Anda di halaman 1dari 4

RESUME

KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1

NURSING ADVOCACY (Perawat Advokasi)

Nama: Muhammad khoiri hatun arrosyd

NIM : S20027

Kelas : S20A

Dosen Pengampu : Ns. Dian Nur Wulaningrum,M.Kep.

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

2020/2021
NURSING ADVOCACY

Secara umum keperawatan telah berjalan dengan komitmen utamanya terhadap klien,
advokasi menjadi satu hal yang harus di perhatikan, sebagaimana pengertiannya
“Perlindungan dan dukungan terhadap hak-hak orang lain”. Sebagai kewajiban moral yang
jelas bagi perawat, advokasi telah menemukan justifikasi (pembenaran) kepada pendekatan
keperawatan yang didasarkan pada prinsip maupun asuhan kedalam etika keperawatan.

Salah satu fungsi dan peran seorang perawat adalah menjadi advokat bagi pasien.
Sebagai peran utama dari perawat, advokasi merupakan bagian dari kode etik pasien. Perawat
dalam perannya sebagai advokat pasien menggunakan skill sebagai pendidik, konselor, dan
leader guna melindungi dan mendukung hak pasien.

1. DEFINISI NURSING ADVOCACY

Nursing advocacy adalah proses dimana perawat secara objektif memberikan klien
informasi baik itu dari pasien dirawat di rumah sakit sampai pasien sembuh serta berupa
informasi mengenai fasilitas, biaya, ruangan, dan layanan kesehatan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan serta mendukung klien apapun keputusan yang ia buat.Perawat sebagai
advokasi menjadi penghubung antara klien dan tim kesehatan lainnya.

Menurut Ana (1985) Perawat sebagai advokasi yaitu melindungi klien atau
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan praktik tidak sah yang tidak
kompeten dan melanggar etika yang dilakukan oleh siapapun.

2. PERAN PERAWAT SEBAGAI ADVOKASI

Peran paternalistik merupakan peran yang dulu dikembangkan bahwa petugas


kesehatan yang penting tahu tentang segala sesuatunya. Sedangkan, peran partnership yaitu
keputusan itu sendiri berada di tangan pasien. Berikut peranan perawat sebagai
advokasi,antara lain :

a. Sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain dalam upaya
pemenuhan kebutuhan klien.

b. Membela kepentingan klien dan membantu klien memahami semua informasi dan
upaya kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun
professional.
c. Perawat bertindak sebagai narasumber dan fasilitator dalam tahap pengambilan
keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien.

d. Perawat melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan


keperawatan.

Faktor-faktor terlaksananya peran,antara lain :

1. Faktor Predisposisi (faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang), sebagai


berikut :

Pengetahuan : Suatu faktor yang dominan penting untuk terbentuknya tindakan yang berupa
kesiapan individu untuk bertindak atau predisposisi suatu perilaku.

Keyakinan : Menjadi pegangan atau pedoman setiap orang dalam menyelenggarakan hidup
bermasyarakat.

Nilai-nilai : Berupa kepercayaan mengenai suatu objek tertentu.

2. Faktor pendukung (enabling factor) : Faktor yang terwujud dalam lingkungan fisik dan
fasilitas institusi atau rumah sakit tersedianya lingkungan fisik yang memungkinkan serta
fasilitas yang cukup mendorong seseorang untuk berprilaku atau berperan dalam
komunitasnya.

3. Faktor pendorong (reinforcing factor) : Terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau perawat profesional lain yang merupakan referensi. Sikap dan perilaku
komunitas profesi akan mendorong anggota lain untuk bersikap dan berperilaku seperti dia.

3. STRATEGI ADVOCACY

1. Melakukan pendekatan loby dengan para pembuat keputusan setempat yaitu bersedia
mengeluarkan kebijakan untuk membantu atau mendukung program.

2. Melakukan pendekatan dan pelatihan-pelatihan kepada tokoh dan para masyarakat


setempat yaitu dengan memiliki kemampuan seperti yang diharapkan program dan dapat
membantu menyebarkan informasi program.
3. Petugas kesehatan bersama-sama tokoh masyarakat melakukan kegiatan penyuluhan,
konseling melalui berbagai kesempatan dan media yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat untuk hidup sehat.

4. HAK-HAK PASIEN

Menurut UU No 4 tahun 2009 :

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

2. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur tanpa diskriminasi.

3. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.

4. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi.

5. Memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan Standar Prosedur


Operasional (SPO) dan mendapat manajemen nyeri yang sesuai.

6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

7.Memilih dokter dan kelas perawat sesuai dengan keinginan dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku di rumah sakit.

9. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanyan kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai