Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN APLIKASI MOBILE NURSING INFORMATION SYSTEM

(MNIS) DALAM ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT


RESUME
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi
Keperawatan

Dosen Pengampu : Usman Sas’yari, M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Azhar Surya Ramdani C2214201034


Imas Masriah C2214201096
Isna Pitriani C2214201014
Muhammad Iqbal Fajar Setiawan C2214201145
Nabila Garini Suryana Putri C2214201090
Rahma Aulia C2214201076
Ros Nurcahyani Febriyanti C2214201030
Sekar Ayu Dwi Natasya C2214201035
Siska Sabila Nurani C2214201108

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala Puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Resume Penerapan
Aplikasi Mobile Nursing Information System (MNIS) Dalam Asuhan Keperawatan
di Rumah Sakit” ini. Resume ini disusun dengan maksud untuk mempermudah para
pembaca khususnya para mahasiswa.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan resume ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan, yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa proses penyusunan resume ini tidaklah mudah sehingga
memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik penulisan, tata
bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, guna penyempurnaan makalah yang selanjutnya.

Semoga Resume Penerapan Aplikasi Mobile Nursing Information System (MNIS)


Dalam Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit ini dapat bermanfaat. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih.

Tasikmalaya, 18 Oktober 2023

Penulis

ii
BAGIAN I TEORI

Dokumentasi keperawatan adalah setiap catatan baik tertulis maupun elektronik


yang menggambarkan layanan keperawatan yang diberikan kepada klien dan dapat
digunakan sebagai bukti bagi tenaga yang berwenang (Hadi, 2011 dalam Wulandari,
2019). Perawat dalam melakukan koordinasi dengan anggota tim menggunakan informasi
yang terdapat dalam dokumentasi keperawatan (Potter, Perry, Stockert & Hall, 2019).
Dokumentasi keperawatan memberikan informasi mengenai kondisi terkini pasien
dan respon pasien terhadap asuhan keperawatan yang telah diberikan (Lindo et al., 2016
dalam Saraswasta, 2020). Penggunaan teknologi informasi dalam dokumentasi
keperawatan merupakan cara baru untuk merekam, memberikan dan menerima informasi
klien. Dokumentasi asuhan keperawatan berbasis komputer adalah pencatatan yang
dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer yang telah disediakan perangkat
lunak sesuai dengan kebutuhan. Pemasukan data dilakukan setiap saat sehingga
perkembangan pasien dapat terekam secara kontinyu dan komprehensif. Data yang telah
disimpan juga dapat lebih efektif dan dapat menjadi sumber dari penelitian, dapat melihat
kelanjutan dari edukasi ke pasien, melihat epidemiologi penyakit serta dapat
memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan (Liaw,T. 1993 dalam Putra, 2019).
Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti
prinsip-prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian
internasional seperti: ANA, NANDA, NIC (NursingInterventions Classification, 2000).
Dokumentasikan keperawatan secara elektronik ini menggunakan sistem keamanan,
kerahasiaan serta hak akses. Memastikan privasi dan keamanan informasi klien dengan
menekankan pada penggunaan akses melalui password, aksesinformasi diberikan untuk
orang yang berwenang saja (Blair &Barbara Smith, 2012, dalam Sulastri et al. 2018).
Kelebihan dokumentasi berbasis komputerisasi ini adalah kerja perawat lebih
efektif, efisien, dan optimal dalam melakukan asuhan keperawatan. Terdapat akurasi, real
time, paperless, memudahkan audit tenaga keperawatan. Selain itu asuhan keperawatan
lebih terintegrasi, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memperluas akses keperawatan
(Stubenrauch, 2009 dalam Tarigan, 2019). Kelebihan lainnya adalah dapat meningkatkan

1
2

keamanan sistem perawatan, memungkinkan pertukaran informasi yang lebih dapat


diandalkan antara praktisi dan klien dan peningkatan yang signifikan dalam cara
perawatan yang akan disampaikan, meningkatkan inisiatif perawat, memasukkan dan
mengirimkan implementasi keperawatan yang telah dilaksanakan lebih cepat, dan
menciptakan pelayanan yang berpusat kepada pasien (Mcbride et al., 2018, dalam
Tarigan, 2019).
Penggunaan dokumentasi keperawatan berbasis elektronik sangat efektif bagi
perawat (Cassano, 2018). Hasil penelitian Padila et al., (2018) yaitu terdapat rancangan
sistem program yang memiliki keunggulan untuk mengirim data pelaporan dokumentasi
medis pasien yang meliputi keluhan utama, tipe penyakit yang dirasakannya (ringan,
sedang dan berat), visualisasi data secara image, sounddan text, bahkan video dapat
digunakan sebagai alat detektor kesehatan pasien berbasis digital melalui video mail, dan
Riwayat kesehatan keluarga dengan teknikmultimedia medical records yang terkoneksi
dengan pusat layanan kesehatan RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu.
Catatan sistem pendokumentasian elektronik berisi masalah, demografi pasien,
obatobatan, dan catatan kemajuan, simbol vital, riwayat kesehatan masa lalu, data
laboratorium, imunisasi, dan laporan radiologi. (Menachemi & Taleah 2011, dalam
Sulastri et al. 2018). Metode yang bisa digunakan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan berbasis komputer yaitu melalui aplikasi android. Penelitian tentang
penggunaan teknologi aplikasi di rumah sakit menyatakan bahwa aplikasi android dipilih
sebagai panduan yang membantu perawat dalam mendokumentasikan diagnosa dan
intervensi keperawatan karena aplikasi android lebih mudah diimplementasikan dan
murah, ponsel dapat dibawa kemana saja berbeda dari komputer yang lebih besar dan
laptop, selain penggunaan smartphone untuk keperluan mencari dan mendapatkan
informasi secara efektif dan efisien di mana saja dan kapan saja selama 24 jam, berbagai
informasi tersedia dalam aplikasi pada smartphone yang dapat diakses dengan mudah.
3

Penggunaan smartphone tidak dibatasi oleh waktu dan tempat (Rahayu, 2017
dalam Atmanto, 2020). Efendi, 2017 dalam Atmanto, 2020 menyatakan bahwa penerapan
pedoman dokumentasi berbasis android merupakan upaya untuk meningkatkan mutu dan
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan, terutama dokumentasi diagnosa dan
intervensi keperawatan. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan oleh
perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan sehingga dapat menghemat
waktu, lebih praktis dan mudah diterapkan dan dapat membantu dokumentasi kearah
standar.
Aplikasi ini meningkatkan akurasi dan efisiensi penulisan dokumentasi
keperawatan, memfasilitasi komunikasi antara perawat ketika merawat pasien, dan
mencegah kesalahan pengobatan. Setiap perawat membawa smartphone yang sudah ada
aplikasi untuk melakukan dokumentasi keperawatan pada klien. Perawat dapat
mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan, termasuk pemeriksaan obat-obatan,
hasil laboratorium dan radiologi sehingga memberikan keseragaman dalam
pendokumentasian dan berbagi informasi dengan tim medis lainya dengan dukungan
dokumentasi elektronik keperawatan. Data yang terkumpul direstrukturisasi untuk
menghasilkan print-out dalam bentuk situasi, background, assessment, rekomendasi
(SBAR). Dokumen dapat dibaca pada satu halaman dan menghasilkan laporan secara
otomatis dan dapat di access secara bersama semua tim kesehatan. Termasuk diagnosa
pasien, obat-obatan , prognosis, aktivitas yang diizinkan, alergi, keterbatasan fungsional,
status mental, persyaratan gizi, keamanan langkah-langkah, frekwensi dan durasi
kunjungan untuk layanan keperawatan yang tepat. Implementasi dan evaluasi dapat
diakses selama 12 jam (American Hospital Association dan Pricewaterhouse Coopers,
2001, dalam Sulastri et al. 2018).
Pendokumentasian dengan berbasis sistem komputerisasi membantu perawat
untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pendokumentasian sehingga
waktu untuk melakukan perawatan pada pasien menjadi lebih banyak, mengurangi
kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan serta menurunkan
efisiensi rumah sakit dalam hal penggunaan kertas sehingga menaikkan efektifitas
biaya(Iqbal, 2009). Oleh karena itu penerapan dokumentasikeperawatan berbasis
4

elektronik merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
(Hariyati et al., 2018 dalam Saraswasta,2020).
Dokumentasi seorang perawat sangat dibutuhkan karena semua tindakan yang
dilakukan harus sesuai dengan aturan yang telah ada pada Standardized Nursing Language
(SNL). Aplikasi Asuhan keperawatan adalah software program yang menggunakan
database management yang berisi data data mengkaji kesehatan seorang pasien yang
diteruskan dan dianalisa untuk menghasilkan diagnosa keperawatan, dan setelah itu akan
muncul tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh seorang perawat tersebut.
Program ini dirancang agar perawat dapat memasukan data -data hasil pengkajian dan
masalah keperawatan lengkap dengan intervensi keperawatan akan muncul, sehingga
perawat bisa menentukan bentuk implementasi yang dilakukan dan evaluasi keadaan
pasien.
A. Fitur pada aplikasi Asuhan Keperawatan
1. Fitur master dan Integrasi
Fitur ini adalah fitur dasar aplikasi. Dimana data pasien dan data perawat bisa
memakai data yang dikelola aplikasi askep ini. Fitur ini berisi
a Master data pasien
b Master data perawat
c Integrasi Billing
2. Fitur Standar Asuhan Keperawatan (SAK) Merupakan Penerapan Standar Nursing
Language (SNL) berbasis TI (Teknologi Informasi) dengan acuan standar
internasional keperawatan yaitu NANDA, NOC, dan NIC.
a Pengkajian
Dalam pengkajian ini ada dua pendekatan :
1) Template dan Subtemplate Pengkajian.
Pengkajian yang telah terdefinisi. Dengan adanya template ini,
kajian keperawatan akan lebih focus.
2) Pengkajian Global
Pengkjian global adalah melakukan pengajian semua aspek keperawatan.
5

b Diagnosa Keperawatan
Perumusan diagnose keperawatan yang menggunakan standar internasional.
Diagnosa ini dihasilkan dari Analisa yang dilakukan computer, berdasarkan data-
data yang dimasukan saat pengkajian keperawatan.
c Tujuan Keperawatan
Tujuan keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Classification
( NOC ). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada
masing-masing Diagnosa Keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu
(dalam hari) masalah diperkirakan dapat terselesaikan
d Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention
Classification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Perawat
dapat melakukan Print Hasil perencanaan sehingga dapat digunakan sebagai
panduan proses implementasi keperawatan.
e Implementasi
Implementasi Keperawatan menggunakan Label NIC dan aktifitas dalam NIC.
Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan,
menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut
Input Aktivitas Keperawatan
f Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan menggunakan Kriteria, Skala dan Target.
Setelah perawat menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka
pada hari berikutnya tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien.
3. Fitur SOP Pendukung Keperawatan
Merupakan fitur yang mendukung proses harian keperawatan yang bisa
dimanfaatkan oleh perawat dalam hal operasional maupun manajemen rumah sakit
dalam hal memonitor perawat, pasien, dan proses yang berjalan :
6

a Discharge Planning
Uraian yang berisi tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien
dirawat dari rumah sakit. Hasil outputnya bisa di print out untuk
diberikan kepada pasien.
b Jadwal Dinas Perawat
Jadwal dinas perawat yang dibuat secara otomatis oleh program
c Perhitungan Angka Kredit Perawat
Dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktivitas
perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan
atau bulanan.
d Daftar Diagnosa Perawat Terbanyak
Rekapitulasi oleh sistem berdasarkan input perawat sehari-hari
e Daftar NIC Terbanyak
Rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yang ada.
f Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada
satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien.
Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan
pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat
bantu operan shift.
g Laporan Statistik
Laporan statistik yang dimunculkan dalam sistem informasi
manajemen keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO
diruang tersebut.
h Resume Perawat
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan
harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk
melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien
pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat
7

pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
i Daftar SAK
Daftar SAK yang sudah direkap melalui sistem
j Mengetahui Jasa Perawat
Jasa tindakan yang dilakukan perawat
k Monitoring Tindakan Perawat
Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat
telah melakukan aktifitas keperawatan jenis apapun
l Laporan Shift
Rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan
oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing
pasien
m Monitoring Pasien
Monitoring pasien oleh Kepala Ruang dapat dilakukan, jadi akan
diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
BAGIAN II APLIKASI

A. Nama aplikasi :
Mobile Nursing Information System (MNIS)
B. Identitas pengembang :
Sistem informasi keperawatan adalah bagian dari sistem informasi kesehatan yang
dahulu dikenal sebagai informatika medis (Bassey & Edet, 2015 dalam Saputra &
Arif, 2019). Sistem informasi keperawatan merupakan ilmu dan praktik yang
terintegrasi dengan keperawatan, informasi, pengetahuan, keluarga, dan masyarakat
(Aathi, 2016 dalam Saputra & Arif, 2019). Syarat dari sistem informasi keperawatan
yaitu dengan menggabungkan keperawatan, informasi, dan ilmu komputer untuk
mengolah dan mengelola data menjadi pengetahuan untuk digunakan dalam praktik
keperawatan.
Sistem informasi keperawatan memerlukan perubahan dari sistem informasi
kesehatan. Perubahan ini mengacu ke arah teknologi informasi kesehatan untuk
meningkatkan mutu, keamanan, dan efisien dalam melakukan pelayanan (Saputra &
Arif, 2019). Salah satu sistem informasi keperawatan yang telah berkembang,
terutama di negara maju yaitu Mobile Nursing Information System (MNIS). Mobile
Nursing Information System (MNIS) atau Sistem Informasi Keperawatan Seluler
merupakan aplikasi di dalam komputer yang bergerak di bidang keperawatan klinis
di rumah sakit (Wang, 2015). Mobile Nursing Information System (MNIS)
terintegrasi dengan komputer dan jaringan komunikasi. Komputer yang digunakan
berupa laptop, tablet, atau personal digital assistant (PDA). Komunikasi dan jaringan
memungkinkan komputer mengakses data dalam sistem informasi rumah sakit (HIS)
online tanpa kabel. Personal Digital Assistants (PDA) merupakan alat komputer
genggam portable yang dapat digenggam tangan, didesain untuk dapat digunakan
secara individu, namun terus berkembang sepanjang masa (Koeniger-Donohue, 2008
dalam Sitty, 2016). Bahkan saat ini PDA dapat digunakan untuk pemindaian barcode.

8
9

C. Dasar - dasar alur pengembangan :


Dengan berkembangnya teknologi informasi, sistem informasi pun diterapkan
rumah sakit semakin luas. Sistem informasi keperawatan mobile terdiri dari
keperawatan personel dan komputer, yang dapat digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan dan memproses informasi keperawatan manajemen dan teknologi bisnis.
Karena ini adalah salah satu sistem informasi penting di rumah sakit banyak
digunakan dalam keperawatan berkualitas tinggi. Dalam tulisan ini, penerapan
informasi keperawatan mobile sistem dalam keperawatan berkualitas tinggi
dijelaskan, dan kelebihannya dalam aspek ini dianalisis, dan akhirnya status
penerapannya di Tiongkok dibahas.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, salah satu
simbol pembangunan yang penting bagi rumah sakit modern adalah kombinasi erat
antara teknologi informasi dan aktivitas medis. Karena keperawatan adalah
komponen utama pekerjaan rumah sakit, teknologi informasinya telah dikembangkan
dengan cepat. Pembentukan dan peningkatan sistem informasi keperawatan keliling
telah mengarah pada transformasi model tradisional, yang sangat penting untuk
diterapkan yang berpusat pada pasien konsep keperawatan dan meningkatkan
manajemen mutu keperawatan dalam saintifik dan standardisasi.
Saat ini, atas inisiatif Kementerian Kesehatan, rumah sakit-rumah sakit besar
semakin banyak yang terhubung pentingnya pelayanan keperawatan yang bermutu.
Pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi mempunyai persyaratan yang ketat pada
perawat dalam aspek: sikap pelayanan, kemampuan dalam memecahkan masalah
pasien, tanggung jawab kerja, kemahiran dalam operasi, kepuasan pasien. Inti dari
pelayanan berkualitas tinggi adalah mengembalikan perawat ke tempat kerjanya
pasien dan waktu kembali ke perawat, memungkinkan perawat terbebas dari
banyaknya tugas non-keperawatan bekerja. Saat ini, sistem informasi keperawatan
mobile telah diterapkan dalam pekerjaan keperawatan klinis di Rumah sakit besar
Tiongkok, yang bertujuan untuk mengurangi tekanan pada perawat, meningkatkan
efisiensi kerja, memastikan tuntutan akan keunggulan keperawatan dan membuat
masyarakat, dokter dan pasien puas.
10

Sistem informasi pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan berbasis android


mobile dirangkai dengan fitur berupa fungsi-fungsi yang sesuai dengan kebutuhan
ibu dan anak, Pada masa ini membangun dan mengembangkan perangkat lunak
diperlukan perancangan spesifikasi perangkat lunak yang tepat agar perangkat lunak
yang akan dikembangkan memiliki deskripsi fungsi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan pada masing-masing pengguna (Pratama, Sulistiowati, & Maulana,
2016). Android mobile membantu untuk membangun sistem sehingga sistem yang
telah dibuat dapat dianalisis agar dapat mengetahui keefektifannya seperti
perancangan aplikasi yang dapat digunakan pada android mengenai kesehatan pasien.
Pada aplikasi ini terdapat beberapa fitur yang sangat diperlukan oleh pasien.
Dari fitur-fitur tersebut pasien bisa mendapatkan informasi penting tentang hal-hal
yang berhubungan dengan kesehatannya dan informasi tentang kesehatan - kesehatan
lainnya, Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh (Elliana & Kurniawati,
2015) menyebutkan bahwa dengan adanya penggunaan teknologi android mobile
seluler sebagai strategi promosi Kesehatan diharapkan mampu memfasilitasi
informasi lebih lengkap dan akurat, menjangkau individu sehat tetapi tidak teratur
datang ke pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut maka aplikasi/system
android mobile yang telah dibuat ini bisa menjadi media promosi kesehatan.
Kemudahan dan akurasi yang telah dibuktikan serta tuntutan dan perkembangan
teknologi informasi pada pengguna pelayanan Kesehatan khususnya bidang
keperawatan, hal ini sangat memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia. Dengan
pencatatan otomatis ini akan memperingan kerja perawat di Indonesia, mengingat
beban kerja perawat masih menjadi keluhan utama rata-rata pelayanan keperawatan
di Indonesia.
D. Penatalaksanaan aplikasi MNIS :
Sistem informasi keperawatan keliling adalah aplikasi khas dari teknologi
komputer bergerak di keperawatan klinis di rumah sakit. Melalui terminal genggam
asisten digital pribadi (PDA), itu dapat menyelesaikan tugas-tugas ini dalam
pekerjaan keperawatan: pengumpulan informasi di samping tempat tidur, nasihat
medis pengingat, verifikasi dan pelaksanaan nasihat medis, verifikasi identitas pasien
11

dan beban kerja perawat statistik, secara dramatis mengubah model pekerjaan
keperawatan tradisional dan proses yang relevan. Untuk tindakan keperawatan,
catatan real-time dan nama asli harus dipastikan; untuk medis di samping tempat tidur
saran, keakuratan dalam verifikasi identitas harus dipastikan; pekerjaan keperawatan
harus masuk bangsal. Berdasarkan sistem HIS rumah sakit, sistem informasi
keperawatan mobile menggunakan jaringan nirkabel fungsi pemindaian PDA untuk
memverifikasi informasi valid pasien di samping tempat tidur, saat dibawa ke rumah
sakit informasi LAN sebagai platform nirkabel dan tali pergelangan tangan serta
barcode sebagai bentuk teknologinya. Dia dapat digunakan untuk operasi entri
informasi langsung di samping tempat tidur yang relevan dengan manajemen perintah
medis, manajemen rekam medis dan tanda-tanda vital, mencapai perluasan ruang
perawat ke samping tempat tidur pasien.
Sistem informasi keperawatan keliling mempunyai fungsi dasar sebagai berikut:
mengidentifikasi pasien identitas, pengambilan dan pembuatan statistik informasi
pasien, pencatatan keperawatan pasien proses, membuat pengumpulan tanda-tanda
vital secara real-time, fungsi perhitungan (termasuk asupan dan keluaran, indeks
massa tubuh, tetesan infus, perkiraan tanggal rawat inap, dll.), permintaan perintah
medis, implementasi dan statistik, spesimen uji pemindaian barcode, obat oral, label
transfusi, masuknya bahan habis pakai dan biaya, permintaan obat (khususnya,
termasuk informasi tentang dosis, samping efek, interaksi obat dan harga obat, dll.)
dan permintaan laporan laboratorium. Bagi perawat, prioritas mereka seleksinya
adalah dengan menggunakan sistem informasi keperawatan mobile untuk menangkap
tanda-tanda vital dan referensi obat informasi. Dengan penerapan luas sistem
informasi keperawatan keliling, ruang lingkup fungsinya akan menjadi semakin luas.
1. Pengelolaan Informasi Pasien. Untuk identifikasi dan verifikasi identitas
pasien
Rumah sakit umumnya menggunakan tali pergelangan tangan berkode dua
dimensi. Saat pasien menangani prosedur rawat inap, barcode gelang tangan
pasien dicetak oleh bagian admisi di secara terpadu, dimana nama pasien, jenis
kelamin, umur, nomor masuk dan nomor kode batang dua dimensi untuk
12

pemindaian identifikasi disertakan. Saat pasien diterima oleh departemen, perawat


menggunakan PDA untuk memindai tali pergelangan tangan untuk memeriksa
penerimaan pasien informasi. Waktu pemindaian PDA adalah waktu masuk pasien
yang akurat. Perawat dapat memindai barcode dan label obat pada tali pergelangan
tangan melalui penggunaan PDA untuk memverifikasi obat. Jika informasinya
cocok, sistem secara otomatis menyelesaikan program pengecekan; jika
informasinya salah, sistem menampilkan “tidak cocok” dan akan segera
mengeluarkan suara sebagai alarm.
Dengan melakukan hal tersebut, kesalahan yang disebabkan oleh
pemikiran tetap perawat terhadap pemeriksaan berulang dapat dihindari, dan
dengan demikian terjadinya kesalahan keperawatan dapat dicegah. Ketika hasil
pemeriksaan pasien harus diambil tepat waktu, itu perawat dapat mengetahui
secara akurat berbagai hasil pemeriksaan dan informasi keperawatan lainnya
melalui PDA di samping tempat tidur pasien. Fungsi ini memungkinkan perawat
mengetahui lebih banyak tentang penyakit pasien cepat dan berkomunikasi dengan
pasien secara lebih efektif, dan akhirnya memberikan kesehatan yang efektif
panduan.
2. Pengumpulan dan Pemasukan Informasi Pasien. Perawat dapat
mengumpulkan data tanda-tanda vital di samping tempat tidur dengan PDA
Data dikirim kembali ke terminal PC untuk secara otomatis menghasilkan
grafik tunggal untuk suhu tubuh manusia. Kemudian sistem dapat secara otomatis
membuat daftarnya pasien diharuskan memeriksa suhu pada periode waktu saat
ini berdasarkan tubuh pasien suhu dan kejadian pembedahan serta indikator
lainnya. Fungsi ini dapat mengurangi proses perawat untuk transkripsi berulang,
menghemat waktu dan menghindari kesalahan yang disebabkan oleh transkripsi.
Keperawatan sistem pengumpulan informasi menyediakan berbagai lembar
pengkajian keperawatan, keperawatan pasca operasi lembar catatan dan lembar
catatan keperawatan untuk pasien sakit kritis. Perawat dapat menginput yang
relevan informasi dalam lembar catatan yang sesuai dengan PDA di samping
tempat tidur pasien dan datanya dikirim kembali untuk secara otomatis
13

menghasilkan lembar yang sesuai. Sistem pengumpulan informasi melalui lembar


pemantauan keperawatan termasuk lembar pemantauan glukosa darah dan
multifungsi lembar pemantauan, dll. Perawat dapat memegang PDA untuk
memindai tali pergelangan tangan pasien di lembar pemantauan yang sesuai, dan
setelah verifikasi, hasilnya dipantau dan dimasukkan. Terakhir, data dikirim
kembali untuk secara otomatis menghasilkan lembar pemantauan yang sesuai.
3. Pemindaian Barcode untuk Spesimen Uji Pasien
Perawat dapat langsung mengekstrak informasi tersebut atas perintah
medis untuk diperiksa di samping tempat tidur pasien. Sebelum pengambilan
darah, perawat terlebih dahulu menggunakan PDA untuk memindai barcode
pasien masing-masing untuk tabung reaksi dan tali pergelangan tangan; setelah
konfirmasi, perawat mengambil darah pasien; dan kemudian setelah pengambilan
darah selesai, perawat memindai kode batang lagi. Dengan demikian, masalah
kesalahan pengambilan sampel pada sumbernya dapat diatasi secara menyeluruh.
4. Sistem Informasi dan Statistik. Sistem statistik pelaksanaan infus intravena
dapat digunakan untuk mengambil informasi tentang pelaksanaan perintah
medis perawat di terminal PC
Termasuk orang-orang yang beroperasi pada tautan ini seperti pemberian
dosis, peninjauan, infus, inspeksi, infus berhenti dan waktu operasi yang relevan,
memberikan data pemantauan yang andal untuk kualitas transfuse pengelolaan.
Sistem statistik inspeksi keperawatan dapat digunakan untuk membuat statistik
waktu pendataan pasien, pemeriksaan infus dan kunjungan bangsal serta
membentuk lembar pemeriksaan keperawatan, memecahkan masalah tidak adanya
bukti kunjungan perawat ke pasien.
E. Keunggulan :
1. Keuntungan Sistem Informasi Perawatan Seluler yang diterapkan dalam Perairan
Berkualitas Tinggi
Pindah stasiun kerja perawat ke departemen, meningkatkan kepuasan
pasien. Sesuai dengan persyaratan untuk layanan perawatan berkualitas tinggi,
sistem tanggung jawab dan perawatan keseluruhan harus diterapkan,
14

membuktikan pelayanan perawatan penuh yang berkelanjutan untuk pasien.


Dalam proses pelayanan, perawat harus hati-hati mendengarkan umpan balik dan
pendapat pasien pada perawatan, meningkatkan kepuasan pasien secara
berkelanjutan. Berdasarkan aplikasi teknologi jaringan nirkabel, PDA di stasiun
kerja perawat seluler memindahkan tempat kerja perawatan primer ke
departemen melalui koneksi real-time dengan seluruh jaringan sistem informasi.
Hal-hal seperti infus, menambahkan cairan, penyegelan tabung atau rekaman
perawatan dapat dilakukan melalui stasiun perawatan mobile PDA.
Melalui modul inspeksi infusi, seluruh proses infusi dapat dicatat secara
objektif dalam rincian, meningkatkan kesadaran perawat tentang inspeksi
inisiatif, mengurangi dan menghindari terjadinya transfusi yang merugikan dan
meningkatkan keamanan infusi intravena. Tindakan memindahkan stasiun kerja
perawat ke departemen memungkinkan perawat primer untuk memiliki lebih
banyak waktu untuk menyediakan layanan di samping tempat tidur dan
komunikasi untuk pasien sambil memperpendek jarak perawat dari departemen
untuk kunjungan dan operasi, secara efektif mengurangi panggilan pasien.
Dengan demikian, perawat dapat memiliki lebih banyak waktu untuk
tinggal dengan pasien dan berkomunikasi dengan pasien, dan pasien dapat
menemukan perawat utama mereka kapan saja. Peningkatan waktu tinggal di
departemen, peningkatan waktu memberikan perawatan dasar untuk pasien dan
peningkatan waktu kontak dekat dengan pasien dapat membantu dalam
meningkatkan komunikasi perawat-pasien, meningkatkan hubungan perawatan-
pasti, meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat dan meningkatkan
kepuasan pasien.
2. Mengoptimalkan alur kerja perawat, dan meningkatkan inisiatif perawat.
Perawatan Workflow
Dapat dioptimalkan Secara tradisional, ketika perawat mengumpulkan data
dari tanda-tanda fisik dan merekam proses perawatan, mereka harus mencatat
sejumlah besar informasi untuk kedua kalinya. Dalam hal ini, perawat
menghabiskan banyak usaha dan waktu pada transkripsi informasi yang berulang,
15

meningkatkan kemungkinan membuat kesalahan serta beban kerja perawat.


Melalui aplikasi sistem ini, tanggal yang relevan yang dikumpulkan dengan PDA
akan dikirim ke terminal PC untuk secara otomatis menghasilkan lembar
perawatan yang sesuai. Karena beban kerja perawat berkurang, perawat memiliki
lebih banyak waktu dan upaya untuk memperhatikan pasien, mengoptimalkan
alur kerja perawatan dan sangat meningkatkan kepuasan perawat.
3. Memfasilitasi penilaian kinerja, dan meningkatkan tingkat manajemen.
Meningkatkan kualitas dan efisiensi perawatan klinis. Aplikasi PDA
membuat manajemen keperawatan lebih ketat dan standar. Selain itu, membuat
manajemen keperawatan untuk berubah banyak: dari manajemen kualitatif ke
manajemen kvantitatif, dari pengelolaan oleh tujuan untuk manajemen proses, dari
pengalaman manajemen manajemen ilmiah. Berdasarkan data, dapat digunakan
untuk membuat penilaian kinerja pada individu, departemen dan semua pekerjaan
keperawatan dan mengalokasikan sumber daya manusia secara wajar. (1) Dalam
proses menggunakan PDA, setiap pasien harus memakai tali pergelangan tangan
yang unik dengan kode bar yang berisi informasi dasar pasien dan beberapa
informasi medis penting, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi identitas
pasien saat menerima berbagai layanan medis, memastikan identitas yang akurat
dan efisien pada saat perawatan medis. (2) Melalui PDA, korespondensi satu-ke-
satu antara setiap pesanan medis dan operator yang sebenarnya dapat dibentuk;
waktu pemantauan pesanan dokter dan cara pemberian obat dicatat; waktu
memantau kondisi pasien dan data yang relevan yang diamati dicatat dan disimpan
segera. Dengan cara ini, perilaku perawat dapat diatur, dan data yang dapat
diandalkan untuk keperawatan dapat disediakan, kasus kebingungan dalam
tanggung jawab pelaksanaan perintah medis dapat dihindari dan koreksi dan
efisiensi dalam pekerjaan keperawanan dapat ditingkatkan. (3) Dalam proses
aplikasi PDA, semua data dapat dibagikan; statistik jumlah perawatan dari
individu, departemen dan seluruh rumah sakit dapat dibuat, memberikan dasar
referensi yang dapat diandalkan untuk penilaian kinerja dan alokasi sumber daya
manusia. Aplikasi PDA, pada tingkat yang lebih besar, mempromosikan perbaikan
16

terus-menerus kualitas keperawatan, memberikan dasar bagi manajer perawatan


untuk membuat keputusan ilmiah dan memungkinkan pasien untuk memiliki
layanan perawatan berkualitas tinggi.
F. Kelemahan :
Walaupun Mobile Nursing Information System memiliki banyak keuntungan,
namun tetap masih ada kelemahan dalam penggunaannya. Terdapat beberapa
kelemahan yang menyebabkan sistem ini sulit untuk diterapkan, antara lain
keberhasilan dalam penggunaan Mobile Nursing Information System bergantung
pada kepatuhan dan pengetahuan dari penggunanya, serta bergantung pada jaringan
penghubung dalam penggunaan Mobile Nursing Information System. Selain itu, pada
sebagian besar dari sistem rekam medis elektronik yang terintegrasi memiliki
kemampuan menyimpan data yang masih terbatas (Nurhafid & Tuti Afriyani, 2017).
Belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di rumah sakit.
Hal ini dikarenakan perawat belum terbiasa dengan kemajuan teknologi dan belum
adanya dukungan dari jaringan internet yang memadai. Padahal perawat merupakan
tenaga kesehatan yang memiliki kontribusi paling besar terhadap mutu pelayanan
kesehatan. Perawat adalah tenaga kesehatan yang berinteraksi dengan pasien selama
24 jam perhari dengan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dari
pengkajian sampai evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Xiuqing Wang, Ye Luo, Min Shang, Zhiru Li, Min Zhang, Zhong ping Sun. (2015).

Application of Mobile Nursing Information System in High-quality Nursing. Atlantis


Press, 363–365. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.2991/emcs-
15.2015.75

Hamidi, W. (2015). Mobile Nursing Information System sebagai Solusi


Pendokumentasian

Keperawatan yang Efektif dan Efisien. Kompasiana.


https://www.kompasiana.com/wice.purwani.suci/552a3b9a6ea834
9b4a552d9f/mobile-nursing-information-system-sebagai-solusi-
pendokumentasian-keperawatan-yang-efektif-dan-efisien (diakses
pada 20 Oktober 2021).

Candra Saputra dan Yulastri Arif. (2019). Nursing Informatics System in Health Care

Delivery. The 1st Payung Negeri International Health Conference, KnE Life
Sciences, 38–40. https://doi.org/DOI 10.18502/kls.v4i10.3827

Sitty. (2016). Clinical Information System (CIS).


https://sittymousetiikoh.blogspot.com/2016/06/clinical-
information-system-cis.html (diakses pada 21 Oktober 2021).

Prasetyanto, D., & Sukihananto, S. (2019). Penerapan Sistem Informasi Keperawatan

Virtually Nursing Technologies in Nursing Education: Sebuah Tinjauan Literatur.


Jurnal Penelitian Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of
Health Research “Forikes Voice”), 10(2), 135–138. http://forikes-
ejournal.com/index.php/SF/article/view/sf10212

Nurhafid, S. A., & Tuti Afriyani. (2017, Januari). PENGGUNAAN MOBILE


HEALTH DALAM USAHA MONITORING HIPERTENSI.
PENGGUNAAN MOBILE HEALTH DALAM USAHA
MONITORING HIPERTENSI, 5 (1).
https://ojs.uph.edu.../download/1098/355

[1] Liu Lijie, Li Chun, Yan Jingdong. Application of Mobile Nursing Information
System in the Demonstration Project Activity of Creating High-
quality Nursing Services , J. Journal of Nursing. 2011, (09):23-24.

Huang Meihong, Yu Wenmin, Zhang Xuemin, Xiao Xueqing. Development of


Extending

Funciton of Nursing Information System and Management , J. Journal of Nursing


Science. 2012, (21):122-123.

Li Sen, Wang Ling, Wu Xiaoying, Zhan Ying, Zhao Menglu. A Review on


Application Effect Evaluation of Mobile Nursing Information
System , J.Journal of Nursing Science. 2012, (22):237-238.

Yan Xing yan, Ren Guohong. Design and Realization of Drug Supply Chain
Management System , J.Chinese Medical Equipment Jounal. 2013,
(05):6-8.

Zhang Ying, Jia Xiaojun, Chi Yanyu, Xu Lijie. The Influencing Factors of Nurses’
Use of Mobile Nursing Information System , J.Chinese Nursing
Management. 2012, (12):77-78.

Gao Fu, Tan Qiming. Experiences in the Application of PDA in the Improvement of
Clinical Nursing Quality , J. Chinese Journal of Medical Device.
2011, (11):96-97.

Sun Zhimei, Zhou Wenfang, Chen Jianping, Lin Ruijiao. Application of PDA in the
Clinical Nursing Work , J. Journal of Fuzhou General Hospital.
2011, (03):58-59.
Dong Mei, Yang Wenjun. Combined Application of Mobile Nursing Trolley and
Terminal Control Computer in the Bedside Nursing , J.Chinese
Journal of Nursing. 2013, (05):39-40.

Anda mungkin juga menyukai