(JEAN WATSON)
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Loanatika 1911313020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Teori Keperawatan :
Philosophy and Science of Caring (Jean Watson)" ini dalam waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada rasulullah SAW yang telah membawa
kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum
diungkapkan dalam membahas Sejarah Keperawatan Perkembangan di Indonesia dan
didunia.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………...4
C. Tujuan …………………………………………………………………………5
A. Kesimpulan
……………………………………………………………………...15
3
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………...16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang perlu dilakukan kecuali
mengadakan penyesuaian dan perbaikan terhadapmutu layanan keperawatan.
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung olehpengembangan teori-teori
keperawatan, salah satunya adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring
adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caringmerupakan suatu cara
4
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebihmeningkatkan
kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhankeperawatan
adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan
tuntutan masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatanyang
berkualitas . Banyak faktor yang mempengaruhi factor caring, seperti umur,gender,
lingkungan kerja dan kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yangmempengaruhi
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring. Makalah
ini akan menguraikan bagaimana seorang Jean Watson menciptakansebuah teori dan
filosofi yang terkandung dalam teorinya. Selain itu bagaimana pandangan Jean
Watson mengenai paradigma keperawatan dan berbagai halmengenai teori
caring itu sendiri. Tentunya dengan adanya teori ini ,dapat menjadisalah satu
landasan bagi perawat dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
B. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan sumber teori untuk pengembangan teori Jean Watson
b. Menjelaskan konsep dan definisi umum teori Jean Watson
c. Menjelaskan penggunaan temuan empiris
d. Menjelaskan paradigm keperawatan Jean Watson
e. Menjelaskan aplikasi teori keperawatan Jean Watson
C. Manfaat Penulisan
a. Memenuhi tugas Falsafah dan Keperawatan
b. Sebagai referensi untuk penulisan selanjutnya
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai kematian
yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia.
Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respons
manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun potensial, kebutuhan
manusia dan bagaimana respons terhadap orang lain dan memahami kekurangan
dan kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri.
Selain itu perawat juga memberikan kenyamanan pada perhatian serta empati
pada klien dan keluarganya.
7
JW ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan yang saling
berhubungan, diantaraanya:
1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional) yang meliputi
Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi
Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan)yaitu KebutuhanAktualisasiDiri.
C .Sehat Dan Kesehatan Watson (1985:48) menyatakan " sehat sebagai unity and
harmony within the mind,body and soul. Its also associated with the degree of
congruence between the self as perceived and the self as experienced, such a
viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her
physical, social, esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh
human behavior and physiology." Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat
merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang
diwujudkan.
Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal
yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek
perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan
sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
1) Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara
faktor-faktor yang mempengaruhi.
2) Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.
3)Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
4) Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada
lingkungan yang dinamis.
8
5) Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap
pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu(agent,environment).
9
dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.
kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara
artistk,sebagai bagian dari caringhealing-practice. menciptakan lingkungan
penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik, dengan penuh kesadaran dan
keseluruhan, yang memperhatikan keindahan, kenyamanan, kehormatan dan
kedamaian. Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar, yang dihadirkan
sebagai kesatuan “menjadi dan berarti ”(being and meaning)”, dan mencoba
melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.
10
hanya klien yang tahu betul terhadap rasa sakit yang dideritanya, seorang
fasilitor, hanya akan memberi petunjuk mengenai proses terapeutik dari
keluhan klien. Carl Roger juga mengungkapkan bahwa dengan mengerti
kondisi klien maka therapist akan mudah unttuk diterima klien dan hal
tersebut merupakan suatu langkah positif. Therapist membantu klieb
dengan cara mengklarifikasikan dan mengungkapkan perasaan-perasaan
yang belum jelas bagi klien untuk menyelesaikan tujuan ini. Konsep
lain dari therapist memudahkan dalam memperoleh pengertian dari klien.
Konsep lain dari teori Rogers yang diadopsi oleh Watson adalah hubungan
therapist-klien lebih penting dalam mencapai tujuan suatu asuhan daripada
metode-metode tradisional.
Pada beberapa poin Watson menggarisbawahi asumsinya yaitu
keyakinan dasar dan nilai. Beliau sangat mementingkan existensi manusia
pada kejiwaannya. Sama halnya seperti semangat, bagian dalam diri dan
esensi juga digunakan pada kejiwaan. Karakterisitik dari jiwa
diidentifikasikannya berupa kewaspadaan diri, derajat kesadaran yang
lebih tinggi dan lebih baik, kekuatan dari dalam diri, power, intuitif,
pengalaman batin dan kelanjutan dari setelah kematian fisik. Konsep
kejiwaan ini sudah tentu merupakan filosofi ketimuran walaupun secara
umum kata "timur" sebagai sumber tidaklah mempunyai arti. Sebagai
filosofi ketimuran meliputi keseluruhan pikiran manusia mulai dari
material hingga spiritual.
Watson meyakini latar belakang kekuatan seni liberal adalah
penting bagi proses perawatan holistik bagi klien. Watson juga meyakini
mempelajari tentang kemanusiaan dapat memperluas dan meningkatkan
kemampuan berpikir dan perkembangan personal. Watson
membandingkan status ilmu keperawatan dengan mitologi Danaides yang
mencoba mengisi wadah yang retak dengan air hanya untuk melihat aliran
air yang keluar dari retakan wadah tersebut. Sampai keperawatan
menggabungkan teori dan praktek melalui kombinasi ilmu pengetahuan
dan kemanusiaan, sehingga dia yakin akan terlihat jelas keretakan diatas
dalam dunia ilmu keperawatan.
11
C. Konsep Umun dan Definisi
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human
Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari
humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan.
Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem
nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini
ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien.
12
perbedaan antara apa yang menjadi pertimbangan perawat-klien, Serta
menjelaskan mengenai kepedulian manusia.
Dimana manusia tidak dapat diperlakukan sebagai objek dan tidak dapat
dipisahkan dari diri sendiri, orang lain, alam,dan tenaga kerja yang lebih besar.
E. Paradigma Keperawatan
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,
jiwa dan raga yang menimbulkan self-knowledge, self-control, self-care, dan self-
healing.
2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran, jiwa, dan raga yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan keharmonisan,
self-control dan pilihan.
3. Kesehatan
Kesatuan dan keharmonisan di dalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan
orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Tempat dimana terjadinya interaksi transpersonal caring antara klien dan
perawat.
13
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkahlangkah
yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba
untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
1. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan
konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang
digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga
meliputi pendefinisian 15 variabel yang akan diteliti
2. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel
akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta
meliputi pengumpulan data.
4. Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk
meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil,
tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagianselatan dan
besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Jean Watson terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
Pandangannya didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori Jean Watson yang
telahdipublikasikan dalam keperawatan adalah “human science and human care”.
Watsonpercaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah carative factor, yang
bermulaperspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan
ilmiah..Konsep utama dari teori Jean Watson adalah caring science.
1. Caring yang interpersonal merupakan hubungan yang terjadi antara perawat dengan
klien,
2. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu,
4. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang
ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik
bagi dirinya saat itu,
15
6. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian,
DAFTAR PUSTAKA
Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2008). Aplikasi model konseptual caring dari
Jean Watson dalam asuhan keperawatan. Jurnal Berita Ilmu
Keperawatan, 1(3), 147-150.
16