubungan manusia dan
dengan fenomena
untuk pasien. perawat-pasien lingkungannya
tujuan yang asuhan
untuk yang seirama
diinginkan keperawatan
memberikan hasil untuk
terapeutik dalam memperkuat Keperawatan
proses caring integritas lahan transkultural
transpersonal. manusia, yang tujuan
mengarahkan, utamanya
dan mengalihkan adalah untuk
pola lahan melayani
manusia, dan individu,
lingkungan untuk kelompok,
merealisasikan komunitas,
potensi maksimal masyarakat dan
kesehatannya. institusi.

Ekseistensi Konsep asuhan


keperawatan dapat beragam
adalah memberi secara
pelayanan transkultural,
kesehatan untuk dengan adanya
semua orang dan keragaman
memelihara (perbedaan) dan
proses kehidupan beberapa
manusia. universalitas
(kesamaan).
Lingk Konsep tentang Watson dengan Lingkungan Lingkungan Segala aspek Perkembangan Masing- Pengetahuan
ungan lingkungan ini 10 karatifnya merupakan suatu sebagai pasien, peran seorang masing tentang Asuhan
menekankan menyatakan yang tidak dapat keseluruhan keluarga, ibu tida dapat individu Budaya yang
bahwa bahwa peran diperkecil, dan faktor internal atau institusi dipisahkan dengan segala merupakan
keperawatan perawat terhadap merupakan lahan dan eksternal yang dapat dari faktor kerumitan dasar untuk
adalah untuk lingkungan energy yang tidak yang dimanipulasi lingkungan, biopsikososial dapat
membantu alam adalah dibatasi oleh mengelilingi oleh perawat, ada hubungan nya memberikan
dalam memberikan ruang dan waktu system klien. orang yang antara berinteraksi perawatan yang
penyembuhan lingkungan yang diidentifikasi Neuman dicintai, atau perkembangan dengan sesuai budaya,
pasien. mental, fisik, sebagai pola dan mengidentifikasi institusi individu lingkungan bertanggung
social, dan memiliki 3 jenis lingkunga untuk dengan sekitar, yang jawab, dan
Pemulihan dan
spiritual yang manifestasi dan ; meningkatka perubahan secara aman
meningkatkan
mendukung, karakteristik yang n secara cepat progresif
kenyamanan Internal Dapat
melindungi, dan berbeda kenyamanan dilingkungan memberikan
pasien dapat menemukan dan
memperbaiki. Eksternal nya. perubahan
dilakukan menginterpretasi
pada
dengan Ilmu caring Buatan lingkungan kan data yang
menciptakan bukanlah hanya dan juga terkait emic dan
Stres dan
dan untuk dijadikan etic, data
dukungan
mempertahanka memelihara berubah kompleks, dan
social didalam
n lingkungan kemanusiaan, seiring waktu data dengan
lingkungan
terapeutik. tetapi juga beragam
mempengaruh
memelihara Asuhan Budaya
Dengan i pencapaian
lingkungan alam Penataan secara akurat
memperbaiki peranan
semesta. ulang yang (Leininger, 1991
lingkungan seorang ibu
dimulai diri dalam Alligood,
dapat Ruang dan orang tua
sendiri pada 2014).
memberikan penyembuhanme dan
pola-pola
dampak yang nekankan pada perkembangan
interaksi
baik terhadap hubungan antara anak.
antara
tubuh dan lingkungan dan
manusia
pikiran pasien seseorang.
dengan
lingkungan
adalah hal
yang esensial
bagi
perubahan
perilaku
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Pengembangan pengetahuan dalam setiap disiplin adalah proses yang dinamis yang mengejar
kebenaran yang mungkin tentang realitas. Ini dimulai dengan pendekatan kreatif dari berbagai
perspektif dan berlanjut dengan menguji pengetahuan sesuai dengan kebenaran yang sesuai
kriteria. Dalam upaya untuk memajukan pemahaman status teori keperawatan saat ini,
pemeriksaan berbagai tingkat teori perlu dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan
keperawatan. Dari 8 pakar teori yang diambil , kita dapat menarik kesimpulan bahwa teori
yang dimunculkan oleh para pakar tersebut diawali dengan latar belakang sejarah pada waktu
itu dan perspektif pandangan setiap pakar. Sebagai contoh Florence Nightingale melihat
situasi perang yang mengakibatkan tidak adanya perawatan diri pasien pasca perang dan pada
saat itu kurang memadainya higiene dan sanitasi lingkungan hingga akhirnya muncul
pandangan tentang sehat dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya.

Dan juga sebagai penganut katolik yang taat yang menyatakan pekerjaan pengabdi Tuhan dan
pandanga lain perawat seperti ibu yang merawat anaknya sehingga timbul teori Self Care sama
halnya dengan J Watson, M Roger, Betty Neuman, Khatarine Kolcaba, Ramona T Mercer,
Nola J Pender dan M.Leininger 4 hal yang mendasari pandangan ilmu keperawatan dari pakar
pakar teori keperawatan tersebut yaitu manusia, perawat, lingkungan dan pasien melahirkan
beberapa cabang ilmu keperawatan seperti Keperawatan Jiwa, Keperawatan Maternitas,
Keperawatan Komunitas, Keperawatan Dasar dan seterusnya. Filosofi teori yang melahirkan
Konseptual Model, Grand Teori, Middle-Range Teori, hingga akhirnya Micro / Practice teori
yang sekarang ini digunakan sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan yang
melihat pasien dan klien sebagai manusia yang unik yang terdiri dari bio, psiko, social dan
spiritual dengan melakukan asuhan keperawatan menggunakan ilmu dan seni seperti yang telah
diuraikan oleh teori pakar keperawatan.

4.2 Saran
1. Diharapkan perawat dapat terus mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mengadakan
berbagai kajian terkait berbagai teori keperawatan sehingga nantinya teori-teori ini dapat
mengembangkan dunia keperawatan dimasa yang akan datang.
2. Perawat diharapkan dapat terus melakukan pengujian pada teori-teori keperawatan, dan
mengembangkan riset keperawatan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan / asuhan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Afaf Ibrahim Meleis. (2010). T RANSITIONS THEORY. New York: Springer / Publishing
Company.

Alligood, Martha R & Tomey, Marriner A,. (2014). Nursing Theorists and Their Work
8th  ed. St.Louis : Mosby Inc, USA
Chin & Kramer. (1995). Fundamental Of Nursing. Loussiana : Delmar a division of Thomson
Larning. Inc, USA.

Fawcett, J. (2006). Contemporary Nursing Knowledge : Analysis and Evaluation of Nursing


Models and Theories. (U. S. of America, Ed.) (second).

Hamid, A. Y. S. (2018). Kuliah Umum : Pengantar Sains dan Teori Keperawatan Pokok
Bahasan.

Indonesia, S. N. R. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang


Keperawatan (2014).

McEwen, M., & Wills, E. M. (2011). Theoretical basis for nursing (3rd ed). Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Parker, Marylin E. (2005). Nursing Theorie and Nursing Practice. Philadelphia ; Davis
Company, USA.

Peterson, Sandra J and Bredow, Timothy S. (2004). Middle-Range Theory application to Nursing
Research. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins, USA.

Anda mungkin juga menyukai