Disusun Oleh :
Kelompok 3
Alhamdulillah, segala Puji hanya bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
petunjuknya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Resume Penerapan
Aplikasi Mobile Nursing Information System (MNIS) Dalam Asuhan Keperawatan
di Rumah Sakit” ini. Resume ini disusun dengan maksud untuk mempermudah para
pembaca khususnya para mahasiswa.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan resume ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Keperawatan, yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa proses penyusunan resume ini tidaklah mudah sehingga
memungkinkan adanya banyak kekurangan dan kesalahan dalam teknik penulisan, tata
bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, kami sangat harapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, guna penyempurnaan makalah yang selanjutnya.
Penulis
ii
BAGIAN I TEORI
1
2
Penggunaan smartphone tidak dibatasi oleh waktu dan tempat (Rahayu, 2017
dalam Atmanto, 2020). Efendi, 2017 dalam Atmanto, 2020 menyatakan bahwa penerapan
pedoman dokumentasi berbasis android merupakan upaya untuk meningkatkan mutu dan
kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan, terutama dokumentasi diagnosa dan
intervensi keperawatan. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan oleh
perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan sehingga dapat menghemat
waktu, lebih praktis dan mudah diterapkan dan dapat membantu dokumentasi kearah
standar.
Aplikasi ini meningkatkan akurasi dan efisiensi penulisan dokumentasi
keperawatan, memfasilitasi komunikasi antara perawat ketika merawat pasien, dan
mencegah kesalahan pengobatan. Setiap perawat membawa smartphone yang sudah ada
aplikasi untuk melakukan dokumentasi keperawatan pada klien. Perawat dapat
mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan, termasuk pemeriksaan obat-obatan,
hasil laboratorium dan radiologi sehingga memberikan keseragaman dalam
pendokumentasian dan berbagi informasi dengan tim medis lainya dengan dukungan
dokumentasi elektronik keperawatan. Data yang terkumpul direstrukturisasi untuk
menghasilkan print-out dalam bentuk situasi, background, assessment, rekomendasi
(SBAR). Dokumen dapat dibaca pada satu halaman dan menghasilkan laporan secara
otomatis dan dapat di access secara bersama semua tim kesehatan. Termasuk diagnosa
pasien, obat-obatan , prognosis, aktivitas yang diizinkan, alergi, keterbatasan fungsional,
status mental, persyaratan gizi, keamanan langkah-langkah, frekwensi dan durasi
kunjungan untuk layanan keperawatan yang tepat. Implementasi dan evaluasi dapat
diakses selama 12 jam (American Hospital Association dan Pricewaterhouse Coopers,
2001, dalam Sulastri et al. 2018).
Pendokumentasian dengan berbasis sistem komputerisasi membantu perawat
untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pendokumentasian sehingga
waktu untuk melakukan perawatan pada pasien menjadi lebih banyak, mengurangi
kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan serta menurunkan
efisiensi rumah sakit dalam hal penggunaan kertas sehingga menaikkan efektifitas
biaya(Iqbal, 2009). Oleh karena itu penerapan dokumentasikeperawatan berbasis
4
elektronik merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
(Hariyati et al., 2018 dalam Saraswasta,2020).
Dokumentasi seorang perawat sangat dibutuhkan karena semua tindakan yang
dilakukan harus sesuai dengan aturan yang telah ada pada Standardized Nursing Language
(SNL). Aplikasi Asuhan keperawatan adalah software program yang menggunakan
database management yang berisi data data mengkaji kesehatan seorang pasien yang
diteruskan dan dianalisa untuk menghasilkan diagnosa keperawatan, dan setelah itu akan
muncul tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh seorang perawat tersebut.
Program ini dirancang agar perawat dapat memasukan data -data hasil pengkajian dan
masalah keperawatan lengkap dengan intervensi keperawatan akan muncul, sehingga
perawat bisa menentukan bentuk implementasi yang dilakukan dan evaluasi keadaan
pasien.
A. Fitur pada aplikasi Asuhan Keperawatan
1. Fitur master dan Integrasi
Fitur ini adalah fitur dasar aplikasi. Dimana data pasien dan data perawat bisa
memakai data yang dikelola aplikasi askep ini. Fitur ini berisi
a Master data pasien
b Master data perawat
c Integrasi Billing
2. Fitur Standar Asuhan Keperawatan (SAK) Merupakan Penerapan Standar Nursing
Language (SNL) berbasis TI (Teknologi Informasi) dengan acuan standar
internasional keperawatan yaitu NANDA, NOC, dan NIC.
a Pengkajian
Dalam pengkajian ini ada dua pendekatan :
1) Template dan Subtemplate Pengkajian.
Pengkajian yang telah terdefinisi. Dengan adanya template ini,
kajian keperawatan akan lebih focus.
2) Pengkajian Global
Pengkjian global adalah melakukan pengajian semua aspek keperawatan.
5
b Diagnosa Keperawatan
Perumusan diagnose keperawatan yang menggunakan standar internasional.
Diagnosa ini dihasilkan dari Analisa yang dilakukan computer, berdasarkan data-
data yang dimasukan saat pengkajian keperawatan.
c Tujuan Keperawatan
Tujuan keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Classification
( NOC ). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada
masing-masing Diagnosa Keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu
(dalam hari) masalah diperkirakan dapat terselesaikan
d Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention
Classification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Perawat
dapat melakukan Print Hasil perencanaan sehingga dapat digunakan sebagai
panduan proses implementasi keperawatan.
e Implementasi
Implementasi Keperawatan menggunakan Label NIC dan aktifitas dalam NIC.
Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan,
menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut
Input Aktivitas Keperawatan
f Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan menggunakan Kriteria, Skala dan Target.
Setelah perawat menentukan kriteria, skala dan target pada hari pertama, maka
pada hari berikutnya tinggal memilih skala yang sesuai dengan kondisi pasien.
3. Fitur SOP Pendukung Keperawatan
Merupakan fitur yang mendukung proses harian keperawatan yang bisa
dimanfaatkan oleh perawat dalam hal operasional maupun manajemen rumah sakit
dalam hal memonitor perawat, pasien, dan proses yang berjalan :
6
a Discharge Planning
Uraian yang berisi tentang perencanaan dan nasihat perawatan setelah pasien
dirawat dari rumah sakit. Hasil outputnya bisa di print out untuk
diberikan kepada pasien.
b Jadwal Dinas Perawat
Jadwal dinas perawat yang dibuat secara otomatis oleh program
c Perhitungan Angka Kredit Perawat
Dalam SIM Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktivitas
perawat sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan
atau bulanan.
d Daftar Diagnosa Perawat Terbanyak
Rekapitulasi oleh sistem berdasarkan input perawat sehari-hari
e Daftar NIC Terbanyak
Rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada masing-masing
diagnosa keperawatan yang ada.
f Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada
satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien.
Laporan ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan
pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat
bantu operan shift.
g Laporan Statistik
Laporan statistik yang dimunculkan dalam sistem informasi
manajemen keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO
diruang tersebut.
h Resume Perawat
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan
harus dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk
melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien
pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan dicetak saat
7
pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam data-data yang
dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
i Daftar SAK
Daftar SAK yang sudah direkap melalui sistem
j Mengetahui Jasa Perawat
Jasa tindakan yang dilakukan perawat
k Monitoring Tindakan Perawat
Manajemen perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat
telah melakukan aktifitas keperawatan jenis apapun
l Laporan Shift
Rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan
oleh perawat, tergantung item mana yang akan dilaporkan pada masing-masing
pasien
m Monitoring Pasien
Monitoring pasien oleh Kepala Ruang dapat dilakukan, jadi akan
diketahui apakah seorang pasien telah dilakukan pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi atau belum.
BAGIAN II APLIKASI
A. Nama aplikasi :
Mobile Nursing Information System (MNIS)
B. Identitas pengembang :
Sistem informasi keperawatan adalah bagian dari sistem informasi kesehatan yang
dahulu dikenal sebagai informatika medis (Bassey & Edet, 2015 dalam Saputra &
Arif, 2019). Sistem informasi keperawatan merupakan ilmu dan praktik yang
terintegrasi dengan keperawatan, informasi, pengetahuan, keluarga, dan masyarakat
(Aathi, 2016 dalam Saputra & Arif, 2019). Syarat dari sistem informasi keperawatan
yaitu dengan menggabungkan keperawatan, informasi, dan ilmu komputer untuk
mengolah dan mengelola data menjadi pengetahuan untuk digunakan dalam praktik
keperawatan.
Sistem informasi keperawatan memerlukan perubahan dari sistem informasi
kesehatan. Perubahan ini mengacu ke arah teknologi informasi kesehatan untuk
meningkatkan mutu, keamanan, dan efisien dalam melakukan pelayanan (Saputra &
Arif, 2019). Salah satu sistem informasi keperawatan yang telah berkembang,
terutama di negara maju yaitu Mobile Nursing Information System (MNIS). Mobile
Nursing Information System (MNIS) atau Sistem Informasi Keperawatan Seluler
merupakan aplikasi di dalam komputer yang bergerak di bidang keperawatan klinis
di rumah sakit (Wang, 2015). Mobile Nursing Information System (MNIS)
terintegrasi dengan komputer dan jaringan komunikasi. Komputer yang digunakan
berupa laptop, tablet, atau personal digital assistant (PDA). Komunikasi dan jaringan
memungkinkan komputer mengakses data dalam sistem informasi rumah sakit (HIS)
online tanpa kabel. Personal Digital Assistants (PDA) merupakan alat komputer
genggam portable yang dapat digenggam tangan, didesain untuk dapat digunakan
secara individu, namun terus berkembang sepanjang masa (Koeniger-Donohue, 2008
dalam Sitty, 2016). Bahkan saat ini PDA dapat digunakan untuk pemindaian barcode.
8
9
dan beban kerja perawat statistik, secara dramatis mengubah model pekerjaan
keperawatan tradisional dan proses yang relevan. Untuk tindakan keperawatan,
catatan real-time dan nama asli harus dipastikan; untuk medis di samping tempat tidur
saran, keakuratan dalam verifikasi identitas harus dipastikan; pekerjaan keperawatan
harus masuk bangsal. Berdasarkan sistem HIS rumah sakit, sistem informasi
keperawatan mobile menggunakan jaringan nirkabel fungsi pemindaian PDA untuk
memverifikasi informasi valid pasien di samping tempat tidur, saat dibawa ke rumah
sakit informasi LAN sebagai platform nirkabel dan tali pergelangan tangan serta
barcode sebagai bentuk teknologinya. Dia dapat digunakan untuk operasi entri
informasi langsung di samping tempat tidur yang relevan dengan manajemen perintah
medis, manajemen rekam medis dan tanda-tanda vital, mencapai perluasan ruang
perawat ke samping tempat tidur pasien.
Sistem informasi keperawatan keliling mempunyai fungsi dasar sebagai berikut:
mengidentifikasi pasien identitas, pengambilan dan pembuatan statistik informasi
pasien, pencatatan keperawatan pasien proses, membuat pengumpulan tanda-tanda
vital secara real-time, fungsi perhitungan (termasuk asupan dan keluaran, indeks
massa tubuh, tetesan infus, perkiraan tanggal rawat inap, dll.), permintaan perintah
medis, implementasi dan statistik, spesimen uji pemindaian barcode, obat oral, label
transfusi, masuknya bahan habis pakai dan biaya, permintaan obat (khususnya,
termasuk informasi tentang dosis, samping efek, interaksi obat dan harga obat, dll.)
dan permintaan laporan laboratorium. Bagi perawat, prioritas mereka seleksinya
adalah dengan menggunakan sistem informasi keperawatan mobile untuk menangkap
tanda-tanda vital dan referensi obat informasi. Dengan penerapan luas sistem
informasi keperawatan keliling, ruang lingkup fungsinya akan menjadi semakin luas.
1. Pengelolaan Informasi Pasien. Untuk identifikasi dan verifikasi identitas
pasien
Rumah sakit umumnya menggunakan tali pergelangan tangan berkode dua
dimensi. Saat pasien menangani prosedur rawat inap, barcode gelang tangan
pasien dicetak oleh bagian admisi di secara terpadu, dimana nama pasien, jenis
kelamin, umur, nomor masuk dan nomor kode batang dua dimensi untuk
12
Xiuqing Wang, Ye Luo, Min Shang, Zhiru Li, Min Zhang, Zhong ping Sun. (2015).
Candra Saputra dan Yulastri Arif. (2019). Nursing Informatics System in Health Care
Delivery. The 1st Payung Negeri International Health Conference, KnE Life
Sciences, 38–40. https://doi.org/DOI 10.18502/kls.v4i10.3827
[1] Liu Lijie, Li Chun, Yan Jingdong. Application of Mobile Nursing Information
System in the Demonstration Project Activity of Creating High-
quality Nursing Services , J. Journal of Nursing. 2011, (09):23-24.
Yan Xing yan, Ren Guohong. Design and Realization of Drug Supply Chain
Management System , J.Chinese Medical Equipment Jounal. 2013,
(05):6-8.
Zhang Ying, Jia Xiaojun, Chi Yanyu, Xu Lijie. The Influencing Factors of Nurses’
Use of Mobile Nursing Information System , J.Chinese Nursing
Management. 2012, (12):77-78.
Gao Fu, Tan Qiming. Experiences in the Application of PDA in the Improvement of
Clinical Nursing Quality , J. Chinese Journal of Medical Device.
2011, (11):96-97.
Sun Zhimei, Zhou Wenfang, Chen Jianping, Lin Ruijiao. Application of PDA in the
Clinical Nursing Work , J. Journal of Fuzhou General Hospital.
2011, (03):58-59.
Dong Mei, Yang Wenjun. Combined Application of Mobile Nursing Trolley and
Terminal Control Computer in the Bedside Nursing , J.Chinese
Journal of Nursing. 2013, (05):39-40.