DOROTHEA OREM
OLEH KELOMPOK 7
Nama NIM
ROBITH TAMARA EL WAJDI 202002T115
ROSITA AGUSTINA 202002T042
SANDI EKO PRASETYO 202002T006
SITI MUSYAROFAH 202002T075
SRI HANDAYANI 202002T055
SRI WAHYUNI 202002T117
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya makalah
ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa halangan yang mengganggu proses
pembuatan makalah ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang berada di
STIKES Banyuwangi, materi tentang “Tokoh dan teori keperawatan dorothea orem” sehingga
diharapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun pembaca lainnya untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis berharap adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata
dari penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Umum ............................................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Khusus ............................................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN................................................................................................................................................. 4
2.1 Biografi dorothea orem .......................................................................................................... 4
2.2 Teori keperawatan ................................................................................................................... 6
2.3 Keyakinan dan nilai-nilai ....................................................................................................... 9
2.4_____Asumsi dasar …………………………………………………………………………………...... 10
2.5_____Konsep utama……………………………………………………………………………………..10
BAB III ...............................................................................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................................................................18
4.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................18
4.2 SARAN ...........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika
kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan conten (isi pesan) melainkan juga
menentukan relationship (hubungan).
Tujuan umum
2
Tujuan khusus
3
BAB II
PEMBAHASAN
selama kariernya dia berkerja sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik,
perawat administrasi, dan perawat konsultan (1970). Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976,
Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik. Dia mengukur
kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali
mempublikasikan ide-idenya dalam keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
4
Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori
keperawatan
Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care,
theory self care deficit, theory nursing system.
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis dan
kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain
dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan berorientasi
pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale menyoroti masalah
lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang
berorientasi pada optimalisasi peran klien dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut
bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail,
sehingga mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan.
5
2.2 Teori Keperawatan Dorothea Orem
Teori Self Care adalah tindakan yang matang dan mementingkan orang lain yang
mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar
dapat menggunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang
dengan stabil dalam perubahan lingkungan, self care digunakan untuk mengontrol baik faktor
external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan
berperan untuk mencapai kesejahteraannya.
1. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu
itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan.
2. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri
sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-
lain.
6
3. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang
merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri
sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
4. Self Care Requisite merupakan kebutuhan self care yaitu suatu tindakan yang ditujukan pada
penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan
proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care
Requisite terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisite (kebutuhan
universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisite
(kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisite
(kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien). Perawatan diri sendiri
merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta
mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan
penerima self care dalam hubungan terapi.
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan
dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya
secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memiliki berbagai
keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit
perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak atau
beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih
besar dari kemampuan, maka ia akan menggalami penurunan defisit perawat diri.
7
Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, utamanya pada
pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan
rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semuanya tergantung pada pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya perawat.
Sistem keperawatan ketika perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang
mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya :
Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System). Merupakan suatu tindakan
keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan
ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi
gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma. Sistem Bantuan Sebagian (Partially
Compensatory System), Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara
sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh:
perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan perawatan luka. Sistem Supportif dan Edukatif, Merupakan sistem bantuan yang
diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien
mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem
ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi pada pengaturan kelahiran.
8
Nursing Agency
Nursing Design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan yang bisa
memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu
berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.
1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atau
coping dan efeknya.
9
2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan
perkembangan.
4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care
yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan
empat konsep utama diatas, Dorothea Orem mengembangkan konsep modelnya hingga
dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan dasar
manusia : Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana pemenuhannya dipengaruhi
dari faktor dari dalam pasien atau pun dari lingkungan. Human agency, pasien yang memiliki
tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional.
Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan merawat diri
dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam
memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran
kehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :
10
1. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
2. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
3. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
8. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social
sesuai dengan potensinya
2. Developmental self-care requisites
Berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka
tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga
hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:
Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang
mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang
berada sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi sepanjang
waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang
hidupnya.
11
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi tetapi juga
konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi
mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen
maupun sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan,
self-care (perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan diri individu
yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan.
Kompleksitas dari self-care atau system dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah
meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan dengan
tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan
oleh pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pada pasien diantaranya :
1. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien
dan cara pemberian ke pasien
2. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar seperti
promosi dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.
1. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang
mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia
12
2. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa dipakai untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar
pasien untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal
mungkin.
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada perawat
yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan perkembangan
manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)
1. Agent
Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien adalah
perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.
Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien
dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi
kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian
pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa bersifat
promoting, prevensi dan lain-lain
13
Sistem Keperawatan
Proses Keperawatan Dorothea Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu :
Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan
Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat
keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan
pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan. Akan terapi perawatan diri serta hubungan antara
keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)
Merancang sistem keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid tentang
kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam hubungan
melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri, melindungi pengembangan
kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991).
14
Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem secara umum adalah :
➢ Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care defisit.
➢ Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care defisit apapun
dihilangkan. Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga atau komunitas adalah :
➢ Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik.
15
Manusia adalah suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis
simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan atau perawatan
mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Pengertian Sehat
Sehat dimana individu mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya sendiri. Sehat
bukan berarti sehat fisiknya saja namun sehat jiwanya sehat meliputi aspek fisik,
psikologis, interpersonal dan sosial.
Pengertian Sakit
Sakit merupakan pergeseran status individu dari self care agency menjadi pasien atau
penerima asuhan. Disini perawat perlu mengkaji keluhan, masalah yang dialami pasien.
Masyarakat dan lingkungan. Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem
terintegrasi dan interaktif.
Macam-macam lingkungan :
➢ Lingkungan fisik merupakan segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat
mempengaruhi perubahan status kesehatan seseorang, seperti daerah yang terjangkit
wabah dan pemukiman kumuh. Disini perawat melakukan pengkajian tentang
lingkungan daerah tinggal pasien. Caranya bisa melalui wawancara terhadap pasien
sendiri atau pun melalui keluarganya.
16
➢ Lingkungan Psikologis merupakan keadaan yang mempengaruhi terganggunya
psikologis seseorang. Disini perawat mengkaji tentang kondisi lingkungan tempat
tinggal pasien seperti lingkungan yang kurang nyaman yang menimbulkan kecemasan
dan ketakutan. Misalnya pada pasien yang mengalami masalah kejiwaan yang di
akibatkan oleh lingkungan keluarga yang kurang nyaman dan sering terjadi
pertengkaran yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan pasien.
➢ Lingkungan Budaya merupakan lingkungan yang memiliki adat istiadat dan tradisi yang
berbeda-beda dengan daerah yang lain. Misalnya pasien yang berasal dari daerah Bali
yang menderita ginjal yang karena kebudayaan minum Toah yang berlebihan.
➢ Lingkungan Spiritual hal ini mempengaruhi tindak lanjut dalam proses keperawatan
karena berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh pasien sehingga perawat
mengkaji untuk menghargai privasi pasien dalam melakukan tindakan keperawatan
selanjutnya.
Konsep Keperawatan
Menurutnya teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan
manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi
akibat-akibatnya (Orem, 1971).
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu salah satunya seorang individu atau
komunitas harus mampu merawat dirinya ketika mereka mengalami sakit. Teori ini sangat
bagus untuk di jadikan pedoman bagi perawat, agar klien tidak selalu bergantung pada
perawat.
3.2 Saran
Seorang pasien harus juga mampu menjadi perawat bagi dirinya sendiri ketika telah
mendapat edukasi dari seorang perawat untuk merawat dirinya.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://dheje07.wordpress.com/2017/03/17/teori-keperawatan-keluarga-menurut-dorothea-e-
orem.
https://habilhabibi48.wordpress.com/2015/02/26/teori-keperawata-dorothea-e-orem.
https://nengriza9.wordpress.com/2012/12/21/teori-keperawatan-dorothy-orem.
https://serpihanasa.wordpress.com/2014/10/20/makalah-self-care-dorothea-orem.
https://agustinadityadarmayanti.blogspot.com/2011/01/konsep-dan-teori-keperawatan-
menurut.
https://nursingscience-2008.blogspot.com/2015/01/mengenal-dorothea-e-orem-melalui-teori.
19