“TERAPI OZON”
Dosen Pembimbing :
Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ozon dikenal memiliki peranan dalam melindungi keseimbangan
ekologi bumi dan dapat berinteraksi pada tingkat dasar dengan polutan dari
industri. Ozon juga memiliki kemampuan biologi yang khas sehingga banyak
diteliti untuk digunakan dalam dunia medis (Sudigdo Sastroasmoro, 2004).
(Chozin, 2006). Luka pada kulit tentu saja termasuk di dalam cakupan
penyakit kulit dan bawah kulit. Oleh karena itu, untuk mengobati luka pada
kulit ini diperlukan sangat banyak obat, tidak hanya yang berasal dari pabrik
obat saja. Maka diperlukanlah pengobatan alternatif/ suportif yang ampuh
dalam penyembuhan dan antimikroba pada luka yaitu ozon.
Di Indonesia saat ini ozon sudah mulai populer digunakan sebagai terapi
komplementer/ alternatif dan suportif serta sudah dipergunakan sejak tahun
1992 (Inggriani, 2007). Sebagai molekul yang memiliki energi yang sangat
besar, ozon dapat menginaktivasi bakteri, virus, jamur dan beberapa jenis
protozoa, sehingga dapat digunakan sebagai pilihan terapi dalam pengobatan
beberapa penyakit dan sebagai terapi tambahan pada penyakit lain.
Terapi ozon untuk luka umumnya diberikan secara lokal pada bagian
yang terluka dengan memanfaatkan efek antimikroba dan efek penyembuhan
luka yang lebih cepat melalui peningkatan kadar oksigen dalam jaringan
(Sudigdo Sastroasmoro, 2004). Terapi ozon di Indonesia saat ini hanya
dilakukan di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan semarang serta
penggunaanya masih kontroversional. Dengan berlandaskan sistem evidence
base medicine, maka penulis merasa tertarik untuk membuktikan secara ilmiah
penggunaan terapi ozon ini sebagai antimikroba pada luka agar dapat digunakan
oleh masyarakat luas.
Apa yang dimaksud dengan terapi ozon dan bagaimana prosedur terapi
ozon ?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui tentang terapi ozon dan cara kerja terapi ozon.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Terapi Ozon
Istilah yang menggambarkan beberapa amalan yang berbeza di mana
oksigen, ozon atau hydrogen peroksida ditakbir melalui cecair atau gas untuk
membunuh mikroorganisma yang jahat, meningkatkan fungsi sel, dan
menggalakkan penyembuhan tisu yang rosak. Rasional di sebalik terapi ozon
ini ialah seperti yang mereka sering dikenali, tanggapan bahawa selagi
keperluan antioksidan bagi badan dipenuhi, penggunaan bahan oksidatif
tertentu akan merangsang pergerakan atom oksigen daripada saluran darah ke
sel badan. Ozon sendiri terdiri daripada oksigen, terhasil apabila sinaran
ultraviolet atau aliran elektrik melalui udara atau oksigen.
Terapi ozon adalah prosedur yang dilakukan dengan gas ozon. Ozon
merupakan gas tak berwarna yang terbuat dari tiga jenis atom oksigen. Pada
atmoster, gas ozon berfungsi melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet dari
cahaya matahari. Sementara ozon yang terdapat di daratan dikelompokkan sebagai
polutan udara yang berbahaya.
Terapi ini dilakukan untuk mengatasi masalah luka pada tungkai atau
lengan. Gas ozon akan langsung diaplikasikan pada luka tersebut, dengan
lapisan pelindung.
Metode ini hampir sama dengan cara intravena. Bedanya hanya terletak
pada teknik penyuntikan campuran darah dan ozon kembali ke dalam tubuh
pasien. Pada terapi ozon intramuskular, campuran darah dan gas ozon akan
disuntikkan ke dalam otot tubuh pasien. Misalnya pada bagian lengan maupun
bokong.
Berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa uji klinis, risiko terapi
ozon bisa meliputi:
Emboli paru
Infeksi
Penurunan lapang pandang pada kedua mata
Mual, muntah, sakit kepala, batuk, dan keluhan sistem pernapasan lain
bila gas ozon terhirup.