Anda di halaman 1dari 6

Pencegahan infeksi lingkungan BBL

Pengertian Pencegahan Infeksi lingkungan Bbl


Pencegahan infeksi adalah bagian yang esensial dari semua asuhan yang diberikan
kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong
persalinan dan kelahiran bayi, saat memberikan asuhan selama kunjungan antenatal atau
pasca persalinan/bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit
(JNPK-KR 2008).

Tujuan Tindakan Pencegahan Infeksi


a. Untuk meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme.
b. Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti hepatitis dan
HIV/AIDS.

Tindakan pencegahan infeksi (PI) tidak terpisah dari komponen-komponen lain dalam asuhan
selama persalinan dan kelahiran bayi. Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek
asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga
kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi karena bakteri, virus dan jamur. Dilakukan pula
upaya untuk menurunkan risiko penularan penyakitpenyakit berbahaya yang hingga kini
belum ditemukan pengobatannya, seperti misalnya hepatitis dan HIV/AIDS

Gambar Alat dan Anatomi tubuh


Alat-alat pencegahan infeksi pada bbl :
1) Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan
bayi.
2) Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.

3) Memastikan semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang talipusat telah
didisinfksi tingkat tinggi atau steril. Jika menggunakan bola karet penghisap, pakai
yang bersih dan baru. Jangan pernah menggunakan bola karet penghisap untuk lebih
dari satu bayi.

4) Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan
untuk bayi, telah dalam keadaan bersih.
5) Memastikan bahwa timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop, danbenda-
bendalainnya yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih
(dekontaminasi dan cuci setiap kali setelah digunakan).

6) Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaranya dengan mandi


setiap hari (putting susu tidak boleh disabun).

7) Membersihkanmuka, pantat dan tali pusat bayi baru lahir dengan air bersih, hangat
dan sabun setiap hari.
8) Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan memastikan orang yang
memegang bayi sudah cuci tangan sebelumnya.

Pencegahan infeksi adalah bagian penting setiap komponen perawatan pada bayi baru lahir.
Bayi baru lahir lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imun mereka imatur, oleh karena
itu, akibat kegagalan mengikuti prinsip pencegahan infeksi terutama sangat membahayakan.

Anatomi tubuh infeksi pada bbl

Indikasi tindakan keperawatan dalam pencegahan infeksi lingkungan bbl


 Bayi terlihat lesu atau tidak bertenaga
 Tidak mau menyusui
 Badan cenderung dingin akibat suhu tubuh rendah
 Mengalami gejala apnea atau napas terhenti sesaat
 Mengalami demam tanpa sebab yang jelas
 Kulit tampak pucat dan tidak terlihat sehat
 Adanya pembengkakan di sekitar perut
 Muntah-muntah
 Mengalami diare
 Kejang
 Nampak gelisah
 Gejala penyakit kuning pada mata dan kulit

Kontra indikasi tindakan keperawatan dalam pencegahan infeksi lingkungan bbl


 1.Mencuci tangan secara seksama sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan
bayi
 2.Memakai sarung tangan bersih saat melayani bayi yang belum dimandikan
 3.Memastikan semua peralatan telah disterilkan
 4.Memastikan semua perlenkapan bayi dalam keadaan bersih,
 5.Memastikan semua alat-alat yang bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih,
 6.Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payu dara,
 7.Membersihkan muka, pantat,dan tali pusat bayi dengan air bersih hangat dan sabun
setiap hari,
 8.Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi.

Asuhan Keperawatan dalam pencegahan infeksi lingkungan bbl


 Kasus : Bayi N muntah, kembung, lemah, lunglai, dan tidak mau minum, rewel, dan
cengeng seharian.

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis secara serial lekositosis atau leko-
penia, trombositopenia
2. Ditemukan kuman pada pemeriksaan gram dari darah
3. Gangguan metabolik: hipoglikemi atau hiperglikemi, asidosis metabolic
4. Peningkatan kadar bilirubin Masalah yang sering timbul sebagai komplikasi sepsis
neonatorum
A. Kejang
B. Hipotermia
C. Hiperbilirubinemia
D. Gangguan nafas
E. Gangguan minum

Persiapan tindakan keperawatan dalam pencegahan infeksi lingkungan bbl


 Higiene dan kebersihan yang baik selama persalinan
 Perhatian khusus pada perawatan tali pusat
 Perawatan mata.

Prosedur pelaksanaan Tindakan pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan cara :


1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Perlengkapan pelindung pribadi
4. Teknik antiseptik
5. Penggunaan peralatan tajam secara aman
6. Pengelolaan sampah
Daftar Pustaka

Pengertian pencegahan infeksi lingkungan bbl (JNPK-KR 2008).


Tujuan tindakan pencegahan infeksi (Makalah Universitas Sumatera Utara).
Alat-alat pencegahan infeksi pada bbl (Makalah Pencegahan infeksi pada bbl).
Anatomi tubuh infeksi bbl (Muslihatun, Wati Nur. 2010.AsuhanNeonatus Bayi
Dan Balita. Jogyakarta. Fitramaya).
Indikasi tindakan pencegahan infeksi
(https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-bayi/sepsis-pada-bayi/)
Kontra indikasi tindakan pencegahan infeksi
ttps://www.kompasiana.com/tando/551adfd2a33311c320b65a89/konsep-
asuhan-neonatus-bayi-dan-anak-balita
Persiapan dan Prosedur Pelaksanaan tindakan keperawatan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52810/Chapter
%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai