Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP TEORI KEPERAWATAN JEAN WATSON

DOSEN PEMBIMBING : WAHYU RETNO G.,S.Kep.,Ns.,MNS

Kelompok 3:

NURUL UMI M 2102013360P


RIA DAMAYANTI 2102013363P
WAHYU SUSILOWATI 2102013367P

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2021 /2022
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan
rahmatnya kepada kami sehingga kami bisa meyelesaikan makalah yang berjudul “
Teori Keperawatan Jean Watson” ini tepat waktu.
Makalah “ Teoti Keperawatan Jean Watson” ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Falsafah Keperawatan. Selain itu kami berharap semoga makalah
tentang Teori Keperawatan Jean Watson ini bisa membantu menambah pengetahuan
bagi pembaca. Didalam makalah ini juga dijabarkan bagaimana Teori Watson ini
berpengaruh dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan serta bagaimana aplikasinya
dalam penerapan ilmu keperawatan.
Kami ucapakan terimakasih kepada Ibu Wahyu Retno G.,S.Kep.,Ns.,MNS
selaku dosen mata kuliah Falsafah Keperawatan. Dan juga semua pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami mengakui makalah ini masih banyak kekurangan, karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh Karena itu kami harap kepada para pembaca
berkenan untuk memberikan masukan yang membangun guna kesempurnaan makalah
ini.

Kediri, Oktober 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

Halaman Judul..................................................................................................................... 1
Kata Pengantar..................................................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 4
1.2 Masalah Keperawatan................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................... 5
BAB II KONSEP TEORI.................................................................................................... 6
2.1 Biografi...................................................................................................................... 6
2.2 Latar Belakang Teori................................................................................................. 7
2.3 Konsep Utama Keperawatan Menurut Jaen Watson.................................................. 9
2.4 Penerapan Teori Jean Watson dalam Keperawatan................................................... 11
2.5 Faktor Carrative Teori Jean Watson.......................................................................... 12
2.6 Paradigma Keperawatan............................................................................................ 14
2.7 Asumsi Teori.............................................................................................................. 14
2.8 Aplikasi Model Keperawatan Caring dan Hasil penelitian........................................ 15
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16
3.2 Saran........................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 18

BAB I
3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
merupakan  suatu bentuk  pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu
keperawatan. Pada perkembangannya  ilmu keperawatan selalu mengikuti
perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Dan banyak bermunculan teori – teori
keperawatan dari para ahli dalam perkembangan ilmu keperawatan. (Ahmad, 2016 ;
Nur, A, 2018)
Menurut Nur ,A (2018) dalam buku Falsafah dan Teori Keperawatan, teori
keperawatan adalah seperangkat ide, definisi hubungan dan harapan atau saran yang
berasal dari model keperawatan atau dari disiplin (bidang ilmu) lain dan rancangan
purposive, pandangan metodis fenomena dengan merancang inter-relathionship
khusus diantara ide –ide yang bertujuan menggambarkan, menjelaskan, peramalan,
dan/atau merekomendasikan.(Ahmad, 2016 ; Nur, A, 2018)
Teori keperawatan memberi unsur agar dalam pelayanan, antara perawat satu
dengan yang lainnya maupun antara perawat dengan tim medis lain harus saling
berkomunikasi.(Ahmad, 2016 ; Nur, A, 2018)
Teori keperawatan semakin berkembang mengikuti perubahan zaman. Ini
berpengaruh terhadap pelayanan keperawatan itu sendiri, terlepas dari teori mana
yang nantinya dipilih. Teori keperawatan digunakan sebagai alat dalam pelayanan
keperawatan, salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang perlu mendapatkan
perhatian adalah perilaku caring. (Ahmad, 2016 ; Nur, A, 2018)
Caring itu sendiri adalah sifat dasar yang dimiliki oleh manusia, antaralain
sifat saling membantu, memerhatikan satu sama lain, merawat dan bersedia
menyiapkan bantuan serta bersedia memberikan dukungan kepada orang lain (klien)
yang mengalami masalah. Dalam diri seorang perawat sikap caring ini sangat
dibutuhkan, agar klien merasa diperhatikan oleh perawat, merasa nyaman dan juga
aman.Dengan begitu akan mempercepat proses sembuh pasien.( Hutahaean, 2020:01)
Caring merupakan bagian penting dari suatu bentuk praktek keperawatan
profesional. Caring adalah dasar dari proses keperawatan yang menggambarkan
kesatuan nilai – nilai kemanusiaan secara menyeluruh. Caring menjadi modal utama
dalam memberikan pelayanan, karena caring merupakan cara perawat untuk

4
melakukan pendekatan yang dinamis dan menunjukkan bahwa perawat peduli
terhadap pasien.( Hutahaean, 2020:01)
Ada banyak teori keperawatan yang menjelaskan mengenai konsep caring ini,
salah satunya teori yang dikemukakan oleh Jean Watson. Teori Jean Watson yang
dipublikasikan dalam keperawatan adalah “human science dan human care”. Watson
meyakini bahwa dalam keperawatan fokus utamanya adalah carative faktor yang
diawali dari perspektif humanistik yang digabung dengan pengetahuan secara ilmiah.
(Diva Fiya Febriana,2017: 27)
1.2 Masalah Keperawatan
1. Bagaimana konsep teori keperawatan menurut Jean Watson ?
2. Apa saja faktor yang menjadi fokus keperawatan dari teori Jean Watson?
3. Adakah hubungan teori Jean Watson dengan konsep utama keperawatan?
4. Bagaimana penerapan teori Jean Watson pada asuhan keperawatan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memberikan pemahanan tentang teori keperawatan Jean Watson.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep utama keperawatan menurut Jean Watson
b. Mengetahui faktor yang menjadi fokus keperawatan teori Jean watson
c. Mengetahui hubungan teori keperawatan Jean Watson dengan konsep
utama keperawatan.
d. Mengetahui bagaimana teori Jean Watson pada asuahn keperawatan

5
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 Biografi
Jean Watson lahir pada 10 juni 1940 di Williamsons, Virginia Barat, Amerika.
Beliau lulus pada tahun 1961 di Sekolah Keperawatan Gale Lewis dan kemudian
melanjutkan kuliah keperawatan di Universitas Colorado di Boulder. Watson
memperoleh gelar sarjana pada 1964, serta gelar master dibidang keperawatan
kesehatan jiwa dan mental pada 1966 dan juga gelar PhD dalam psikologi pendidikan
dan konseling pada 1973. (Elon, Y.dkk, 2021)
Jaen Watson PhD, RN, AHC-BC, FAAN dikenal sebagai professor of nursing
di Universitas Colorado (Universiaty of Colorado Denver and Health Sciences
Center) Amerika Serikat. Watson menerima beberapa penghargaan dan kehormatan,
termasuk kelogg, Penghargaan Riset Fullbright di Swedia dan enam Doktor
kehormatan, International Fellowship di Australia termasuk tiga International
Kehormatan Doctor (Swedia, Iggris, Quebec, Kanada), serta merupakan penulis yang
terkenal. (Elon, Y.dkk, 2021)
Jean Watson mempunyai karya yang terkenal yang dikembangkan dalam
dunia keperawatan. Sebuah karya filosofi dan teori yang bernama “Human
Caring”.Karya ini sangat bermanfaat untuk membantu perawat klinik untuk bekerja
serta perawat akademik dalam menerapkan ilmu keperawatan secara global. (Elon,
Y.dkk, 2021)
Teori “Human Caring” dikembangkan Watson selama 4 tahun mulai tahun
1975- 1979 ketika Watson berada di Universita Colorado sebagai pengajar. Teori Jean
Watson didapat dari sudut pandang Watson mengenai ilmu keperawatan serta
informasi- informasi yang didapatkan ketika mengambil pendidikan “ doctor” di
educational- clinical dan psikologi social. (Elon, Y.dkk, 2021)

6
Gambar 2.1 (Foto Jean Watson)

Beliau melihat ilmu keperawatan sebagai disiplin keilmuan sekaligus sebagai


profesi kesehatan yang unik,yang memiliki kekhasan dalam nilai, etika pengetahuan,
dan praktik dengan pendekatan misinya kepada masyarakat. Dimana keperawatan
akan terus berkembang dengan dipengaruhi oleh keterpaduan kurikulum keperawatan
secara akademik dan upaya untuk terus menemukan makna, aturan bagi disiplin
keperawatan yang ditemukan melalui berbagai populasi, speciality, area sub spesialis
dan kondisi umum lainnya. (Elon, Y.dkk, 2021)
Jean Watson memperkenalkan teori ini sebagai proses “healing” lewat nilai-
nilai keperawatan, ilmu pengetahuan dan juga praktik “ human caring” yang beliau
temukan pada pengalaman atau kejadian – kejadian yang dialami oleh seseorang yang
beliau lakukan penelitian. (Elon, Y.dkk, 2021)
2.2 Latar Belakang Teori
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan dikenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan Jean Watson memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan yaitu:

7
1. Kebutuhan dasar biofisikal
Kebutuhan untuk hidup meliputi kebutuhan makanan dan cairan ,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi
2. Kebutuhan psikofisikal
Kebutuhan fungsional yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat,
kebutuhan seksual
3. kebutuhan psikososial
Kebutuhsn untuk integrasi yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan
organisasi.
4. Kebutuhan intra dan interpersonal
Kebutuhan untuk pengembangan yaitu kebutuhan aktualisasi diri (Risnah
R & Irwan M , 2020)

Kebutuhan makanan dan


KEBUTUHAN cairan
BIOFISIKAL Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan Ventilasi

Kebutuhan aktivitas dan


KEBUTUHAN
istirahat
PSIKOFISIKAL
Kebutuhan Seksualitas

KEBUTUHAN Kebutuhan organisasi


PSIKOSOSIAL Kebutuhan berprestasi

INTRAPERSONAL DAN
Aktualisasi diri
INTERPERSONAL

GAMBAR 2.1 CABANG KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT


WATSON

8
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Watson menyimpulkan bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang berbeda- beda, sehingga dalam
mencapai kesehatannya, manusia harus dalam keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan spiritual. Jadi demi memenuhi kebutuhan tersebut
manusia memerlukan pelayanan kesehatan yang baik guna mencapai
kesehatan yang optimal. Disini peran keperawatan sangat besar yaitu
meningkatkan status kesehatan , mencegah penyakit, mengobati penyakit
dan penyembuhan kesehatan. Carative faktor dipercaya menjadi fokus
utama dalam keperawatan yang bermula dari perspektif humanistic
digabung dengan ilmu pengetahuan. Inti keperawatan yaitu berfokus pada
pengembangan pengetahuan tentang human care. (Risnah R & Irwan M ,
2020)
2.3 Konsep Utama Keperawatan Menurut Jaen Watson
Konsep utama keperawatan menurut Jaen Watson yaitu:
1. Kemanusiaan
Orang yang bernilai bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan
pelayanan keperawatan harus dapat memelihara, menghargai , mengasuh,
mau mengerti dan membantu orang yang sakit .
Dalam pandangan filosofi umum, manusia mempunyai fungsi kompleks
yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna
karena bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi
dalam fungsi perkembangannya manusia harus selalu beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan
terjadi konflik (terutama konflik psikososial), yang berdampak pada
terjadinya krisis disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu
mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi. (Risnah R & Irwan M ,
2020)
2. Kesehatan
Menurut WHO, kesehatan adalah semua hal yang positif baik dari segi
fisik, mental dan juga sosial. Tetapi Jean Watson percaya bahwa ada faktor
lain yang diperlukan untuk masuk kategori sehat. Yaitu:
a. Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental dan sosial
seimbang atau serasi.

9
b. Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya.
c. Tidak adanya penyakit.
(Risnah R & Irwan M , 2020)
3. Keperawatan
Fokus keperawatan adalah promosi kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, memulihkan kondisi fisik dan perawatan. Asumsinya juga
mengatakan bahwa kondisi sosial, moral serta ilmu dan pengetahuan ikut
berperan penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang ideal.
(Risnah R & Irwan M , 2020)
Hubungan teori Watson dengan konsep utama keperawatan adalah
adanya teori kemanusiaan. Menurut pandangan Watson manusia itu
sempurna dan memiliki banyak perbedaan satu dengan yang lainnya. Jean
Watson menganjurkan bila ada penelitian dibidang keperawatan dapat
dihubungkan dengan proses keperawatan melalui tahapan pengkajian,
penentuan diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi
merupakan penerapan teori Jean Watson. Berikut proses keperwatan yang
dilakukan :
a. Pengkajian
Proses caring ini mencakup pengamatan atau observasi,
mengidentifikasi, melakukan review masalah keperawatan,
memakai pengetahuan dan konseptual berdasarkan aneka macam
literatur yg diterapkan. Membangun konseptualisasi kerangka kerja
yang dipakai untuk menemukan masalah keperawatan. Pengkajian
mencakup pendefinisian variabel yang akan diteliti pada
menuntaskan perkara.
b. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan dapat dijabarkan sesuai dengan masalah
yang ditemukan
c. Perencanaan
Perencanaan bisa membantu memilih bagaimana variabel-variabel
akan diteliti dan diukur, mencakup pendekatan konsep atau design
guna menuntaskan perkara yg mengacu dalam asuhan keperawatan

10
dan mencakup penentuan data yg akan dikumpulkan daengan
siapa dan bagaimana data tadi dikumpulkan.
d. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan berdasarkan
planning yang sudah disusun dari data-data yanng sudah
dikumpulkan.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan metode, proses analisa dan dampak
berdasarkan tindakan yang sudah dilakukan, taraf dimana suatu
tujuan tercapai adalah output yg didapat bisa digeneralisasikan.
(Risnah R & Irwan M , 2020)
2.4 Penerapan Teori Jean Watson dalam Keperawatan
Sebenarnya penerapan asuhan keperawatan Jean Watson adalah dari
proses awal kita menerima pasien sampai akhir pemulangan pasien.penerapan
asuhan keperawatan ini menggunakan metode caring. (Risnah R & Irwan M ,
2020)
Berikut prosesnya :
1. Pengkajian Pengkajian biofisik (Lower order needs): makanan, cairan,
eliminasi, & ventilasi
a. Bagaimana pasien menilai tubuhnya ?
b. Apakah tubuhnya pada batas normal sesuaikah tinggi, berat, & umur ?
c. Apakah pasien relatif mengkonsumsi kalori buat menjaga pertumbuhan
yang normal ?
d. Apakah berdasarkan pengkajian fisik, seluruh sistem berfungsi secara
normal ?
e. Apakah output laboratorium pertanda defisiensi nutrisi ?
2. Pengkajian psikofisik (Lower order needs): aktifitas tubuh, seksualitas
a. Apakah body imagenya sesuai realita ?
Apakah beliau berpartisipasi pada aktivitas-aktivitas generik sinkron
menggunakan umurnya ?
3. Pengkajian psikofisik (Higher order needs): kebutuhan buat berprestasi, &
berfiliasi
a. Apakah hubungannya dengan beberapa kelompok teman sebayanya
memuaskan ?
11
b. Bagaimana menilai syarat seksualitasnya?
c. Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadinya ?
d. Apakah pasien merasa mengasihi dan dicintai ?
e. Apakah pasien merasa memiliki dirinya ?
4. Pengkajian interpersonal (Higher order needs): kebutuhan buat aktualisasi
diri
a. Bagaimana perasaan pasien tentang dirinya ?
b. Apakah beliau menyukai dunianya ?
c. Apakah dia merasa sudah mencapai tujuan-tujuan pada hidupnya ?
5. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan yg bisa dijabarkan sinkron menggunakan
perkara yg ditemukan merupakan :
6. Perencanan & Implementasi
Pada perencanaan & implementasi dianjurkan memakai “careative
faktor.
2.5 Faktor Carrative Teori Jean Watson
Fokus Keperawatan ditujukan pada promosi kesehatan dan penyembuhan
penyakit. Ditambah dengan 10 faktor, yang meliputi :
1. Pembentukan sistem humanistik dan altruistic
Mementingkan nilai kemanusiaan , merupakan dasar pertama dan terpenting
dalam caring, di mana mengenal adanya nilai humanistik ( rasa kemanusiaan )
dan altruistic ( mementingkan kepentingan oranglain). Watson menjabarkan
nilai humanistic dan altruistic ada pada diri seseorang sejak kecil, Nilai ini
ditunjukkan oleh perawat melalui nilai kebaikan ,empati,peduli dan cinta pada
diri dan orang lain (klien). Tekat itu terus meningkat seiring dengan waktu,
komitmen yang kuat untuk terus menolong orang lain. Tekat menolong
oranglain ini terlihat dari perilaku perawat saat menerima klien atau
menghadapi klien dengan senyum, komunikasi yang baik dan terapeutik
kepada klien atau keluarga dengan tetap menhargai nilai yang dianut oleh
klien maupun keluarga klien.
2. Penanaman ( melalui pendidikan )faith- hope
Sebelum mengobati seseorang, kita harus membangkitkan dulu keingingan
klien untuk sembuh didalam jiwa dan pikiran klien.Keyakinan dan harapan
seseorang (klien) dibangkitkan dengan tetap menjaga ,menghormati,
12
menghargai keyakinan klien, sehingga klien merasa dihargai karena berperan
dalam kesembuhannya. Peran perawat disini adalah memberikan penjelasan
kepada klien dengan bahasa atau istilah yang dapat dimengerti klien. Dan
menghormati keyakinan klien ketika klien berdoa sesuai dengan agamanya.
3. Pengembangan sensitifitas atau kepekaan diri kepada oranglain
Disini adalah perawat dapat merasakan apa yang dirasakan oleh dirinya sendiri
dan juga apa yang dirasakan oleh oranng lain. Kepekaan yang dirasakan oleh
perawat terhadap rasa nyaman, ingin sembuh, dan membantu klien untuk
menyadari apa yng terjadi pada diri klien dan kondisi psikologis klien,
membnatu klien dalam menjalin hubungan terapeutik secara emosional dengan
klien.
4. Pengembangan hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a
helping trust relathionship)
Caring ini ditunjukkan dengan menjalin hubungan secara interpersonal antara
manusia satu dengan lainnya. Di mana untuk mendapatkan hubungan yang
baik harus ada rasa saling percaya. Terjadinya kepercayaan seorang klien
terhadap perawat adalah tidak lepas dari peran perawat dalam pendekatan
terapeutik yang baik terhadap klien.
5. Meningkatkan dan saling pengungkapan ekspresi perasaan
Menjelaskan kepada klien bahwa perawat bersedia menerima, menghargai
segala keluhan atau ungkapan klien baik positif maupun negative. Kesediaan
perawat dalam hal mau mendengarkan klien dan menghormatinya akan
menumbuhkan rasa percaya dan caring yang mendalam.
6. Menggunakan metode ilmiah, menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan
Kreatif dalam penyelesaian masalah, misal dengan menggunakan berbagai
sumber guna kesembuhan klien. Memanggil tokoh agama atau orang terdekat ,
memberi informasi mengenai teknologi terbaru atau pemeriksaan penunjang .
7. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat
interpersonal
Perawat memberikan edukasi sesuai dengan keadaan klien,menjelaskan
kepada klien maupun keluarga missal tentang keluhan, gejala yang dialami ole
pasien.Menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama
perawatan.
13
8. Menciptakan perlindungan yang mendukung, dan meningkatkan atau
memperbaiki keadaan mental, social, kultural, dan lingkungan spiritual
9. Membantu dengan antusias upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia
Peran perawat disini adalah dengan cara memenuhi segala kebutuhan dasar
klien, seperti kebutuhan makan, minum, oksigen, kebutuhan eliminasi dengan
baik.Tidak hanya sekedar memberi pelayanan kesehatan untuk pemenuhan
kebutuhan saja tetapi degan cara kita terlihat bersemangat dan antusias agar
klien percaya dan ikatan caring semakin kuat.
10. Mengembangkan pada kekuatan faktor eksistensial phenomologic komponen
model.
Peran perawat disini dengan mengizinkan klien dan percaya dengan apa yang
dilakukan meskipun kegiatan ataupun tindakannnya bersifat mitos atau
bersumber dari budaya. (yunus elon dkk, 2021)
2.6 Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan yang dikemukakan oleh Watson dalam teori human
caring memeliki tiga komponen utama, yaitu:
1. Carative faktor adalah kerangka pemberian bentuk caring keperawatan yang
menitikberatkan manusia adalah individu yang unik
2. Transpersonal caring relathionship sebagai dasar praktik keperawatan yang
melibatkan ego seseorang dan mempengaruhi spiritual, jiwa cosmic, perhatian
dan ketertarikan yang mengarah pada proses healing dan caring
3. Caring moment mencakup tindakan dan pilihan perawat dengan
sekelilingnnya. (yunus elon dkk, 2021)
2.7 Asumsi Teori
Asumsi teori menurut Jean Watson yakni (yunus elon dkk, 2021) :
1. Asuhan keperawatan secara interpersonal dapat dilakukan dan di praktekkan
2. Asuhan keperawatan dapat terlaksana Karena adanya faktor carrative
3. Adanya asuhan keperwatan yang efektif mengakibatkan peningkatan
kesehatan dan perkembangan individu dan keluraga
4. Respon carring juga menerima hal – hal yang mungkin terjadi pada seseorang
nantinya selain menerima bagaimana kondisi mereka sekarang
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah suatu yang menyediakan
perkembangan potensin dan memberikan keluasan dalam waktu yang telah
ditentukan untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi diri seseorang
14
6. Asuhan keperawatan laeih bersifat healthgenic (menyehatkan)
7. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

2.8 Aplikasi Model Keperawatan Caring dan Hasil penelitian


Sejalan dengan hasil penelitian Muhlisin, A & Ichsan, B (2017) tentang
aplikasi model konseptual caring dari Jean Watson dalam asuhan keperawatan. Hasil
penelitian menunjukkan caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan
eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri,
tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai
esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan antara perawat-
klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Perawat memfasilitasi proses belajar
mengajar yang didesain untuk memampukan klien memenuhi kebutuhan pribadinya,
memberikan asuhan mandiri, menetapkan kebutuhan personal dan memberikan
kesempatan untuk kebutuhan personal klien (Watson , 2012). Menekankan bahwa
proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses riset ilmiah,
karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan
solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut
sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat
dalam proses keperawatan). (Muhlisin, A & Ichsan, B, 2017)
Penelitian Suarni, Hadji & Sjaar (2018) tentang hubungan faktor psikologis
dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil
penelitianya menunjukkan bahwa faktor psikologis yang berhubungan dengan
motivasi, sikap dan persepsi, kepuasan kerja terhadap kinerja kelompok perawat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Faktor psikologis yang berhubungan
dengan perilaku caring perawat merupakan proses keperawatan merupakan sebuah
cara yang penting untuk mengetahui kemampuan kerja perawat dalam melaksanakan
proses pendokumentasian keperawatan dengan menunjungjung sikap care perawat
dalam memberikan kenyamanan terhadap klien, sehingga proses keperawatan dari
segi lingkungan psikologis sangat penting. (Suarni, Hadji & Sjaar, 2018)

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perawat merupakan pemikir kritis yang efektif, sehingga perawat diharapkan
dapat melakukan asuhan keperawatan dan mampu memecahkan masalah klinis, baik
yang bermanfaat bagi pasien, perawat, dan lembaga. Berpikir kritis dalam
keperawatan sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat psikologis, fisiologis dan lingkungan
seperti usia, tingkat kepercayaan, bias, keterampilan, stress, kelelahan, dan rekan kerja
(Alasad Tabar & Aburuz, 2015).
Karena itu, dalam proses pendidikan hendaknya perawat didorong untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis sehingga dapat mengambil keputusan
yang tepat (Wright, Causey, & Dienemann, 2013).
Konsep utama teori Jean Watson adalah “Human Science dan Human Care
“yang didalamnya berfokus pada keperawatan adalah careative faktor, dimana ini
berasal dari humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu
pengetahuan ilmiah. Hubungan teori Jean Watson dengan konsep keperawatan,
menurutnya adalah manusia merupakan makhluk yang sempurna yang berbeda- beda,
sehingga dalam mencapai kesehatannya, manusia harus dalam keadaan sejahtera
secara fisik, mental dan spiritual. Jadi demi memenuhi kebutuhan tersebut manusia
memerlukan pelayanan kesehatan yang baik guna mencapai kesehatan yang optimal.
Adapun konsepnya adalah kemanusiaan, kesehatan dan keperawatan yang semuanya
harus ada dan seimbang guna mencapai kesehatan yang optimal. Beberapa konsep
Hubungan dengan proses keperawatan menganjurkan supaya penelitian di bidang
keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan sebab di dalam proses
keperawatan berfokus pada promise kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang
sakit dan pemulihan penyakit. Beberapa hasil penelitian menunjukkan caring adalah
ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya
meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu
partisipsi klien, membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Penerapan teori Jean Watson terdiri dari pengkajian, penentuan, diagnose

16
keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. (Wright, Causey, &
Dienemann, 2013).
Perilaku caring perawat sudah memiliki kategori cukup dan perawat dapat
menerapkan perilaku caring pada klien selama menjalani praktik keperawatan di
rumah sakit, namun belum optimal. Perawat perlu meningkatkan perilaku caring pada
setiap faktor careatif, sehingga diharapkan dapat menjadi dasar dalam membentuk
pedoman perilaku caring perawat dan pedoman pemenuhan kebutuhan spiritual pada
klien. (Wright, Causey, & Dienemann, 2013).
3.2 Saran
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlunya mempelajari teori dan Model
konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci dalam mengembankan
ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alasad, Tabar, & Aburuz, 2015. Fundamental Of Nursing Standart And Practice Fourt
Edition. USA : Dermar Chengage Learning.
Elon, Y., Malinti, E., Sihombing, R. M., Rukmi, D. K., Tandilangi, A. A., Rahmi,
U.,& Rini, M. T. (2021). Teori dan Model Keperawatan. Yayasan Kita
Menulis.
Febriana, D. V. (2017). Konsep Dasar Keperawatan. Anak Hebat Indonesia.
Hutahaean, N. S., & Kep, M. (2020). APLIKASI CARING PERAWAT SEBAGAI
PENUNJANG KESEMBUHAN KLIEN. Media Sains Indonesia.
Lestari, L. (2018). Buku Falsafah dan Teori Keperawatan.
Muhlisin, A & Ichsan, B. 2017. Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson
Dalam Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol .
1 No.3, September 2008 :147-150. Diakses:
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/ article/download/3752/2421.
Risnah, R., & Irwan, M. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan dalam Integrasi
Keilmuan.
Suarni ; Hadji, V; & Sjaar, E. 2018. Hubungan Faktor Psikologis Dengan Kinerja
Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Manuskrip Tesis. Diakses :
pasca.unhas.ac.id/jurnal/
Watson, 2012. Assessing And Measuring Caring In Nursing And Health Science 2nd
Edition. New York : Springer Publishing Company Inc.
Watson, J. (2011). Nursing. University Press of Colorado.
Wright, Causey, & Dienemann, 2013. Patient Satisfaction With Nursing Care In An
Urban And Suburban Emergency Department. JONA: The Journal of Nursing
Administration.43(10):502–508,https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
24061582.

18

Anda mungkin juga menyukai