Anda di halaman 1dari 5

TEORI CULTURE CARE LEINENGER DAN PENGKAJIAN

BUDAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam keperawatan
Dosen pengampu: ?

Disusun Oleh: Kelompok 2


1. Dian Kinanti
2. Dinda Hapsari
3. Dwi Sartika
4. Gumilar Supriyansah
5. Iis Intan L
6. Lusi Desianti
7. Popi Nurmalasari
8. Yolanda Alfurqonia I P

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG JURUSAN
KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Madeleine Leinenger (lahir pada tanggal 13 Juli 1925 di Sutton,
Nebraska, Amerika Serikat dan meninggal di Omaha, Nebraska 10 Agustus
2012). Leinenger adalah perintis teori keperawatan, pertama kali diterbitkan
pada tahun 1961. Kontribusinya untuk teori keperawatan melibatkan diskusi
tentang apa itu peduli. Leinenger mengembangkan konsep keperawatan
transkultural, membawa peran faktor budaya dalam praktek keperawatan ke
dalam diskusi tentang bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
Saat berkarya di sini Madeleine Leininger mendapat beberapa
penghargaan, yaitu Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam keunggulan
dalam mengajar, - The Board of Governor’s Distinguished Faculty Award,
Gershenson’s Research Fellowship Award. - Certified Transcultural Nurse
CTN - Perawat Transcultural Bersertifikat. - FRCNA - Fellow of the Royal
College of Nursing in Australia FRCNA. Leinenger menjabat sebagai dekan
dari University of Washington, Sekolah Keperawatan pada tahun 1969
sampai 1974. Janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960
yang membuka matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami pasien
dan latar belakang budaya mereka dalam rangka untuk menyediakan
perawatan. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai "Margaret Mead
keperawatan" dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan
transkultural, sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada tahun
1974 menjadi professor dari sekitar 70 perguruan tinggi, dia telah menulis
atau menyunting 27 buku dan menerbitkan lebih dari 220 artikel, sekarang
bisa kita lihat sebagai arsip di Wayne State University digunakan juga sebagai
bahan penelitian.
Bidang keahliannya adalah keperawatan transkultural, perawatan
manusia komparatif, teori perawatan budaya, budaya di bidang keperawatan
dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia keperawatan.Tahun 1969,
Leininger menjadi Dekan dan Guru Besar Perawat dan mengajar Antropologi
di Universitas Washington (Seatle). Tahun 1974, menjadi Dekan dan Guru
Besar Perawat di Fakultas Keperawatan dan asisten Guru Besar Antropologi
di Universitas Utah (Salt Lake). Tahun 1981, direkrut Universitas Wayne
State (Detroit) dan menjadi Guru Besar Perawat dan asisten Guru Besar
Antropologi dan menjadi Direktur Keperawatan Transcultural sampai dengan
pension tahun 1995. Tahun 1996, Universitas Madonna memberikan
penghargaan kepadanya atas dedikasinya dengan meresmikan Leininer Book
Collection dan membuat ruangan Membaca khusus untuk koleksi buku-
bukunya yang terkenal dibidang keperawatan, ilmu social dan kemanusiaan.

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah menyajikan teori model keperawatan
Culture Care dan Pengkajian Budaya keperawatan dari Madeleine Leininger
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Culture Care Leinenger


1. Definisi
Madeline Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan
seorang pemimpin dalam keperawatan transkultural serta teori asuhan
keperawatan yang berfokus pada manusia. Ia adalah perawat professional
pertama yang meraih pendidikan doktor dalam ilmu antropologi sosial dan
budaya.Asumsi mendasar dari teori ini adalah caring. Caring adalah esensi
dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan
dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Human caring
secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh.
Leininger mendefinisikan keperawatan cultural sebagai bagian utama
dari keperawatan yang berfokus pada studi perbandingan dan analisa
perbedaan budaya serta bagian budaya di dunia dengan tetap menghargai
nilai-nilai asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga kepercayaan yang dimiliki
oleh masyarakat. Culture care adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya
pada proses belajar dan praktek pada keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat
dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan,
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya
budaya atau keutuhan budayakepada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Barbacsy, I. (2011). Physical activity and postpartum functional status in


primiparous women. A thesis submitted to the School of Nursing In conformity
with the requirements for the degree of Master of Science, Queens University
Kingston, Ontario, Canada

Bani, S. (2011). The effect of continous and interrupted episiotomy repair on pain
severity and rate of perineal reapi: acontrolled randomized clinical trial, Journal of
Caring Sciences, 2012, 1 (3), 165 – 171.

Canavan. (2012). Third and four degree perineal lacerations. Hand Book of
Perineal Lacerations, 935- 19-1022.

Anda mungkin juga menyukai