Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL

PENYULUHAN KESEHATAN “ DERMATITIS “ DI MUSHOLLAH ABDURRAHMAN

DUSUN II DESA SUKA MULYA KECAMATAN BANGKINANG

KABUPATEN KAMPAR

OLEH :

TIM PRAKTEK KERJA LAPANGAN DESA SUKA MULYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2021
PENYULUHAN KESEHATAN “DERMATITIS” DI MUSHOLLAH ABDURRAHMAN
DUSUN II DESA SUKA MULYA KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN
KAMPAR

A. LATAR BELAKANG
Dermatitis adalah suatu reaksi peradangan kulit (epidermis dan dermis) yang peka
terhadap berbagai rangsangan endogen dan ataupun eksogen, menimbulkan kelainan
klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skauma, likenifikasi)
dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin
hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung sering kambuh kembali (residitif)
dan menjadi kronis (Sularsito dan Djuanda, 2010).
Berdasarkan penyebabnya, keadaan dermatitis mencangkup dermatitis kontak
iritan, dermatitis kontak alergik, dermatitis medikamentosa, dermatitis alimentosa,
dermatitis statis dan lain sebagainya (Ardhie, 2004). Selama 30 tahun terakhir,
peningkatan prevalensi dari penyakit Atropic Dermatitis (AD) didunia mencapai 18 %
pada anak-anak dan 5 % pada orang dewasa. Selain itu, Allergic Contact Dermatitis
(ACD) terjadi sekitar 7 % dari populasi umum, diantaranya 3-24 % pada anak-anak dan
33-64 % pada lansia (Silny dkk, 2013). Berdasarkan sebuah penelitian yang baru-baru ini
dilakukan menunjukkan bahwa penderita dermatitis yang terbanyak adalah kelompok 45-
64 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan ibu rumah tangga, lokasi tersering kaki,
penyebab tersering diterjen dan karet, serta pemberian terapi tersering ialah antihistamin
dan kortikosteroid (Sunaryo dkk, 2012).
Dermatitis merupakan salah satu penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di
Rumah Sakit Umum di Indonesia, pada tahun 2009 ditemukan jumlah kasus penyakit
kulit dan jaringan subkutan lainnya yakni sebesar 147.953 kasus pada perempuan
(Ahmad dkk, 2009). Dan pada tahun 2010 terdapat 122.076 kasus diantaranya 48.576
kasus pada laki-laki dan 73.500 kasus pada perempuan (Ahmad dkk, 2010). Penyebab
dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia, fisik (contoh : sinar),
mikroorganisme (bakteri, jamur); dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis
atopik. Sebagian lain tidak diketahui 2 pasti. Banyak macam dermatitis yang belum
diketahui patogenesisnya, terutama yang penyebabnya faktor endogen (Afifah, 2012).
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Umum
Setelah proses penyuluhan, masyarakat dapat mengerti dan mampu menjelaskan
tentang Peyakit Dermatitis.
2. Tujuan Khusus
Setelah proses penyuluhan, masyarakat dapat mengerti dan mampu menjelaskan
tentang :
 Pengertian Penyakit Dermatitis
 Penyebab Dermatitis
   Bagaimana terjadinya Dermatitis
 Tanda dan gejala Dermatitis
 Komplikasi pada Dermititis
 Cara perawatan penyakit Dermatitis
 Makanan yang boleh di konsumsi dan tidak boleh di konsumsi
 Pencegahan Dermatitis

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Penyuluhan kesehatan tentang asam urat.
2. Sasaran dan target
Sasaran : Masyarakat Desa Suka Mulya
Target : Ibu – ibu Desa Suka Mulya
3. Metode :
 Ceramah dan Tanya jawab
4. Media dan alat
 Leaflet
5. Waktu dan tempat
 Hari/tanggal : Sabtu / 30 Januari 2021
 Jam : 14.00 s/d selesai
 Tempat : Mesjid Dusun II
6. Pengorganisasian :
 Penanggungjawab : Yunia Husna

D. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN
1 3 Menit Pembukaan
 Salam pembukaan
 Memperkenalkan diri dan anggota
kelompok
 Menjelaskan topic dan tujuan
 Menjelaskan kontrak waktu
2 20 Menit Kegiatan inti
 Menjelaskan pengertian Dermititis
 Menjelaskan faktor penyebab Dermatitis
 Menjelaskan macam macam Dermatitis
 Menjelaskan cara pengobatan Dermatitis
 Melakukan tanya jawab
3 10 menit Penutup
 Memberikan reward kepada yang
bertanya
 Salam penutup

E. URAIAN TUGAS
No Posisi Nama Uraian Tugas
1. Leader Yunia Husna - Memberikan penyuluhan
- Melakukan evaluasi
2. Mc Nadya Syafitri - Mengisi acara
- Melakukan pembukaan dan penutup
3. Co Leader Roma Dela - Membantu leader menjawab pertanyaan
Manik
4. Fasilitator Intan marfidia - Memenuhi segala fasilitas yang
wati dibutuhkan saat penyuluhan
5. Dokumentasi Jessica Jayanti - Mendokumentasikan semua kegiatan
baik foto maupun video

F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi stuktur
 Acara dilakukan paling lama 20 menit dari waktu yang telah di tetapkan
 Tempat, media, alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi proses
 Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
 Waktu yang di rencanakan sesuai dalam pelaksanaan
3. Evaluasi hasil
 90 % peserta mampu menjawab pertanyaan secara lisan
 Mengetahui tentang Dermatitis

G. NOTULEN DERMATITIS
1. Tanda tanda Dermatitis Atopis ?
Jawab : Biasanya, kondisi ini dimulai pada masa bayi di mana terjadi ruam merah dan
sensasi gatal pada kulit menekuk, seperti disiku, belakang lutut, dan di area depan
leher. Ketika tergores, ruam dapat mengeluarkan cairan dan mengeras. Biasanya
pemicu dari dermatitis atopik adalah penggunaan sabun ataupun deterjen yang tidak
sesuai, stres, kelembapan rendah, cuaca dingin serta pemicu-pemicu yang sifatnya
lebih personal lainnya

DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1. Pembukaan penyuluhan oleh Moderator

Gambar 2. Penyampaian Materi dan Suasana Penyuluhan di Mushollah Abdurrahman


Dusun II Desa Suka Mulya

Anda mungkin juga menyukai