Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ISU ETIK KEPERAWATAN: SUPPORTING

DEVICES
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan 1

NAMA NIM
Mega Radliyatata SK116038
Oviliajayanti SK116046
Siti Eka Yanti SK116054
Wulan Mitha Sari SK116062
PSIK IB

Progam Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
November 2016/2017

1
MAKALAH ISU ETIK KEPERAWATAN: SUPPORTING
DEVICES

NAMA NIM
Mega Radliyatata SK116038
Oviliajayanti SK116046
Siti Eka Yanti SK116054
Wulan Mitha Sari SK116062
PSIK IB

Progam Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
November 2016/2017

ii
KATA PENGANTAR

2
Kami mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
meneyelesaikan makalah berjudul “Makalah Isu Etik Keperawatan: Supporting
Devices” ini dengan baik. Makalah ini tidak akan selesai tanpa dukungan moral dan
materi yang diberikan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT. Yang telah meridloi pembuatan makalah dengan baik.
2. Ibu Ns. Livana, M.Kep., Sp. KepJ dan tim selaku dosen pengampu Keperawatan
Dasar I.
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
4. Teman-teman penulis yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
5. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat
dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini.

Kendal, November 2016


Kelompok

DAFTAR ISI
iii

3
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUHAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supporting Devices...........................................................................3
B. Klasifikasi Supporting Devices...........................................................................3
C. Fungsi Klasifikasi Supporting Devices...............................................................5
D. Dampak Supporting Devices...............................................................................6
E. Dasar Hukum Supporting Devices......................................................................6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

BAB I
iv

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya membutuhkan
ilmu, konsep dan cara melakukakn pelayanan kepada klien. Perawat juga
membutuhkan bantuan alat-alat kesehatan yang akan mendukung dan menigkatkan
kualitas kerjanya dalam memberikan pelayanan keperawatan. Misalnya dalam
melakukan pengumpulan data, berkomunikasi dengan pasien, berkonsultasi
dengan sesama perawat maupun tenaga medis, mencari literatur terkaitinteraksi
obat dan infus, sampai menganalisis hasil laboratorium. 
Alat kesehatan akan mempermudah perawat untuk mengakses sumber-
sumberklinik, pasien dan sejawat melalui suara serta pesan teks, serta
mempermudah akses ke jaringan informasi sehingga penentuan keputusan secara
desentralisasi dapat dilakukan sehingga meningkatkan otonomi perawat. Dalam
makalah ini penulis mencoba memaparkan tentang supporting devices/alat
penunjang keperawatan yang semoga dapat membantu profesi keperawatan serta
masyarakat umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Supporting devices?
2. Apa saja klasifikasi supproting devices?
3. Apa saja fungsi supporting devices?
4. Apa saja dampak dari supporting devices?
5. Apa saja dasar hukum supporting devices?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu memahami tentang supporting devices
dalam keperawatan.
1

5
2. Tujuan khusus
a. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan 1
b. Untuk mengetahui tentang pengertian supporting devices
c. Untuk mengetahui tentang klasifikasi supporting devices
d. Untuk mengetahui tentang fungsi supporting devices
e. Untuk mengetahui tentang dampak dari supporting devices
f. Untuk mengetahui tentanng dasar hukum supporting devices

D. Manfaat Penulisan
1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian supporting devices
2. Memberikan pengetahuan tentang klasifikasi supporting devices
3. Memberikan pengetahuan tentang fungsi supporting devices
4. Memberikan pengetahuan tentang dampak dari supporting devices
5. Memberikan pengetahuan tentang dasar hukum supporting devices

BAB II
ISI
2

6
A. Pengertian Supporting Devices
Supporting Devices adalah perangkat tambahan atau pendukung atau alat
perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesehatan dalam hal ini adalah
seorang perawat dalam melakukan praktek. 
Menurut UU No. 23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 11 Alat Kesehatan adalah
instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. (Daris, 2008)

B. Klasifikasi Supporting Devices


1. Alat bantu
Kemajuan dalam layanan medis dengan sistem komputerisasi yang
canggih, yang membantu melindungi jiwa banyak orang.
Contoh alat bantu Supporting Devices :
a. Oftalmoskop
Perawat menggunakan oftalmoskop (sumber cahaya dan sitem
lensa dan cermin) untuk mengkaji struktur internal mata.
b. Iluminator Nasal
Perawat menggunakan iluminator nasal untuk memeriksa hidung
bagian dalam. Jenis ilumunator nasal yang paling sederhana, speculum
nasal, adalah peralatan dengan dua-bilahan metal yang digunakan bersama
penlight untuk mengkaji bagian bawah dan bagian tengah turbinate hidung
dan mukosa hidung. Jenis kedua dari illuminator nasal adalah illuminator
yang mempunyai pegangan seperti
3 pegangan oftalmoskop dengan bagian
kepala yang pendek, sempit dan mempunyai sumber cahaya.
c. Otoskop

7
Perawat menggunakan otoskop untuk mengkaji kanal auditorius
eksternal dan membrane timpani.
d. Garputala
Perawat mengguanakan garputala untuk menguji konduksi suara
ketika pengkajian pendengaran dan sensasi getar selama pengkajian
neurologi. Garputala menciptakan karakteristik suara yang dikenal dari
frekuensinya, untuk membantu mengkaji fungsi pendengaran dan
membantu mengkaji sensasi vibrasi.
e. Peralatan sinar X
Digunakan untuk melihat/memfoto/memindai kondisi tubuh
bagian dalam dan mengambil gambar dari sudut manapun, tanpa
bergantung pada posisi pasien.
f. Pemindai CT sinar X medis
Pemindai CT sinar X merupakan perangkat untuk memindai
keseluruhan tubuh pasien. Pada perangkat ini, pemandu LM THK
digunakan di bagian gerakan longitudinal yang menggerakkan pasien yang
terbaring di tempat tidur selama proses pemindaian.
g. Bengkok
h. Spuit
i. Gunting
j. Pisau operasi
k. Sarung tangan
l. Slang-slang
m. Drap (kain steril yang digunakan untuk menutup bagian tubuh yang tidak
dioperasi)
n. Plastik steril berkantong yang fungsinya menampung darah yang meleleh
dari tubuh pasien
o. Stetoskop 4

p. Penghangat darah dan cairan


q. Lampu operasi, dan lain-lain.

8
2. Handheld, adalah alat yang membantu perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan kepada klien, melalui pengumpulan data, berkomunikasi dengan
pasien, berkonsultasi dengan sesama perawat maupun tenaga medis, mencari
literatur terkait interaksi obat dan infus, sampai menganalisis hasil
laboratorium. Handheld yang digunakan dalam keperawatan disebut Personal
Digital Assistants (PDAs).
3. Handheld Device yaitu mempermudah perawat untuk mengakses sumber-
sumber klinik, pasien dan sejawat melalui suara serta pesan teks, serta
mempermudah akses ke jaringan informasi sehingga penentuan keputusan
secara desentralisasi dapat dilakukan yang akan meningkatkan otonomi
perawat.
4. Wireless Communication yaitu memudahkan perawat untuk memperoleh hasil
pemeriksaan laboratorium pasien atau melakukan perubahan pesanan ke
laboratorium, ketika masih berada di kamar pasien tanpa harus kembali ke
ruang perawat terlebih dahulu

C. Fungsi Klasifikasi Supporting Devices :

1. Meningkatkan kemampuan untuk berfikir kritis terkait tindakan keperawatan


yang diberikan kepada pasien sesuai dengan kondisi dan penyakit yang diderita
oleh pasien tersebut. (handheld devices)
2. Mempermudah pemberian asuhan keperawatan pada pasien melalui
kemampuan mengakses informasi.
3. Mempermudah penghitungan 5
4. Memperlancar komunikasi seperti wireless communication.
5. Melihat kondisi tulang serta organ tubuh tanpa melakukan pembedahan pada
tubuh pasien. (sinar X dan CT scan)

9
D. Dampak Supporting Devices
1. Dampak Positif
 Meningkatkan pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan kepada
klien
 Mempermudah pemberian asuhan keperawatan
 Mempermudah perhitungan dan komunikasi
 Mengetahui kondisi tubuh bagian dalam pasien tanpa pembedahan (sinar X
dan CT scan)
2. Dampak Negatif
 Sinar X dikhawatirkan akan mengganggu kestabilan atom materi dan
menimbulkan kelainan pada sel tubuh manusia. 
 radiasi CT scan dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko terserang
penyakit leukemia.

E. Dasar hukum supporting devices

Dasar hukum supporting devices:

 UU No. 23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 11


Alat Kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
6 membentuk struktur dan memperbaiki
kesehatan pada manusia, dan/atau
fungsi tubuh. (Daris, 2008)
 UU No. 23 Tahun 1992 Bab V Upaya Kesehatan Bagian Kesebelas
“Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan”
Pasal 39

10
Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan dilaksanakan untuk
melindungi masyarakatdari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau
keamanan dan atau kemanfaatan.
Pasal 40 ayat 2
Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan kosmertika serta alat
kesehatan harus memenuhi standar dan atau persyaratan yang ditentukan.
Pasal 41
1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah
mendapatkan izin edar.
2. Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan harus
memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta tidak
menyesarkan.
3. Pemerintah berwenang mencabut izin dan memerintahkan penarikan dari
peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izin
edar, yang kemudian tidak terbukti memenuhi persyaratan mutu dan atau
keamanan dan atau kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 43
Keterangan tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
 UU No. 23 Tahun 1992 Bab X Ketentuan Pidana
Pasal 81
(2) barang siapa sengaja:
b. memproduksi dan atau mengedarkan alat kesehatan yang tidak
7
memenuhi standar atau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
40 ayat 2)
c. mengedarkan sediaaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa izin edar
sebagaimana dimaksud pasal 41 ayat 2.

11
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 tahun dan atau pidana denda
paling banyak Rp. 140.000.000,00 (seratus empat puluh juta rupiah).
Pasal 83
Ancaman pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 80, 81, dan 82 ditambah
seperempat apabila menimbulkan luka berat atau sepertiga apabila
menimbulkan kematian.

BAB III
PENUTUP
8

12
A. Kesimpulan
Supporting Devices adalah perangkat tambahan atau pendukung atau
alat perangkat tambahan atau instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh yang digunakan dalam dunia kesehatan dalam hal ini adalah seorang
perawat dalam melakukan praktek. 

B. Saran
Seorang perawat diharapkan harus mengerti tentang hukum yang
mengatur supporting devices agar terhindar dari hal-hal negatif yang akan
membahayakan dirinya dan klien serta memahami tentang supporting devices
yang bermutu agar pelayanan kepada klien menjadi lebih baik dan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

13
Sumiajatun, S.Kp. MARS. (2010). Konsep dasar menuju keperawatan profesional.
Jakarta: CV Trans Info Media
Daris, Azwar. (2008). Himpunan Peraturan & Perundang-Undangan Kefarmasian.
Jakarta: .PT ISFI Penerbitan.

10

14

Anda mungkin juga menyukai