DISUSUN OLEH
SITI AULIA SUPRIYANTI
180201013
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................. ........................... i
DAFTAR ISI ................................................................................ .......................... ii
A. KONSEP DASAR POST PARTUM ............................... ...........................1
1. Pengertian Post Partum ......................................... ...........................1
2. Tahap Masa Nifas ................................................. ...........................1
3. Perubahan Fisiologi dan Psikologi Post Partum ... ...........................2
B. KONSEP DASAR BBLR ................................................ ..........................11
1. Pengertian BBLR ................................................... ..........................11
2. Etiologi BBLR ....................................................... ..........................11
3. Anatomi dan Fisiologi ........................................... ..........................12
4. Patofisiologi BBLR ................................................ ..........................19
5. Manifestasi Klinis BBLR ...................................... ..........................20
6. Komplikasi BBLR ............................................... ..........................20
7. Pemeriksaan Penunjang ........................................ ..........................21
C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN POST PARTUM
DENGAN BBLR PREMATUR ..................................... ..........................22
1. Pengkajian ............................................................. ..........................22
2. Diagnosa Keperawatan.......................................... ..........................25
3. Intervensi Keperawatan ......................................... ..........................26
4. Implementasi Keperawatan ................................... ..........................32
5. Evaluasi ................................................................. ..........................32
D. DAFTAR PUSTAKA
ii
A. Konsep Dasar Post Partum
1. Pengertian
Post Partum atau masa nifas adalah masa dimulainya
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan (Yanti dan Sundawati, 2011).
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil) yang berlangsung selama kira-kira 6
minggu (Saleha, 2009).
Post partum adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa
nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1999).
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
2. Tahap Masa Nifas
Masa nifas terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
a. Puerperium Dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri
dan berjalan-jalan (Sundawati dan Yanti, 2011). Puerperium dini
merupakan masa kepulihan, pada saat ini ibu sudah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan (Ambarwati, 2010).
b. Puerperium Intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi
selam kurang lebih 6 minggu (Sundawati dan Yanti, 2011).
Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan ala-alat genetalia
secara menyeluruh yang lamanya sekitar 6-8 minggu (Ambarwati,
2010).
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
keadaan sempurna terutama ibu bila selama hamil atau waktu
persalinan mengalami komplikasi (Sundawati dan Yanti, 2011).
1
2
b) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60 sampai 80 kali
per menit. Pasca melahirkan denyut nadi dapat menjadi brikardi
maupun lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali permenit,
harus waspada kemungkinan infeksi atau perdarahan post partum.
c) Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami oleh pembuluh
arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh manusia.
Tekanan darah normal manusia adalah sitolik antara 90 -120
mmHg dan distolik 60-80 mmHg. Pasca melaahirkan pada kasus
normal, tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahan tekanan
darah lebih rendah pasca melahirkan bisa disebabkan oleh
perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum
merupakan tanda terjadinya pre eklampsia post partum.
d) Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16
sampai 20 kali per menit. Pada ibu post partum umumnya bernafas
lambat dikarenakan ibu dalam tahap pemulihan atau dalam kondidi
istirahat. Keadaan bernafas selalu berhubungan dengan keadaan
suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, perrnafasan
juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan kusus pada
saluran nafas. Bila bernasar lebih cepat pada post partum
kemungkinan ada tanda-tanda syok.
7) Sistem Persyarafan
Ibu post partum hiper refleksi mungkin terpapar kehamilan dengan
hipertensi. Jika terdapat tanda-tanda tersebut perawat harus
mengkaji adanya peningkatan tekanan darah, proteinuria, udema,
nyeri epigastritik dan sakit kepala. (Sherwen, 1999).
b. Perubahan Psikologis
1) Taking in Phase
Timbul pada jam pertama kelahiran 1-2 hari selama masa ini
ibu cenderung pasif, ibu cenderung dilayani dalam memenuhi sendiri.
10
Hal ini disebabkan rasa tidak nyaman pada perineal, nyeri setelah
melahirkan.
B. Konsep BBLR
1. Pengertian
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi
(Wong, 2009). BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir
kurang dari 2500 gram (Arief dan Weni, 2016)
2. Etiologi BBLR
a) Faktor Ibu.
1. Penyakit :
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya
:perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, DM,toksemia
gravidarum, dan nefritis akut.
2. Usia ibu :
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan
multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat.Kejadian terendah
ialah pada usia antara 26 – 35 tahun
3. Keadaan sosial ekonomi :
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas.
Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah.
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasanantenatal yang kurang. Demikian pula kejadian
prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak
sah.ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari
perkawinan yang sah.
11
12
4. Sebab lain : ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat
narkotik.
b) Faktor janin.
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
c) Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.
Gambar 1. BBLR
Sumber : Buku Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatn (Ns
Tarwoto, S,Kep.2018)
1. Pernapasan
Fenomena yang menstimulasi neonatus untuk mengambil
napas pertama kali hanya dipahami sebagian. Namun, dapat
dijelaskan awal mula adanya pernapasan, yaitu adanya 2 factor
yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi, yaitu :
13
e. Leher tonik
Pada saat bayi dalaam keadaan tertidur, dengan cepat putar
kepala ke arah satu sisi. Jika bayi menghadap ke kiri, lengan
dan kaki pada sisi itu akan lurus, sedangkan lengan dan
tungkainya akan berada dalam posisi fleksi.
f. Moro
Tempatkan bayi pada permukaan rata, hentakan permukaan
unutk mengejutkan bayi. Abduksi dan ekstensi simetris lengan,
jari-jari mengembang seperti kipas dan membentuk huru C
denagnibi jari dan jari telunjuknmungkin terlihat adanya sedikit
tremor, lengan teraduksi dalam gerakan memeluk dan kembali
dalam posisi leksi dan gerakan yang rileks.
g. Melangkah dan berjalan
17
kadar IgG orang dewasa pada usia satu tahun. Bayi yang menyusui
mendapat kekebalan pasi dari kolostrum dan ASI. Tingkat proteksi
bervariasi tergantung pada usia dan kematangan bayi serta imunitas
yang dimiliki ibu.
19
4. Patofisiologis.
20
5. Manifestasi Klinis
Menurut Huda dan Hardhi. (2013) tanda dan gejala dari bayi berat badan
rendah adalah :
a. Sebelum lahir
1) Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
2) Pergerakan janin lebih lambat.
3) Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai yang
seharusnya.
b. Setelah bayi lahir
1) Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin.
2) Bayi premature yang alhir sebelum kehamilan 37 minggu.
3) Bayi small for date sama dengan bayi retradasi pertumbuhan
intra uterine.
4) Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya.
Selain itu ada gambaran klinis BBLR secara umum adalah :
a. Berat badan dari 2500 gram.
b. Panjang kurang dari 45 cm.
c. LD < 30 cm.
d. LK < 33 cm.
e. Umur kehamilan < 37 minggu
f. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.
g. Otot hipotonik lemah.
h. Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea.
i. Ekstremitas : paha abduks, sendi lutut atau kaki fleksi-lurus.
6. Komplikasi
Ada beberapa hal yang dapat terjadi apabila BBLR tidak ditangani
secepatnya menurut Mitayanti, 2009 yaitu :
a. Sindrom aspirasi mekonium (menyababkan kesulitan bernapas
pada bayi).
b. Hipoglikemia simtomatik.
21
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia.
b. Pemantauan gas darah sesuai kebutuhan.
c. Titer torch sesuai indikasi.
d. Pemeriksaan kromosom sesuai indikasi.
e. Pemantauan elektrolit.
f. Pemeriksaan sinar X sesuai kebutuhan (mis : fhoto thorak)
C. Rencana Asuhan Post Partum dengan BBLR Prematur
1. Pengkajian
a. Biodata klien : nama,tempat lahir, jenis kelamin.
b. Orang tua : nama ayah/ibu, umur, agama, suku atau
kebangsaan, pendidikan dan alamat.
c. Riwayat kesehatan :
1) Riwayat antenatal :
a) Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, HT,gizi
buruk,merokok, ktergantungan obat-obatan,DM,
penyakit kardiovaskuler dan paru.
b) Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya
kelahiran multiple,kelainan congenital.
c) Riwayat komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan
yang sangat erat dengat permasalahan pada bayi baru
lahir.
d) Kala I : perdarahan antepartumbaik solusio plasenta
maupun plasenta previa.
e) Kala II : persalinan dengan tindakan pembedahan,
karena pemakaian obat penenang (narkose) yang dapat
menekan system pusat pernafasan.
2) Riwayat post natal :
a) Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5
menit kedua (0-3), asfiksia berat (4-6), asfiksia sedang
(7-10) asfiksia ringan.
b) Berat badan lahir : preterm atau BBLR < 2500 gram,
untuk aterm 2500 gram, LK kurang atau lebih dari
normal (34-36)
c) Pola nutrisi yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR
gangguan absorbsi gastrointestinal, muntah, aspirasi,
kelemahan menghisap sehingga perlu diberikan cairan
parenteral atau personde sesuai dengan kondisi bayi
untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori
22
23
dengan kelahiran cairan dalam keadaan seimbang gangguan O2 dan kalori yang tidak perlu
premature, dan tidak ada penurunan berat 3. Kenali tanda stimulus yang 3. Untuk membiarkan istirahat bayi
lingkungan NICU badan. berlebihan (terkejut, denagn tenang
tidak alamiah, Kriteria Hasil: menguap, aversi aktif, 4. Sangat penting untuk pertumbuhan
perpisahan dengan 1) Adanya peningkatan berat menangis) dan perkembangan normal
orang tua. badan sesuai dengan tujuan 4. Tingkatkan interaksi orang
(berat badan bertambah 20-30 tua-bayi
gram/hari).
2) Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi (pada usia 2 minggu
kebutuhan nutrisi mencapai
150 cc/kgbb/hari)
3) Menunjukkan peningkatan
fungsi mengisap dan menelan.
4) Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti.
darah otak, sistemik dan otak memadai, selama jamsibuk normal peningkatan TIK
hipertensi atau glukosa dan oksigen otak adekuat; sebanyak mungkin 2. Untuk meminimalkan gangguan
hipotensi sistemik, tidak memperlihatkan adanya 3. Tutup dan buka kelambu tidur dan kebisingan intermiten
dan berkurangnya perdarahan intaventrikular. dan lampu tidur yang sering
nutrient seluler Kriteria hasil: 4. Tutup inkubator dengan 3. Untuk memungkinkan jadwal
(glukosa dan 1) Pasien tidak kain dan pasang tanda siang dan malam
oksigen) yang memperlihatkan tanda “jangan diganggu” 4. Untuk mengurangi cahaya dan
berhubungan peningkatan tekanan 5. Kaji dan tangani nyeri tidak membangunkan periode
dengan system sraf intrakranial atau menggunakan metode istirahat bayi
sentral dan respons perdarahan intraventrikel. farmakologis dan non- 5. Nyeri meningkatkan tekanan
stress fisiologis farmakologis darah
imatur 6. Kenali tanda stres fisik 6. Untuk segera memberi
dan stimulasi berlebih intervensi yang memadai
7. Hindari obat dan larutan 7. Akan meningkatkan tekanan
hipertonis darah otak
8. Pertahankan oksigenasi 8. Hipoksia akan meningkatkan
yang adekuat aliran darah otak tekanan
9. Hindari memutar kepala intracranial
ke samping tiba-tiba 9. Akan mengurangi aliran arteri
karotis dan oksigenasi ke otak
32
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing oders untuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
koping. Terdapat 3 tahap dalam tindakan keperawatan, yaitu persiapan,
perencanaan dan dokumentasi (Nursalam, 2009 : 127).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Tujuan evaluasi adalah
untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa
dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon
klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat
mengambil keputusan (Nursalam, 2009 : 135).
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Nurhaeni. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat.
Yogyakarta : AR Group.
Betz, LC dan Sowden, LA. 2002. Keperawatan Pediatrik - Edisi 3. Jakarta : EGC.
Bobak, Irene M. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta
: EGC.
Doenges, E.Marilynn. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan - Edisi 3. Jakarta :
EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta : EGC.