Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Fadila a.kambisu
2. Fauziah.Singkiki
3. Riska Handayani
4. Muh.Fadel
5. Noviyana Arifin T
6. Silintowe Meyvania Lalundu
7. Vindy Meilin Mebsikene
8. Wulandari Moili
9. Wisnu Pramudya
Dosen Pengampuh :
Dwi Debi Tampa’i ,S.Kep.,Ns.M.M
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sebab atas rahmat dan hidayah–
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Psikososial dan budaya dalam
keperawatan yang berjudul “Aplikasi keperawatan transkultural sepanjang daur kehidupan
manusia ” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kemajuan dalam
pembuatan tugas selanjutnya. Akhir kata, kami berharap semoga tugas makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Menjelaskan pengertian transkultural.....................................................................
B. Menjelaskan peran dan fungsi perawat..................................................................
C. Menjelaskan pengkajian asuhan keperawatan budaya...........................................
D. Menjelaskan instrumen pengkalian budaya............................................................
E. Menjelaskan aplikasi konsep & prinsip trankultural nursing sepanjang daur
kehidupan manusia.................................................................................................
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman di era globalisasi saat ini, terjadi peningkatan
jumlah penduduk baik populasi maupun variasinya. Keadaan ini memungkinkan
adanya multikultural atau variasi kultur pada setiap wilayah. Tuntutan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas pun semakin tinggi. Hal ini
menuntut setiap tenaga kesehatan profesional termasuk perawat untuk mengetahui
dan bertindak setepat mungkin dengan prespektif global dan medis bagaimana
merawat pasien dengan berbagai macam latar belakang kultur atau budaya yang
berbeda dari berbagai tempat di dunia dengan memperhatikan namun tetap pada
tujuan utama yaitu memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penanganan
pasien dengan latar belakang budaya disebut dengan transkultural nursing.
Transkultural nursing adalah suatu daerah/wilayah keilmuan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokusnya memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepda
manusia (Leininger, 2002). Proses keperawatan transkultural diaplikasikan untuk
mengurangi konflik perbedaan budaya atau lintas budaya antara perawat sebagai
profesional dan pasien
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TRANSKULTURAL
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan
pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan Tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,masa
pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum
dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan
pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat
lainnya.
Pada abad ke-21 ini,tuntutan terhadap asuhan keperawatan semakin besar, tak
hanya asuhan keperawatan yang melihat sisi medisnya saja, tetapi juga melihat dari
sisi budaya.Jika melihat dari sisi budaya, ini termasuk ilmu keperawatan yang
memasuki level midletheory range, yaitu teori transkultural nursing. Transkultural
nursing mempunyai tahapan yang sama dengan proses keperawatan; antara lain
pengkajian, diagnosis, perencanaan,implemantasi dan evaluasi.
Pengkajian dalam transkultural nursing memiliki instrument atau komponen
tersendiri, antara lain; warisan dan sejarah etnik, variasi biologis, religious dan
kepercayaan, organisasi sosial, komunikasi, waktu, kepercayaan perawatan dan
prakteknya, serta pengalaman sebagai tenaga proposional. Warisan budaya dan
sejarah etnik sering membawa pada nilai-nilai dan norma yang berlaku pada suatu
adat istiadat,ras klien, atau dalam hal ini dapat dikaji tentang persepsin sehat dan sakit
menurut budaya klien, keikut sertaan cara-cara budaya dalam proses perawatan.
Relijius dan kepercayaan ini dalah faktor yang sangat mempengaruhi karena
membawa motivasi tersendiri untuk menempatkan kebenaran di atas segalanya.
Kajian religious dapat meliputi agama yang dianut, sudut pandang pasien terhadap
penyebab penyakit, proses penyembuhannya sertasisi positif agama pasien yang dapat
membantu proses kesembuhanya. Variasi biologis, perbedaan biologis antara anggota
kelompok kultur, seperti struktur dan bentuk tubuh,warna kulit, variasi enzimatik dan
genetik, kerentanan terhadap penyakit, variasi nutrisi.
Pengkajian organisasi sosial mengacu pada unit keluarga dan kelompok
sosial,dimana di lihat tentang keadaan soal keluarga seperti ekonomi, pergaulan
sosial.Sedangkan pada kelompok sosila klien dapat dilihat sejarah lingkungan dan
kondisi lingkungan. Komunikasi adalah hal terpenting dalam pelaksanaan proses
asuhan keperawatan, ketidak berhasilan komunikasi dapat menghambat proses
diagnosis dan tindakaan serta dapat membawa pada hasil yang tragis. Dalam hal ini
perawat harus dapat melihat bahasa yang digunakan pasien secara verbal maupun non
verbal. Ruang personal menujukkan sikap klien yang harus ditanggapi oleh perawat
secara sensitive, sehingga tidak menimbulkan rasa ketidak nyamanan pasien. Bukan
hanya mengenai ruang personal yang harus menjadi pertimbangan tetapi juga
mengenai waktu,orientasi waktu berbeda-beda dalam setiap ethic ada yang
memprioritaskan pada saat ini ada juga yang saat mendatang. Perbedaan orientasi
waktu ini akan membawa pada perencaan asuhan jangka panjang. Keyakinan
perawatan klien juga menjadi faktor kajian, di sini perawat harus melihat bagai mana
keyakinan dan praktik pengobatan tradisional yang dipercai pasien dalam proses
penyembuhannya apakah dapat membantu atau memperparah penyakitnnya. Dan
faktor kajian terakhir yang mempengaruhi adalah pengalam an propesional perawatan
itu sendiri dalam menangggapi atau dalam member asuhan keperawatan itu.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/391960492/Transkultural-Nursing-Sepanjang-
Daur-Kehidupan-Manusia