Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEORI KEPERAATAN

Disusun oleh :

1. Wahyu Nur Hidayat ( 220103152 )


2. Ratna Nur Indah Sari ( 220103106 )
3. Risma Yuliani ( 220103112 )
4. Riska Saputri ( 220103111 )

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah kami panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
dan memberi petunjuk sehingga makalah ini bisa terselesaikan guna memenuhi tugas
kelompok kami sebagimana mestinya. Salam serta sholawat senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Agung Mohammad SAW.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas untuk bidang studi sejarah. Adapun
judul makalah ini adalah “ Teori Keperawatan“.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu yang sudah
membimbing kami dalam pengerjaan makalah ini. Tidak lupa juga mengucapkan terimakasih
kepada teman kami yang selalu membantu dalam pengerjaan makalah ini. Kami sangat
menyadari didalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam
penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang kami miliki, sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang sebaliknya pada
mereka yang memberikan bantuan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
kontribusi bagi kita semua.

Purwokerto, 7 Desember 2022

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................4

A. Latar Belakang ....................................................................................4


B. Rumusan Masalah ...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN .................................................................................5

A. Penjelasan Teori Prof Ely Nurrohmach ..............................................5


B. Penjelasan Teori Prof Akhiriyani Hamid ............................................7

BAB 3 PENUTUP .........................................................................................10

A. Kesimpulan ........................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................10
C. Daftar Pustaka.....................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan professional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh


dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara
lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap
model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Model konsep serta teori menurut Prof Ely Nurrohmach dan Prof Akhiriyani Hamid.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan
tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayana keperawatan. Dalam
keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli
dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan
yang hendak dicapai serta pengetahuan dan keterampilan yang ada.

B. Rumusan Masalah

1. Penjelasan Teori Prof Ely Nurrohmach


2. Penjelasan Teori Prof Akhiriyani Hamid

C. Tujuan Penulisan

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui teori menurut Prof Ely Nurrohmach


2. Agar mahasiswa dapat mengetahui teori menurut Prof Akhiriyani Hamid

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Teori Prof Ely Nurrohmach

1. MODEL KONSEPTUAN

Model konseptual tersusun dari idea-idea (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan diantara keduanya. Model konseptual amat penting
sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Tetapi, perbedaan antara skema yang
abstrak dan teori substansi sering membingungkan profesi keperawatan itu sendiri. Model
konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Fenomena
inidiklasifikasikan menjadi konsep, terdiri darikata – kata yang mengandung citra mentaldari
sesuatu yang akan dijelaskan. Konsep bisa berupa idea abstrak (seperti adaptasi,ekuilibrium)
atau idea konkrit (misalnya bangku atau papan tulis). Karena itu, model konseptual dapat
dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang berintegrasi menjadi suatu gambaran
yang berrnakna. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yang terjadi dalam suatu
lingkungan ataustressor yang mengakibatkan seseorang individu berupaya menciptakan
perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia. Model
konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut mempertahankan
keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif untuk rnengatasi
stressor ini. Melalui penjelasan tentang fenomena ini dan keterkaitan antara istilah umum dan
abstrak makamodel konseptual mencerminkan langkah pertama. mengembangkan formulasi
teoritisyang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

Model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu


keperawatan yang melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan
unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan surnber awal masalah
tetapi juga merupakan sumber pendukung bagi individu. Kesehatan merupakan konsep ketiga
dimana konsep ini menjelaskan tentang kisaran sehat-sakit yang hanyadapat terputus ketika
seseorang meninggal. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting
dalam perannya sebagai factor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan
seseorang (klien). Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai
mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, rnasyarakat, dan kelompok lain
termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan fokus penekanan pada skema
konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penekanan padasistem
adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer. Model konseptual
mendefinisikan sehat sebagai kisaran sehat-sakit dari seseorang, dan lingkungan kondusif
untuk pemulihan kesehatan.

5
2. TEORI KEPERAWATAN

Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang menunjukkan


gambaran fenomena yang sistematik dan yang bertujuan menyebutkan, menjelaskan,dan
memprediksikan. Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang menspesifikasi
hubungan antar variabel. Dengan demikian, teori keperawatan adalah serangkaian penyataan
tentang fenomena yang saling terkait yang berguna menyebutkan, menjelaskan, memprediksi,
dan mengendalikan (Walker & Avant, 1995,2004). Definisi dari suatu teori merupakan cara
berkomunikasi yang penting bagi semuailmuwan. Definisi konsep-konsep yang membentuk
teori perlu dijabarkan secara jelasdan mencerminkan operasionalisasi dari teori itu sendiri.
Ada tiga jenis definisi teoriyaitu primitif, teoritis, dan kunci. Definisi primitif adalah definisi
yang tidak dapat dioperasionalisasikan, dan hanya dapat diinterpretasikan bila seseorang yang
akan menerapkan teori ini pernah mengalami atau secara intuitif memahami latar
belakangnya. Definisi teoritis adalah definisi yang juga tidak dapat dioperasionalisasikan
secara independent, tetapi hanya akan dapat dioperasionalisasikan apabila dikaitkan dengan
konsep/terminologi lain. Definisi kunci merupakan definisi yang dapat dioperasionalisasikan
sehingga hipotesis yang sedang diteliti dapat diujikan. Definisi kunci hampir sama artinya
dengan definisi operasionalsuatu riset dimana melalui penggunaan instrumen yang valid dan
reliable, hipotesa dapat diuji .

Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek dan berbagai
dimensikemanusiaan telah dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap praktek
keperawatan, dimana teori menghasilkan suatu situasi yang diharapkan. Sebaliknya, situasi
yang dihasilkan oleh suatu teori dapat menolong seorang ilmuwan untuk menyusun,
menguji, merevisi atau rnenghaluskan serta menggunakan teori keperawatan. Kegiatan
praktek keperawatan bertujuan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan seorang klien. Kegiatan ini seyogyanya berlandaskan teori dan hasil riset,
karena melalui hasil uji suatu hipotesa maka kegiatan dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah. Skema berikut ini menjelaskan tentang ilmu keperawatan yang merupakan sintesis
dari berbagai ilrnu dasar dan ilmu aplikatifterkait, dapat menghasilkan suatu operasionalisasi
kegiatan pengetahuan keperawatan yang mencerminkan suatu seni dari kegiatan keperawatan

6
B. Teori Prof Ahiriyani Hamid

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai kesempatan paling


besar untuk memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan/asuhan keperawatan
yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang holistik.
Perawat memandang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosiokultural dan spiritual yang
berespons secara holistik dan unik terhadap perubahan kesehatan atau pada keadaan krisis.
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa terlepas dari aspek spiritual yang
merupakan bagian integral dari interaksi perawat dengan klien. Perawat berupaya untuk
membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh
klien antara lain dengan memfasilitasi pemenuhan kebutuhan spiritual klien tersebut,
walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang
sama.

Dalam buku ajar ini dijelaskan pengertian tentang spiritualitas, keyakinan, dan agama:
karakteristik spiritualitas; perkembangan spiritual; keterkaitan antara spiritualitas, kesehatan
dan sakit; faktor- faktor yang memengaruhi spiritualitas: manifestasi perubahan fungsi
spiritual, perawat sebagai contoh peran; proses keperawatan dan contoh kasus. Spiritualitas,
keyakinan, dan agama merupakan hal yang terpisah, walaupun sering kali diartikan sama.
Pemahaman tentang perbedaan antara tiga istilah yang akan sering dibahas dalam buku ajar
ini, sangat penting bagi perawat untuk menghindarkan salah pengertian yang akan
memengaruhi pendekatan yang digunakan perawat.

SPIRITUALITAS ATAU KEYAKINAN SPIRITUAL

Spiritualitas adalah keyakinan dalam dikalahkan dengan yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta. Misalnya seseorang yang percaya kepada Allah sebagai pencipta atau sebagai Maha
Kuasa. Menurut Burkhardt (1993), spiritualitas meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidak- pastian dalam
kehidupan.

2. Menemukan arti dan tujuan hidup.

3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri


sendiri.

4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha
Tinggi.

7
Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan
dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang
menghadapi stres emosional, penyakit fisik, atau kematian. Kekuatan yang timbul di luar
kekuatan manusia (Kozier, Erb, Blais & Wilkinson, 1995; Murray & Zentner. 1993).

Mickley et al (1992) menguraikan spiritualitas sebagai suatu yang multidimensi, yaitu


dimensi eksistensial dan dimensi agama, Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti
kehidupan.

SPIRITUALITAS, KESEHATAN, DAN SAKIT

Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat memengaruhi tingkat kesehatan
dan perilaku selfcare klien. Beberapa pengaruh dari keyakinan spiritual yang perlu dipahami
adalah sebagai berikut.

1. Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari. Praktik tertentu pada umumnya yang


berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin mempunyai makna keagamaan bagi
klien. Sebagai contoh, ada agama yang menetapkan makanan diet yang boleh
dantidakbolehdimakan.Begitu pulametodekeluargaberencana

2. Sumber dukungan. Pada saat mengalami stres, individu akan mencari dukungan
dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk dapat menerima keadaan
sakit yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang
lama dengan hasil yang belum pasti. Sembahyang atau berdoa, membaca kitab suci, dan
praktik keagamaan lainnya sering membantu memenuhi kebutuhan spiritual yang juga
merupakan suatu perlindungan terhadap tubuh

3. Sumber kekuatan dan penyembuhan. Nilai dari keyakinan agama tidak dapat
dengan mudah dievaluasi (Taylor, Lillis, & Le Mone, 1997). Walaupun demikian, pengaruh
keyakinan tersebut dapat diamati oleh tenaga kesehatan dengan menge tahui bahwa individu
cenderung dapat menahan distres fisik yang luar biasa karena mempunyai keyakinan yang
kuat. Keluarga klien akan mengikuti semua proses penyembuhan yang memerlukan upaya
luar biasa karena keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan berhasil.

4. Sumber konflik. Pada situasi tertentu dapat terjadi konflik antara keyakinan agama
dengan praktik kesehatan. Misalnya, ada orang yang melihat penyakit sebagai suatu
bentuk hukuman karena pernah berdosa. Ada agama tertentu yang menganggap manusia
sebagai makhluk yang tidak berdaya dalam mengendalikan lingkungannya sehingga
penyakit diterima sebagai takdir, bukan sebagai sesuatu yang harus disembuhkan.

8
KARAKTERISTIK SPIRITUALITAS

Dalam upaya memudahkan pemberian asuhan keperawatan dengan memerhatikan kebutuhan


spiritual penerima pelayanan keperawatan, perawat mutlak perlu memiliki kemampuan
mengidentifikasi atau mengenal karakteristik spiritualitas sebagai berikut.

1. Hubungan dengan diri sendiri. Kekuatan dalam atau/ dan self-reliance :


a. Pengetahuan diri (siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya).
b. Sikap (percaya pada diri sendiri, percaya pada kehdupan atau masa depan,
ketenangan pikiran, harmoni atau keselarasan dengan diri sendiri).
2. Hubungan dengan alam harmonis:
a. Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa, dan iklim .
b. Berkomunikasi dengan alam (bertanam dan berjalan kaki), mengabadikan, dan
melindungi alam.
3. Hubungan dengan orang lain harmonis atau suportif :
a. Berbagi waktu, pengetahuan, dan sumber secara timbal balik.
b. Mengasuh anak, orang tua, dan orang sakit.
c. Meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi, melayat, dan lain-lain)
Bila tidak harmonis akan terjadi :

a. Konflik dengan orang lain


b. Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan priksi
4. Hubungan dengan ketuhanan. Agamis atau tidak agamis:
a. sembahyang/berdoa/meditasi
b. perlengkapan keagamaan
c. bersatu dengan alam.
Secara ringkas, dapat dinyatakan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan spiritualnya jika
mampu:

1. merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keber adaannya di


dunia/kehidupan
2. mengembangkan arti penderitaan dan meyakini hikmah dari suatu kejadian atau
penderitaan
3. menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya, dan cinta
4. membina integritas personal dan merasa diri berharga
5. merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan
6. mengembangkan hubungan antar-manusia yang positif.

9
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model konseptual tersusun dari idea-idea (konsep-konsep) abstrak dan umum, dan
proposisi yang menspesifikasi hubungan diantara keduanya. Model konseptual amat penting
sebagai landasan perkembangan disiplin keperawatan. Tetapi, perbedaan antara skema yang
abstrak dan teori substansi sering membingungkan profesi keperawatan itu sendiri. Model
konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi, atau kejadian, terhadap suatu ilmu dan pengembangannya.

Teori merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang menunjukkan


gambaran fenomena yang sistematik dan yang bertujuan menyebutkan, menjelaskan,dan
memprediksikan. Teori adalah serangkaian konsep yang saling terkait yang menspesifikasi
hubungan antar variabel. Teori keperawatan yang berkembang dan berasal dari aspek-aspek
dan berbagai dimensikemanusiaan telah dibuktikan banyak menirnbulkan dampak terhadap
praktek keperawatan, dimana teori menghasilkan suatu situasi yang diharapkan.

Spiritualitas adalah keyakinan dalam dikalahkan dengan yang Maha Kuasa dan Maha
Pencipta. Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan
dengan dunia luar.

B. Saran

Demikian makalah tentang Teori Keperawatn, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan, serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan pada makalah
ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Baird, S. B., McCorkle, R., & Grant, M. 1991. Canter nursing: A comprehensive

textbook, Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Benton, R. G. 1978. Death and Dying: Principles and practices in patient care.

New York: Van Nostrand Reinhold. Company

Carson, V.B.1989. dimensi spiritual praktik keperawatan. Filadelfia: W.B. Saunders.

11

Anda mungkin juga menyukai