Anda di halaman 1dari 14

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL

DI SUSUN OLEH:
RAHEL NOVELIN MOULA
NIM:
20010023

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA MANDIRI POSO
2022
BAB I

KONSEP MEDIS

A. Definisi

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak


konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (manuaba, 2007 : 4)

Periode antepartum adalh periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang menandai awal periode
intrapartum. (Helen Varney, 2006 : 492)

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konspsi sampai lahirnya janin. Lama
hamil normal adalah 280 hari (4o mingggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007 : 89 )

B. Etiologi

1. Tanda tidak pasti (presumptive sign)


a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi.
- Mengetahui HPTH dengan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan
persalinan

b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)


- Pengaruh estrogen dan progerteron terjadi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sicknes
- Dalam keadaal fisiologis keadaan ini dapat diatasi
- Akibat mual muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
- Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam

d. Syncope (pingsan)
- Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
- Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16 minggu
e. Payudara tegang
- Pengaruh estrogen dan progesterone serta somamatropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
- Payudara membesar dan tegang
- Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil
pertama
f. Sering miksi
- Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi
- Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
- Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, sehingga
menyebabkan kesulitan untuk BAB
h. Pigmentasi kulit
- Sekitar pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanopore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
- Dinding perut : strie lividae, strie nigra, linea alba makin hitam
- Sekitar payudara : * hiperpigmentasi areola mamae
* putting susu semakin menonjol
* kelenjar Montgomery menonjol
* pembulu darah menifes sekitar payudara
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
j. varises
- karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan
pembulu darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
- Penampakan pembulu itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, betis
dan payudara
- Penampakan pembulu darah ini dapat menghilang stelah persalinan
2. Tanda mungkin (probability sign)

a. Pembesaran perut
Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
b. Tanda hegar
Perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri
c. Tanda goodel
Perlunakan serviks, pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks
e. Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Trejadi karena ovum
berimplantasi pada daerah yang dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat me ningkatnya actomyosin di dalam
ototr uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak nyeri, biasanya
timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekeuatannya sampai mendekati
persalinan.
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya hCG yang diprouksi oleh sinsiotropoblastik sel
selama kehamilan.
3. Tanda pasti (positive sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
- Terlihan alat / teraba gerakan janin
- Terba bagian – bagian janin
b. Denyut jantung janin
- Di dengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
- Dilihat dengan USG

C. Manifestasi klinik
Gejala kecemasan pada ibu hamil di bagi menjadi tiga, yaitu :
1. Gejala fisik
Gejala fisik yang dialami yaitu, telapak tangan basah, peningkatan tekanan darah,
badan gemetar, denyut jantung meningkat, keringat dingin. Perubahan fisik yang
dialami
selama masa kehamilan seperti munculnya jerawat, varises, mual muntah juga dapat
menyebabkan kecemasan. Perubahan lainnya yang terjadi selama masa kehamilan
adalah mudah Lelah, tidak enak badan, kesulitan tidur, sesak nafas dll. Perubahan –
perubahan yang terjadi berbeda-beda intensitasnya pada masing-masing wanita hamil
(Blackburn, et al, 2000).
2. Gejala Psikologis
Kecemasan merupakan reaksi psikologis yang wajar dialami oleh wanita hamil
dikarenakan perubahan-perubahan yang terjadi selama masa kehamilan.wanita hamil
yang mampu
beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya makan akan mampu menjalani
kehamilannya dengan lebih tenang dan
nyaman. Gejala yang dialami oleh wanita hamil biasanya
merah-marah, takut, perasaan tidak tentu, serta
ketidakmampuan mengendalikan pikiran buruk (Blackburn,
et al, 2000).
3. Gejala Sosial
Kepercayaan tradisional yang di anut dalam suatu daerah oleh wanita hamil akan
berpengaruh terhadap pola pikirnya sehingga akan menimbulkan kecemasan
tersendiri. Sikap yang kurang menyenangkan dari orang- orang terdekat, dukungan
yang kurang dari keluarag dan sikap yang kurang menyenangkan dari ingkungan juga
dapat menimbulka efek
yang mendalam bagi ibu hamil (Blackburn, et al, 2000).

D. Patofisiologi
Menurut International Clasification of Sleep gangguan tidur
di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Insomnia
Insomnia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan untuk memulai
tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur, dan rasa tidak puas dengan tidurnya
(Kozier & Erb, 2009).
Insomnia merupakan gangguan tidur bersifat sementara ataupun persisten yang paling
sering terjadi yaitu berupa kesulitan untuk memulai tidur (Kaplan & Sadock, 2010).
Sebanyak 73,5% wanita mengalami insomnia pada usia kehamilan rata-rata 39
minggu, dengan klasifikasi 50,5% insomnia ringan, 15,7% insomnia sedang dan 3,8%
insomnia berat (Reichner, 2015).
Dapat disimpukan insomnia merupakan keadaan dimana seseorang sulit untuk
memulai tidur dan mempertahankan tidurnya.
Kozier & Erb (2009) mengklasifikasikan insomnia menjadi
dua jenis, yaitu :
• Insomnia Akut, insomnia akut adalah insomnia yang terjadi
dua sampai tiga minggu dan biasanya disebabkan oleh stress atau perasaan khawatir
• Insomnia Kronis, insomnia kronis adalah insomnia yang sudah terjadi lebih dari satu
bulan.

E. Komplikasi
Komplikasi kehamilan yang paling umum adalah tekanan darah tinggi, pre-eklamsia,
kelahiran prematur, keguguran, diabetes gestasional, anemia, dan infeksi saluran
kemih.

F. Pemeriksaan penunjang
[13.25, 17/8/2022] Rahel Novelin Moula: ibu hamil disarankan untuk menjalani
berbagai jenis pemeriksaan penunjang, di antaranya:
1.USG Kehamilan

USG kehamilan sebenarnya adalah jenis pemeriksaan yang disarankan untuk rutin
dilakukan selama hamil. Pemeriksaan ini nyatanya bisa membantu melihat
pertumbuhan janin serta mendeteksi kemungkinan terjadinya kelainan.

2.USG Doppler

Mendeteksi kemungkinan gawat janin juga bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG
Doppler. Jenis USG ini bisa membantu mengetahui ada atau tidak gangguan di aliran
darah dan jantung janin.

3.Cardiotocography

Cardiotocography (CTG) dilakukan untuk melihat detak jantung janin secara


berkelanjutan. Pemeriksaan ini juga bisa memantau detak jantung janin terhadap
pergerakan janin dan kontraksi rahim.
4.Kadar Air Ketuban

Pemeriksaan air ketuban juga bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan adanya
gangguan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat
kemungkinan ditemukan mekonium atau tinja janin pada air ketuban.

5.Pemeriksaan pH

Gawat janin yang terjadi karena kekurangan asupan oksigen bisa menyebabkan pH
darah janin menjadi lebih asam. Maka dari itu, dokter mungkin akan melakukan
pemeriksaan penunjang berupa pengambilan sampel darah bayi untuk memeriksa pH.

Pemeriksaan penunjang tersebut disarankan untuk dilakukan jika ibu merasa


mengalami tanda atau gejala gawat janin. Biasanya, gejala kondisi ini bisa diketahui
melalui beberapa perubahan yang dialami sebelum atau saat proses persalinan. Gawat
janin bisa dikenali dengan mengamati beberapa gejala, seperti gerakan janin yang
berkurang secara drastis.

Ibu hamil sebaiknya tidak mengabaikan hal ini. Sebenarnya, pergerakan janin
memang dapat berkurang menjelang persalinan. Hal itu disebabkan ruang gerak di
dalam rahim berkurang. Namun, normalnya pergerakan janin tetap dapat terasa dan
memiliki pola yang sama. Nah, jika ibu merasa pergerakan janin berkurang secara
drastis, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.

G. Penatalaksanaan

Wanita dengan usia kehamilan di atas 41 minggu harus melakukan pengawasan janin
sebelum kelahiran. Saat antenatal surveillance, dilakukan pemeriksaan nonstress
testing menggunakan cardiotocography dan ultrasonografi untuk menentukan
biophysical profile.

H. Pencegahan
Supaya hal tersebut tidak terjadi, Bumil bisa melakukan tips-tips berikut ini untuk
mengusir kecemasan selama hamil:
1. Bicarakanlah
Berbagi perasaan dan ketakutan merupakan hal yang melegakan. Cobalah ceritakan
hal-hal yang kerap membuat Bumil cemas kepada pasangan atau orang terdekat.
Selain itu, Bumil juga bisa membicarakannya dengan sesama ibu hamil untuk saling
bertukar pengalaman.

Apabila masih juga belum merasa lega, temui dokter dan jelaskan rasa cemas yang
sedang Bumil alami. Dokter akan memberikan solusi untuk membantu menenangkan
pikiran dan perasaan Bumil.

2. Berolahraga
Berolahraga bisa membantu mengurangi rasa cemas selama kehamilan dan
memperbaiki suasana hati (mood). Tidak perlu melakukan olahraga yang sulit, kok.
Cukup lakukan olahraga ringan, seperti jalan santai, berenang, atau yoga hamil
(prenatal yoga).
3. Atur waktu berangkat dan pulang kerja
Jika Bumil bekerja, cobalah siasati waktu berangkat dan pulang kerja. Pasalnya, jarak
dan durasi perjalanan bisa menjadi pemicu stres, apalagi saat kehamilan sudah
semakin besar.

Oleh karena itu, cobalah berkompromi dengan atasan agar Bumil bisa masuk kerja
lebih awal dan pulang lebih cepat guna menghindari jam macet. Selama di perjalanan,
pastikan untuk duduk. Bila menggunakan transportasi umum dan tidak ada yang
memberikan tempat duduk, mintalah dengan sopan kepada penumpang lain.

4. Istirahat yang cukup


Ibu hamil perlu tidur yang cukup setiap harinya, karena kurang tidur bisa membuat
ibu hamil rentan mengalami stres dan kecemasan. Selain untuk mengistirahatkan
tubuh, tidur yang cukup juga dapat mengoptimalkan pemberian nutrisi kepada janin.

Istirahatkanlah tubuh Bumil sejenak jika merasa kelelahan saat beraktivitas. Sembari
beristirahat, Bumil bisa menyanyikan lagu untuk Sang Buah Hati atau mengajaknya
mengobrol. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga baik untuk menjalin kedekatan
antara ibu hamil dan janin.

5. Terapkan pola makan sehat dan seimbang


Cara lain yang bisa Bumil lakukan untuk mengatasi kecemasan selama hamil adalah
mencukupi kebutuhan nutrisi setiap hari. Mengonsumsi makanan bergizi tidak hanya
baik untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin, tapi juga kesehatan fisik dan
psikis ibu hamil.

Selama hamil, konsumsilah makanan yang kaya akan vitamin, mineral, asam lemak
omega-3. Jangan lupa, minum air putih setidaknya 1,5 liter per hari untuk
menghindari dehidrasi saat hamil.

6. Berpikir positif
Memang tidak ada salahnya membaca buku atau mencari beragam informasi tentang
kehamilan, tapi tetaplah berpikir positif dan tidak mudah percaya pada informasi yang
sumbernya tidak jelas.

Usahakan untuk tidak menggali informasi mengenai hal-hal menyeramkan yang bisa
terjadi pada kehamilan. Tetaplah fokus pada masa kini, apa yang sedang dijalani, dan
bagaimana perasaan Bumil dalam menjalaninya.

7. Siasati pengeluaran
Bila yang Bumil khawatirkan adalah masalah keuangan, cobalah untuk menyiasati
pengeluaran. Buat daftar keperluan untuk menyambut Si Kecil, seperti pakaian dan
peralatan bayi. Dari daftar tersebut, pilih mana saja yang bisa Bumil pinjam dari
kerabat dan mana yang memang harus dibeli. Jangan memaksakan pengeluaran yang
tidak diperlukan.
Begitu juga bila Bumil merencanakan persalinan dengan operasi Caesar. Carilah
informasi mengenai biaya yang dibutuhkan dan tanyakan kepada dokter kandungan
hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan.

8. Bersiaplah untuk menjadi seorang ibu


Siapkan juga mental Bumil untuk mengurus Si Kecil dengan bertukar pikiran atau
berbagi cerita dengan ibu, saudara, atau teman yang sudah memiliki anak.

Dengarkan pengalaman mereka saat merawat bayi dan membesarkan anak. Jika
Bumil jeli dan mendengarkan cerita mereka dengan baik, Bumil akan menemukan
lebih banyak kisah membahagiakan dari pengalaman mereka.

9. Bersantai
Lakukan pijat untuk membantu meredam rasa cemas yang muncul selama kehamilan.
Selain itu, Bumil juga bisa melakukan hobi atau hal lain yang membuat pikiran
menjadi tenang, seperti menonton film komedi, membaca buku, bertemu teman lama,
dan melakukan perawatan kecantikan.
I. Penyimpangan KDM/ pathway
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN

A. pengkajian
Perawatan kehamilan ( antenatal care/ ANC) adalah perawatan selama kehamilan ibu
yang datang ke puskesmas atau kepelayanan Kesehatan , maka anda harus melakukan
pengkajian pada ibu hamil tersebut . beberapa tujuan perawatan ibu hamil antara lain
(reeder,martin,griffin,2011) adalah :
1. pemeliharaan Kesehatan janin
2. penentuan Kesehatan janin
3. penilaian kelanjutan status resiko dan penerapan manajemen resiko intervensi yang tepat
4. rujukan kesumber daya yang tepat

1. pengumpulan data
a. Anamnesa
1) Identitas
Meliputi nama , umur ,jenis kelamin , Pendidikan, tanggal dan jam masuk
rumah sakit , nomor register , diagnosa alamat , Pendidikan , pekerjaan,
agama, dana suku bangsa
2) Riwayat penyakit sekarang
Meliputi penyakit yang diderita saat ini, keluhan yang di alami pada saat ini
3) Riwayat penyakit dahulu
Meliputi penyakit apa yang pernah diderita oleh pasien pada masala lalu,
apakah pernah masuk rumah sakit , dan obata obatan yang pernah di gunakan
apakah mempunyai Riwayat alergi
4) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Meliputi kepala , mata , hidung , mulut , telinga, dan leher
b) Dada
c) Meliputi jantung ,paru , payudara , putting susu, pengeluaran ASI
d) Abdomen
Meliputi pemeriksaan uterus , TFU , leopold I, leopold II , leopold III, leopold IV
5. Pigmentasi
Meliputi pemeriksaan linea , stiae , fungsi pencernaan
6. Perineum dan genital
Meliputi pemeriksaan vagina , keputihan , hemoroid
7. Ektremitas
Meliputi pemeriksaan ekstremitas atas dan ektremitas bawah
8. Eliminasi
Meliputi pengkajian urin dan vekal

B. diagnosa keperawatan
1. ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan pasien meneluh
cemas
2. gangguan pola tidur berhubungan dengan gangguan kualitas dan kuantitas waktu
tidur akibat factor eksternal
3. nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

C. intervensi keperawatan
1. ansietas berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan pasien mengelu
cemas
Observasi :
- identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi , waktu, stressor)
- identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- monitoy tanda – tanda ansietas ( verbal dan nonverbal)
terapeutik :
- ciptakan suasana terapeutik untuk menumbukan kepercayaan
- temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
- pahami situasi yang membuat ansietas
- dengarkan dengan penuh perhatian
- gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

edukasi :
- jelaskan prosedur , termasuk sensasi yang mungkin di alami
- informasikan secara factual mengenai diagnosis , pengobatan , dan
prognosis
- anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien , jika perlu
kolaborasi :
- kolaborasi pemberian obat ansietas , jika perlu

2. gangguan pola tidur berhubungan dengan gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur
akibat factor eksternal
Tindakan
Obsevasi :
- identifikasi pola aktivitas dan tidur
- identifikasi factor pengganggu tidur (fisik dan / psikologis)
- identifikasi obat tdr yang dikonsumsi
terapeutik :
- modifikasi lingkungan
- fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
- lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
edukasi :
- jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- anjurkan menepati kebiasaan tidur

3. nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis


Tindakan
Observasi :
P : penyebabnya karna sering terlambat makan
Q: kualitas nyeri sedang
R: dibagian atas perut
S: 4
T: malam hari
- nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

- identifikasi respon nyeri non verbal


- identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik :
- berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- fasilitas istrahat dan tidur
- pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
- jelaskan strategi meredakan nyeri
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. 2010.Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta: Nuha Medika Anggraini, Yetti. 2011.
Asuhan Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yogyakarta: Nuha Medika Aprilia, 2011,
Hipnostetri: Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan, Jakarta: Penerbit
Gagas Media Arsinah,dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta:Graha
Ilmu Bahiyatun. 2009. Buku Ajar asuhan Kebidanan Nifas normal. Jakata: EGC Bandiyah,
(2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai