Anda di halaman 1dari 23

TOKOH DAN TEORI KEPERAWATAN

DOROTHEA OREM

Disusun sebagai penugasan mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan


Dosen Pembimbing : Ns. Fransiska Erna Damayanti, M.Kep

OLEH KELOMPOK 7

Nama NIM
ROBITH TAMARA EL WAJDI 202002T115
ROSITA AGUSTINA 202002T042
SANDI EKO PRASETYO 202002T006
SITI MUSYAROFAH 202002T075
SRI HANDAYANI 202002T055
SRI WAHYUNI 202002T117

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


PROGRAM NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul makalah : Tokoh dan teori keperawatan dorothea orem


2. Nama pembuat makalah : Kelompok 7
3. Dosen pembimbing : Ns. Fransiska Erna Damayanti, M.Kep

Banyuwangi, 9 November 2020


Menyetujui, Pembuat makalah

(Ns. Fransiska Erna Damayanti, M.Kep) (Kelompok 7)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya makalah
ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa halangan yang mengganggu proses
pembuatan makalah ini, namun penulis dapat mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang
Maha Esa.

Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang berada di
STIKES Banyuwangi, materi tentang “Tokoh dan teori keperawatan dorothea orem” sehingga
diharapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun pembaca lainnya untuk
mendapatkan tambahan pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis berharap adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini pada masa yang akan datang. Akhir kata
dari penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.

Banyuwangi, 11 Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Umum ............................................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Khusus ............................................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN................................................................................................................................................. 4
2.1 Biografi dorothea orem .......................................................................................................... 4
2.2 Teori keperawatan ................................................................................................................... 6
2.3 Keyakinan dan nilai-nilai ....................................................................................................... 9
2.4_____Asumsi dasar …………………………………………………………………………………...... 10
2.5_____Konsep utama……………………………………………………………………………………..10
BAB III ...............................................................................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................................................................18
4.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................18
4.2 SARAN ...........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang tokoh

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri)
memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan
tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat
dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan
di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan
atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam
tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian
dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam
Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan
dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan, cinta, harga diri dan aktualisasi
diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang
lain dalam memelihara kesejahteraan. Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan
tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai
hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain).

1
Hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar
menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika
kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan conten (isi pesan) melainkan juga
menentukan relationship (hubungan).

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan latar belakang Dorothea Orem

2. Menjelaskan latar belakang Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem

3. Menjelaskan Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

4. Menjelaskan Asumsi dasar Dorothea Orem

5. Menjelaskan konsep utama Proses Perawatan Menurut Dorothea Orem

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan umum

Meningkatkan pemahaman mengenai tokoh keperawatan Dorothea orem beserta teori


keperawatannya.

2
Tujuan khusus

1. Mengetahui Biografi Dorothea Orem

2. Mengetahui latar belakang Teori Keperawatan Menurut Dorothea Orem

3. Mengetahui Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

4. Mengetahui Asumsi dasar Dorothea Orem

5. Mengetahui konsep utama Proses Perawatan Menurut Dorothea Orem

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Dorothea Orem

Dorothea Orem adalah salah satu teoritis


keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothea
Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun
1914, Ia memperoleh gelar sarjana
keperawatan pada tahun 1939 dan master
keperawatan pada tahun 1945.

Tahun 1958 - 1959 sebagai konsultan di


Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi
pada proyek pelatihan keperawatan

Tahun 1959 konsep perawatan Orem


dipublikasikan pertama kali

Tahun 1965 bergabung dengan Universitas


Katolik di Amerika membentuk model teori
keperawatan komunitas.

Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi


perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan
dan disiplin keperawatan.

selama kariernya dia berkerja sebagai staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik,
perawat administrasi, dan perawat konsultan (1970). Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976,
Dorothea Orem adalah anggota subkomite kurikulum di Universitas katolik. Dia mengukur
kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi keperawatan, ia pertama kali
mempublikasikan ide-idenya dalam keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipublikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).

4
Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori
keperawatan

Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care,
theory self care deficit, theory nursing system.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis dan
kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain
dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat
digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan berorientasi
pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale menyoroti masalah
lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang
berorientasi pada optimalisasi peran klien dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut
bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail,
sehingga mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan.

5
2.2 Teori Keperawatan Dorothea Orem

Teori keperawatan menurut Dorothea Orem adalah bagaimana individu memenuhi


kebutuhan dan menolong perawatan dirinya sendiri, maka muncul teori dari Dorothea Orem
tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini dapat dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :

Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakan yang matang dan mementingkan orang lain yang
mempunyai potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar
dapat menggunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang
dengan stabil dalam perubahan lingkungan, self care digunakan untuk mengontrol baik faktor
external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan
berperan untuk mencapai kesejahteraannya.

Teori self care meliputi :

1. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu
itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta
kesejahteraan.

2. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri
sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-
lain.

6
3. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang
merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri
sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.

4. Self Care Requisite merupakan kebutuhan self care yaitu suatu tindakan yang ditujukan pada
penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan
proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care
Requisite terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisite (kebutuhan
universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisite
(kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisite
(kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien). Perawatan diri sendiri
merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta
mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan
penerima self care dalam hubungan terapi.

Teori Self Care Deficit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan
dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya
secara terus menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memiliki berbagai
keterbatasan-keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit
perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak atau
beraktivitas dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih
besar dari kemampuan, maka ia akan menggalami penurunan defisit perawat diri.

7
Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, utamanya pada
pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan
rehabilitatif. Pemenuhan kebutuhan pasien hampir semuanya tergantung pada pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya perawat.

Teori Nursing System

Sistem keperawatan ketika perawat menentukan, mendesain, dan menyediakan perawatan yang
mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri.
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya :
Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System). Merupakan suatu tindakan
keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan
ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang
memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi
gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma. Sistem Bantuan Sebagian (Partially
Compensatory System), Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara
sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh:
perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk
melakukan perawatan luka. Sistem Supportif dan Edukatif, Merupakan sistem bantuan yang
diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien
mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu
melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem
ini dapat dilakukan pada pasien yang memerlukan informasi pada pengaturan kelahiran.

8
Nursing Agency

Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya secara terus


menerus untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara
holistik sehingga mereka mampu membuktikan dirinya bahwa mereka adalah perawat
yang berkompeten untuk bisa memberika pelayanan profesional untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasie. Beberapa ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai
perawat adala komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal, pemberdayaan
sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa memberikan
pelayanan yang profesional.

Nursing Design

Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan yang bisa
memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu
berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.

2.3 Keyakinan dan Nilai-Nilai Dorothea Orem

Keyakinan Dorothea Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atau
coping dan efeknya.

9
2. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan
perkembangan.

3. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan


keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.

4. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care
yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan
empat konsep utama diatas, Dorothea Orem mengembangkan konsep modelnya hingga
dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

2.4 Asumsi Dasar Dorothea Orem (Orem 2001)

Mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori keperawatan terkait kebutuhan dasar
manusia : Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan, dimana pemenuhannya dipengaruhi
dari faktor dari dalam pasien atau pun dari lingkungan. Human agency, pasien yang memiliki
tingkatan ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional.

2.5 Konsep utama Dorothea orem

1. Universal Self-Care Requisites

Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan merawat diri
dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam
memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran
kehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :

10
1. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara
2. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan
3. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan
4. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
5. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social
7. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia.
8. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok social
sesuai dengan potensinya
2. Developmental self-care requisites

Berhubungan dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana tempat mereka
tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga
hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:

1. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri


2. Terlibat dalam pengembangan diri
3. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi kehidupan yang mungkin
mempengaruhi perkembangan manusia. (Orem, 1980,p.231)

3. Health deviation self-care requisites

Istilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit atau trauma, yang
mengalami gangguan patologi, termasuk ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang
berada sedang dirawat dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi sepanjang
waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang
hidupnya.

11
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi dan psikologi tetapi juga
konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi
mental atau autisme), perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen
maupun sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan,
self-care (perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.

Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan perawatan diri individu
yang merupakan langkah-langkah dalam perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan.
Kompleksitas dari self-care atau system dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah
meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.

4. Therapeutic self-care demand

Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program perawatan dengan
tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan
oleh pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pada pasien diantaranya :

1. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien
dan cara pemberian ke pasien
2. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan kebutuhan dasar seperti
promosi dan pencegahan yang bisa menunjang dan mendukung pasien untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.

Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar diantaranya :

1. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan lingkunganya yang
mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia

12
2. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa dipakai untuk
memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan segala sumberdaya yang ada disekitar
pasien untuk memberikan pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal
mungkin.

5. Self Care Agency

Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada perawat
yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan perkembangan
manusia baik secara holistik ( orem, 2001, p. 514)

1. Agent

Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien adalah
perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan untuk
memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.

2. Dependent Care Agent

Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien
dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi
kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada kemandirian
pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa bersifat
promoting, prevensi dan lain-lain

13
Sistem Keperawatan

Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan pada satu


waktu untuk kordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien untuk mengetahui
dan memenuhi komponen kebutuhan perawatan diri klien yang therapeutic dan untuk
melindungi serta mengetahui perkembangan perawatan diri klien

Proses Keperawatan Dorothea Orem (1991) menjelaskan tiga tahap proses keperawatan yaitu :
Step 1 : Diagnosa dan resep keperawatan

Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan diperlukan. Analisa dan interprestasi membuat
keputusan tentang perawatan dini, juga memberikan manajemen kasus.
“Diagnosa keperawatan penting untuk pemeriksaan dan pengumpulan data tentang kemampuan
pasien dalam perawatan diri dan kebutuhan. Akan terapi perawatan diri serta hubungan antara
keduanya” (Orem, 1991, hal. 270)

Step 2 : Merancang sistem keperawatan dan merencanakan pelaksanaan perawatan diri

Merancang sistem keperawatan yang efektif dan efisien menghasilkan data yang valid tentang
kondisi pasien. Rancangan ini termasuk peran dari perawat dan pasien dalam hubungan
melakukan self care, mengatur kebutuhan terapi perawatan diri, melindungi pengembangan
kemampuan perawatan diri. ( Orem, 1991).

Step 3 : Produksi dan manajemen sistem keperawatan (Planning and Controlling)


Pengaturan sistem keperawatan dihasilkan ketika berinteraksi dengan pasien secara terus
menerus untuk mencapai kemampuan terapi perawatan diri yang telah ditentukan dan
mengatur kemampuan untuk mengembangkan perawatan diri. Di tahap ini, tindakan perawat
adalah menghasilkan dan mengatur sistem keperawatan. (Orem, 1991).

14
Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem secara umum adalah :

➢ Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care defisit.

➢ Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.

➢ Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care defisit apapun
dihilangkan. Jika ketiganya diatas tidak tercapai perawat secara langsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Dorothea Orem yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga atau komunitas adalah :

➢ Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik.

➢ Menolong klien bergerak kearah tindakan- tindakan asuhan mandiri.

➢ Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami


gangguan secara kompeten.

➢ Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga. aspek sosial : hubungan keluarga


dengan masyarakat disekitarnya. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar
keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi.
Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang teknis dasar yang dilakukan di
rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar. Hubungan Teori dengan
Paradigma Keperawatan Konsep Manusia Pengertian Manusia.

15
Manusia adalah suatu kesatuan yang dipandang sebagai berfungsi secara biologis
simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan atau perawatan
mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.

Konsep Sehat dan Sakit

Pengertian Sehat

Sehat dimana individu mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya sendiri. Sehat
bukan berarti sehat fisiknya saja namun sehat jiwanya sehat meliputi aspek fisik,
psikologis, interpersonal dan sosial.

Pengertian Sakit

Sakit merupakan pergeseran status individu dari self care agency menjadi pasien atau
penerima asuhan. Disini perawat perlu mengkaji keluhan, masalah yang dialami pasien.
Masyarakat dan lingkungan. Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem
terintegrasi dan interaktif.

Macam-macam lingkungan :

➢ Lingkungan fisik merupakan segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat
mempengaruhi perubahan status kesehatan seseorang, seperti daerah yang terjangkit
wabah dan pemukiman kumuh. Disini perawat melakukan pengkajian tentang
lingkungan daerah tinggal pasien. Caranya bisa melalui wawancara terhadap pasien
sendiri atau pun melalui keluarganya.

16
➢ Lingkungan Psikologis merupakan keadaan yang mempengaruhi terganggunya
psikologis seseorang. Disini perawat mengkaji tentang kondisi lingkungan tempat
tinggal pasien seperti lingkungan yang kurang nyaman yang menimbulkan kecemasan
dan ketakutan. Misalnya pada pasien yang mengalami masalah kejiwaan yang di
akibatkan oleh lingkungan keluarga yang kurang nyaman dan sering terjadi
pertengkaran yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan pasien.

➢ Lingkungan Sosial merupakan lingkungan masyarakat dimana individu tumbuh dan


berkembang serta mempengaruhi status kesehatan seseoramg. Disini perawat perlu
mengkaji lingkungan pasien seperti lingkungan pemabuk, lingkungan PSK, dan lain-
lainnya. Misalnya pada pasien penderita PMS (Penyakit menular Seksual) yang ternyata
tinggal dilingkungan PSK.

➢ Lingkungan Budaya merupakan lingkungan yang memiliki adat istiadat dan tradisi yang
berbeda-beda dengan daerah yang lain. Misalnya pasien yang berasal dari daerah Bali
yang menderita ginjal yang karena kebudayaan minum Toah yang berlebihan.

➢ Lingkungan Spiritual hal ini mempengaruhi tindak lanjut dalam proses keperawatan
karena berkaitan dengan kepercayaan yang dianut oleh pasien sehingga perawat
mengkaji untuk menghargai privasi pasien dalam melakukan tindakan keperawatan
selanjutnya.

Konsep Keperawatan

Menurutnya teori keperawatan adalah pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan
manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi
akibat-akibatnya (Orem, 1971).

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori keperawatan menurut Dorothea Orem yaitu salah satunya seorang individu atau
komunitas harus mampu merawat dirinya ketika mereka mengalami sakit. Teori ini sangat
bagus untuk di jadikan pedoman bagi perawat, agar klien tidak selalu bergantung pada
perawat.

3.2 Saran

Seorang pasien harus juga mampu menjadi perawat bagi dirinya sendiri ketika telah
mendapat edukasi dari seorang perawat untuk merawat dirinya.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://dheje07.wordpress.com/2017/03/17/teori-keperawatan-keluarga-menurut-dorothea-e-
orem.
https://habilhabibi48.wordpress.com/2015/02/26/teori-keperawata-dorothea-e-orem.
https://nengriza9.wordpress.com/2012/12/21/teori-keperawatan-dorothy-orem.
https://serpihanasa.wordpress.com/2014/10/20/makalah-self-care-dorothea-orem.
https://agustinadityadarmayanti.blogspot.com/2011/01/konsep-dan-teori-keperawatan-
menurut.
https://nursingscience-2008.blogspot.com/2015/01/mengenal-dorothea-e-orem-melalui-teori.

19

Anda mungkin juga menyukai