PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, juga diikuti dengan perubahan
pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran
informasi tentang determinan kesehatan yang bersifat multifaktorial . Kondisi ini mendorong
pembangunan kesehatan nasional ke arah paradigma baru yaitu paradigma sehat. Dalam
perkembangannya keperawatan mengalami pasang surut sekaligus babak baru bagi kehidupan profesi
keperawatan di Indonesia.
Jumlah perawat yang menganggur di Indonesia ternyata cukup mencengangkan. Hingga tahun 2005
mencapai 100 ribu orang. Hal ini disebabkan kebijakan zero growth pegawai pemerintah,
ketidakmampuan rumah sakit swasta mempekerjakan perawat dalam jumlah memadai, rendahnya
pertumbuhan rumah sakit dan lemahnya kemampuan berbahasa asing. Ironisnya, data WHO 2005
menunjukkan bahwa dunia justru kekurangan 2 juta perawat, baik di AS, Eropa, Australia dan Timur
Tengah. Fakta lain di lapangan, saat ini banyak tenaga perawat yang bekerja di rumah sakit dan
puskesmas dengan status magang (tidak menerima honor seperserpun) bahkan ada rumah sakit yang
meminta bayaran kepada perawat bila ingin magang. Alasan klasik dari pihak rumah sakit “mereka
sendiri yang datang minta magang”.
2. Pokok Permasalahan
- Apa definisi dari ilmu?
- Sifat ilmu keperawatan
- Apa definisi dari teori?
- Bagaimana isi teori-teori yang ada di keperawatan?
3. Tujuan penulisan
Agar perawat mampu membedakan, mana yang seharusnya menjadi tugas, mana yang bukan. Agar
praktik dokter-perawat tidak terus merajalela.
4. Manfaat Penulisan
Menambahkan kemampuan intelektual dalam menerapkan asuhan keperawatan sehari-hari untuk
pelayanan masyarakat, serta sadar akan tanggung jawab dan bukan tanggung jawab milik perawat.
ISI
Definisi Ilmu
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini
dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Ilmu berasal dari
aktivitas ilmiah yang berpangkal pada konsep struktur pemikiran manusia.
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan
menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi
langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan
pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses
perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah
perawatan.
Ilmu di tinjau dari aspke aksiologi, merupakan cara penggunaan/pemanfaatan pengetahuan ilmiah.
Aksiologi disebut juga sebagai teori nilai, yakni teori yang membicarakan kegunaan dari suatu ilmu,
termasuk asas moral yang terdapat di dalamnya.
The unique function of nurse is to assist the individual, sick or well in the performance of those activities
contributing, to health or its recovery (or to peaceful death) that he would perform unaded if he had the
necessary, strength, will, or knowledge.
Teori-Teori Keperawatan
Stevens (1984), mendefinisikan keperawatan sebagai usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan (dikutip dari Taylor, C., dkk, 1989). Teori keperawatan berperan
dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan
yang dilakukan.
Menurut Newman (1979), ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori-teori
keperawatan, yaitu: meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan teori-teori ini dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik keperawatan dalam
rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawan serta menciptakan suatu kerangkan
konsep yang memungkinkan pengembanagan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori
keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang diharapkan dapat membantu dan
mengembangkan praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Karakteristik Dasar Teori Keperawatan
Torre (1985) dan Chin dan Ycob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori keperawatan.
Menurut mereka, ada lima karakteristik dasar teori keperawatan, yaitu:
1. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefenisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep
keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, keperawatan dan konsep
lingkungan.
2. Teori keperawat harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan dengan alas an atau
rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang logis.
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat digunakan pada
masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktik
keperawatan.
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang dilakukan
melalui penelitian.
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktik keperawatan.