Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP FISIKA

DALAM KEPERAWATAN
ILMU DASAR KEPERAWATAN 1
KELOMPOK 2
Afriansyah Mikzan Puja P. (2020012219)
Bellinda Verena Febriawati (2020012226)
Eka Nur Hamidah (2020012235)
Fitri Ambarwati Muniroh (2020012243)
Linda Laenaya Fatika (2020012250)
Membahas tentang:
Prinsip biomekanika dalam keperawatan,
Biolistrik pada tubuh manusia
—RPPS IDK 1 2020
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu
aplikasi mekanika pada sistem biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu
biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut
tubuh manusia dan hampir semua tubuh
mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-
prinsip mekanika dipakai dalam penyusunan
konsep, analisis, disain dan pengembangan
peralatan dan sistem dalam biologi dan
01 kedokteran. Jadi dapat disimpulkan,
Biomekanika adalah suatu ilmu yang
Pengertian menggunakan hukum-hukum fisika dan konsep
keteknikan untuk mempelajari gerakan yang
biomekanika dialami oleh beberapa segmen tubuh dan gaya-
gaya yang terjadi pada bagian tubuh tersebut
selama aktivitas normal.
1. Gravitasi dan Pusat Masa
Gravitasi adalah gaya tarikan bumi terhadap
suatu benda. Jika suatu benda dilepaskan dari
suatu ketinggian, maka benda tersebut akan
jatuh dengan kecepatan yang semakin
meningkat karena adanya pengaruh gaya
gravitasi. Ketika mengangkat beban yang berat,
seseorang akan mengatur sikap badannya
untuk mencapai kestabilan (kesetimbangan
02 stabil) ketika membawa beban tersebut. Tubuh
mengompensasi cara berdirinya saat
mengangkat kopor berat dengan satu lengan.
ASPEK BIOMEKANIKA Lengan yang berlawanan bergeser ke luar dan
tubuh miring menjauhi objek agar cg terletak di
tempat yang sesuai untuk kesetimbangan.
2. Statis dan Dinamis
Kinematika mempelajari gerak tanpa
memperhatikan penyebabnya, Dinamika adalah
ilmu yang mempelajari gerak dengan
memperhatikan penyebabnya. Suatu benda
dikatakan dalam keadaan statis apabila benda
dalam keadaan setimbang, yakni memenuhi 2
02 syarat. Benda dikatakan dalam keadaan statis
apabila tidak bergerak sama sekali. Dengan kata
lain benda tersebut tidak berpindah tempat
ASPEK BIOMEKANIKA (bertranslasi) dan tidak berputar (berotasi). Jika
benda bergerak, gerak translasi atau berotasi
atau kedua duanya sekaligus, berarti benda
tersebut dalam keadaan dinamis.
3. Gaya Gesek
Gesekan (friksi) dan kehilangan energi yang
terjadi akibat gesekan dapat muncul di mana
pun dalam kehidupan kita sehari-hari. Adanya
gaya gesek ini membuat kita dapat melangkah
dan tidak tergelincir. Kalau koefisien gesek
sangat kecil seperti daerah berminyak, berair
atau daerah es, gaya gesek akan kecil sehingga
kita dapat tergelincir yang tidak saja membuat
02 kita malu tetapi juga dapat menyebabkan
cedera. Komponen gaya horizontal dari tumit
sewaktu mengenai lantai saat seseorang
ASPEK BIOMEKANIKA berjalan telah dihitung dan didapatkan sekitar
0,15 w; dengan w adalah berat orang tersebut.
Secara umum, gaya gesekan harus cukup besar
saat tumit menyentuh lantai dan saat jempol
kaki meninggalkan permukaan tanah agar tidak
terpeleset.
4. Kecepatan dan Percepatan
Percepatan tubuh menimbulkan sejumlah efek
seolah terjadi penambahan atau pengurangan
berat tubuh, perubahan dalam tekanan hidrostatik
internal, distorsi jaringan elastik tubuh dan
kecenderungan zat-zat padat dengan berbagai
densitas yang larut dalam suatu cairan untuk
berpisah. Apabila percepatannya cukup besar,
tubuh akan kehilangan kendali karena tidak
memiliki gaya otot yang memadai untuk bekerja
melawan gaya percepatan yang besar. Darah akan
02 terkumpul di berbagai bagian tubuh, lokasinya
bergantung pada arah percepatan. Bila seseorang
mengalami percepatan dengan kepala lebih
Aspek biomekanika dahulu, kurangnya aliran darah ke otak akan
menyebabkan pandangan gelap dan hilang
kesadaran. Saat menumbuk suatu benda padat,
bagian tubuh (atau keseluruhan) akan mengalami
perlambatan (deselerasi) yang cepat menghasilkan
gaya-gaya yang besar. Gaya setara dengan laju
perubahan momentum
1. Pengaturan Posisi Fowler
Posisi Fowler adalah posisi setengah duduk atau
duduk, di mana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfalitasi
fungsi pernafasan pasien.

2. Pengaturan Posisi Traksi


Traksi merupakan tindakan konservatif dalam
03 penatalaksanaan patah tulang sehingga tulang
dapat menyambung dengan sempurna. Guna
mendapatkan hasil yang maksimal maka
Penerapan pembebanan traksi dan posisi (sudut kemiringan)
harus selalu di pertahankan sesuai dengan bentuk
biomekanika dalam tubuh manusia.
keperawatan
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiapa
manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini
dihasilkan oleh salah satu energi yang
bernama Mitchondria melalui proses
respirasi sel. Biolistrik juga merupakan
04 fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan
potensial listrik yang merupakan lapisan
tipis muatan positif pada permukaan luar
Pengertian biolitsrik dan lapisan tipis muatan negatif pada
permukaan dalam bidang batas /membran.
1. Sistem Saraf dan Neuron
Sisten syaraf dibagi menjadi 2 bagian yaitu, syaraf pusat dan
otonom. Sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan
dan pengolahan rangsangan, mulai dari mengatur pikiran,
gerakan, emosi, pernapasan, denyut jantung, pelepasan
berbagai hormon, suhu tubuh, hingga koordinasi seluruh
sel saraf untuk melakukan fungsi pengaturan di dalam tubuh.
Saraf otonom mengatur organ dalam tubuh seperti jantung,
usus dan kelenjar-kelenjar sehingga pengontrolan sistem ini
05 dilakukan dengan tidak sadar yakni bekerja sendiri-sendiri.

2. Konsentrasi Ion didalam dan diluar Sel


Kelistrikan dan suatu model potensial istirahat pada waktu = 0 dimana ion K
akan melakukan difusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
Kemagnetan yang Timbul rendah sehingga pada saat tertentu akan menjadi membran
dipole dimana larutan dengan konsentrasi yang tadinya rendah
pada Tubuh Manusia akan kelebihan ion positif, kebalikan dengan larutan yang
konsentrasi tinggi akan mengalami kekurangan ion sehingga
menjadi lebih negatif
3. Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroatomi akan dibicarakan kecepatan impuls
serat saraf, serat saraf yang berdiameter besar mempunyai
kemampuan mengantarkan impuls lebih cepat dari pada serat
saraf yang mempunyai deiameter yang kecil.

4. Perambatan Potensial Aksi


Potensial aksi dapat terjadi apabila suatu daerah membran saraf
atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial
ini mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel
membran untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat
terjadi perambatan potensial aksi kesegala jurusan sel membran.

05 5. Kelistrikan pada sinapsis dan Neuroyal junction


Hubungan antara dua buah syaraf disebut sinapsis yaitu
berakhirnya syaraf pada sel otot, hubungan syaraf otot disebut
Kelistrikan dan Neuroyal juction. Keduanya mempunyai kemampuan
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari
Kemagnetan yang Timbul satu sel ke sel berikutnya.

pada Tubuh Manusia 6. Kelistrikan Otot Jantung


Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot
bergaris, karena pada sel-sel otot jantung ion Na+ perlahan-lahan
masuk kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala
depoliarisasi secara spontan sampai mencapai nilai ambang dan
terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
7. Elektroda
Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan
elektroda. Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan
transmisi ion ke penyalur elektron. Macam-macam bentuk
elektroda : Elektroda jarum (mikro elektroda), berbentuk
konsentrik (cosentrik elektoda). Elektroda berbentuk jarum
ini dipergunakan untuk mengukur aktivitas motor unit
tunggal. Elektroda mikro pipet, elektroda ini dibuat dari
pada gelas Elektroda permukaan kulit, elektroda
permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat,

05 misalnya perak, nikel, atau alloy.

8. Isyarat Listrik Tubuh


Isyarat listrik (electrical signal) tubuh merupakan hasil
Kelistrikan dan perlakuan kimia dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan
mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat
Kemagnetan yang Timbul berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi
tubuh. Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh: EMG
pada Tubuh Manusia (Elektromiogram), ENG (Elektroneurogrfam), ERG
(Elektroretionogrfam), EOG (Elektrookulogram), EGG
(Elektrogastrogram), EEG (Elektroensefalogram), dan EKG
(Elektrokardiogram)
Gambar di samping
sadapan digunakan Dalam praktek di rumah sakit proses pompa jantung melalui
untuk menggambarkan perpindahan elektron pada sel jantung dapat kita
sistem konduksi pada ukur/identifikasi dengan menggunakan elektro kardio grafi
area jantung bagian (EKG). Alat elektro kardiografi merekam besarnya voltase
anterior, medial dan yang dihasilkan oleh pace marker (pacu jantung) pada
lateral. atrium kanan untuk di kirimkan ke seluruh otot jantung
sehingga otot jantung dapat bekerja secara simultan untuk
memenuhi kebutuhan perfusi darah di seluruh tubuh.
Ada beberapa tempat untuk pemasangan sadapan EKG,
lokasi tersebut adalah: dada, ekstremitas atas kanan dan
kiri, serta ekstremitas bawah.
06 Gambar di samping menunjukkan
bagaimana letak sadapan EKG secara
menyeluruh, dalam hal ini kita dapat
merekam lokasi superior kanan dan kiri
biolistrik pada otot jantung serta daerah inferior (apex). Kelainan
yang di gambarkan oleh rekaman EKG
menunjukkan kelainan sistem konduksi,
yaitu sistem kelistrikan pada EKG. Jika
dalam kelistrikan menunjukkan
hambatan atau pemanjangan maka
menunjukkan gambaran kontraksi
untuk pemompaan jantung tidak
optimal.
Gambar di samping menunjukkan besarnya voltase
yang dihasilkan oleh otot jantung saat berkontraksi
perdetiknya. Nilai nol pada gambar di atas
menggambarkan garis isoelektrik atau titik netral,
sedangkan nilai +1 menunjukkan batas treshold
sehingga kontraksi jantung dapat optimal untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Proses pompa
06 jantung akan dihitung dalam periode satu menit,
artinya menghitung jumlah kontraksi otot jantung
yang efektif untuk memenuhi kebutuhan
vaskularisasi tubuh selama satu menit. Jika jumlah
biolistrik pada otot jantung darah yang di pompa kurang maka di katakan
jantung tidak mampu mengkompensasi kebutuhan
tubuh.
Terima kasih
From Kelompok 2
Ilmu Keperawatan Dasar 1
Dosen pengampu: Sri Hartini,
S.Kep., Ns., M.Kes.

Anda mungkin juga menyukai