Anda di halaman 1dari 16

UNIT 2

PENGEMBANGAN EMPIRIS TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN

Dra. Setyowati, SKp, MAppSc, PhD, RN.

A. Sejarah keperawatan

Sejarah perawat profesional sebenarnya dimulai sejak Florence Nightingale yang

mengemukakan pendapat bahwa untuk menjalankan perawatan dengan baik harus

mempunyai ilmu dan keterampilan. Selandia Baru adalah negara pertama yang mengatur

perawat secara nasional, dengan mengadopsi Undang-Undang Pendaftaran Perawat

(Registrasi) 12 September 1901. Ellen Dougherty adalah perawat pertama yang terdaftar.

North Carolina adalah negara bagian pertama di Amerika Serikat untuk melewati sebuah

lisensi hukum keperawatan (Lisensi/Sertifikasi) pada tahun 1903. 

Pengembangan teori secara alamiah terjadi pada era penelitian setelah perkembangan

pendidikan keperawatan. Pada kemajuan terbaru saat ini penekanan pada penggunaan teori

dan praktik keperawatan berdasarkan teori dan terus mengembangkan teori-teori lainnya.

B. Pengertian teori dan teori keperawatan

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan

adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah

fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual

untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa

tindakan selanjutnya.

Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa teori adalah satu set konsep yang saling

berhubungan yang memberikan gambaran systematical review suatu fenomena yang dapat

menjelaskan dan memprediksi secara alamiah. Karenan itu teori terdiri dari konsep-konsep,

definisi-definisi, model-model, proposisi-proposisi dan berdasarkan asumsi-asumsi.


Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut tentang teori

adalah:

1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan

secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas

2. Teori menjelaskan hubungan antar variabel sehingga pandangan yang sistematik dari

fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas

3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variabel yang saling

berhubungan

Teori sebenarnya dibentuk melalui dua prinsip metode yaitu: a) Deductive reasoning;

dan b) Inductive reasoning. Nursing theorists menggunakan kedua metode tersebut. Teori

memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan sedemikian rupa untuk

menghasilkan cara yang berbeda untuk melihat suatu fenomena

2. Logis dalam kealamiahan

3. Dapat digeneralisasi

4. Berdasarkan atas hipotesa yang telah diuji

5. Meningkatnya pohon keilmuan/body of knowledge setiap ilmu melalui hasil riset yang

diimplementasikan untuk memvalidasinya.

6. Digunakan oleh para praktikan dalam memberi petunjuk dan meningkatkan pelaksanaan

praktiknya.

7. Konsisten antara teori, hukum/legal, dan prinsip-prinsip.

Teori keperawatan adalah sekelompok konsep, definisi, hubungan-hubungan, dan

asumsi atau proposisi yang dihasilkan dari model perawatan atau dari ilmu lain. Nursing
theories cenderung untuk mendiskripsikan dan menjelaskan suatu fenomena (proses,

kejadian) yang terjadi dalam keperawatan (Barnum, 1998). Teori digunakan oleh perawat

profesional. Suatu teori membuat kemungkinan untuk diorganisirnya hubungan antar konsep

untuk dideskripsikan, dijelaskan, diprediksi dan mengontrol praktik.

Adapun konsep adalah dasar pemikiran termasuk ide-ide dan imaginasi. Konsep

merupakan kata-kata untuk mendeskripsikan objek, barang, atau suatu kejadian dan

merupakan komponen dasar dari teori. Konsep bisa berbentuk sebagai : a) empirical

concepts; b) inferential concepts; atau c) abstract concepts.

Model mewakili interaksi antara konsep-konsep sehingga menghasilkan pola

tertentu. Dengan model membuat konsep-konsep didalam teori keperawatan dapat diterapkan

dengan baik di praktik keperawatan. Model memberikan gambaran kerangka pikir di

belakang teori dan dapat mendemonstrasikan bagaimana teori diterapkan dalam praktik,

misalnya metode khusus dalam pengkajian. Sedangkan preposisi adalah pernyataan yang

menjelaskan hubungan antar konsep.

Proses adalah satu set tindakan/action, perubahan atau fungsi-fungsi yang disusun

untuk menghasilkan suatu hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Selama proses

dilakukan secara sistematis dan tahapan yang kontinyu untuk mencapai tujuan dan

menggunakan pengkajian dan umpan balik untuk melakukan tindakan sesuai tujuan. Suatu

teori khusus atau kerangka konsep dibuat untuk memberikan arah bagaimana tindakan

dilakukan.

Pemberian asuhan keperawatan dengan proses perawatan dilakukan dengan

mengikuti arahan dari kerangka konsep dan teori tertentu yang dibedakan dalam konsep

manusia (pasien), lingkungan, kesehatan dan keperawatan.


C. Pentingnya teori keperawatan

D.
Teori keperawatan diperlukan untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan memprediksi

fenomena-fenomena dalam keperawatan (Chinn and Jacobs, 1978). Teori harus merupakan

landasan untuk praktik keperawatan, membantu menggeneralisasikan pengetahuan dan

indikasi kearah mana keperawatan akan dikembangkan nantinya (Brown, 1964). Teori sangat

penting karena akan membantu kita untuk memutuskan apa yang kita ketahui dan apa yang

ingin kita ketahui (Parsons, 1949). Dengan demikian teori keperawatan akan membantu

membedakan apa yang harus secara dasar dilakukan dalam praktik dengan mendiskripsikan

keperawatan secara explisit. Dengan teori akan dapat melihat bahwa profesi keperawatan

dapat mempertahankan batas-batas profesionalismenya.

Tujuan teori terhadap praktik keperawatan, meliputi :

1. Membantu perawat untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi pengalaman

sehari-hari.

2. Memberi petunjuk untuk melakukan pengkajian, intervensi dan evaluasi asuhan

keperawatan

3. Menyediakan rasionalisasi setiap data yang diambil sehingga sesuai dengan keadaan dan

status kesehatan klien, dimana hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan klinik

dan implementasinya.

4. Membantu menetapkan kriteria untuk mengukur kualitas asuhan keperawatan yang

diberikan

5. Membantu mengembangkan terminologi umum keperawatan untuk digunakan dalam

berkomunikasi dengan tim kesehatan lainnya.


6. Meningkatkan otonomi (independensi dan pengelolaan profesi sendiri) dari keperawatan

sebagai penguraian dari fungsi independen keperawatan.

Tujuan teori untuk pendidikan keperawatan adalah : 1) untuk memberikan fokus umum untuk

mendesain kurikulum; dan 2) petunjuk pengambilan keputusan kurikulum.

Tujuan teori untuk riset keperawatan meliputi :

1. Memberi kerangka kerja untuk generalisasi pengetahuan dan ide baru.

2. Membantu menemukan gaps pengetahuan pada satu bidang studi tertentu

3. Memberikan pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi untuk studi, variabel yang

dipilih, hasil riset dan validasi intervensi keperawatan

4. Pendekatan untuk mengembangkan teori keperawatan.

5. Pendekatan induktif dari praktik keperawatan sehingga menemukan teori/konsep baru

untuk menjelaskan fenomena.

6. Pendekatan deduktif untuk menyelaraskan teori dan praktik.

E. Pengembangan teori keperawatan

Teori keperawatan sering berdasarkan pada pengaruh secara luas dari penerapan

proses dan teori. Beberapa teori berdasarkan dari berbagai konsep keperawatan, antara lain :

1. General System Theory

Menjelaskan bagaimana memotong sebuah ide besar kedalam bagian kecil kemudian

mempelajarinya bersama dan bekerja bersama dalam satu sistem. Konsep-konsep ini

mungkin diterapkan dalam berbagai sistem misalnya sistem biokimia, sistem sosiologi,

budaya, organ-organ anatomi dan kesehatan dalam keperawatan.

2. Adaptation Theory
Mengidentifikasi bahwa adaptasi tidak hanya menyesuaikan kehidupan dengan

kehidupan orang lain dan kondisi lingkungan. Adaptasi adalah proses yang terjadi secara

kontinyu yang berpengaruh terhadap perubahan dan interaksi serta respon. Adaptasi

manusia terjadi tiga tingkat : a) internal (diri sendiri); b) social (orang lain); dan c) fisik

(reaksi biokimia).

3. Developmental Theory

Merupakan garis besar dari proses tumbuh kembang manusia secara teratur dan prediktif

mulai konsepsi sampai meninggal. Progres dan perilaku individu setiap tahap adalah

unik. Tumbuh kembang individu dipengaruhi oleh heriditas, sifat, emosional, dan

lingkungan fisik, pengalaman hidup dan status kesehatan.

Terdapat empat konsep umum dalam keperawatan. Empat konsep umum dalam teori

keperawatan yang mempengaruhi dan menentukan praktik keperawatan adalah : a) manusia

(pasien); b) lingkungan; c) kesehatan; d) keperawatan(tujuan, peran dan fungsi). Masing-

masing konsep ini biasanya didefinisikan dan didiskripsikan oleh pengembang teori

keperawatan.yang paling penting dari keempat konsep adalah manusia sebab fokus dari

keperawatan adalah manusia.

F. Classification of nursing theories

Klasifikasi yang dibuat bergantung pada generalisasi dari prinsip-prinsipnya.

Klasifikasi yang umum digunakan adalah :

1. Meta theory (Teori dari teori) : Mengidentifikasi fenomena spesifik melalui konsep

abstrak

2. Grand theory : memberikan kerangka konsep dengan konsep-konsep kunci dan prinsip-

prinsip dari ilmu dapat diidentifikasi.


3. Middle range theory : lebih tepat dan hanya analisa pada situasi khusus dengan variabel

yang terbatas.

4. Practice theory : menggali satu situasi tertentu yang ditemukan di keperawatan.

Mengidentifikasi tujuan secara eksplisit dan detail bagaimana tujuan tersebut dapat

dicapai.

Teori keperawatan juga dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Needs theories

Teori ini berdasarkan pada membantu individu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan

mental. Needs theories telah dikritik karena terlalu banyak tergantung pada model

medikal dan meletakkan pasien pada posisi yang sangat tergantung.

2. Interaction theories

Teori ini membahas tentang interaksi antara perawat dan pasien. Teori ini telah dikritik

karena terlalu mengacuhkan model medikal dalam kesehatan dan tidak memperhatikan

kebutuhan fisik.

3. Outcome theories

Teori ini menunjukkan perawat sebagai kekuatan perubahan yang membuat seseorang

dapat beradaptasi dan melakukan koping kondisi kesehatannya. (Roy 1980). Outcome

theories telah dikritik karena terlalu abstrak dan sulit untuk diimplementasikan dalam

praktik. (Aggletonand Chalmers 1988).

4. Humanistic theories:

Humanistic theories dikembangkan dalam respon psikoanalitik seseorang yang dapat

ditentukan pada awal kehidupan. Humanistic theories berfokus pada kemampuan


aktualisasi diri seseorang. Humanists mempercayai bahwa sesorang dalam dirinya

mempunyai potensial sehat dan perkembangan yang unik. Carl Rogers mengembangkana

person–centered model of psychotherapy yang berfokus pada keunikan individual.

Kontribusi utama dari Roger dalam praktik keperawatan adalah pemahaman bahwa

masing-masing klien adalah individu yang unik

G. Macam-macam teori keperawatan menurut historinya

Macam-macam teori keperawatan menurut historinya, dijabarkan sebagai berikut :

1. Nightingale (1860) : To facilitate "the body’s reparative processes" by manipulating

client’s environment

2. Paplau (1952) : Nursing is; therapeutic interpersonal process.

3. Henderson (1955) : The needs often called Henderson’s 14 basic needs

4. Abdellah (1960) : This theory focus on delivering nursing care for the whole person to

meet the physical, emotional, intellectual, social, and spiritual needs of the client and

family.

5. Orlando (1962) : To Ida Orlando (1960), the client is an individual; with a need; that,

when met, diminishes distress, increases adequacy, or enhances well-being.

6. Johnson (1968) : Dorothy Johnson’s theory of nursing 1968 focuses on how the client

adapts to illness and how actual or potential stress can affect the ability to adapt. The

goal of nursing to reduce stress so that; the client can move more easily through

recovery.

7. Rogers (1970) : to maintain and promote health, prevent illness, and care for and

rehabilitate ill and disabled client through "humanistic science of nursing"


8. Orem (1971) : This is self-care deficit theory. Nursing care becomes necessary when

client is unable to fulfill biological, psychological, developmental, or social needs.

9. King (1971) : To use communication to help client reestablish positive adaptation to

environment.

10. Neuman (1972) : Stress reduction is goal of system model of nursing practice.

11. Roy (1979) : This adaptation model is based on the physiological, psychological,

sociological and dependence-independence adaptive modes.

12. Watson (1979) : Watson’s philosophy of caring 1979 attempts to define the outcome of

nursing activity in regard to the; humanistic aspects of life.

H. Kelompok teori yang termasuk meta theory

1. Florence Nightingale-Environmental Theory

a. Manusia : pasien adalah yang dirawat oleh perawat, dipengaruhi oleh lingkungan dan

mempunyai kekuatan untuk sembuh.

b. Lingkungan : dasar dari teori termasuk semua lingkungan, fisik, psikologi dan sosial.

c. Sehat : merupakan kemampuan mempertahankan kesejahteraan dengan menggunakan

kekuatan seseorang dan upaya mempertahankan kesehatan adalah dengan mengontrol

lingkungan

d. Keperawatan : berperan menyediakan udara bersih, kehangatan, kebersihan, makanan

yang baik, memfasilitasi proses penyembuhan seseorang.

2. Hildegard Peplau-Interpersonal Relations Model

Berdasarkan pada keperwatan psikodinamik dengan menggunakan pemahaman perilaku

seseorang untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya. Teori ini mengaplikasikan

prinsip-prinsip hubungan antar manusia/human relations


3. Jean Watson -Philosophy and Science of Caring

Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktikan. Caring terdiri dari 10 faktor carative dan

berupaya mempromosikan perkembangan. Lingkungan yang caring adalah menerima

seseorang apa adanya. Caring mempromosikan bahwa sehat lebih baik daripada

pengobatan sebab caring adalah sentral dari keperawatan.

Watson’s Concepts mencakup:

a. Manusia : manusia perlu dihargai, dirawat, dihormati, dididik, dipahami dan dibantu

b. Lingkungan : masyarakat

c. Sehat : secara lengkap dari kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang berfungsi

dengan baik

d. Keperawatan : memperhatikan promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan

penyembuhan.

I. Kelompok teori yang termasuk grand theory

1. Grand theory of nursing (Newman)

a. Sehat : Sehat dan sakit adalah sintesa dari kesehatan : suatu fusi dimana suatu saat

dalam status sakit atau sebaliknya tanpa penyakit.

b. Keperawatan : adalah“caring pada pengalaman kesehatan manusia“. Keperawatan

dilihat sebagai partner antara perawat dan klien, dimana tumbuh dalam keadaan

kesadaran yang tinggi dari kedua belah pihak untuk menjaga kesehatannya.

c. Manusia : adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dibagi-bagi, dan bukan bagian dari

unit yang lebih besar di lapangan. Manusia adalah“centers of consciousness”


d. Lingkungan : didiskripsikan sebagai sistem terbuka yang luas/“universe of open

systems”

2. Roy's adaptation model

Menekankan model sistem melalui regulator dan cognator sebagai subsistem untuk

mendorong adaptasi. Sister Calista Roy -Adaptation model terdiri dari lima elemen yang

saling berhubungan.

a. Pasien : seseorang yang mendapat perawatan

b. Perawatan bertujuan untuk mewujudkan adapting to change

c. Kesehatan adalah menjadi manusia seutuhnya

d. Lingkungan : aktifitas keperawatan yang memfasilitasi adaptasi

e. Manusia adalah sistem adaptasi yang terbuka dengan input (stimuli), dapat

beradaptasi melalui proses atau mekanisme kontrol(throughput) dan output dapat

berupa respon adaptif atau respon tidak efektif

3. Orem's grand theory of self-care.

Orem mendefinisikan self-care sebagai ”aktifitas praktek dimana seseorang berinisiatif

dan menunjukan perilaku yang dapat mempertahankan kehidupan, kesehatan dan

kesejahteraan. Dorothea Orem-self-care model, mendefinisikan bahwa :

a. Self-care adalah aktifitas-aktifitas yang dilakukan secara independen oleh seseorang

untuk mempertahankan kesejahteraan dirinya.


b. Self care agency adalah kemampuan individu untuk melakukan aktifitas perawatan

dirinya sendiri.

c. Self-care deficit terjadi ketika seseorang tidak bisa melakukan perawatan dirinya.

Perawat ketika menemukan kebutuhan untuk self care pada klien akan melakukan

tindakan seperti : memberipetunjuk, mendidik, memberi support, atau membuat

lingkungan yang mendorong kemampuan pasien untuk self care.

d. Wholly compensatory nursing system adalah kondisi dimana pasien sangat tergantung

dengan perawat.

e. Partially compensatory adalah keadaan dimana pasien dapat memenuhi beberapa

kebutuhannya secara mandiri tetapi perlu dibantu perawat

f. Supportive educative adalah keadaan dimana pasien dapat melakukan self care, tetapi

membutuhkan bantuan dalam mengambil keputusan atau pengetahuan

4. Imogene King-Goal attainment theory

Kerangka sistem terbuka King, meliputi :

a. Manusia adalah sistem terbuka yang secara kontan berinteraksi dengan lingkungan

sistem, meliputi :

1) Sistem personal-individual, yaiitu : perception, self, growth, development, time

space, body image.

2) Sistem interpersonal : socialization; interaction, communication and transaction

3) Sistem sosial : family, religious groups, schools, work, peers

b. Perawat dan pasien melakukan komunikasi mutual, menentukan tujuan dan

mengambil tindakan untuk mencapai tujuan


c. Setiap individu membawa nilai-nilainya, ide-ide dan kebiasaan, perilaku, persepsi

untuk berubah.

J. Kelompok teori yang termasuk Middle-Range Theory

1. Middle-range explanatory theories :

a. Khusus hubungan antara dua atau lebih konsep.

b. Menjelaskan tentang mengapa dan dalam hal apa suatu konsep berhubungan dengan

konsep lain

Contoh dari middle-range explanatory theory adalah Watson's theory of human caring,

teori Mercer-Maternal Role Attainment –becoming mother

2. Middle-range predictive theories

Prediksi dari suatu hubungan antara konsep-konsep dan efeknya pada satu konsep atau

lebih dari satu konsep.

Contoh middle-range predictive theory adalah teori Orlando dalam proses

keperawatannya

Teori-teori keperawatan dominan yang termasuk dalam ranah middle range theory antara lain

1. Comfort Theory Katharine Kolcaba

Kolcaba menjelaskan bahwa kenyamanan terdisi atas tiga komponen : relief, ease, and

transcendence. Apabila kebutuhan kenyamanan yang spesifik dari pasien terpenuhi

misalnya nyeri post operasi dengan diberi obat analgetik, maka individu tersebut

mengalami rasa nyaman karena rasa nyeri berkurang/relief. Jika pasien merasakan
nyaman dan senang maka disebut pasien mengalami rasa senang dan nyaman misalnya

setelah seseorang mengalami kecemasan (ease). Akhirnya, transcendence dijelaskan

sebagai status kenyamanan dimana pasien mampu meningkatkan dirinya dan menghadapi

tantangan.

Kenyamanan Holistik didefinisikan sebagai pengalaman yang diperoleh sehingga

memperkuat melalui relief, ease, dan transcendence dalam konteks (fisik, psikospiritual,

sosial, dan lingkungan) (Kolcaba, 2010)

2. Need for help.Wiedenbach

Filosopi keperawatan adalah perilakunya dan kepercayaannya tentang kehidupan dan

bagaimana efek keadaannya terhadap kehidupan. Wiedenbach mempercayai ada tiga

komponen keyakinan penting yang berhubungan dengan filosofi keperawatan, yaitu :

a. Menghargai kehidupan

b. Menghargai keberadaan seseorang, otonomi, guna, dan individual dalam kehidupan

manusia.

c. Tindakan yang memecahkan masalah pada personal dan memegang teguh

profesionalitas.

Keperawatan dalam praktik mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk dibantu/ need for

help melalui:

a. Observasi perilaku dan symptom yang dilihat saat ini.

b. Menggali arti dari gejala-gejala tersebut bersama dengan pasien

c. Menetapkan penyebab dari ketidaknyamanan dan menentukan kemampuan pasien

untuk mengatasi ketidaknyamanan atau pasien membutuhkan bantuan dari perawat

atau petugas kesehatan lainnya.


d. Keperawatan secara langsung bertanggungjawab untuk mengidentifikasi kebutuhan

pasien untuk dibantu/need for help.

3. Jean Orlando

Keperawatan berlandaskan teori hubungan interpersonal yang menitikberatkan pada sifat

unik individu atau klien dalam ekspresi verbal yang mengisyaratkan adanya kebutuhan

dan cara-cara memenuhi kebutuhan. Teori Jean Orlando mengandung konsep kerangka

kerja untuk perawat professional yang mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien,

reaksi dan tindakan keperawatan, mengubah situasi perawat setelah perawat

memperkirakan kebutuhan klien, perawat mengetahui penyebab yang mempengaruhi

derajat kesehatan, lalu bertindak secara spontan atau berkolaborasi untuk memberikan

pelayanan kesehatan

4. Watson

Keperawatan adalah filosofi dalam usaha merawat untuk memberi definisi hasil tindakan

keperawatan dengan memperhatikan aspek humanistic dalam kehidupan. Tindakan

keperawatan diarahkan pada pemeliharaan hubungan timbal balik dalam kesehatan. Sakit

dan perilaku. Perawat berkonsentrasi pada peningkatan kesehatan, mempertahankan

kesehatan dalam pencegahan penyakit. Model Jean Watson ini bentuk proses

perawatannya menolong klien untuk mencapai atau memelihara kesehatan atau mati

dengan tenang. Tindakan berhubungan dengan proses perawatan manusia, penguasaan

ilmu pengetahuan dalam memberikan tindakan perawatan megenai perilaku manusia dan

respon menusia untuk menentukan masalah yang nyata atau potensial kebutuhan klien.
Perawatan diberikan secara langsung terhadap orang sakit atau sehat, kelompok, keluarga

dan masyarakat. Perawatan menggunakan proses untuk melakukan rencana perawatan.

Perawatan meliputi hubungan interpersonal yang berkelanjutan, hubungan perawat

hubungan yang dekat dengan klien.

K. Kritik dalam keperawatan

Kritik dalam teori keperawatan, sangat diperlukan dengan alasan :

1. Untuk memahami mengapa diperlukan teori keperawatan di praktik secara umum masih

tidak diperhatikan

2. Teori keperawatan haru smempunyai karakteristik : mudah dimengerti dan jelas

3. Penting untuk menggunakan bahasa yang konsisten dalam pengembangan teori

4. Banyak perawat yang tidak di training tentang konsep-konsep yang dilihat dalam teori

5. Mayoritas perawat gagal untuk memahami dan mengaplikasikan teori dalam praktik

(Miller 1985).

Anda mungkin juga menyukai