Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FALSAFAH

TEORI KEPERAWATAN : PHILOSOPHY AND SCIENCE OF CARING

(JEAN WATSON)

Disusun Oleh :

KELOMPOK 10

Mutia Guslina 1911311030

Tasya Desriza 1911313008

Thessa Arine Putri 1911312033

Berliana Putri 1911312043

Loanatika 1911313020

Devina Rahma Ardin 2111311043

Ilhami Putra 2111311040

Ririn Octaviani Tri Sandi 2111311013

Fani Setiawati 2111312013

Agung Galuh Pramudia 2111311046

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Teori Keperawatan :
Philosophy and Science of Caring (Jean Watson)" ini dalam waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada rasulullah SAW yang telah membawa
kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam


pembelajaran kita dan bisa menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam
ruang lingkup ilmu keperawatan. Disamping itu penulis menyadari bahwa mungkin
terdapat banyak kesalahan baik dari penulisan ataupun dalam penyusunannya yang tidak
penulis ketahui.

Penulispun menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai


hasil yang sempurna. oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam mengupas imajinasi mengenai hal-hal yang masih belum
diungkapkan dalam membahas Sejarah Keperawatan Perkembangan di Indonesia dan
didunia.

Bukittinggi, 3 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….…......1

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..….3

BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………...4

A. Latar Belakang ……………………………………………………………...…


4

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….


…….5

C. Tujuan …………………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………


6

A. Latar Belakang Teori Jean


Watson..........................................................................6
B. Sumber Teori untuk Pengembangan
Teori............................................................10
C. Konsep Umum dan Defisini
..................................................................................11
D. Penggunaan Temuan Empiris
...............................................................................12
E. Paradigma Keperawatan........................................................................................13
F. Aplikasi Teori Keperawatan Jean Watson
............................................................13

BAB III PENUTUP ……………………..………………………………………………


15

A. Kesimpulan
……………………………………………………………………...15

3
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………...16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu keperawatan telah mengalami banyak perubahan karena


ilmukeperawatanmerupakan suatu ilmu terapan yang selalu berubah dan
berkembangsesuai dengan perkembangan jaman. Diantara perkembangan-
perkembangan tersebutmuncul beberapa model atau teori keperawatan yang
dicetuskan oleh ahli-ahlikeperawatan di dunia, misalnya Virginia Handerson,
Dorothea E Orem, Calista Roy,Betty Neuman, Jean Watson, Imogene King,
Hildegard Peplau, Johnson, dan MarthaE Rogers. Selama penyusunan teori muncul 4
rumusan masalah: latar belakang teoriJean Watson, konsep-konsep utama Jean
Watson, asumsi-asumsi utama keperawatan,penegasan-penegasan teori penerimaan
oleh komunitas keperawatan. Dewasa ini masyarakat lebih sadar akan hak dan
kewajiban untuk menuntuttersedianya pelayanan kesehatan dan keperawatan
dengan mutu yang secaraprofesional dapat dipertanggungjawabkan.

Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang perlu dilakukan kecuali
mengadakan penyesuaian dan perbaikan terhadapmutu layanan keperawatan.
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung olehpengembangan teori-teori
keperawatan, salah satunya adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring
adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caringmerupakan suatu cara

4
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebihmeningkatkan
kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhankeperawatan
adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan
tuntutan masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatanyang
berkualitas . Banyak faktor yang mempengaruhi factor caring, seperti umur,gender,
lingkungan kerja dan kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yangmempengaruhi
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring. Makalah
ini akan menguraikan bagaimana seorang Jean Watson menciptakansebuah teori dan
filosofi yang terkandung dalam teorinya. Selain itu bagaimana pandangan Jean
Watson mengenai paradigma keperawatan dan berbagai halmengenai teori
caring itu sendiri. Tentunya dengan adanya teori ini ,dapat menjadisalah satu
landasan bagi perawat dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

B. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan sumber teori untuk pengembangan teori Jean Watson
b. Menjelaskan konsep dan definisi umum teori Jean Watson
c. Menjelaskan penggunaan temuan empiris
d. Menjelaskan paradigm keperawatan Jean Watson
e. Menjelaskan aplikasi teori keperawatan Jean Watson
C. Manfaat Penulisan
a. Memenuhi tugas Falsafah dan Keperawatan
b. Sebagai referensi untuk penulisan selanjutnya

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Teori Jean Watson


Biografi Jean Watson Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di
Virginia Barat. Watson memasuki sekolah menengah atas di Virginia barat dan
kemudian sekolah keperawatan Lewis gale Dia lulus Bachelor of Science
dalamKeperawatan di University of Colorado pada tahun 1964 dan juga Master
(psikiatris-jiwakeperawatan kesehatan) dan PhD (psikologi pendidikan dan
konseling) pada tahun 1966. Dalam www.nursing.ucdenver.edu/caring
(terjemahan) dikemukakan bahwa Dr.Jean Watson menjadi Profesor
Keperawatan dan menjabat sebagai ketua dalam Ilmu Keperawatan di University
of Colorado Denver dan Anschutz Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri
dari Pusat Keparawatan di Colorado dan merupakan anggota dari Akademi
Keperawatan Amerika. Penelitiannya telah di bidang kepedulian manusia dan
kerugian. Jadi, dia mendirikan "TeoriPeduli" di keperawatan yang diterbitkan
pada tahun 1979, dan direvisi pada tahun 1985 dan1988. Teorinya menjabat
sebagai panduan untuk inti dari keperawatan. Dia sebelumnya menjabat sebagai
Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu Kesehatan Pusat dan merupakan mantan
presiden Liga Nasional untuk Keperawatan. Kegiatannya terbaru termasuk
Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson Caring Science Institute.
Dia adalah penerima penghargaan nasional, termasuk Penghargaan Institut Fetzer
Norman Cousins, sebagai pengakuan atas komitmennya untuk mengembangkan,
memelihara dan mencontohkan hubungan-berpusat praktek perawatan. Sebagai
penulis atau rekan penulis telah membuat lebih dari 14 buku tentang merawat,
dimana dalam isi bukunya ia berusaha untuk menjembatani paradigma serta
mengarah ke model transformativeuntukabadke-21

B.Manusia sebagai Fokus Sentral Keperawatan Filosofi Watson tentang asuhan


keperawatan (1979,1985,1988) berupaya untuk mendefinisikan hasil dari
aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari
kehidupan (Watson 1979; Marriner-Tomey, 1994). Tindakan keperawatan
mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku
manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan serta penegahan penyakit. Model Watson di bentuk melingkupi proses

6
asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi klien dalam mencapai kematian
yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia.
Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respons
manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun potensial, kebutuhan
manusia dan bagaimana respons terhadap orang lain dan memahami kekurangan
dan kelebihan klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri.
Selain itu perawat juga memberikan kenyamanan pada perhatian serta empati
pada klien dan keluarganya.

Menurut Watson, Asuhan keperawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yag


digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (A.
Azis Alimul Hidayat 2002). Keperawatan sebagai sains tentang human care
didasarkan pada asumsi bahwa human science and human care merupakan
domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan. Sebagai human science
keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia,
humanities dan kiat/art (Watson,1985). Sebagai pengetahuan tentang human care
fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan,
seperti dinyatakan oleh Watson (1985) " human care is the heart of nursing".
Dalam pandangan keperawatan manusia diyakini sebagai person as a whole, as a
fully functional integrated self. Dalam konsep holism ini, manusia dilihat sebagai
sosok yang utuh, ….."the human is viewed as greater than, and different from, the
sum of his or her parts …. (Watson,1985:14) yang bermakna bahwa keberadaan
berbagai aspek dari diri seorang manusia, secara bersama-sama berfungsi dan
berespon untuk mewujudkan keutuhannya. Karena keutuhan ini maka manusia
itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistem terbuka
(openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya
secara dinamis, berkesinambungan dan itu semua penting untuk perkembangan
personalnya. Pandangan dasar tentang manusia ini, yang dalam paradigma
keperawatan merupakan fokus sentral pada saatnya memberi arah pada eksplorasi
tentang human science , human responses (to health and illness) dan human care
serta menuntun perawat untuk memahami dan memperlakukan manusia lain
(klien) secara utuh, unik dan manusiawi. Jean Watson dalam memahami konsep
keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori

7
JW ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan yang saling
berhubungan, diantaraanya:
1. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
Makan dan Cairan, Kebutuhan Eliminasi, dan Kebutuhan Ventilasi
2. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional) yang meliputi
Kebutuhan Aktifitas dan Istirahat, serta Kebutuhan Sexualitas.
3. Kebutuhan dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi) yang meliputi
Kebutuhan untuk Berprestasi dan Berorganisasi
4. Kebutuhan dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan)yaitu KebutuhanAktualisasiDiri.

C .Sehat Dan Kesehatan Watson (1985:48) menyatakan " sehat sebagai unity and
harmony within the mind,body and soul. Its also associated with the degree of
congruence between the self as perceived and the self as experienced, such a
viewed of health focuses on the entire nature of the individual in his or her
physical, social, esthetic and moral realms-instead of just certain aspects oh
human behavior and physiology." Definisi tersebut mengungkap bahwa sehat
merupakan kondisi yang utuh dan selaras antara badan,pikiran dan jiwa; dan ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian antara diri yang dipersepsikan dan diri yang
diwujudkan.

Pandangan tentang kesehatan berfokus pada individu secara utuh meliputi hal-hal
yang bersifat fisik,sosial,etis dan moral, tidak sekedar berfokus pada aspek-aspek
perilaku dan fisiologi manusia semata. Dari beberapa konsep sehat (dan
sakit/illness) diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip antara lain :
1) Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional, yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara
faktor-faktor yang mempengaruhi.
2) Kondisi sehat dapat terwujud bila kebutuhan dasar manusiawinya terpenuhi.
3)Kondisi sehat dapat dicapai karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasi terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
4) Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang berhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada
lingkungan yang dinamis.

8
5) Sehat sebagai suatu kondisi keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh (manusia) karena keberhasilannya menyesuaikan diri terhadap
pengaruh-pengaruh yang dapat mengganggu(agent,environment).

D. Carrative Factor Carative Factor menurut Watson adalah mencoba menghargai


dimensi manusia dalam perawatan dan pengalaman-pengalaman subjektif dari
orang yang kita rawat. Elemen-elemen yang terdapat dalam carative faktor adalah
:
1. Nilai-nilai kemanusiaan dan altruistic (Humanistic-Altruistic System Values)
2. Keyakinan dan harapan (Faith and Hope)
3. Peka pada diri sendiri dan kepada orang lain (Sensitivity to self and others)
4. Membantu menumbuhkan kepercayaan,membuat hubungan dalam perawatan
secara manusiawi
5. Pengekspresian perasaan positif dan negative
6. Proses pemecahan masalah perawatan secara kreativ (creative problem-solving
caring process)
7. Pembelajaran secara transpersonal (transpersonal teaching learning)
8. Dukungan,perlindungan,perbaikan fisik,mental,social dan spiritual
9. Bantuan kepada kebutuhan manusia (Human needs assistance
10. Eksistensi fenomena kekuatan spiritual. Dari kesepuluh carrative faktors
diatas, caring dalam keperawatan menyangkut upaya memperlakukan klien
secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya
(Watson,1985). Ini berkenaan dengan proses yang humanitis dalam menentukan
kondisi terpenuhi tidaknya kebutuhan dasar manusia dan melakukan upaya
pemenuhannya melalui berbagai bentuk intervensi yang bukan hanya berupa
kemampuan teknis tetapi disertai “warmth, kindness, compassion”.

E. Clinical Caritas Process Watson kemudian memperkenalkan “Clinical Caritas


Process” (CCP), untuk menempatkan carative faktor-nya,yang berasal dari
bahasa yunani “cherish”,yang berarti memberi cinta dan perhatian khusus. Jadi
Clinical Caritas Process adalah suatu praktek perawatan pasien dengan sepenuh
hati kesadaran, dan cinta. Merawat pasien dengan penuh kesadaran,sepenuh hati
dan cinta. hadir secara jiwa dan raga,supportif dan mampu mengekspresikan
perasaan negative dan positif dari dasar-dasar nilai spiritual diri dalam
hubunganya dengan pasien sebagai one-being-cared-for. Budidaya nilai spiritual

9
dan transpersonal,melampaui diri sendiri dan supaya lebih terbuka peka dan iba.
kreatif menggunakan diri dan segala cara dalam proses perawatan,secara
artistk,sebagai bagian dari caringhealing-practice. menciptakan lingkungan
penyembuhan di semua level,fisik dan non fisik, dengan penuh kesadaran dan
keseluruhan, yang memperhatikan keindahan, kenyamanan, kehormatan dan
kedamaian. Terlibat dalam proses pengalaman belajar mengajar, yang dihadirkan
sebagai kesatuan “menjadi dan berarti ”(being and meaning)”, dan mencoba
melihat dan mengacu pada kerangka berfikir orang lain.

B. Sumber Teori untuk Pengembangan Teori


Sumber-sumber teori Watson berasal dari pengetahuan
keperawatan tradisional. Sumber-sumber teori Watson berasal dari
pengetahuan keperawatan tradisional dan karya-karya dari Nightingale,
Handerson, Krueter, dan Hall. Watson juga mengakui karya Leininger dan
Gadow merupakan latar belakang karyanya. Dalam hasil karyanya baru-
baru ini, Watson merujuk pada teori lainnya seperti Maslow, Heidegger,
Selye dan Lazarus, dengan pengembangan kerangka kerja yang
melukiskan tentang ilmu pengetahuan dan kemanusian, menjelaskan
kejadian -kejadian, eksistensial dan orientasi spiritual. Teori Watson
mungkin merupakan filosofi yang paling komplek dari teori-teori
keperawatan saat ini. Hanya beliau seorang pembuat teori keperawatan
secara eksplisit mensupport konsep kejiawaan dan menekankan pada
dimensu spiritual dari eksistensi manusia. Watson menyatakan bahwa
filosofinya berorientasi pada eksistensi-phenomenologi,spiritual, dan
bagian dari filosofi ketimuran. Watson juga menggambarkan secara
substansial tentang humanistik, eksistensial, dan psikoligi transpersonal.
Beberapa orang filosofer yang diketahui sebagai sumber oleh Watson
diantaranya Hegel, Marcel, Whitehead, Kierkegaard, dan Teilhard de
Chardin.
Watson lebih menekankan pada kualitas keharmonisan
interpersonal, transpersonal, empati dan keramahan pandangan dari Carl
Rogers, serta beberapa penulis-penulis psikologi lainnya. Rogers
merumuskan gagasan-gagasannya mengenai perilaku manusia bahwa

10
hanya klien yang tahu betul terhadap rasa sakit yang dideritanya, seorang
fasilitor, hanya akan memberi petunjuk mengenai proses terapeutik dari
keluhan klien. Carl Roger juga mengungkapkan bahwa dengan mengerti
kondisi klien maka therapist akan mudah unttuk diterima klien dan hal
tersebut merupakan suatu langkah positif. Therapist membantu klieb
dengan cara mengklarifikasikan dan mengungkapkan perasaan-perasaan
yang belum jelas bagi klien untuk menyelesaikan tujuan ini. Konsep
lain dari therapist memudahkan dalam memperoleh pengertian dari klien.
Konsep lain dari teori Rogers yang diadopsi oleh Watson adalah hubungan
therapist-klien lebih penting dalam mencapai tujuan suatu asuhan daripada
metode-metode tradisional.
Pada beberapa poin Watson menggarisbawahi asumsinya yaitu
keyakinan dasar dan nilai. Beliau sangat mementingkan existensi manusia
pada kejiwaannya. Sama halnya seperti semangat, bagian dalam diri dan
esensi juga digunakan pada kejiwaan. Karakterisitik dari jiwa
diidentifikasikannya berupa kewaspadaan diri, derajat kesadaran yang
lebih tinggi dan lebih baik, kekuatan dari dalam diri, power, intuitif,
pengalaman batin dan kelanjutan dari setelah kematian fisik. Konsep
kejiwaan ini sudah tentu merupakan filosofi ketimuran walaupun secara
umum kata "timur" sebagai sumber tidaklah mempunyai arti. Sebagai
filosofi ketimuran meliputi keseluruhan pikiran manusia mulai dari
material hingga spiritual.
Watson meyakini latar belakang kekuatan seni liberal adalah
penting bagi proses perawatan holistik bagi klien. Watson juga meyakini
mempelajari tentang kemanusiaan dapat memperluas dan meningkatkan
kemampuan berpikir dan perkembangan personal. Watson
membandingkan status ilmu keperawatan dengan mitologi Danaides yang
mencoba mengisi wadah yang retak dengan air hanya untuk melihat aliran
air yang keluar dari retakan wadah tersebut. Sampai keperawatan
menggabungkan teori dan praktek melalui kombinasi ilmu pengetahuan
dan kemanusiaan, sehingga dia yakin akan terlihat jelas keretakan diatas
dalam dunia ilmu keperawatan.

11
C. Konsep Umun dan Definisi
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human
Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari
humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan.
Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem
nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini
ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien.

itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan


hanya secara interpersonal.

2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya


dapat memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke


arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di


rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.

5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa


menawarkan kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih
apa yang terbaik untuk dirinya saat itu.

6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek


asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan
pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk
memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.

7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

D. Penggunaan Temuan Empiris

Watson mengkaji konsep caring melalui pengumpulan data yang digunakan


untuk pengklasifikasian perilaku caring untuk memaparkan persamaan dan

12
perbedaan antara apa yang menjadi pertimbangan perawat-klien, Serta
menjelaskan mengenai kepedulian manusia.

Dimana manusia tidak dapat diperlakukan sebagai objek dan tidak dapat
dipisahkan dari diri sendiri, orang lain, alam,dan tenaga kerja yang lebih besar.

Penelitian watson memasukkan caring secara empiris dimana lebih menekankan


dalam metodologinya dimulai dari fenomena yang lebih baik dari ilmu
pengetahuan dasar.

Watson mempelajari repon melalui beberapa aspek:

1. Adanya ketidaksesuaian dari segi pertimbangan nilai bagi klien


2. Klien lebih menekankan pada kebutuhan sebagai nilai penting dari penelitian ini
3. Penelitian ini juga melahirkan perbedaan nilai pada tiap orang dalam berbagai
keadaan

E. Paradigma Keperawatan
1. Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran,
jiwa dan raga yang menimbulkan self-knowledge, self-control, self-care, dan self-
healing.
2. Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan
pikiran, jiwa, dan raga yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan keharmonisan,
self-control dan pilihan.
3. Kesehatan
Kesatuan dan keharmonisan di dalam pikiran, jiwa dan raga antara diri dengan
orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Tempat dimana terjadinya interaksi transpersonal caring antara klien dan
perawat.

5. Aplikasi Teori Keperawatan Jean Watson

13
Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkahlangkah
yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba
untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
1. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan
pengetahuan dari literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan
konseptual untuk pembentukan dan konseptualisasi kerangka kerja yang
digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah dan pengkajian juga
meliputi pendefinisian 15 variabel yang akan diteliti
2. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel
akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk
memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan
3. Implementasi
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta
meliputi pengumpulan data.
4. Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk
meneliti efek dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil,
tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagianselatan dan
besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Jean Watson terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia.

Pandangannya didasari pada unsur teori kemanusiaan. Teori Jean Watson yang
telahdipublikasikan dalam keperawatan adalah “human science and human care”.
Watsonpercaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah carative factor, yang
bermulaperspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan
ilmiah..Konsep utama dari teori Jean Watson adalah caring science.

Watson menyatakan 7 asumsi dasar science of caring diantaranya:

1. Caring yang interpersonal merupakan hubungan yang terjadi antara perawat dengan
klien,

2. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu,

3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga,

4. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang
ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik
bagi dirinya saat itu,

5. Caring lebih “healthogenic” daripada curing.

15
6. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian,

7. Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

 Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2008). Aplikasi model konseptual caring dari
Jean Watson dalam asuhan keperawatan. Jurnal Berita Ilmu
Keperawatan, 1(3), 147-150.

 Hidayat A. dan Alimul A. (2018). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

 Soemantri I. (2017). Konsep Dasar Keperawatan. Bandung: Stikes A. Yani Press.

16

Anda mungkin juga menyukai